6 Penyebab Ginjal Mengecil Terus-menerus

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Benarkah ginjal bisa mengecil? Mungkin hal ini cukup mengejutkan bagi beberapa orang karena ginjal merupakan salah satu organ vital yang mendukung kinerja tubuh. Ginjal dapat mengerut atau mengecil dikarenakan beberapa faktor dan hal ini biasanya akan memengaruhi penurunan fungsi ginjal. Ginjal sendiri padahal sebuah organ yang fungsinya sebagai penyaring kotoran dari darah dan bersama dengan air, kotoran dibuang dalam bentuk urin.

Intinya, ginjal melakukan perannya dalam menyaring darah dan yang diproses pun tak kurang dari 200 liter darah. Penyakit ginjal bisa saja muncul tanpa dapat terdeteksi dengan cepat dari awal. Ini karena fungsi ginjal yang menurun tak bisa dirasakan secara fisik. Namun untuk bisa mengatasinya, Anda harus lebih dulu tahu akan penyebab ginjal mengecil.

(Baca juga: perbedaan sakit ginjal dan batu ginjal)

1. Pielonefritis

Jenis penyakit ini mungkin tak begitu banyak diketahui, namun sebetulnya pielonefritis ini adalah sebutan bagi salah satu jenis penyakit infeksi saluran kemih di mana akhirnya mengenai ginjal. Untuk mengingatkan kandung kemih, uretra, ureter dan ginjal adalah bagian dari saluran kemih dan banyak kasus infeksi berawal dari uretra.

Uretra sendiri merupakan saluran paling akhir yang dilewati urin ketika dikeluarkan tubuh. Infeksi dapat menyebar ketika tak segera diobati  dan penyebarannya bisa sampai ke kandung kemih. Hal ini disebut pula dengan radang kandung kemih atau cystitis. Ketika penyebab dari ginjal mengecil adalah faktor ini, maka Anda harus cepat-cepat bertindak.

Penanganan yang kurang tepat waktu bisa mengakibatkan kerusakan ginjal dan menjadi pemicu gagal ginjal. Saat gagal ginjal terjadi, otomatis penderita mulai membutuhkan cuci darah yang dilanjutkan dengan transplantasi ginjal. Bahkan pielonefritis juga menjadi penyebab sepsis yang dapat menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah.

Gejala dari pielonefritis sendiri pun juga ada, yaitu:

  • Terasa nyeri di bagian belakang maupun pangkal paha.
  • Sewaktu buang air kecil terasa sakit dan rasa sakit ini muncul hampir pada setiap kali berkemih.
  • Demam
  • Kedinginan atau sampai menggigil.
  • Mual yang disertai juga dengan muntah-muntah.

Ketika gejala-gejala tersebut mulai dialami, kiranya penderita langsung memeriksakan diri karena gejala dapat memburuk. Bahkan bila dibiarkan, ginjal terutama bakal terus menyusut dan menjadi jauh lebih kecil dari pada awalnya. Dari waktu ke waktu, tanpa penanganan yang tepat maka ginjal akan terus mengerut dan kehilangan fungsinya sama sekali.

(Baca juga: gejala gagal ginjal)

2. Displasia Ginjal

Faktor lainnya yang jelas mampu menyebabkan ginjal mengecil adalah displasia ginjal. Kondisi ini juga diketahui sebagai adanya kelainan perkembangan berupa perubahan organisasi struktural serta perbedaan nefron dan duktus yang tak wajar. Dari adanya hambatan pertumbuhan jaringan ginjal metanefrik, displasia ginjal terjadi dan gangguan ini cukup umum.

Bahkan ketika seseorang mengalami displasia ginjal dan menempuh metode diagnosa menggunakan ultrasound atau sinar-X, ginjal yang diperiksa tampak normal-normal saja. Dari pemeriksaan tersebut, tidaklah menjamin mampu mengetahui adanya gangguan di bagian ginjal, padahal sebenarnya gangguan telah terjadi dan sudah ada pada tingkat mikroskopis. Displasia ginjal ini juga diketahui sebagai penyakit ginjal bawaan.

Intinya, displasia ginjal ini dikarenakan adanya hambatan pada suplai darah serta tidak dapat berkembangnya jaringan ginjal secara cukup. Dari ukuran ginjal normal ginjal hypogenetic tak sampai 50 persen. Ginjal pun mampu memiliki jaringan luka atau fibrosis berikut juga sejumlah potongan tulang rawan di mana pada sejumlah kasus, pertumbuhan ginjal menjadi kurang sempurna.

Itulah mengapa kondisi penyakit displasia ginjal ini menjadi sebuah cacat bawaan yang terjadi di jaringan ginjal. Ada sebagian bayi yang dilahirkan menderita displasia ginjal dan bayi yang mengalami ini memerlukan bantuan medis hingga ia beranjak dewasa. Penanganan medis pun ditentukan dari tingkat keseriusan dari kondisi yang dialaminya.

Untuk memeriksakannya, penderita perlu melakukan USG supaya bisa mencegah ginjal terus-menerus mengecil dan kehilangan fungsinya. Pada proses USG, akan ada gambaran rongga-rongga yang mirip dengan hidronefrosis tapi tak berkaitan. Selain USG, penderita juga bisa memeriksakan diri dengan metode PIV di mana nantinya hasilnya adalah berupa gambaran ginjal yan terkena dan tak berfungsi dengan baik.

(Baca juga: pengobatan gagal ginjal)

3. Pola Makan dan Minum

Salah satu cara mencegah sakit ginjal adalah dengan memerhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, otomatis itu artinya makanan dan minuman yang kurang sehat bisa menyebabkan ukuran ginjal menjadi lebih kecil secara terus-menerus. Para penderita kelainan ginjal yang masih awal memang juga sebaiknya mulai memerhatikan apa yang masuk ke dalam tubuh.

Asupan-asupan makanan serta minuman yang tak sehat seperti makanan yang mengandung lemak trans tinggi, minuman beralkohol, makanan yang terdapat kandungan logam banyak di dalamnya  dan makanan yang mengandung garam berlebihan adalah yang perlu dijauhi. Makanan dan minuman itu tampaknya baik-baik saja, padahal secara perlahan mampu merusak kinerja ginjal.

Ginjal yang bertugas untuk menyaring racun di dalam tubuh pun akhirnya menjadi terpengaruh sehingga tak mampu bekerja secara maksimal. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh ukurannya yang makin menyusut sehingga racun-racun yang seharusnya tersaring menjadi sulit tersaring. Inilah yang kemudian menjadi pemicu ketidakstabilan pada pH darah juga.

Itulah mengapa menjadi penting bagi orang-orang yang masih berusia muda untuk menjaga asupan makanannya. Bahkan ketika gejala ginjal yang tak beres mulai muncul di awal masih bisa untuk diselamatkan, yakni dengan mengonsumsi makanan-makanan yang tepat. Menghindari lemak trans, garam terlalu banyak, makanan berlogam, dan alkohol adalah yang terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh.

(Baca juga: faktor penyebab gagal ginjal)

4. Hipertensi

Ternyata tekanan darah yang cukup tinggi juga bisa menjadi alasan atau penyebab dari ginjal yang mengecil atau menyusut. Bahaya darah tinggi sangat luar biasa dan tak bisa disepelekan karena banyak orang yang mengalami kolesterol tinggi serta jenis-jenis penyakit jantung berawal dari tekanan darah yang tinggi dan tak terkendali.

Pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat ada kaitan erat dengan tekanan darah yang tinggi, namun rupanya ginjal pun juga ada hubungannya. Hipertensi di mana kadar tekanan darah tak lagi bisa terkendali dengan baik akan mengakibatkan gagal ginjal yang diawali lebih dulu dengan ginjal yang mengecil. Setelah terus-menerus mengecil, akhirnya ginjal pun kehilangan fungsinya.

Tak terkendalinya hipertensi bisa saja dialami oleh beberapa orang yang kemungkinan besar selalu berawal dari pola hidup yang tak sehat, seperti mengonsumsi makanan dan minuman yang tak sehat. Hal ini kemudian mengakibatkan bocornya protein yang kemudian mengenai organ ginjal dan masuk ke dalamnya.

Setelah masuk ke ginjal, ini akan terbuang lewat urin, tapi masalahnya adalah dari protein yang masuk itulah yang menjadikan ginjal lama-lama akan menciut dan ukurannya semakin mengecil Fungsi ginjal pun akhirnya tak maksimal lagi di mana fungsinya mengalami kekurangan yang pada awalnya tak mudah untuk dideteksi karena tak dirasakan jelas secara fisik oleh penderita.

Pada umumnya, tak ada rasa sakit atau keluhan yang begitu dirasakan oleh penderitanya sehingga bisa saja terlambat dalam mendapatkan penanganan medis. Hanya melalui pemeriksaan laboratorium barulah akan terdeteksi adanya ketidakberesan pada ginjal. Hanya saja, Anda selalu bisa mencegah penyakit serius seperti penyakit jantung dan ginjal dengan memerhatikan gejala darah tinggi yang berpotensi Anda alami seperti di bawah ini:

  • Sakit kepala yang berkepanjangan dan kambuh-kambuhan. Biasanya penderita akan merasakan pusing sebagai akibat dari naiknya tekanan darah yang berlebihan.
  • Detak jantung mulai lebih cepat dari biasanya dan terus berdebar-debar.
  • Wajah berubah sedikit menjadi kemerahan.
  • Sering buang air kecil.
  • Kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi pada suatu hal.
  • Pandangan mata mengabur atau menjadi buram sehingga tak dapat secara jelas ketika harus melihat sesuatu.
  • Mimisan yang cukup sering terjadi.
  • Cepat lelah ketika melakukan rutinitas.
  • Mudah marah dan gampang tersinggung, khususnya terhadap hal yang ia tak sukai.
  • Mengalami vertigo.
  • Terkadang ada juga yang mengalami sesak nafas karena aliran darahnya tidak lancar.

(Baca juga: cara menjaga ginjal agar tetap sehat)

5. Merokok

Faktor peningkat risiko lainnya sehingga seseorang bisa mengalami ginjal yang mengerut atau mengecil adalah kebiasaannya dalam merokok. Ketika merokok diimbangi pula dengan mengonsumsi makanan tak sehat, maka hasilnya ginjal pun akan lebih gampang terkena efek negatifnya. Ini karena rokok mengandung nikotin yang tak cuma berbahaya untuk paru-paru tapi juga ginjal.

Kerusakan ginjal tak hanya dikarenakan makanan berlemak trans, makanan berlogam, minuman mengandung alkohol dan makanan yang berkandungan garam tinggi. Nikotin adalah zat yang sangat mengancam kesehatan tubuh setiap orang yang memiliki kebiasaan merokok dan menghirup asapnya. Efek yang diberikan oleh nikotin kurang lebih sama seperti makanan dan minuman yang tadi sudah disebutkan.

Nikotin yang terlalu banyak di dalam tubuh akan berpengaruh terhadap cara kerjanya sehingga racun-racun di dalam tubuh tak tersaring dengan baik, sekalian ditambah racun baru dari nikotin itu sendiri. Akibat yang ditimbulkan tak hanya menjadikan ginjal kehilangan kemampuannya dalam menyaring racun, tapi juga pH darah menjadi tak stabil.

(Baca juga: hidup dengan satu ginjal)

6. Penyakit Ginjal Stadium Lanjut

Faktor penyebab lainnya yang bisa menjadikan ginjal semakin mengecil adalah adanya penyakit ginjal yang sudah berada pada stadium lanjut. Ketika perkembangan penyakit bawaan pada ginjal terus berkembang tanpa penanganan yang tepat, maka tentu levelnya bisa sampai pada stadium lanjut atau akhir.

Hal tersebut ditandai dengan tingkat tinggi dari kreatinin serum serta nitrogen urea. Tak hanya itu, jaringan fungsional ginjal atau yang disebut juga dengan nefron bakal mengalami kerusakan juga dan itulah yang mendukung ginjal untuk terus menyusut. Maka dari itu, penting untuk terus memeriksakan diri ke dokter ketika memang sudah ada penyakit ginjal.

(Baca juga: cara mencegah sakit buah pinggang)

Setelah mengetahui penyebab ginjal mengecil ini, diharapkan lebih menjaga asupan makanan dan juga pola hidup. Lebih sering kontrol ke dokter juga akan menolong Anda mencegah semakin parahnya kondisi ginjal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn