9 Jenis Jenis Kista : Penyebab – Gejala dan Bahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda pernah mendengar tentang penyakit kista? Ya, kista memang masih menjadi penyakit yang menakutkan namun sering juga diremehkan. Kista sebenarnya merupakan kantung atau sebuah kapsul berukuran besar atau kecil yang bisa tumbuh di semua bagian tubuh termasuk kulit. Kista terlihat seperti benda yang lunak karena berisi cairan namun juga berisi material setengah padat. Kista pada bagian dalam tubuh sering tidak menyebabkan gejala dan sering tidak diperhatikan. Namun kista biasanya tidak memiliki sifat seperti kanker. Berikut ini adalah beberapa jenis – jenis kista yang sangat umum.

  1. Kista Epidermoid

Kista epidemoid adalah jenis kista yang muncul pada lapisan kulit dan terkadang terlihat seperti daging yang tumbuh. Kista ini akan terlihat seperti daging seperti benjolan dengan permukaan yang halus. Kista ini mulai terbentuk ketika ada sel di bagian permukaan kulit yang terus berkembang biak sehingga menjadi benjolan. Kista kemudian bisa berisi cairan kuning atau putih yang merupakan akumulasi dari keratin. (Baca : penyebab alergi kulit –  gejala dermatitis)

Penyebab:

Awal mula terbentuknya kista ini akibat adanya penumpukan keratin yaitu sebuah jenis protein yang terbentuk secara alami dari sel-sel kulit yang terus berkembang. Ketika ada protein yang terus berada di bagian bawah kulit karena gangguan folikel maka kista akan berkembang dengan cepat. Orang yang berjerawat cenderung mengalami kista epidemoid lebih besar dibandingkan orang yang jarang berjerawat. (baca: penyebab kulit wajah mengelupas – obat alergi gatal)

Letak dan ukuran:

Kista epidermoid biasanya tumbuh sangat lambat dan sering tidak menjadi kanker. Kista bisa tumbuh pada beberapa bagian termasuk seperti wajah, punggung, leher, kepala, dan alat kelamin. Ukuran kista bisa sangat kecil antara 0.5 cm sampai 2 cm. Benjolan kista sering berwarna kuning, berbau, dan tebal. Biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. (baca: penyebab bisul pada pantat – penyakit akibat benjolan di leher)

Gejala:

Kista epidermoid sering tidak menyebabkan gejala apapun. Pada awal mula terbentuk kista hanya terlihat seperti bintik merah lalu berubah menjadi tumpul dan muncul perlahan dari bawah kulit. (baca: tanda tanda bisul)

Cara pemeriksaan:

Cara pemeriksaan kista epidermoid biasanya hanya dengan diraba serta dengan melihat semua riwayat penyakit pada pasien. Namun jika kista mencurigakan maka dokter akan melakukan USG untuk mengetahui apakah kista berbahaya atau tidak.

Bahaya:

Kista epidermoid biasanya memang tidak berbahaya dan tidak memiliki sifat kanker. Namun jika perawatan terlambat dilakukan maka biasanya kista akan tumbuh terus menerus dan bisa menyebabkan bagian yang terkena kista tidak nyaman. Keluhan seperti rasa sakit bisa menganggu aktifitas tubuh. Kemudian perawatan kista menjadi lebih rumit karena kista tidak bisa sembuh total.

  1. Kista Sebaceaous

Kista sebaceous merupakan jenis kista yang juga muncul pada permukaan kulit. Kista mulai terbentuk ketika kelenjar sebum mulai mengeluarkan minyak atau sebuah zat yang mengandung banyak minyak kemudian terjebak dalam bagian itu. Bagian tersebut kemudian bisa berkembang menjadi lebih tebal, penuh dengan isi dan akhirnya menjadi kista. Kista ini biasanya sering ditemukan pada bagian kulit kepala, punggung atas, dada, dan belakang leher. (baca: jenis jenis penyakit kulit dan gambarnya – gejala darah kotor)

Penyebab:

Bagian kulit kita memiliki kelenjar sebaceous yang berfungsi untuk menghasilkan sebum. Sebum berisi minyak yang berfungsi untuk melapisi bagian permukaan kulit dan rambut. Ketika kelenjar menghasilkan banyak minyak dan terjadi penumpukan pada bagian tersebut maka tumbuhlah kista. Kista ini biasanya tumbuh sangat lambat dan awal tumbuh hanya seperti jerawat atau bintik yang kecil. (Baca: kutil kelamin – cara menghilangkan bisul secara alami)

Gejala:

Kista ini biasanya terlihat seperti jerawat kecil yang tidak berbahaya. Kista juga tidak terasa menyakitkan. Namun ketika sudah berisi keratin dan serpihan putih maka kista bisa terasa lembut saat disentuh. Ukuran kista bis sangat kecil dan jika tidak dirawat bisa tumbuh lebih dari 5 cm.

Pemeriksaan kista:

Dokter biasanya akan melihat riwayat kesehatan pasien untuk melihat penyebab kista yang sebenarnya. pemeriksaan kista dilakukan dengan meraba dan melihat jika ada rasa sakit. Jika diperlukan maka dokter bisa melakukan tes darah, CT scan, biposi, USG, dan pemeriksaan yang lainnya.

Bahaya kista:

Biasanya jenis kista ini tidak menyebabkan bahaya karena tidak memiliki sifat kanker. Namun pertumbuhan kista yang besar bisa menyebabkan bagian tubuh menjadi sakit. Beberapa juga bisa berkembang cepat sehingga memicu peradangan dan infeksi, sehingga kista mengeluarkan nanah terus menerus. Bahaya lain bisa terjadi seperti kista yang mudah tumbuh lagi setelah dioperasi. (baca: ciri ciri bisul – cara menghilangkan bisul di paha)

  1. Kista Ganglion

Kista ganglion merupakan jenis kista yang paling sering muncul pada pergelangan tangan. Kista ini sering membengkak dan jika disentuh maka sangat lunak seperti cairan. Selain terjadi pada bagian pergelangan tangan maka kista ganglion juga bisa terjadi pada bagian jari tangan dan jari kaki.

Baca: benjolan di kepala belakang – gejala benjolan di ketiak

Penyebab:

Pada dasarnya kista ganglion bisa terjadi akibat tekanan pada bagian pergelangan tangan atau bagian lain yang bisa berpotensi menjadi kista ganglion. Cedera atau trauma pada bagian tubuh tersebut menyebabkan sendi mengeluarkan cairan yang berlebihan sehingga berkumpul pada rongga kecil didekat sendi sehingga tumbuh menjadi kista ganglion.

Gejala:

Kista ganglion pada awal terbentuk tidak menyebabkan gejala apapun dan sering tidak disadari. Namun kemudian ketika kista sudah bertambah besar maka bisa menyebabkan kesemutan, mati rasa pada bagian sendi, nyeri dan terkadang juga sakit saat disentuh. (baca: pergelangan tangan sakit – tangan kram dan kaku – penyebab tangan panas)

Pemeriksaan:

Awal pemeriksaan dokter akan memeriksa riwayat penyakit dan bertanya tentang aktifitas yang sering dilakukan pada bagian kista. Kemudian  dokter akan memeriksa secara langsung pada bagian benjolan yang terjadi. Setelah itu dokter bisa melakukan pemeriksaan dengan tes seperti USG, x –ray, USG dan pemeriksaan MRI. Namun semua tes ini sering dilakukan untuk memastikan penyebab kista. Kemudian beberapa dokter juga bisa memeriksa dengan mengambil cairan kista untuk dilakukan pengujian dilaboratorium. (baca: perkiraan biaya MRI rumah sakit)

Bahaya:

Kista ganglion yang tidak dirawat bisa menyebabkan rasa sakit yang parah, kesemutan, batasan gerakan pada bagian sendi dengan kista. Jika sudah besar dan tidak dirawat maka bisa menyebabkan peradangan pada sendi terdekat sehingga menyebabkan rasa sakit berkelanjutan. (baca: penyebab tangan kaku – jari tangan bengkak tiba tiba

  1. Kista Baker’s

Kista Baker’s adalah jenis kista yang berbentuk seperti kantong cairan yang terletak pada bagian sendi dibawah tekukan lutut. Kista bisa menyebabkan gerakan sendi menjadi lebih terbatas seperti ketat dan sulit untuk digerakkan. Bahkan ketika sudah tumbuh terus maka bisa menyebabkan pembengkakan yang memicu rasa sakit berlebihan. Awal pembentukan kista akan terlihat seperti telur kecil kemudian akan terus tumbuh jika tidak dirawat. (baca: penyebab kaki ngilu – tanda tanda kaki berdenyut – penyebab kaki lemas)

Penyebab kista:

Sebenarnya semua orang bisa memiliki potensi terkena kista Baker’s. Kista ini terjadi nketika cairan sinovial yang biasanya mengalir melalui rongga sendi di bagian lutut menghasilkan terlalu banyak cairan. Ketika ada tekanan yang berlebihan pada area lutut maka bisa menyebabkan cairan bocor ke belakang dan menyebabkan benjolan. Ketika terus tertekan maka kista mulai terbentuk dengan cepat. (baca: nyeri sendi lutut – Penyebab Kram Pada Kaki)

Gejala kista:

Kista bisa menyebabkan bagian lutut memiliki gerakan yang terbatas, sulit untuk digerakkan dan terjadi bengkak pada bagian lutut. Kemudian jika terus terjadi maka bisa menyebabkan memar dan bengkak pada daerah lutut dan betis. (baca: penyebab linu pada kaki – sakit lutut sebelah kiri – gejala rematik kaki)

Pemeriksaan:

Kista Baker’s biasanya memang hanya perlu diperiksa dengan dilihat saja. Dokter jarang melakukan pemeriksaan detail dengan pengujian baik dengan alat atau tes laboratorium. Namun jika kista telah menjalar ke bagian betis dan lutut maka bisa dilakukan pemeriksaan dengan x-ray dan USG. (baca: bahaya rontgen)

Bahaya kista:

Kista ini jarang menyebabkan bahaya, namun semua bahaya bisa terjadi ketika kista tidak dirawat dengan tepat, seperti:

  • Bengkak parah pada area lutut yang menyebabkan gerakan kaki menjadi terbatas. (baca: penyebab betis kram)
  • Kista pecah dan cairan bisa menyebar ke bagian betis dan menyebabkan peradangan. (baca: penyebab jari kaki kram)
  • Kista bisa semakin besar sehingga bisa memicu terjadinya kerusakan tulang rawan. (baca: penyebab betis bengkak)
  1. Kista Ovarium

Kista ovarium adalah jenis kista yang berisi cairan atau kantung cairan yang terletak pada bagian permukaan ovarium. Pada dasarnya semua wanita bisa memiliki kista ovarium dan kemudian bisa hilang sendiri setelah melewati dua atau tiga siklus menstruasi. Banyak penderita kista ovarium juga tidak melakukan perawatan dan bisa sembuh sendiri secara alami. (baca: penyebab kram perut – penyebab kram perut bagian kiri)

Gejala:

  • Perempuan bisa merasakan nyeri panggul yang berat mulai dari panggul hingga ke bagian paha.
  • Biasanya nyeri paling terasa menjelang menstruasi atau selama menstruasi.
  • Terkadang penderita juga bisa merasakan nyeri panggul parah selama dan setelah berhubungan seksual.
  • Kista bisa menyebabkan rasa sakit yang berat terutama saat buang air kecil atau buang air besar.
  • Beberapa penderita juga bisa merasakan gejala kehamilan palsu seperti mual, sakit kepala, diare, muntah dan nyeri payudara.
  • Kista yang besar bisa menyebabkan perut terasa penuh dan berat.
  • Kista bisa menyebabkan keinginan untuk buang air kecil terus menerus karena kantung kemih tidak bisa kosong sepenuhnya.

Baca: kram perut bawah – gejala kram perut – gejala sakit di bawah perut –  sakit perut sebelah kiri bawah – penyebab perut kembung

Penyebab

  • Kista ovarium sangat umum untuk wanita karena pada umumnya kista akan berkembang sendiri setiap bulan saat menstruasi. (baca:  penyebab darah beku saat haid)
  • Sebenarnya setiap wanita akan memiliki ovarium yang bertugas untuk melepaskan sel telur dan dibentuk dalam struktur yang bernama folikel. Semua folikel berisi cairan yang berguna untuk menjaga telur, namun ketika folikel tidak melepaskan sel telur dan mengeluarkan cairan setelah itu maka folikel bisa berubah menjadi kista. (baca: cara mengatasi nyeri haid)
  • Siklus menstruasi yang rutin juga bisa menyebabkan pertumbuhan kista akibat pertumbuhan sel yang tidak normal. Biasanya masalah ini paling sering terjadi pada wanita menjelang menopause.
  • Penyakit tertentu juga bisa menyebabkan pertumbuhan kista ovarium seperti penyakit endometriosis dan masalah ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang memicu penyakit PCOS. (baca: madu untuk penderita PCOS)

Pemeriksaan:

  • Dokter bisa melakukan tes kehamilan untuk melihat adanya jenis kista tertentu dalam ovarium.
  • Dokter bisa melakukan pemeriksaan USG untuk melihat letak kista, jenis kista dan juga apakah kista itu padat atau cair.
  • Pemeriksaan darah untuk melihat adanya potensi kanker ovarium yang berkembang dari kista.

Bahaya:

  • Kista yang terus tumbuh besar dan tidak dirawat bisa menyebabkan torsi ovarium. Torsi ovarium terjadi ketika kista membesar kemudian membuat ovarium bergerak keluar dari posisi yang tepat. Masalah ini bisa menyebabkan ovarium menjadi sanagt sakit dan tubuh tidak bisa beraktifitas seperti biasa.
  • Kista yang tidak dirawat dan terus membesar bisa menyebabkan kista pecah sehingga memicu rasa sakit yang sangat parah. Biasanya kista akan menyebabkan pendarahan internal sehingga sulit untuk diketahui jika tidak menyebabkan rasa sakit.

Baca: bahaya kopi bagi penderita kista – kacang hijau bagi penderita kista – madu untuk penderita kista

  1. Kista Payudara

Kista payudara merupakan jenis kista padat atau cairan yang terbentuk dalam bagian payudara. Biasanya jenis kista ini jinak dan tidak menjadi sel kanker. Kista biasanya berubah ukuran selama menjelang dan sesudah menstruasi. Kista berisi cairan atau padatan yang kemudian bisa terjadi pada satu atau dua bagian payudara. Bentuk kista bisa bermacam-macam seperti bulat, oval atau dengan tepi yang tidak merata. Kista terlihat seperti balon kecil atau besar dengan isi air dan jaringan yang padat. (baca: abses payudara – efek samping bustilicious)

Penyebab:

  • Payudara sebenarnya terdiri dari banyak jaringan dan kelenjar yang sangat lembut. Ketika sedang hamil maka kelenjar ini menghasilkan susu yang bisa menjadi sumber ASI ketika sudah melahirkan. Kemudian jaringan dan kelenjar yang ada dipayudara juga mengandung lemak dan jaringan ikat fibrosa. Ketika cairan yang dihasilkan oleh kelenjar berlebihan maka bisa memicu terjadinya kista payudara.
  • Ketika wanita memiliki masalah keseimbangan hormon dalam tubuh maka bisa memicu terjadinya kista payudara. Peneliti mengatakan jika wanita yang memiliki kadar estrogen berlebihan maka resiko terkena kista payudara juga semakin besar.

Baca:  bahaya menggunakan bra saat tidur – penyebab puting gatal – bahaya memakai bh busa – bahaya menggunakan bra berkawat

Gejala:

  • Benjolan terdapat pada bagian sisi payudara baik itu dibagian tengah atau pinggir payudara.
  • Benjolan payudara biasanya terasa bulat atau lonjong dan mudah bergerak.
  • Bagian puting mengeluarkan cairan kuning atau coklat serta bau yang tidak nyaman.
  • Payudara terasa sakit terutama pada bagian kista dan juga sekitar payudara.
  • Payudara terlihat bengkak atau ukuran payudara menjadi lebih besar.
  • Bentuk payudara bisa menjadi lebih kecil setelah menstruasi selesai.

Baca: makanan yang mengandung estrogen

Pemeriksaan:

  • Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara dan melihat semua kelainan yang terjadi pada payudara.
  • Pemeriksaan dengan USG diperlukan untuk mengetahui apakah kista berisi cairan atau material padat.
  • Biopsi bisa dilakukan jika dokter curiga dengan kista payudara. Jika cairan mengeluarkan darah maka pengujian diperlukan dilaboratorium untuk melihat jenis material kista.

Bahaya:

Biasanya kista payudara tidak menyebabkan kanker dan tidak bersifat kanker. Kista juga bisa sembuh sendiri tanpa perawatan, meskipun juga beberapa tetap membutuhkan perawatan seperti dengan tindakan operasi. Namun jika tidak dirawat dengan cara yang tepat maka bisa menyebabkan infeksi dan peradangan pada bagian dalam payudara. Peradangan bisa menyebabkan nanah dan penyebaran infeksi yang lebih besar. Kemungkinan juga bisa menyebabkan pertumbuhan sel abnormal dalam payudara sehingga memicu kanker. (baca: cara mencegah fibroadenoma – Cara menjaga kesehatan payudara

  1. Kista Vagina (kista Bartholin’s)

Kista vagina atau kista Bartholin merupakan jenis kista yang muncul atau tumbuh pada bagian kelenjar Bartholin. Ini adalah jenis kelenjar yang memang ada pada bagian saluran vagina yang berfungsi untuk memberikan cairan pelumas pada vagina. Terkadang kista muncul pada salah satu bagian kelenjar namun juga bisa muncul pada kedua bagian kelenjar. Kista akan terlihat lembut dan merah pada  bagian sisi pembukaan vagina. Jenis kista ini biasanya tidak menyebabkan kanker sehingga dengan perawatan yang tepat bisa sembuh.

Jenis kista vagina :

  • Kista inklusi vagina: yaitu jenis kista vagina yang sangat umum dan biasanya muncul selama proses persalinan atau setelah persalinan. Kista bisa disebabkan oleh cedera pada bagian vagina atau dinding vagina.
  • Kista Duct Gartner: ini adalah jenis kista yang terjadap pada wanita hamil dan bisanya kista akan hilang atau sembuh sendiri setelah melahirkan. Jika kista tidak sembuh maka bisa menyebabkan kista tumbuh pada bagian dinding vagina.

Gejala:

Kista jenis ini sering tidak menyebabkan gejala apapun. Namun ketika kista terbentuk maka bisa terasa bagian benjolan yang muncul pada bagian vagina dan sering tidak nyaman jika disentuh. Kista juga sering menyebabkan rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual dan saat menggunakan pembalut. Kista terkadang juga bisa menyebabkan salah satu bagian dinding vagina membesar. (baca: penyebab nyeri perut bagian bawah – penyebab keputihan disertai bercak darah)

Penyebab:

Pada sekitar dinding vagina terdapat kelenjar Bartholin yang berfungsi untuk mengaliri cairan pelumas pada vagina. Cairan ini sangat penting untuk mencegah infeksi dan mengendalikan pH dalam vagina. Infeksi yang terjadi pada bagian kelenjar ini sering menyebabkan tumbuhnya kista vagina. Kemudian cedera dan trauma pada bagian vagina juga bisa menyebabkan kista tumbuh. (baca: penyebab keputihan – PMS – penyebab PMS)

Pemeriksaan:

Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa bagian dinding vagina. Terkadang dokter juga akan mengambil cairan vagina untuk menguji ada tidaknya infeksi serta pemeriksaan biopsi untuk mengetahui ada tidaknya kanker vagina.

Bahaya kista:

Ketika kista tidak dirawat dengan tepat maka bisa menyebabkan kista terus tumbuh dan membuat rasa sakit pada bagian vagina. Kemudian semakin lama bisa menyebabkan infeksi parah yang meningkatkan resiko komplikasi infeksi hingga ke bagian leher rahim dan saluran reproduksi dalam.

  1. Kista serviks (kista Nabothian)

Kista serviks merupakan jenis kista yang muncul pada bagian leher rahim. Kista biasnya sangat kecil dan terus berkembang namun biasanya tidak menyebabkan kanker. Kista juga tidak memicu adanya sel kanker leher rahim sehingga perawatan yang tepat bisa menyembuhkan kista. (baca: gejala polip rahim)

Penyebab:

Kista mulai terbentuk ketika kelenjar lendir pada bagian leher rahim tersumbat sehingga membuat cairan menumpuk pada bagian ini. Kista kemudian berkembang dari benjolan kecil berwarna putih. Peradangan yang terjadi pada bagian serviks juga bisa menyebabkan terbentuknya kista serviks. (baca: bahaya tidak mengganti celana dalam – penyebab anyang anyangan)

Gejala:

Jenis kista ini sering tidak menyebabkan gejala apapun sehingga terkadang ditemukan saat pemeriksaan rutin. Kista tidak menyebabkan rasa sakit atau rasa tidak nyaman dan memang sering diabaikan. Namun ketika kista sudah membesar maka bisa menyebabkan pendarahan dan keputihan yang panjang.

Pemeriksaan:

Pemeriksaan kista serviks bisa dilakukan dengan pemeriksaan panggul biasa. Kemudian pemeriksaan penguatan dilalukan dengan USG, MRI atau CT scan. Biopsi kista juga diperlukan jika kemungkinan kista dicurigai sebagai benjolan yang berbahaya.

Bahaya:

  • Kista serviks biasanya tidak berbahaya dan sering bisa dirawat hingga sembuh total.
  • Kista yang terlalu banyak bisa menyebabkan pemeriksaan pap smera terasa lebih sakit dan tidak nyaman.
  • Kista yang tidak diobati bisa tumbuh menjadi tumor ganas sehingga bisa menyulitkan perawatan.
  1. Kista ginjal (kista solitary)

Kista ginjal adalah jenis kista yang sangat umum dan sering ditemukan pada usia lanjut. Kista biasanya hanya berisi cairan namun bisa tumbuh sangat banyak dalam ginjal. Kista ginjal biasanya tidak memiliki sifat kanker sehingga sangat aman untuk tubuh. Namun terkadang juga bisa memicu masalah penyakit ginjal sehingga juga menyebabkan penyakit ginjal lainnya. (baca: perbedaan sakit ginjal dan batu ginjal)

Penyebab:

  • Peneliti mengatakan bahwa tidak ada penyebab yang jelas untuk kista ginjal namun kelainan pada ginjal bisa memicu kista ginjal. Penyakit tekanan darah tinggi dan gangguan fungsi ginjal bisa menyebabkan kista. Kista bisa muncul pada satu ginjal dan terkadang juga pada dua buah bagian ginjal.
  • Kista ginjal juga bisa disebabkan karena permukaan ginjal melemah kemudian membentu kantung secara alami. Lalu kantung yang terbentuk menjadi tempat menumpuknya cairan yang kemudian menjadi kista.

Gejala kista:

Kista yang kecil sering tidak menyebabkan gejala, namun kista besar sering menyebabkan gejala seperti:

  • Nyeri pada salah satu bagian punggung
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Demam

Baca: ciri-ciri batu ginjal – tanda-tanda penyakit ginjal –  gejala penyakit ginjal

Pemeriksaan kista:

  • Pemeriksaan kista ginjal dengan cara melakukan USG, CT Scan dan MRI. Terkadang kista ginjal secara tidak sengaja ditemukan pada saat rangkaian pemeriksaan terkait dengan penyakit lain.
  • Tes pemeriksaan darah bisa dilakukan untuk menguji adanya gangguan fungsi ginjal yang kemudian dicurigai sebagai kista ginjal.

Bahaya kista ginjal:

  • Infeksi bisa terjadi pada bagian ginjal sehingga bisa menyebabkan nyeri parah dan demam.
  • Kista yang tidak dirawat bisa menyebabkan kista pecah yang kemudian menyebabkan nyeri punggung.
  • Kista ginjal bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan menghambat aliran urin sehingga sulit buang air kecil hingga darah dalam urin.

Baca: gejala sakit ginjal pada wanita – penyebab ginjal kotor – penyebab ginjal mengecil

Itulah beberapa jenis-jenis kista yang memang harus kita waspadai. Beberapa kista tidak menyebabkan gejala apapun sehingga pemeriksaan kesehatan rutin sangat baik untuk mendeteksi adanya kista dalam tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn