Zat Besi : Pengertian – Manfaat – Efek Kekurangan dan Kelebihan – Makanan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap tubuh manusia tak akan bekerja dengan baik dengan ketiadaan zat besi karena zat besi inilah yang berhubungan erat dengan keperluan dan ketersediaan jumlah darah. Zat besi inilah yang memainkan perang vital untuk proses pengangkutan oksigen yang berasal dari paru-paru melaju ke jaringan dan di sanalah elekrton akan diangkut pada proses terbentuknya energi pada sel tubuh. Bekerja sama dengan protein, zat besi sangat penting untuk pengangkutan oksigen sehingga akhirnya myoglobin terbentuk di dalam serabut otot serta hemoglobin pada sel darah merah.

(Baca juga: akibat kekurangan besi dan magnesium)

Ada enzim yang dibentuk oleh zat besi yang bekerja sama dengan protein sehingga di dalam sel akan terjadi pembentukan energi.

  • Perempuan dewasa dengan bobot tubuh 55 kg memiliki kandungan sekitar 2100 mg zat besi di dalam tubuh. Cadangan zat besi di dalam tubuh wanita ada antara 0-300 mg supaya dapat terhindar dari anemia, khususnya karena ada masa datang bulan yang harus dialami oleh para perempuan di usia subur.
  • Laki-laki dewasa dengan bobot tubuh 75 kg memiliki kandungan sekitar 4000 zat besi di dalam tubuh. Cadangan zat besi di dalam tubuh laki-laki ada antara 500-1500 mg pada sumsum tulang dan limpa; inilah yang menjadi alasan mengapa laki-laki jarang terkena anemia.

(Baca juga: cara meningkatkan hb)

Kebutuhan Zat Besi Harian

Usia dan jenis kelamin seseorang dijadikan sebagai penentu kebutuhan zat besi mereka sehari-hari. Supaya terhindar dari kondisi gangguan kesehatan yang tak diinginkan, berikut adalah kebutuhan zat besi yang perlu dipenuhi setiap harinya:

  • Bayi usia 7-12 bulan membutuhkan 11 mg.
  • Anak usia 2-8 tahun membutuhkan 4,7-10 mg.
  • Anak usia 9-12 tahun membutuhkan 8 mg.
  • Perempuan usia 13-16 tahun membutuhkan 21,4 mg.
  • Laki-laki usia 13-16 tahun membutuhkan 12,1 mg.
  • Perempuan dewasa usia subur membutuhkan 18,9 mg.
  • Laki-laki dewasa membutuhkan 8,5 mg.
  • Perempuan yang sudah menopause membutuhkan 6,7 mg.
  • Perempuan hamil pada trimester 1 membutuhkan 26 mg, trimester 2 bertambah sebesar 9 mg, lalu pada trimester 3 ditambah lagi sebesar 9 mg.
  • Perempuan yang menyusui membutuhkan 8,7 mg.

(Baca juga: penyebab hb rendah)

Manfaat Zat Besi

Fungsi tubuh akan berkurang ketika salah satu nutrisi tak terpenuhi, maka zat besi pun wajib untuk dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh agar kesehatan tubuh kita tidak terganggu. Berikut merupakan segala manfaat zat besi yang tubuh tak boleh lewatkan sama sekali.

  1. Pembawa Oksigen

Aliran oksigen akan diantarkan oleh zat besi menuju seluruh tubuh supaya pendistribusiannya bisa berjalan maksimal. Organ tubuh pun akan dapat berjalan dengan semestinya dan optimal ketika asupan zat besi dipenuhi sesuai dengan kebutuhan harian yang sudah disebutkan sebelumnya.

  1. Peningkat Sistem Imun

Untuk sistem daya tahan tubuh yang lebih baik, zat besi adalah zat yang tak boleh terlupakan karena ketika zat besi sudah terpenuhi, kekebalan tubuh meningkat, otomatis tubuh akan mendapat perlindungan dan terjauh dari segala penyakit. Pada penyusunan enzim, zat besi pun memainkan peran vital di mana bahan-bahan lainnya seperti myoglobin dan katalase juga turut disusun oleh karena adanya zat besi cukup pada tubuh kita.

(Baca juga: bahaya anemia bagi ibu hamil)

  1. Pendukung Terciptanya Hemoglobin (Pencegah Anemia)

Zat besi pun sangat terpercaya dalam mendukung terbentuknya hemoglobin sebab warna merah tua dapat diberikan kepada sel darah merah oleh zat besi supaya produksi hemoglobin bisa mengalami peningkatan dan hemoglobin yang dibutuhkan tubuh pun akhirnya bisa dipenuhi dengan sempurna. Apabila produksi hemoglobin bisa berjalan lancar serta optimal, risiko terkena anemia pun menjadi lebih kecil dan tercegah dengan baik.

  1. Penyembuh Anemia

Selain sebagai penurun risiko anemia, zat besi pun sangat berguna dalam menyembuhkan anemia. Tak hanya mencegah, sumber makanan berzat besi tinggi jika dikonsumsi rutin selama menderita anemia pun akan dapat menyembuhkan penyakit kurang darah atau darah rendah tersebut. Asalkan kemudian kadar zat besi dicek kembali, zat besi tidak akan menjadi terlalu berlebihan di dalam tubuh yang berpeluang menimbulkan penyakit baru lainnya.

(Baca juga: cara mengatasi anemiacara mencegah anemia)

  1. Pendukung Metabolisme dan Pembentukan Enzim

Metabolisme yang sehat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya secara baik dan zat besi adalah zat yang penting untuk dipenuhi sehingga metabolisme tubuh dapat sempurna. Demikian halnya dengan pembentukan enzim yang dibantu oleh zat besi, seperti pembentukan katalase, cytochrome dan myoglobin.

  1. Pendukung Fungsi Otot dan Otak

Oksigen yang dikirim oleh zat besi dalam darah tak hanya baik untuk organ-organ tubuh seperti jantung dan hati, tapi otot dan otak pun juga membutuhkan zat ini. Fungsi otot dengan adanya suplai oksigen yang cukup bakal lebih mampu membuang radikal bebas yang ada di dalam otot. Zat besi pun sangat berperan dalam perkembangan otak sedari kita masih di dalam kandungan karena zat besi yang menyuplai oksigen yang bisa meningkatkan fungsi otak agar kinerjanya normal dan stabil sehingga segala aktivitas pun dapat kita lakukan dengan benar.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit saraf – jenis kelainan saraf)

  1. Pengatur Temperatur Tubuh

Suhu tubuh pun rupanya bergantung pada zat besi karena zat besilah yang menjadi pengendali baik akan temperatur tubuh kita. Ini dikarenakan suplai oksigen dari zat besi benar-benar tersampaikan secara optimal dan baik sehingga berpengaruh juga terhadap suhu tubuh.

  1. Pendukung Sistem Saraf

Pada sejumlah Neurotransmitter esensial, zat besi turut menyumbang peran dalam pembentukannya, termasuk juga pada serotonin dan lain-lainnya. Untuk kesehatan sistem saraf otak dan fungsinya agar berjalan baik serta maksimal, hal-hal tersebut berperan besar dalam pengolahan dan pengiriman sinyal saraf. Maka tentu zat besi pun tak bisa diabaikan dalam hal ini agar saraf dan otak tetap stabil.

(Baca juga: akibat kekurangan dan kelebihan zat besi)

Efek Kekurangan Zat Besi

Karena begitu bermanfaatnya zat besi bagi tubuh, akan ada efek buruk yang akan dialami tubuh ketika asupan zat besi berkurang atau terlalu rendah. Berikut ini adalah sejumlah akibat dari kekurangan zat besi yang mulai dari sekarang dapat dicegah dan diwaspadai.

  1. Anemia

Jika zat besi tak terpenuhi, hemoglobin atau sel darah merah pun akan berkurang di mana efeknya yang paling besar adalah terjadinya anemia atau kurang darah. Ketika seseorang kurang darah, tentu tubuhnya pun akan merasakan suatu perbedaan. Ciri-ciri anemia yang kemudian bakal dialami oleh seseorang dengan kadar zat besi rendah adalah:

  • Kelopak mata bagian dalam terlihat pucat. Jika memang benar menderita anemia, inilah salah satu ciri yang akan muncul pada area mata yang bisa dicek ketika bercermin. Untuk mengecek, regangkan bagian bawah dengan menariknya sedikit dan akan terlihat di bagian bawah tak semerah biasanya.
  • Pusing atau sakit kepala. Sakit kepala merupakan ciri yang tak bisa dipisahkan dari para penderita anemia karena ketika zat besi kurang, otomatis oksigen yang dikirim oleh zat besi pun juga kurang sehingga pusing akan lebih kerap dialami.
  • Cepat lelah. Jumlah sel darah merah yang kurang di dalam tubuh bisa membuat seseorang lebih gampang merasa lelah yang menjadi akibat dari kurangnya oksidasi di dalam tubuh. Energi tubuh kita dipengaruh oleh oksidasi tersebut yang akan memampukan kita menjalankan seluruh aktivitas sehari-hari.
  • Wajah pucat. Tampak pucatnya wajah pun juga bisa dikarenakan seseorang menderita anemia, bahkan terkadang dapat berkemungkinan kelihatan kekuningan. Itulah mengapa penanganan dini sangat diperlukan agar kekurangan darah segera diatasi sebelum terjadi hal yang tidak-tidak.
  • Mual-mual. Ciri satu ini dapat dialami oleh beberapa orang terutama saat bangun tidur di pagi hari. Gejala seperti ini juga dinamakan dengan istilah morning sickness.
  • Sesak nafas. Pasokan oksigen yang berkurang di dalam tubuh disertai dengan kegiatan bertubi-tubi dan terlalu berat dapat menyebabkan seseorang menjadi sesak napas. Tak jarang pula ada yang sampai pingsan sehingga efek ini pun perlu diwaspadai.
  • Palpitasi. Istilah medis satu ini artinya adalah ciri denyut jantung yang iramanya tak teratur seperti seharusnya. Kecepatan iramanya tidaklah terlalu kuat dan juga tidak terlalu normal. Kurangnya zat besi menyebabkan kurangnya oksigen sehingga peningkatan denyut jantung akan terjadi dan debarannya begitu cepat namun tidak teratur.

(Baca juga: kopi untuk penderita anemia – cara mengatasi kurang darah)

  1. Gampang Mengantuk

Jika biasanya mudah mengantuk adalah akibat dari kelebihan konsumsi karbohidrat, rupanya efek satu ini juga bisa dialami ketika kekurangan zat besi. Ketika mengantuk, gejala ini akan disertai dengan mata yang berkunang-kunang. Pasokan oksigen yang dikirim ke otak menurun dan tidak lancar sehingga dapat memicu rasa kantuk.

(Baca juga: penyebab sering mengantuk)

  1. Sering Ngemil

Sejumlah orang yang zat besi di dalam tubuhnya termasuk rendah akan menjadi lebih suka ngemil. Ini terjadi biasanya pada anak-anak atau bisa juga para wanitalah yang cenderung mengemil saat kadar zat besi di dalam tubuh kurang.

  1. Gemetaran pada Kaki dan Tubuh

Kaki atau bagian tubuh lainnya bisa merasakan gemetaran ketika asupan zat besi tak dipenuhi secara cukup yang mengakibatkan kekurangan. Efek yang terjadi satu ini memicu sirkulasi darah yang tak lancar dan ini lebih kerap dialami oleh kaki kita. Tak hanya gemetaran, kaki pun akan terasa kaku dan lemah.

  1. Menopause Dini

Para wanita yang baru tengah masuk ke pasa pre-menopause bisa berkembang lebih cepat menjadi menopause ketika zat besi di dalam tubuh sangat kurang. Fungsi hormon wanita akan terpengaruh dan terkena efek buruk dari kekurangan zat besi sehingga memang perlu menjaga asupannya agar tetap stabil.

  1. Kerontokan Rambut

Bagian rambut kita pun memerlukan nutrisi agar selalu kuat dan bertumbuh dengan baik. Zat besi juga berperan dalam menyehatkan bagian rambut serta menjadikannya kuat sehingga tak gampang rontok serta patah. Maka jika sampai kekurangan zat besi, kerontokan rambut adalah salah satu efek yang harus segera ditangani sebelum terjadi kebotakan dini.

(baca juga: bahaya rambut rontok)

  1. Perubahan Suasana Hati

Zat besi adalah zat yang juga memengaruhi suasana hati kita, jadi bila sampai asupannya tak cukup, mood pun akan mudah menurun secara drastis. Mudah tersinggung dan cepat marah pada suatu keadaan maupun seseorang bisa menjadi tanda adanya kekurangan zat besi di dalam tubuh. Ini bukan hanya sekadar stres, karena bila diabaikan tanpa mendapat penanganan yang tepat, kondisi dapat berkembang menjadi depresi atau gangguan jiwa mental.

  1. Tubuh Lesu

Tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas karena merasa bahwa tubuh terlalu lesu bisa jadi ini adalah efek akan kurangnya zat besi. Biasanya walaupun sudah mengalami cukup tidur dan istirahat, ketika beraktivitas tetap kurng semangat. Untuk itulah dianjurkan agar mulai mengonsumsi sumber-sumber makanan baik berkandungan zat besi tinggi.

(Baca juga: penyebab sering mengantuk dan lemas)

Siapa yang Berisiko Mengalami Zat Besi Rendah?

Ada sejumlah orang yang risiko kekurangan zat besi lebih tinggi dari yang lain, dan berikut ini adalah siapa saja yang memiliki risiko paling besar:

  • Anak-anak yang mengalami infeksi kronis karena mereka ini mempunyai kebutuhan yang berbeda dan keperluan kesehatannya pun sangat khusus.
  • Perempuan di usia subur dan juga perempuan di usia remaja karena setiap bulan mengalami datang bulan.
  • Bayi dengan bobot rendah saat lahir atau bayi yang lahir prematur.
  • Perempuan hamil dan anak-anak karena kebutuhan zat besi lebih tinggi bagi mereka demi masa pertumbuhan janin dan anak-anak.

(Baca juga: penyebab tubuh gemetar dan lemas)

Faktor Penyebab Kekurangan Zat Besi

Setelah mengetahui siapa saja yang rentan mengalami kekurangan zat besi, kini kita pun perlu mengetahui apa saja faktor pemicu sehingga seseorang dapat memiliki zat besi rendah dalam tubuhnya.

  1. Penurunan Tingkat Penyerapan

Orang yang usianya sudah begitu lanjut akan ada masalah pada proses penyerapan zat besi ke dalam tubuh dikarenakan sekresi asam lambut di dalam perut yang menurun. Contohnya adalah kondisi diare pada tingkat kronis, konsumsi antasida pada waktu yang sangat lama, serta atrophic gastritis. Penyerapan nutrisi zat besi juga dapat diperlambat atau menurun karena mengonsumsi teh dan anggur dengan kandungan tanin di dalamnya, maupun makanan dengan kandungan oxalate serta phytate yang biasanya ada pada stroberi, cokelat dan kacang.

  1. Kurang Mengonsumsi Sumber Makanan Berzat Besi

Zat besi tersedia dalam 2 bentuk yang didasarkan pada proses penyerapan oleh tubuh. Heme adalah bentuk pertaman yang asalnya dari hemoglobin dan umumnya bisa dijumpai pada sumber makanan hewani, seperti ikan, daging merah dan daging unggas. Sementara itu satunya lagi adalah non-heme yang kita bisa temukan pada sumber makanan nabati, yaitu buah-buahan kering dan bayam serta sayuran hijau lainnya.

(Baca juga: akibat kurang darah)

  1. Kebutuhan Zat Besi Mengalami Peningkatan

Pada tiap level pertumbuhan manusia, kebutuhan zat besi setiap orang akan berbeda dan kebutuhan zat besi cenderung lebih tinggi dan bahkan paling tinggi ketika kita memasuki usia remaja. Zat besi ekstra pun dibutuhkan oleh para ibu hamil demi janin berkembang dengan baik dan sempurna. Kebutuhan ekstra yang hanya dipenuhi dengan kebutuhan normal maka jelas akan kurang; itulah mengapa konsumsi makanan berzat besi tinggi atau mengonsumsi suplemen zat besi amat dianjurkan.

  1. Pendarahan

Saat terjadi kecelakaan, luka atau bahkan ketika para wanita menstruasi, darah akan hilang cukup banyak darah yang akan berimbas pada kurangnya zat besi. Jika tak segera ditangani, cadangan zat besi yang dikeluarkan oleh tubuh nantinya pun akan menurun sehingga seseorang dapat pingsan dan semakin lesu.

(Baca juga: makanan yang memperlancar menstruasi)

Efek Kelebihan Zat Besi

Kurangnya zat besi berefek buruk bagi tubuh, begitu pula ketika tubuh menerima terlalu banyak asupan zat besi. Walau fungsi zat besi sangat penting, efeknya pun tidak akan baik kalau jumlahnya lebih dari sewajarnya. Jika jumlah zat besi yang berlebihan ini dibiarkan berkepanjangan, berikut merupakan efek-efek kesehatan yang perlu disadari sedari awal.

  1. Arthritis

Efek dari kelebihan zat besi bisa cukup serius, salah satunya adalah penyakit arthritis di mana ini tandanya kita mulai merasakan adanya rasa sakit di bagian persendian, termasuk adanya radang dan timbulnya pembengkakan. Maka untuk membuat kadar zat besi normal, sumber makanan dengan zat besi tinggi sebaiknya dikurangi karena bisa menjadi lebih buruk lagi bila konsumsi diteruskan.

  1. Diabetes

Penyakit gula atau kencing manis merupakan salah satu penyakit yang serius di mana ini menjadi salah satu dari efek terlalu banyak mengonsumsi zat besi sehingga zat besi tersebut pun akan tertimbun di area pankreas. Inilah yang kemudian akan memengaruhi sel-sel tubuh lainnya dan pertumbuhan produksi insulin pun terdorong yang akhirnya malah menyebabkan diabetes. Jika diabaikan atau tidak segera diatasi, kerusakan pankreas merupakan risikonya.

  1. Kecemasan

Kelebihan zat besi juga dapat menimbulkan yang namanya efek kecemasan karena organ-organ yang pada dasarnya bekerja secara normal akan terganggu sehingga otomatis memunculkan keresahan. Keresahan ini pun faktor penyebabnya kurang jelas, tapi aktivitas apapun yang coba kita lakukan pun akan ikut merasa terganggu dan menjadi tidak nyaman. Keresahan dan kecemasan juga datang menghampiri saat malam hari waktunya kita tidur.

(Baca juga: penyebab cemas berlebihan)

  1. Keabuan pada Kulit

Coba periksalah warna kulit apakah warnanya menjadi keabuan. Apabila mengalami perubahan warna kulit menjadi keabuan secara mendadak, atau warnanya tiba-tiba menjadi seperti perunggu, inilah efek dari kelebihan zat besi yang ada pada darah.

  1. Perut Terasa Nyeri

Jumlah zat besi yang meningkat di dalam tubuh juga bisa memberikan efek tak enak bagi perut karena akan ada rasa nyeri yang akan dialami. Tak hanya nyeri, perut pun berkemungkinan berubah ukuran menjadi lebih besar dan ini dikaitkan dengan adanya kasus pembengkakan jadi sebaiknya mengontrol asupan zat besi segera.

  1. Impoten

Zat besi berlebih juga kurang menguntungkan bagi para pria karena ini bisa menyebabkan kondisi impoten. Ini dikarenakan adanya penyusutan pada testikel yang kemudian juga masih ditambah dengan disfungsi ereksi sehingga wajib untuk mengurangi atau membatasi asupan zat besi secepatnya dan menemui dokter bila diperlukan.

(Baca juga: penyebab impoten)

  1. Cardiomyopathy

Berlebihannya jumlah zat besi bisa kemudian terakumulasikan ke otot-otot jantung dan bila hal ini berkelanjutan, kondisi jantung akan menjadi kurang normal sehingga butuh penanganan sesegera mungkin. Bila diabaikan dalam waktu cukup lama tanpa adanya penanganan serius, gagal jantung adalah potensi yang perlu diwaspadai. Penyakit jantung dialami oleh sebagian besar pasien dengan tingginya kadar zat besi di dalam darahnya.

(baca juga: cara mencegah gagal jantung)

  1. Jaundice

Jaundice merupakan sebuah kondisi kesehatan di mana nantinya akan muncul ketika di dalam darah jumlah bilirubin meningkat. Tak hanya adanya peningkatan jumlah bilirubin saja, organ hati atau liver pun akan terserang sehingga fungsinya tak akan berjalan maksimal seperti biasanya lagi.

(Baca juga: bahaya penyakit liver)

  1. Hemokromatosis Neonatus

Kondisi ini merupakan efek yang paling serius akibat kelebihan zat besi sistemik yang biasanya lebih cenderung terjadi dan dialami oleh bayi-bayi yang baru dilahirkan. Pada bayi-bayi tersebut akan terjadi kegagalan hati yang sebaiknya menjadi perhatian para orang tua. Ibu-ibu hamil pun kiranya dapat mengira-ngira dengan baik kebutuhan zat besi agar tak berpengaruh ke janin.

(Baca juga: makanan yang mengandung zat besi super tinggi)

Sumber Makanan Zat Besi Tinggi

Seseorang dengan kadar zat besi rendah, memerlukan sumber makanan pada daftar di bawah ini untuk menaikkan kadarnya. Namun bagi yang sudah terlalu tinggi dan telah mengalami beberapa efek yang disebutkan sebelumnya sangat perlu menghindari sumber makanan di bawah ini atau setidaknya membatasi konsumsinya. Sumber makanan apa saja dengan kandungan tinggi akan zat besi?

  1. Kurma (1,6 mg per 100 gram).
  2. Sukun (1,19 mg per 100 gram).
  3. Alpukat (1,12 mg per 100 gram).
  4. Markisa (3,78 mg per 100 gram).
  5. Kacang kapri ( 1,7 mg per 100 gram).
  6. Kacang koro (2,2 mg per 100 gram).
  7. Kedelai (6,5 mg per 75 gram).
  8. Kacang hitam (1,8 mg per 100 gram).
  9. Kacang merah (2,3 mg per 75 gram).
  10. Labu (1,4 mg per 100 gram).
  11. Edamame (1,9 mg per 100 gram).
  12. Bit (1,6 mg per 100 gram).
  13. Kentang (1,9 mg per 50 gram).
  14. Tomat (2 mg per 100 gram).
  15. Bayam (2,01 mg per 100 gram).
  16. Asparagus (2,2 mg per 6 batang).
  17. Tempe (6,4 mg per 1 cangkir).
  18. Tahu (6,4 mg mg per 113 gram).
  19. Hati sapi (4,2 mg per 75 gram).
  20. Gurita (7,3 mg per 75 gram).
  21. Tiram (3,3 mg per 75 gram).
  22. Kaviar (3,37 mg per 100 gram).
  23. Bebek (1,8 mg per 75 gram).
  24. Kepiting (2,3 mg per 75 gram).
  25. Daging sapi (1,4 mg per 75 gram).
  26. Sarden (1,7 mg per 75 gram).
  27. Telur (1,2 mg per 100 gram).
  28. Daging kambing (1,3 mg per 75 gram).
  29. Ikan makarel (1,4 mg per 75 gram).

(Baca juga: makanan penambah darah rendah super cepat)

Untuk mengetahui apakah kadar zat besi Anda pada keadaan normal atau tidak, check up ke dokter tak ada salahnya dilakukan. Apabila merasakan beberapa efek kekurangan atau kelebihan zat besi seperti di atas, segera memeriksakannya supaya penanganan yang diperoleh juga lebih cepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn