12 Penyebab Bisul Pada Pantat Atau Bokong

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bisul merupakan benjolan yang timbul akibat usaha tubuh dalam melakukan fungsinya untuk sistem pertahanan tubuh. Bisul dapat terjadi diseluruh permukaan kulit manusia. Perjalanan bisul umumnya diawali oleh infeksi (kadang didahului oleh trauma atau luka kecil) yang menyebabkan proses radang pada kulit. Setelah terjadi radang, kulit akan tampak sedikit benjolan kecil dan kemerahan. Dalam beberapa jam dan hari benjolan dapat membesar dan kadang dapat disertai nanah di dalamnya (disebut pustul).

Pada kulit terdapat rambut atau bulu halus. Jika radang terjadi hanya di daerah akar atau folikel rambut disebut folikulitis. Jika radang sudah menyerang daerah folikel dan juga jaringan sekitanya disebut furunkel. Ketika jumlah furunkel ada banyak dan menyatu disebut karbunkel.

Bisul pada Pantat/Bokong

Bisul yang sering terjadi di daerah bokong (pantat) adalah furunkel ataupun karbunkel. Hal ini disebabkan oleh infeksi dari bakteri Staphilococcus aureus disebut Pioderma. Namun ada juga yang dinamakan dermatitis herpetiformis yang merupakan bisul akibat alergi (tidak ada hubungannya dengan virus herpes).

(Baca: Gejala dermatitis)

Selain itu, dikenal juga bisul yang dinamakan kista atau sinus pilonidal, yang terdapat di area lipatan bokong. Bisul ini terjadi akibat penekanan dari rambut kulit ke arah dalam, yang kemudian ketika sampai di jarinngan yang agak lebih dalam maka tubuh akan menganggapnya sebagai benda asing. Akibatnya tubuh akan melakukan sistem pertahanan terhadap benda asing sehingga tebentuk kantung dari bisul (disebut kista).

(Baca: Cara mencegah Dermatitis kulit)

berikut ini penyebab bisul pada pantat :

1. Infeksi langsung oleh bakteri

Infeksi langsung oleh bakteri merupakan penyebab utama terjadinya bisul pada bokong hingga disertai dengan nanah. Bakteri yang masuk ke kulit adak dideteksi oleh tubuh sebagai benda asing sehingga memicu pertahanan tubuh untuk membunuh bakteri melalui reaksi radang.

Reaksi radang inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya bisul disertai nanah. Ketika masih berupa bejolan kemerahan (disertai nyeri atau gatal), menunjukkan awal terjadinya proses radang. Ketika sudah terbentuk nanah, menandakan bahwa nanah itu adalah bakteri ataupun sel tubuh yang terinfeksi telah dihancurkan oleh sistem pertahanan tubuh.

2. Trauma atau luka

Trauma atau luka juga menjadi penyebab bisul pada pantat. Ketika terjadi luka, otomatis jaringan kulit mengalami kerusakan dan terbuka (padahal salah satu fungsi kulit adalah sebagai barier pertahanan agar bakteri tidak masuk ke tubuh). Akibatnya bakteri dengan mudah masuk dan menginfeksi di sekitar lapisan kulit yang rusak.

(Baca: Penyebab luka tidak cepat kering )

3. Diabetes Melitus

Walau tidak secara langsung menyebabkan terjadinya bisul, Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis juga berparan dalam terjadinya penyakit kulit. Beberapa teori mengatakan bahwa Diabetes Melitus memiliki dampak yang banyak menyebabkan terjadinya suatu penyakit sehingga disebut Mother of Disease. Salah satu dampak Diabetes Melitus adalah menurunnya sistem pertahanan tubuh, sehingga menyebabkan mudahnya terjadi infeksi.

(Baca: Cara mudah mencegah Diabetes Melitus)

4. Menggaruk kulit sekitar pantat/bokong

Kulit tubuh manusia terdapat banyak reseptor yang berfungsi mendeteksi nyeri dan suhu. Salah satu fungsi kulit adalah merasakan suatu sensasi atau perasaan terhadap sentuhan, perubahan ataupun kelainan yang terjadi di sekitar kulit. Sedikit iritasi kadang menyebabkan kulit terasa gatal dan lumrahnya membuat kita ingin menggaruk daerah yang gatal tersebut.

Menggaruk kulit ternyata memiliki dampak yaitu merusak jaringan kulit sehingga kadang menyebabkan luka berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Hal ini tentunya mempermudah terjadinya infeksi terhadap kulit.

(Baca: obat gatal-gatal)

5. Duduk disembarang tempat.

Duduk disembarang tempat juga menyebabkan mudahnya terjadi infeksi pada kulit bokong. Banyak orang yang duduk di sembarang tempat tanpa memperhatikan kebersihan tempat tersebut. Bisa saja banyak kontaminasi bakteri pada tempat tersebut. Selain kebersihan, yang perlu diperhatikan adalah keamanan dari tempat yang akan kita dudukkan apakah terbebas dari benda-benda berbahaya yang dapat melukai bokong saat kita duduk (biasanya pada kursi busa tak sengaja terdapat jarum-jarum yang ditaruh begitu saja dan tidak sempat terlihat).

6. Gigitan serangga

Biasanya gigitan serangga kadang memiliki racun kecil walau jauh dari mematikan. Namun hal ini juga dapat memicu terjadinya reaksi radang. Selain itu, gigitan serangga kadang juga melukai permukaan kulit atau membuat kita ingin terus menggaruk kulit yang tergigit. Akibatnya bakteri dengan mudah menginfeksi area tersebut.

(Baca juga : Gigitan Tomcat)

7. Jarang mengganti pakaian atau dalaman.

Walaupun berupa hal kecil, orang-orang yang cenderung jarang mengganti pakaian mudah terkena penyakit kulit karena infeksi. Hal ini dikarenakan terakumulasinya jumlah mikroorganisme yang melekat pada pakaian sehingga mudah menginfeksi kulit.

8. Sering berkeringat atau kulit lembab

Keadaan seperti ini memudahkan berkembangnya mikroorganisme disekitar kulit. Akibatnya mikroorganisme yang banyak mudah menginfeksi kulit.

(Baca juga : Bahaya keluar keringat berlebihan)

9. Kurang menjaga kebersihan kulit sekitar bokong

Menjaga kebersihan kulit merupakan hal utama mencegah invasi bakteri. Membersihkan kulit secara rutin mencegah berkembangnya bakteri terutama disekitar lipatan bokong. Selain itu jarangnya membersihkan kulit menyebabkan penumpukan kotoran dan sel kulit mati, yang dapat menyumbat saluran kelenjar keringat sehingga memicu terjadinya peradangan.

(Baca : manfaat lingkungan bersih)

10. Ketidakseimbangan hormon

Banyak teori yang mengatakan, masa setelah pubertas sering terjadi ketidakseimbangan hormon. Akibatnya memicu produksi-produksi kelenjar pada kulit sehingga menyebabkan mudahnya terjadi radang.

(Baca: Cara meningkatkan hormon progesteron sacara alami)

11. Alergi gluten

Apakah anda pernah mendengar orang yang memiliki bisul mempunyai pantangan mengkonsumsi produk-produk tepung gluten?. Ternyata salah satu penyebab bisul pada pantat yang biasa disebut dermatitis herpetiformis diduga terjadi akibat alergi terhadap gluten. Walaupun belum ditemukan penyebab pastinya, namun dugaan kuat karena adanya faktor alergi. Untuk mengobati penyakit kulit ini adalah dengan menangani alergi terlabih dahulu.

(Baca: Cara Tes Alergi)

12. Terlalu lama duduk

Duduk yang terlampau lama ternyata dapat menyebabkan desakan terhadap kulit, sehingga menghambat pertumbuhan rambut halus. Hal ini menyebabkan rambut halus mendesak/mendorong ke arah dalam. Akibatnya terjadi proses radang di kulit sekitar bokong. Dahulu kala saat Perang Dunia II terjadi, banyak tentara AS yang mengalami pnyakit kista pilonidal. Diantara seluruh tentara yang mengalami penyakit tersebut, yang terbanyak adalah tentara yang sering mengemudikan mobil/Jip sehingga saat itu disebut Penyakit Pengemudi Jip.

Pencegahan terjadinya bisul pada pantat/bokong adalah dengan menjaga kebersihan kulit sekitar bokong, menjaga daya tahan tubuh, menjaga kelembaban dan sikulasi udara disekitar bokong, mengganti celana apabila basah termasuk karena keringat, memperhatikan lingkungan yang akan didudukkan, serta sering berganti-ganti aktivitas (jangan telalu lama duduk) agar memberi ruang di sekitar bokong.

fbWhatsappTwitterLinkedIn