3 Cara Mencegah Fibroadenoma – Gejala, Diagnosis, Penyebab dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Fibroadenoma merupakan salah satu jenis tumor jinak yang ditemukan di payudara. Bentuk fibroadenoma adalah benjolan namun sifatnya bukan kanker. Benjolan tersebut bisa digeser ketika disentuh. Fibroadenoma bisa membesar dan mengecil dengan sendirinya. Biasanya, wanita yang berusia 20 sampai 30 tahun adalah orang-orang yang paling rentan untuk memiliki fibroadenoma. ( Baca : Abses payudaraCara menjaga kesehatan payudara )

Jenis Fibroadenoma

Secara histologi fibroadenoma dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Intranacanalicular fibroadenoma yaitu fibroadenoma yang terletak di payudara yang secara tidak teratur terbentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel.
  • Pericanalicular fibroadenoma merupakan fibroadenoma yang terdapat pada payudara yang bentuknya menyerupai kelenjar atau kista dan dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan.

Bahaya Fibroadenoma

Fibroadenoma  biasanya tidak bersifat kanker. Namun, jenis fibroadenoma yang kompleks dan tidak segera mendapatkan penanganan medis bisa meningkatkan resiko untuk mengalami kanker payudara. Yang dimaksud fibroadenoma kompleks adalah fibroadenoma yang mengandung kista abnormal serta jaringannya tidak tembus oleh cahaya. Biasanya, dokter akan mengetahui kondisi fibroadenoma kompleks tersebut melalui pemeriksaan biopsi.

Baca : Madu untuk penderita endometriosisMadu untuk wanita penderita PCOS

Gejala Fibroadenoma

Jika Anda memiliki benjolan pada payudara Anda, maka bisa jadi benjolan tersebut adalah fibroadenoma. Untuk lebih pastinya, berikut ini adalah beberapa gejala yang dirasakan oleh seseorang yang memiliki fibroadenoma:

Anda bisa jadi memiliki lebih dari satu fibroadenoma di payudara Anda dengan ukuran yang bervariasi. Namun untuk memastikan apakah benjolan yang ada di payudara tersebut adalah fibroadenoma atau bukan biasanya akan dilakukan pemeriksaan medis dan juga Anda akan disarankan untuk melakukan beberapa tes.

Banyak yang berpendapat bahwa fibroadenoma tidak dapat dicegah. Namun, kita bisa mencegahnya dengan menghindari faktor-faktor penyebab fibroadenoma. Kita bisa melakukan beberapa upaya untuk mencegah munculnya fibroadenoma. Meskipun fibroadenoma bersifat bukan kanker, namun kebanyakan wanita seringkali merasa terganggu dengan adanya fibroadenoma di payudara mereka. Fibroadenoma biasanya akan muncul karena hormon estrogen di dalam tubuh mengalami peningkatan. Untuk mencegah fibroadenoma tentu kita bisa melakukan beberapa metode untuk menyeimbangkan kondisi hormon, yaitu dengan cara berikut ini:

  1. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Di dalam tubuh yang sehat tentu kinerja hormon di dalamnya juga akan berjalan normal. Untuk mencegah fibroadenoma Anda bisa menerapkan pola hidup sehat. Rutinlah melakukan olah raga. Selain itu, perhatikan pola asupan makanan Anda.

Hindari berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan lemak. Konsumsilah makanan yang kaya akan kandungan serat, minyak ikan, vitamin C, dan juga vitamin E. Cukupilah kebutuhan nutrisi harian Anda dengan memperhatikan asupan makanan, tentunya yang mengandung nutrisi lengkap seperti karbihidrat, protein, lemak baik, dan juga vitamin. Jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan istirahat Anda dengan tidur setidaknya 6 sampai 8 jam per hari.

Baca : Penyebab hormon prolaktin tinggiCara meningkatkan hormon progesteron –  Cara meningkatkan hormon tetosteron

  1. Hindari Stres

Salah satu penyebab fibroadenoma adalah stres. Untuk itu, hindarilah stres atau kelola stres Anda dengan baik. Jangan sampai stres mengganggu psikologis Anda. Lakukanlah relaksasi atau berliburlah sesekali dalam setiap bulan agar stres dapat dihindari.

Baca : Penyebab stresCara menghindari stres

  1. Lakukanlah Pemeriksaan

Perhatikanlah gejala-gejala ataupun tanda-tanda fibroadenoma secara rinci. Jika Anda memiliki tanda atau gejala yang dimaksud maka sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan medis. Hal tersebut merupakan metode paling efektif untuk melakukan diagnosis berdasarkan tanda-tanda yang ditemukan. Selain itu, pemeriksaan sejak dini juga akan membantu dokter untuk menentukan apakah benjolan di payudara Anda adalah fibroadenoma ataukah sel-sel kanker yang mengalami perkembangan.

Diagnosis Fibroadenoma

Untuk memastikan apakah benjolan yang ada di payudara merupakan fibroadenoma atau bukan biasanya akan dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan juga melihat tanda-tanda yang diderita oleh pasien. Selain itu, dokter juga akan menyarankan pasien untuk melakukan beberapa tes, tentu saja tes tersebut dipertimbangkan berdasarkan usia dan juga karakteristik dari benjolan yang dimiliki oleh pasien. Adapun beberapa tes yang dimaksud adalah:

  1. Ultrasonografi payudara

Akan disarankan kepada wanita yang berusia di bawah 40 tahun. Metode ultrasonografi dipilih pada wanita yang berusia di bawah 40 tahun karena pada usia tersebut jaringan payudara pada wanita lebih padat sehingga uji ultrasonografi dianggap mampu memberikan hasil yang lebih kredibel. Dari uji ultrasonografi tersebut dokter dapat memberikan diagnosis, apakah benjolan yang ada pada payudara merupakan fibroadenoma atau bukan. ( Baca : Penyebab benjolan sakit di ketiak )

  1. Mammografi

Merupakan metode pemeriksaan yang dilakukan dengan memanfaatkan sinar X. Metode ini lebih efektif dan paling sering digunakan pada wanita yang berusia di atas 40 tahun.

  1. Biopsi

Metode terakhir yang akan dilakukan oleh dokter jika metode ultrasonografi dan mammografi dianggap tidak menunjukkan hasil yang pasti. Metode ini dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan pada benjolan yang ada di payudara kemudian memeriksa sampel jaringan tersebut di laboratorium. Melalui pemeriksaan biopsi dan pemeriksaan di bawah mikroskop, orang yang terdeteksi tumor fibroadenoma akan menampakkan seperti di bawah ini:

  • Jaringan tumor yang berasal dari mesenkim yaitu jaringan ikat fibrosa dan juga yang berasal dari epitel yang berbentuk seperti lobus-lobus.
  • Bagian lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan juga saluran kelenjar yang berbentuk bulat atau bercabang.
  • Pada bagian saluran kelenjar tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kulomnar pendek uniform. ( Baca : Bahaya endometriosis )

Penyebab Fibroadenoma

Hingga saat ini belum ada penelitian pasti yang mampu menjelaskan mengenai penyebab utama munculnya benjolan di payudara atau fibroadenoma. Namun banyak spekulasi yang mengaitkan fibroadenoma dengan hormon reproduksi. Beberapa ahli menyatakan bahwa fibroadenoma merupakan respon tubuh yang tidak normal terhadap hormon estrogen. Saat wanita berada dalam masa reproduksi, fibroadenoma akan lebih sering muncul. Karena itulah banyak kasus yang menunjukkan bahwa fibroadenoma sering diderita oleh wanita yang berusia 20 hingga 30 tahun karena pada usia tersebut wanita berada pada masa reproduksi. ( Baca : Akibat kelebihan estrogenCara menjaga kesehatan organ reproduksi )

Saat wanita memasuki masa kehamilan dan juga ketika sedang menjalani terapi pengganti hormon biasanya fibroadenoma akan membesar. Namun ketika tingkat hormon reproduksi menurun maka fibroadenoma juga akan mengecil. Seperti halnya saat menopause. Selain faktor hormon reproduksi, ada juga yang berpendapat lain mengenai faktor-faktor yang menyebabkan fibroadenoma, di antaranya:

  • Tubuh mengalami peradangan sehingga ovarium mengalami infeksi. ( Baca : Manfaat kacang hijau bagi penderita kistaKhasiat madu untuk penderita kista )
  • Terjadi perubahan neuroendokerin yang timbul sebagai akibat dari aktivitas interaksi dengan lingkungan, hormon estrogen, progesteron, prolaktin, insulin, dan lain sebagainya.
  • Sistem kekebalan tubuh yang terganggu. ( Baca : Cara meningkatkan antibodiCara meningkatkan antibodi anak )
  • Adanya penurunan fungsi hati ketika menjaga keseimbangan produksi hormon kewanitaan.
  • Lingkungan kerja yang tidak sehat.
  • Pola hidup yang dijalani, seperti penggunaan alat kontrasepsi, alat masak, dan juga berbagai bahan kimia.
  • Sedang melakukan pengobatan medis terhadap beberapa jenis penyakit seperti kista indung telur dan rasa nyeri pinggul.
  • Melakukan operasi pengangkatan rahim atau mulut rahim.
  • Faktor keturunan atau genetika. ( Baca : Kelainan genetika )
  • Faktor psikologis seperti stres.
  • Mengalami infeksi mikroorganisme tertentu

Pengobatan Fibroadenoma

Pada dasarnya, fibroadenoma merupakan sejenis tumor jinak yang tidak perlu diobati karena sifatnya tidak terlalu membahayakan. Namun, kebanyakan perempuan sering memilih tindakan pembedahan sebagai upaya untuk menghilangkan benjolan yang ada di payudara tersebut.

Untuk mengobati fibroadenoma sebenarnya kita hanya perlu mengikuti petunjuk dari dokter. Jika benjolan fibroadenoma dianggap tidak begitu membahayakan maka biasanya dokter akan melakukan pengobatan dengan cara yang cukup sederhana. Namun, apabila dokter menganggap benjolan fibroadenoma bersifat abnormal berdasarkan tes yang telah dilakukan maka dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan pengangkatan fibroadenoma melalui metode berikut ini:

  • Lumpektomi. Merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan untuk memotong atau mengangkat benjolan fibroadenoma yang ada di payudara. Selanjutnya jaringan yang telah diambil dari benjolan payudara tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa apakah terdapat sel-sel kanker atau tidak di dalam jaringan tersebut.
  • Cryoablation. Merupakan prosedur pengobatan fibroadenoma yang dilakukan dengan memasukkan sebuah alat tipis ke benjolan fibroadenoma di payudara. Alat yang dimasukkan ke dalam benjolan tersebut bentuknya mirip dengan tongkat. Tujuan dari metode tersebut adalah untuk menyemburkan gas yang dapat membekukan jaringan benjolan di payudara.
  • Cek rutin. Meskipun benjolan fibroadenoma telah diangkat, namun benjolan tersebut masih sangat mungkin untuk tumbuh kembali. Karena itulah, meskipun benjolan fibroadenoma telah diangkat, anda masih harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk memastikan apakah benjolan tersebut merupakan sel-sel kanker atau bukan.

Itulah beberapa metode pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan memiliki fibroadenoma. Sebenarnya, fibroadenoma bukan termasuk sel kanker. Namun, pemeriksaan medis tentu menjadi langkah paling efektif untuk menentukan apakah benjolan di payudara merupakan fibroadenoma atau kanker. Jika benjolan di payudara adalah fibroadenoma maka sebenarnya Anda tidak perlu melakukan tindakan pembedahan atau operasi. Namun, karena kebanyakan wanita merasa terganggu dengan kondisi tersebut maka tidak ada salahnya bagi Anda untuk melakukan pengangkatan fibroadenoma. Fibroadenoma merupakan sebuah kasus yang dapat terulang hingga 20% pada perempuan. Beberapa kasus menunjukkan bahwa fibroadenoma dapat hilang dengan sendirinya, namun ada juga yang membesar dengan sendirinya ketika hormon estrogen mengalami peningkatan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn