Dalam keadaan sehat, ginjal di dalam tubuh kita memiliki fungsi untuk memfilter darah dari limbah-limbah metabolisme. Akan tetapi, ada kalanya ginjal akan gagal melakukan tugas tersebut hingga menyebabkan suatu kondisi yang disebut dengan gagal ginjal. Akibat dari kondisi gagal ginjal tersebut, zat-zat berbahaya (limbah) akan menumpuk di dalam tubuh sehingga menyebabkan berbagai gejala gagal ginjal yang berbahaya bagi tubuh penderitanya. Jika tidak mendapatkan penanganan atau pengobatan yang tepat, gagal ginjal bisa mengakibatkan penumpukan racun di dalam tubuh, cairan ekstra dan juga mineral yang berbahaya dalam darah yang pada akhirnya bisa menyebabkan kematian.
(baca juga: ciri-ciri penyakit ginjal)
Gagal ginjal merupakan istilah non spesifik yang digunakan untuk menggambarkan fungsi ginjal yang sudah tidak sebagaimana mestinya. Apabila pada setiap proses pemfilteran ginjal diblokir karena kerusakan ginjal langsung (misal pada penderita diabetes) atau karena adanya penyumbatan tidak langsung (seperti pada penderita batu ginjal) maka kondisi semacam itu bisa menyebabkan gagal ginjal.
(Baca juga: faktor penyebab gagal ginjal – penyebab gagal ginjal)
Klasifikasi Penyakit Gagal Ginjal
Ada dua macam penyakit gagal ginjal, yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Gagal ginjal akut biasanya disebabkan oleh peristiwa yang mengarahkan kepada kerusakan ginjal, seperti dehidrasi, kehilangan banyak darah ketika operasi besar atau karena mengalami cedera, dan juga bisa karena penggunaan obat-obatan.
(baca juga: bahaya dehidrasi)
Sementara itu, gagal ginjal kronis biasanya disebabkan oleh penyakit jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi atau penyakit diabetes. Penyakit tersebut secara perlahan akan merusak dan mengurangi fungsi ginjal dari waktu ke waktu.
Secara lebih spesifik, baik gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis bisa dibedakan melalui berbagai faktor yang menyebabkan kondisi keduanya. Adapun hal-hal yang bisa menyebabkan gagal ginjal akut adalah:
- Penurunan aliran darah yang menuju ke ginjal, biasanya disebabkan karena kehilangan darah dalam jumlah yang besar, menjalani operasi, atau karena syok.
- Terjadi penyumbatan atau obstruksi di sepanjang saluran kemih seperti pada penderita batu ginjal.
(Baca juga: penyebab batu ginjal dan pengobatannya)
- Adanya sindrom uremik hemolitik, biasanya disebabkan karena adanya infeksi bakteri E. coli. Gagal ginjal muncul sebagai akibat dari obstruksi struktur fungsional terkecil yang ada di dalam ginjal.
- Mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan yang dapat memicu kerusakan ginjal.
- Adanya penyakit glomerulonefritis, yaitu sebuah penyakit ginjal yang melibatkan glomeruli. Selama mengalami penyakit ini, glomeruli akan meradang dan mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring urin.
- Berbagai peristiwa atau kondisi yang menghambat aliran oksigen dan juga darah ke ginjal, seperti penyakit jantung.
Sementara itu, gagal ginjal kronis disebabkan oleh beberapa kondisi atau faktor, di antaranya:
- Adanya penyumbatan atau obstruksi yang sifatnya berkepanjangan di saluran kemih.
- Memiliki sindrom Alport, yaitu kelainan bawaan yang dapat menyebabkan ketulian, kerusakan ginjal secara progresif, dan juga kecacatan pada mata.
- Adanya sindrom nefrotik, yaitu suatu kondisi yang memiliki peyebab berbeda-beda. Sindrom nefrotik ini ditandai dengan adanya kandungan protein di dalam urin, kadar protein yang rendah di dalam darah, kadar kolesterol tinggi di dalam darah, serta pembengkakan pada jaringan.
- Adanya penyakit ginjal polikistik, yaitu kelainan genetik yang ditandai dengan pertumbuhan kista yang cukup banyak di dalam ginjal.
- Menderita beberapa penyakit degeneratif, seperti tekanan darah tinggi dan juga diabetes.
Pengobatan Gagal Ginjal Secara Medis
Hingga saat ini, pengobatan gagal ginjal secara medis sangat dianjurkan terutama jika kondisi penderita gagal ginjal sudah serius. Pengobatan secara non medis biasanya akan dianjurkan ketika gejala-gejala yang ditunjukkan belum begitu parah. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai metode pengobatan gagal ginjal, baik gagal ginjal akut maupun kronis.
(Baca juga: ciri-ciri gagal ginjal)
1. Pengobatan Gagal Ginjal Akut secara Medis
Pengobatan gagal ginjal akut secara medis biasanya akan dilakukan dengan mempertimbangkan akar penyakit yang menyebabkan gagal ginjal tersebut muncul. Selain itu, dokter juga akan mempertimbangkan lamanya penderita mengidap gagal ginjal. Pada kebanyakan kasus, penderita gagal ginjal akut akan dirawat di rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Akan tetapi pada beberapa kasus yang tidak begitu serius, penderita juga bisa menjalani rawat jalan. Sebagian besar kasus gagal ginjal akut biasanya bisa disembuhkan ketika akar penyakit yang menyebabkan gagal ginjal tersebut berhasil disembuhkan.
Untuk pasien yang menjalani rawat jalan, biasanya dokter akan menyarankan beberapa hal kepada pasien, di antaranya:
- Menganjurkan kepada pasien untuk berkonsultasi dengan dokter ahli urologi dan juga ahli ginjal.
- Melakukan pengobatan terhadap infeksi yang menyebabkan gagal ginjal akut.
- Meningkatkan asupan air mineral untuk menghindari dehidrasi.
- Melakukan tes darah untuk mengetahui dan memonitor tingkat kreatinin dan garam di dalam darah.
- Menghtnikan berbagai jenis pengobatan yang beresiko menyebabkan gagal ginjal akut semakin memburuk.
Sementara itu, penderita gagal ginjal akut yang cukup serius juga bisa melakukan rawat inap dengan beberapa pertimbangan, di antaranya:
- Adanya resiko terjadi penyumbatan urin.
- Penyakit gagal ginjal akut sudah sangat serius sehingga membutuhkan pengobatan sesegera mungkin.
- Kondisi pasien sudah memburuk.
- Pasien sudah terkena komplikasi gagal ginjal akut.
Pada beberapa kasus gagal ginjal akut yang cukup parah, biasanya pasien juga disarankan untuk menjalankan cuci darah atau prosedur dialisis.Metode tersebut dilakukan ketika ginjal sudah tidak mampu menjalankan fungsinya seperti keadaan normal.
2. Pengobatan Gagal Ginjal Kronis secara Medis
Pengobatan gagal ginjal kronis juga dilakukan dengan mengobati akar penyakit yang menyebabkan gagal ginjal kronis tersebut muncul.
- Jika penyebabnya adalah hipertensi maka penderita harus mengkonsumsi obat anti hipertensi seperti penghambat ACE (angiotensin converting enzyme). Obat penghambat ACE kan memberikan perlindungan tambahan pada ginjal dan juga mengurangi tekanan darah dalam tubuh dan dalam pembuluh darah. Contoh obat penghambat ACE adalah lamipril dan lisinorpil.
- Jenis obat anti hipertensi lainnya juga bisa dikonsumsi oleh pasien, yang disebut dengan obat angiotensin-II receptor blocker (ARB). Obat-obatan tersebut meliputi candersatan, eprosartan, irbesartan, serta losartan. Obat-obatan tersebut biasanya memberikan efek samping yang relatif ringan seperti rasa pusing.
- Untuk mengurangi resiko tekanan darah tinggi, pasien juga harus mengatur pola makan dengan memilih makanan yang tepat untuk mencegah hipertensi.
(Baca juga: cara mencegah darah tinggi – cara mengatasi darah tinggi)
- Untuk penderita gagal ginjal stadium menengah ke atas biasanya akan disarankan untuk mengurangi asupan makanan yang mengandung fosfat seperti daging merah, telur, dan ikan. Asupan fosfat akan mengakibatkan penumpukan fosfat di ginjal sebab penderita gagal ginjal kronis biasanya akan kehilangan fungsi ginjal untuk meyaring fosfat yang berlebih di dalam tubuh.
- Penderita gagal ginjal kronis karena tekanan darah tinggi atau karena tingginya kolesterol di dalam tubuh juga akan meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Karena itu dokter biasanya akan memberikan aspirin dalam dosis rendah atau statin untuk mengurangi resiko serangan jantung atau stroke.
- Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh. Karena itu biasanya dokter akan menyarankan untuk membatasi asupan cairan dan garam. Kelebihan cairan di dalam tubuh juga bisa dikurangi dengan mengkonsumsi obat diuretik seperti furosemida.
- Penderita gagal ginjal kronis juga sangat rentan terkena anemia dan kekurangan vitamin D di dalam tubuhnya. Karena itu, biasanya dokter akan menyarankan untuk meningkatkan asupan makanan yang menambah zat besi dan juga vitamin D di dalam tubuh.
Pada beberapa kasus, gagal ginjal kronis bisa berkembang menjadi gagal ginjal permanen. Pada kondisi tersebut, ginjal sudah berhenti bekerja dan tidak mampu melaksanakan fungsinya. Untuk itu, tindakan medis berupa cuci darah atau transplantasi ginjal bisa menjadi pilihan jika ginjal sudah tidak mampu menjalankan fungsinya. Dalam kebanyakan kasus, pemberhentian fungsi ginjal biasanya akan terjadi secara bertahap dan sangat jarang secara tiba-tiba. Perawatan pendukung mungkin juga akan dibutuhkan untuk meringankan gejala yang dirasakan oleh penderita gagal ginjal stadium akhir.
Pengobatan Gagal Secara Tradsional
Selain pengobatan medis, pengobatan secara non medis juga bisa Anda pertimbangkan jika kondisi gagal ginjal yang Anda alami belum berada pada tahap yang serius atau mengancam nyawa. Jika gejala gagal ginjal yang dialami oleh penderita masil tergolong ke dalam gejala awal, maka penderita gagal ginjal bisa mencoba beberapa metode non medis untuk mengatasi masalah gagal ginjal tersebut. Namun ada baiknya bagi penderita gagal ginjal untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan tindakan pengobatan non medis tersebut sehingga mengurangi resiko yang mungkin muncul selama pengobatan.
Berikut beberapa metode non medis yang bisa Anda lakukan untuk mengobati gagal ginjal :
1. Menggunakan Daun Sukun
Berdasarkan berbagai penelitian, daun sukun mengandung berbagai unsur kimia alami yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati gagal ginjal dan juga membantu memperbaiki kondisi ginjal sehingga bisa mengembalikan fungsinya menjadi seperti sedia kala. Kandungan senyawa di dalam daun sukun seperti asam hidrosianat, tannin, flavonoid, aseticolin, dan juga riboflavin dipercaya mampu mengobati dan juga mengembalikan fungsi ginjal. Untuk mengobati gagal ginjal menggunakan daun sukun, Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:
- Siapkan beberapa lembar daun sukun kemudian cuci sampai bersih.
- Rebuslah daun sukun menggunakan air secukupnya. Bila perlu rebuslah daun sukun hingga hancur.
- Diamkan rebusan daun sukun hingga dingin.
- Saring dan minumlah rebusan daun sukun tersebut 2 kali sehari setiap pagi dan sore.
Metode pengobatan gagal ginjal menggunakan daun sukun tersebut berguna untuk mengurangi gejala gagal ginjal dan juga mengembalikan fungsi ginjal. Selain mengobati gagal ginjal, ternyata daun sukun juga efektif untuk menurunkan resiko penyakit diabetes dengan cara menurunkan kadar gula dalam darah. Daun sukun juga efektif untuk menurunkan kadar kolesterol sehingga resiko penyakit kardiovaskuler bisa diminimalisir.
2. Menggunakan Alang-alang
Cara alami untuk mengobati gagal ginjal selanjutnya adalah dengan memanfaatkan tanaman herbal yaitu alang-alang. Kandungan nutrisi di dalam alang-alang seperti silindrin, isoarbolinol, kampesterol, simiarenol, fernenol, arundoin, asam klorogenat, katekol, asam oksalat, dan juga flavonoid dipercaya mampu mengatasi gejala gagal ginjal. Untuk mengobati gagal ginjal, Anda bisa menggabungkan alang-alang dengan beberapa bahan alami lainnya, yaitu rambut jagung dan juga kumis kucing. Untuk mengobati penyakit gagal ginjal, pertama-tama Anda harus menyiapkan rambut jagung sebanyak setengah genggam, alang-alang sebanyak 3 jengkal, dan juga daun kumis kucing sebanyak 11 lembar. Rebuslah ketiga bahan tersebut dengan air sebanyak 3 gelas hingga air yang tersisa hanya setengah gelas. Minumlah air tersebut 3 kali setiap hari. Anda bisa meminum setengah gelas air rebusan tersebut setiap sesudah makan.
3. Konsumsi Buah Semangka
Metode untuk mengobati gagal ginjal selanjutnya bisa Anda lakukan dengan mengkonsumsi buah semangka. Buah semangka diketahui akan meningkatkan cairan di dalam tubuh Anda sehingga mencegah dehidrasi. Semangka juga akan mengurangi resiko hipertensi, karena seperti yang kita tahu hipertensi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan gagal ginjal tersebut muncul.
Itulah beberapa metode pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk mengobati gagal ginjal. Bila Anda ingin penjelasan lebih lengkap, Anda bisa membaca artikel tentang cara mengobati gagal ginjal lainnya. Terapkan pola hidup sehat untuk mengurangi resiko terjadinya gagal ginjal bagi Anda yang masih memiliki tubuh sehat.