Benjolan di Leher – Penyebab, Gejala dan Penanganan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beberapa orang mungkin pernah memiliki benjolan di bagian leher. Benjolan tersebut bisa bertekstur lembek atau kadang juga dalam bentuk yang keras. Bisa dalam bentuk yang besar atau dalam bentuk kecil. Kebanyakan benjolan di leher tidak menimbulkan dampak yang serius. Namun, melakukan pemeriksaan medis adalah tindakan paling tepat untuk mengetahui apakah benjolan yang berada di leher tersebut berbahaya atau tidak. Selain itu, melalui pemeriksaan medis juga dapat dideteksi dini terhadap penyakit tertentu sehingga dokter bisa mengambil langkah atau tindakan yang sesuai jika terjadi gangguan medis tertentu.

Penyebab

Ada beberapa penyebab yang melatarbelakangi munculnya benjolan di bagian leher ( baca : Penyebab Benjolan di Leher ). Penyebab munculnya benjolan di bagian leher tersebut biasanya menjadi tanda sebuah penyakit tertentu. Adapun beberapa pemicu munculnya benjolan di leher adalah:

1. Penyakit TBC

Kebanyakan orang pasti akan mengira bahwa penyakit TBC hanya menyerang bagian paru-paru saja. Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut ternyata tidak hanya menginfeksi paru-paru saja. Beberapa kasus menunjukkan bahwa bakteri tersebut juga bisa menginfeksi bagian kelenjar getah bening sehingga menyebabkan munculnya benjolan di bagian leher. Penyakit TBC biasanya ditandai dengan beberapa gejala awal, seperti:

  • demam berkepanjangan
  • batuk yang tidak kunjung sembuh ( baca : Penyebab Batuk Tidak Kunjung Sembuh )
  • penurunan nafsu makan
  • ditemukan adanya benjolan, tidak hanya di leher saja, tetapi juga di daerah ketiak dan paha
  • benjolan yang ditemukan terlihat mengelompok

Pada beberapa kasus, jika infeksi TBC sudah dalam tahap yang parah dan tidak segera ditangani, biasanya benjolan akan semakin besar dan sewaktu-waktu dapat pecah serta mengeluarkan nanah. ( baca : Ciri-ciri TBC Paru-paru )

2. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pembengkakan kelenjar getah bening salah satunya disebabkan karena adanya infeksi penyakit bakteri yang menyebabkan penyakit TBC. Namun, penyebab pembengkakan pada area kelenjar getah bening tidak hanya disebabkan oleh infeksi bakteri penyebab TBC saja. Beberapa kondisi dari penyakit lain yang ditimbulkan karena adanya infeksi juga bisa menyebabkan pembengkakan pada area kelenjar getah bening, seperti infeksi tenggorokan, infeksi gigi, pilek, campak, autoimun (lupus), dan sifilis. Kebanyakan kasus pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau mikroorganisme tertentu dapat segera mengempes, seiring dengan kondisi tubuh yang membaik pula.

3. Pembengkakan Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid bentuknya mirip seperti kupu-kupu dan berada tepat di depan tenggorokan kita. Kelenjar tiroid biasanya tidak nampak dari posisi luar tubuh. Namun karena kondisi tertentu, kelenjar tiroid akan mengalami pembengkakan dan membuat benjolan di area leher (biasanya bagian depan). Pembengkakan kelenjar tiroid tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • sistem kekebalan tubuh yang tidak stabil
  • infeksi pada area telinga, hidung, dan tenggorokan
  • tinggi atau rendahnya hormon yang dilepaskan oleh kelenjar ini
  • tubuh kekurangan yodium ( baca : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium )
  • kanker tiroid

Kebanyakan kasus pembengkakan kelenjar tiroid terjadi karena ketidakseimbangan hormon yang dilepaskan oleh kelenjar tiroid. Dengan kata lain, ketika jumlah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid telah normal kembali, benjolan di leher juga akan kembali mengecil bahkan hilang. Akan tetapi, ketika Anda memiliki benjolan yang disebabkan oleh pembengkakan kelenjar toroid dan tidak kunjung mengecil maka bisa jadi kelenjar tiroid Anda terserang kanker sehingga perlu dilakukan penanganan medis.

4. Kista

Kebanyakan orang mungkin mengira bahwa tidak mungkin muncul kista di bagian leher. Namun, kenyataannya benjolan di bagian leher juga bisa disebabkan oleh kista. Jika benjolan di leher tersebut adalah kista, biasanya ada beberapa jenis gejala yang dapat Anda rasakan. Ketika Anda memegang dan mengusap benjolan di leher dan merasakan benjolan tersebut bentuknya kecil seperti sebuah kacang dan bisa bergeser di bawah kulit jika ditekan, maka bisa jadi benjolan kecil tersebut adalah kista. Biasanya, kista yang berada di bagian leher tersebut adalah kista jinak. Jadi Anda tidak perlu khawatir secara berlebihan. Kebanyakan kasus menunjukkan, benjolan di leher yang disebabkan oleh kista jinak akan menghilang dengan sendirinya.

Artikel terkait : Penyebab Kram Perut bagian Kiri

5. Batu di Kelenjar Ludah

Jangan membayangkan batu yang berada di kelenjar ludah yang dimaksud adalah batu kerikil seperti yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Batu yang berada di kelenjar ludah tersebut adalah endapan bahan kimia. Bahan kimia yang terdapat di dalam air liur kadang kala dapat mengendap dan membentuk batu kecil. Endapan yang berbentuk batu tersebut dapat menghalangi aliran air liur ke dalam mulut. Kondisi seperti itu ternyata dapat menyebabkan benjolan di bagian leher.

6. Skin Tag atau Pertumbuhan Kulit yang Berlebih

Pertumbuhan kulit yang berlebih di area leher biasanya disebabkan oleh seringnya kulit mengalami gesekan dengan kulit di bagian lainnya atau karena kulit bergesekan dengan pakaian. Akibatnya, kulit akan ditumbuhi dengan daging kecil atau yang lebih mirip dengan kutil. Kondisi semacam itu sangat umum terjadi. Biasanya kondisi seperti itu tidak akan menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya. Benjolan semacam itu biasanya akan hilang dengan sendirinya. Siapa saja dapat mengalami hal demikian, namun penderita diabetes, obesitas, wanita hamil, dan orang tua biasanya lebih rentan terkena skin tag.

7. Kanker

Kanker sangat rentan diderita oleh orang-orang yang menerapkan pola hidup tidak sehat. Kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, jarang berolah raga, tidak memperhatikan asupan makanan, dan paparan radikal bebas adalah pemicu munculnya kanker. Beberapa jenis kanker, seperti kanker darah (leukemia), kanker payudara, dan kanker paru-paru biasanya ditandai dengan adanya benjolan di bagian leher. Resiko untuk terkena kanker biasanya akan meningkat pada usia di atas 40 tahun. Namun, bagi Anda yang tidak menerapkan pola hidup sehat, bukan tidak mungkin kanker dapat menjangkiti pada usia muda. Kunci pencegahan kanker adalah menerapkan pola hidup sehat.

Baca juga :

8. Infeksi Kulit Kepala

Munculnya benjolan di leher juga bisa disebabkan oleh infeksi pada kulit kepala. Kondisi semacam ini biasanya dipicu dengan keadaan kulit kepala yang tidak bersih sehingga kuman dan bakteri lebih rentan menginfeksi kulit. Benjolan di leher yang disebabkan oleh infeksi pada kulit kepala biasanya terasa sakit dan gatal. Dalam keadaan tertentu, benjolan tersebut akan mengandung nanah dan bisa pecah. Tetapi benjolan yang disebabkan oleh infeksi pada kulit kepala biasanya tidak menimbulkan dampak yang serius. Penanganan medis dengan cara pengolesan salep khusus dapat menyembuhkan benjolan tersebut.

9. Radang Amandel

Terkadang, amandel dapat mengalami peradangan dan bengkak. Kondisi tersebut ternyata juga dapat menyebabkan leher mengalami pembengkakan. Saat radang amandel mengalami pembengkakan, biasanya ada gejala tertentu yang menyertainya, seperti tubuh mengalami demam, batuk, dan tenggorokan terasa sakit saat digunakan untuk menelan. Penyakit radang amandel biasanya dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi antibiotik. Orang-orang jaman dahulu juga sering memanfaatkan air daun sirih untuk diminum sebagai antibiotik alami.

Baca juga :

10. Cedera pada Otot Leher

Otot leher yang mengalami cidera atau yang sering disebut dengan tortikolis juga bisa menjadi penyebab munculnya benjolan di leher. Cedera otot leher dapat disebabkan oleh pergeseran tulang belakang yang berada di area leher. Penyebab paling buruk dari cedera otot leher adalah adanya tumor pada daerah tulang belakang. Pada jenis cedera otot yang sifatnya ringan dan tidak serius dapat disembuhkan dengan menggunakan penyangga leher. Jika cidera otot leher disebabkan oleh tumor pada daerah tulang belakang, maka tindakan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan dan penanganan medis.

11. Alergi

Kebanyakan orang mungkin akan mengira bahwa dampak yang ditimbulkan oleh alergi hanyalah gatal-gatal saja. Ternyata, alergi tidak hanya menyebabkan gatal-gatal pada penderitanya, tetapi juga dapat menyebabkan munculnya benjolan di leher. Biasanya, penyebab benjolan di area leher adalah alergi terhadap jenis makanan tertentu. Gejala yang ditunjukkan berupa benjolan di leher yang terasa sakit saat disentuh, terasa gatal, panas, dan berwarna kemerahan. Kondisi semacam itu biasanya dapat segera disembuhkan dengan mengkonsumsi obat anti-alergi. Jika diperlukan, pemeriksaan medis dapat dilakukan untuk mendiagnosa jenis obat apa yang menyebabkan alergi tersebut terjadi. Selain itu, lama atau tidaknya benjolan di leher tersebut biasanya juga bergantung pada sistem kekebalan tubuh yang dimiliki oleh penderitanya. Perlu diketahui, bahwa alergi adalah respon yang diberikan tubuh melalui sistem kekebalan yang dimiliki oleh tubuh.

Baca juga :

Gejala

Pada kondisi tertentu, benjolan di bagian leher dapat menunjukkan adanya gejala penyakit tertentu yang sifatnya serius. Biasanya, penyakit yang serius akan ditunjukkan dengan benjolan di leher dan diikuti dengan gejala-gejala tertentu. Anda perlu waspada dan hendaknya melakukan pemeriksaan medis apabila benjolan di leher diikuti dengan gejala-gejala berikut :

  • benjolan tidak kunjung mengecil/mengempes hingga kurun waktu lebih dari sebulan
  • benjolan mengalami perkembangan dan terus membesar dari waktu ke waktu
  • pada saat disentuh, benjolan terasa keras dan tidak bergerak/tidak bergeser
  • benjolan diikuti dengan gejala demam, sesak napas ( baca : Penyebab Dada Sakit dan Sesak ), nyeri dan sulit menelan, penurunan berat badan, peningkatan denyut jantung, suara serak, adanya darah pada air liur, atau perubahan kulit

Jika benjolan di leher Anda diikuti dengan gejala-gejala di atas, maka Anda patut waspada. Akan lebih baik jika Anda melakukan pemeriksaan medis sehingga dokter akan mengetahui penyebab pasti dari benjolan tersebut. Selain itu, dokter juga dapat mengambil tindakan medis yang tepat jika benjolan di bagian leher tersebut disebabkan oleh penyakit yang serius.

Saat melakukan pemeriksaan medis, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan beberapa jenis tes untuk mengetahui penyebab munculnya benjolan di leher tersebut. Beberapa jenis tes yang mungkin akan dijalani saat pemeriksaan adalah tes darah, tes HIV, X-ray, USG, MRI serta biopsi. Kebanyakan kasus memang menunjukkan bahwa benjolan di bagian leher adalah hal umum yang sering terjadi dan biasanya bukan masalah medis yang serius. Namun, melakukan pemeriksaan tentu bukan hal yang salah. Tentunya upaya tersebut dilakukan untuk memberikan deteksi dini apabila ada penyakit tertentu yang sifatnya serius.

Cara Menghilangkan Benjolan di Leher

Cara menghilangkan benjolan di leher dapat dilakukan dengan beraneka cara, tentunya metode yang digunakan tergantung pada jenis penyakit atau penyebab dari benjolan itu sendiri. Adapun cara-cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan benjolan di leher adalah :

  • Jika penyebabnya adalah pembengkakan kelenjar tiroid maka penyembuhan dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Pembengkakan kelenjar gondok biasanya disebabkan karena tubuh kekurangan yodium ( baca : Akibat Kekurangan dan Kelebihan Yodium ). Penuhilah asupan yodium melalui makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Niscaya kelenjar tiroid lama-kelamaan akan mengecil dan kembali bekerja dengan normal. Beberapa jenis makanan yang kaya akan yodium adalah ikan laut, kerang, lobster, cumi-cumi, rumput laut, dan berbagai jenis makanan hasil olahan dari laut.
  • Jika penyebabnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening karena infeksi maka dapat disembuhkan dengan konsumsi antibiotik ( baca : Efek Samping Antibiotik ). Untuk menyembuhkan pembengkakan kelenjar getah bening Anda juga bisa mengkonsumsi banyak air putih secara berkala. Selain itu, mengkonsumsi beberapa jenis obat seperti paracetamol dan ibuprofen juga dapat meringankan meringankan gejala pembengkakan. Pada beberapa kasus, infeksi yang telah serius perlu ditangani secara khusus. Anda harus melakukan pemeriksaan medis dan apabila infeksi telah serius maka Anda harus melakukan perawatan di rumah sakit.
  • Jika pembengkakan terjadi karena pertumbuhan kulit yang berlebih maka Anda dapat menghilangkan kulit berlebih (skin tag) tersebut dengan bahan alami, yaitu kulit pisang. Kulit pisang dapat digunakan untuk menghilangkan skin tag, caranya dengan menggosokkan kulit pisang bagian dalam pada kulit yang mengalami skin tag. ( baca : Khasiat Buah Pisang untuk Kesehatan )
  • Jika pembengkakan pada leher disebabkan oleh alergi makanan maka Anda dapat mengkonsumsi jenis obat-obatan antihistamin. Jenis obat tersebut dapat meringankan gejala alergi yang tergolong ringan hingga menengah. Untuk alergi yang tergolong parah, biasanya dokter akan memberikan obat yang mengandung adrenalin. Jika Anda terkena alergi, akan lebih baik jika terlebih dahulu Anda melakukan pemeriksaan ke dokter. Jangan mengkonsumsi obat secara sembarangan, karena bisa jadi obat yang dikonsumsi tidak sesuai dan justru menimbulkan dampak yang lebih buruk. Jika leher Anda mengalami pembengkakan karena alergi, maka Anda perlu mendeteksi jenis makanan apa yang baru Anda konsumsi. Bisa jadi makanan tersebut adalah pemicu alergi hingga menyebabkan benjolan di leher Anda.
  • Jika penyebab benjolan di leher adalah radang amandel maka Anda dapat melakukan pemeriksaan ke dokter. Metode lain yang dapat Anda gunakan adalah pengobatan dengan cara alami, yaitu dengan memanfaatkan beberapa jenis bahan herbal, seperti jeruk nipis, jahe, buah mengkudu ( baca : Efek Samping Buah Mengkudu), bawang merah, atau cengkeh. Selain itu, gejala radang amandel juga dapat diringankan menggunakan antibiotik. Jika Anda penderita amandel, usahakan agar tidak mengkonsumsi jenis makanan yang terlalu berminyak, makanan dengan MSG, serta makanan yang terlalu pedas. Usahakan pula agar Anda senantiasa menjaga kebersihan mulut.

Itulah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan benjolan di bagian leher. Jika benjolan di leher tergolong ringan, maka Anda dapat melakukan pengobatan sendiri. Tetapi, jika benjolan di leher diikuti dengan gejala-gejala yang mencurigakan seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka Anda harus melakukan pemeriksaan medis. Kunci utamanya adalah “mencegah lebih baik dari pada mengobati”. Terapkanlah pola hidup sehat, cukupi kebutuhan nutrisi tubuh, rutin berolah raga, serta cukupi kebutuhan cairan tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn