Selenium : Pengertian – Manfaat – Efek Kekurangan dan Kelebihan – Makanan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selenium masih termasuk di dalam golongan atau jenis mineral yang ada di dalam tanah dan selenium ini juga ditemukan pada sejumlah makanan maupun air. Tubuh manusia pun membutuhkan selenium dengan jumlah yang tak begitu besar supaya fungsi pada proses metabolisme dapat dilakukan secara lancar, khususnya pada fungsi kelenjar tiroid. Tubuh kita tidak dapat memroduksi jenis mineral ini, itulah alasan mengapa kita perlu mendapatkannya dari luar, yaitu beberapa jenis makanan.

(Baca juga: akibat kelebihan dan kekurangan mineral)

Kebutuhan Selenium Harian

Meski tidak banyak yang dibutuhkan tubuh, kebutuhan harian akan selenium juga tetap perlu diperhatikan dan dipenuhi dengan baik, tidak kurang dan tidak kelebihan. Berikut ini merupakan takaran yang tepat untuk dikonsumsi per hari menurut jenis kelamin dan usia kita.

  • Bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 5 mcg.
  • Bayi usia 7-11 bulan membutuhkan 10 mcg.
  • Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 17 mcg.
  • Anak usia 4-9 tahun membutuhkan 20 mcg.
  • Perempuan usia 10-12 tahun membutuhkan 20 mcg.
  • Perempuan usia 13-80 tahun ke atas membutuhkan 30 mcg.
  • Perempuan hamil membutuhkan sekitar 35 mcg.
  • Perempuan menyusui membutuhkan sekitar 40 mcg.
  • Laki-laki usia 10-12 tahun membutuhkan 20 mcg.
  • Laki-laki usia 13-80 tahun ke atas membutuhkan 30 mcg.

(Baca juga: macam-macam mineral dan fungsinya bagi tubuh)

Manfaat Selenium

Mengonsumsi selenium sesuai dengan kebutuhan harian yang telah dibagikan di atas akan membantu kita merasakan segala kebaikan selenium. Berikut ini bisa dilihat manfaat atau fungsi apa saja selenium bagi tubuh manusia.

  1. Menjaga Kesehatan dan Fungsi Sistem Kardiovaskular

Kinerja organ jantung secara keseluruhan prosesnya dinamakan dengan sistem kardiovaskular dan ketika terjadi adanya gangguan pada jantung, itu artinya sistem kardiovaskular tengah mengalami masalah. Sebagai organ vital pada tubuh manusia, jantung serta sistem kardiovaskular sangat penting untuk dijaga fungsi dan kesehatannya. Dengan mencukupi kebutuhan selenium pada tubuh, ini adalah salah satu cara terbaik supaya gangguan dan penyakit jantung yang mematikan dapat dihindari.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit jantung penyebab penyakit jantung)

  1. Sebagai Antioksidan

Fungsi dari mineral selenium diketahui sebagai antioksidan yang baik dalam menangkal segala radikal bebas. Radikal bebas yang bersarang pada tubuh manusia dan dibiarkan begitu saja justru akan memicu banyaknya penyakit yang datang. Bekerja sama dengan vitamin E, selenium adalah mineral yang bermanfaat dalam membuat fungsi antioksidan tersebut lebih optimal, yaitu melawan dan membasmi radikal bebas dan ini tandanya tubuh kita akan terbebas dari segala penyakit.

(Baca juga: makanan yang mengandung vitamin e dan manfaatnyaakibat kelebihan antioksidan)

  1. Mengendalikan Proses Reproduksi

Selenium menawarkan manfaat-manfaat baik bagi tubuh dan salah satunya adalah menjaga kesehatan reproduksi manusia serta mengendalikan prosesnya dengan sangat sempurna. Untuk para wanita yang mengalami ketidakteraturan semasa datang bulan, konsumsi selenium adalah ide dan solusi yang bagus. Walau banyak orang belum terlalu tahu mineral selenium berikut manfaatnya dalam tubuh, selenium punya peran besar dalam mendukung kesehatan reproduksi dengan mengendalikan setiap gangguan yang terjadi atau menyerang bagian sistem reproduksi kita.

(Baca juga: makanan yang memperlancar menstruasi)

  1. Mengendalikan Gejala Lupus

Salah satu gangguan pada tubuh yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh adalah lupus, penyakit ini merupakan salah satu yang harus diwaspadai dan dicegah sebisa mungkin. Bila gejala sudah mulai nampak, ada cara mudah untuk mengendalikannya, yaitu dengan mengonsumsi sumber makanan berkandungan selenium. Ketika manfaat selenium dioptimalkan dalam sehari saja, maka kita akan dapat mengontrol sejumlah gejala, walau memang belum jelas apakah selenium sendiri bisa dijadikan obat penyembuh penyakit ini.

(Baca juga: makanan penambah sperma)

  1. Mendukung Produksi Sperma

Bagi para pria, selenium juga sangat menguntungkan apabila dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan harian yang direkomendasikan. Manfaat yang bisa dirasakan oleh para pria adalah peningkatan kesehatan seksual. Asupan selenium yang cukup akan membantu mengontrol produksi sperma dengan baik dan akan menjaganya tetap stabil. Dengan takaran yang mungkin sedikit dibandingkan mineral lainnya, selenium pun mampu membuat gairah seksual meningkat.

  1. Meningkatkan Kesehatan Otak

Jenis mineral selenium pun memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan otak di mana selenium sangat baik apabila dikonsumsi secara rutin dengan jumlah atau takaran yang tepat. Dengan konsumsi selenium sehari, fungsi otak akan diperbaiki dan bahkan ditingkatkan dengan baik sehingga kesehatannya pun terjaga dan kinerjanya lebih maksimal.

(Baca juga: akibat kekurangan cairan otak)

  1. Sebagai Pencegah Kanker

Selenium adalah mineral yang tak boleh dilewatkan untuk dikonsumsi tubuh sebab sifatnya yang alami dengan anti karsinogenik memiliki kemampuan dalam membunuh sel yang sifatnya sama karsinogenik. Dengan demikian, itu artinya pertumbuhan sel-sel kanker akan mampu dicegah dengan baik di dalam tubuh sehingga otomatis kita dapat terhindar dari penyakit kanker.

  1. Sebagai Anti Inflamasi

Tubuh yang tidak mendapatkan cukup nutrisi maupun nutrisi yang seimbang akan lebih gampang terkena peradangan dan untuk mencegahnya, selenium pun merupakan zat yang perlu untuk dipenuhi. Selenium adalah mineral yang fungsinya juga sebagai anti inflamasi, maka otomatis ketika selenium tercukup di dalam tubuh, peradangan atau inflamasi tak akan berani menyerang.

(Baca juga: bahaya radang tenggorokan)

  1. Menurunkan Risiko Katarak

Ada banyak jenis gangguan kesehatan pada indera penglihatan dan salah satu yang paling umum adalah katarak. Katarak sendiri dikenal sebagai penyakit degeneratif yang cenderung menyerang orang-orang pada umur 60 tahun ke atas. Gangguan pada penglihatan adalah masalah dari katarak ini di mana nantinya bisa mengakibatkan kebutaan jika tak segera ditangani dengan benar. Selenium merupakan mineral yang berfungsi untuk mencegah timbulnya katarak dan senantiasa menjaga kesehatan mata dengan baik.

  1. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga sistem daya tahan tubuh manusia, dan selenium adalah salah satu jenis mineral yang sangat baik untuk hal tersebut. Imunitas tubuh yang turun akan menyebabkan tubuh sangat gampang terserang penyakit, dan ketika daya tahan tubuh selalu dijaga dengan baik, segala jenis penyakit tidak akan gampang menyerang tubuh kita. Jenis-jenis penyakit yang mudah menghampiri tubuh ketika tubuh kita melemah antara lain adalah flu, demam, batuk dan meriang. Meski kondisi-kondisi tersebut tergolong ringan, terlalu sering dialami tubuh akan sangat mengganggu kegiatan sehari-hari kita.

(Baca juga: cara meningkatkan daya tahan tubuh)

  1. Mencegah Virus dan Infeksi

Sebaiknya tidak sekali-kali meremehkan jenis mineral selenium karena kenyataannya selenium juga berfungsi mencegah masuknya segala macam virus ke dalam tubuh secara efektif. Memang tidak semua virus itu berbahaya, namun apapun jenisnya dan apapun penyakit yang dibawanya kepada kita, segala aktivitas pasti akan terhambat ketika kita sakit. Selenium mampu mencegahnya dan bahkan perkembangan infeksi dari virus-virus pun dapat dihambat, termasuk penyakit influenza dan batuk.

(Baca juga: ciri-ciri flu)

  1. Mengendalikan Suasana Hati

Banyak orang merasakan tidak mudahnya mengendalikan suasana hati atau mood mereka sehingga akhirnya melampiaskan kepada benda atau orang tertentu yang tak bersalah. Ketika suasana hati bisa berubah secara cepat terlalu sering, ini bisa menjadi indikator depresi. Dengan memenuhi kebutuhan selenium sebaik mungkin, suasana hati akan dapat dikontrol dengan lebih mudah sehingga otomatis dapat mengurangi tingkat stres maupun depresi.

Disebutkan pada sebuah hasil penelitian bahwa seseorang yang mengalami rendahnya kadar selenium di dalam tubuh bakal berkemungkinan besar memiliki gangguan mood dan sangat mudah stres. Bahkan ada juga yang karena kekurangan selenium sampai mengalami depresi yang lebih serius ketimbag orang-orang yang memenuhi kebutuhan selenium secara cukup dan rutin.

(Baca juga: ciri-ciri depresi)

  1. Menunda Penuaan Dini

Mencegah penuaan dini bukan hanya tugas dari vitamin E maupun kolagen saja, melainkan selenium juga sangat berperan dalam membantu membuat kulit tampak awet muda senantiasa. Segala kerut dan garis halus yang merupakan gejala penuaan dini akan dapat diatasi oleh selenium, termasuk juga ketidakelastisan kulit, kulit kusam, serta kulit kering nan kasar.

  1. Mengurangi Ketombe

Selain baik untuk kulit sebagai anti-aging yang berguna menunda penuaan dini, selenium adalah mineral yang pas untuk diandalkan untuk merawat kulit kepala, apalgi bagi yang merasa sering dan mudah berketombe. Ketombe memang dapat timbul dikarenakan sampo yang kurang cocok atau jarangnya mencuci rambut, tapi kekurangan selenium pun mampu memicu hal ini. Tak hanya mengurangi jumlah ketombe, selenium juga baik sebagai pencegah timbulnya ketombe asalkan kita juga tetap menggunakan perawatan rambut yang tepat untuk dilakukan bersamaan dengan pemenuhan nutrisi mineral selenium.

  1. Mengurangi Risiko Terkena Stroke

Selain dari gangguan penyakit  jantung atau sistem kardiovaskular, risiko penyakit stroke pun bisa dikurangi dengan memenuhi asupan selenium secara cukup. Penyakit jantung dan stroke memiliki kaitan satu sama lain di mana pembuluh darah kurang berfungsi dengan baik karena adanya hambatan di bagian aliran darah. Selenium memiliki tugas untuk menjaga pembuluh darah supaya tetap sehat dan stabil.

(Baca juga: akibat kekurangan dan kelebihan mineral)

Efek Kekurangan Selenium

Setelah melihat begitu pentingnya mineral selenium bagi fungsi tubuh kita, sudah jelas bahwa ketika tubuh tak mendapatkan selenium seperti takaran atau asupan yang seharusnya, ada efek-efek buruk bagi kesehatan kita. Di bawah ini merupakan daftar efek kekurangan selenium yang sebaiknya dicegah dengan memenuhi kebutuhan selenium secara tepat.

  1. Kerusakan Jantung

Seperti yang sudah dijabarkan di atas bahwa selenium sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung atau sistem kardiovaskular kita. Apabila sampai tubuh memiliki kadar selenium yang rendah, tak diragukan lagi proses sistem kardiovaskular bakal kacau dan berimbas pada organ jantung. Beragam penyakit jantung berpotensi muncul satu per satu ketika selenium tak segera dipenuhi.

(Baca juga: ciri-ciri jantung koroner)

  1. Menaikkan Risiko Stroke

Fungsi dari selenium adalah menjaga kesehatan pembuluh darah supaya aliran darah tetap lancar melaju ke organ-organ dalam tubuh kita. Kurangnya selenium pada tubuh akan membuat pembuluh darah mendapat masalah yang akhirnya tak hanya berimbas pada jantung, tapi juga menaikkan risiko terkena stroke.

(Baca juga: bahaya stroke)

  1. Kegagalan Organ dan Kematian Jaringan

Sebegitu mengerikan rupanya saat kandungan selenium di dalam tubuh tak terpenuhi dengan baik? Benar sekali, karena seperti yang sudah diulas sebelumnya, fungsi dari pembuluh darah bisa saja terganggu karena kurangnya selenium. Akibatnya, penyakit jantung dan stroke akan menyerang tubuh kita; tak jarang juga gangguan pada hati dan otot serta organ lainnya pun mengikuti sehingga akan sangat berbahaya. Bila sudah demikian dan terlambat ditangani, kegagalan organ adalah risikonya, berikut juga kematian jaringan tubuh sehingga penyakit-penyakit serius bisa sewaktu-waktu menjalar.

  1. Gangguan Reproduksi

Kadar selenium yang rendah akan memicu adanya gangguan pada sistem reproduksi wanita. Bila dengan mengonsumsi rutin menstruasi dapat menjadi lebih teratur, maka kemungkinan besar efek kekurangan selenium akan menjadikan siklus bulanan wanita ini akan mengalami ketidakteraturan. Kekurangan selenium justru membuka peluang bagi gangguan kesehatan untuk datang dan menyerang bagian reproduksi kita dengan lebih mudah.

(Baca juga: penyebab telat datang bulan)

  1. Memburuknya Gejala Lupus

Bagi yang mengalami gejala atau ciri-ciri penyakit lupus, dengan sengaja atau tidak sengaja mengurangi asupan selenium akan menambah buruk kondisi gejala tersebut. Gejala utama pada kondisi lupus antara lain sebagai berikut:

  • Cepat lelah dan rasa lelah ini pada tahap yang ekstrem.
  • Terasa nyeri di bagian sendi.
  • Muncul ruam di kulit.
  • Sariawan yang tak henti-hentinya.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Nyeri di bagian dada.
  • Rambut rontok. (Baca juga: bahaya rambut rontok)
  • Sakit kepala.
  • Membengkaknya kelenjar getah bening.
  • Demam tinggi.
  • Hilang ingatan. (Baca juga: penyebab mudah lupa ingatan)
  • Napas yang pendek-pendek diakibatkan oleh anemia, dampak ke organ jantung atau adanya peradangan paru-paru. (Baca juga: ciri-ciri radang paru-paru)
  • Jari kaki dan tangan berubah warna menjadi putih atau biru saat mengalami stres jika terkena hawa dingin.
  • Ada cairan berlebihan yang tersimpan dan menumpuk di dalam tubuh sehingga akan muncul pembengkakan, terutama pada bagian pergelangan kaki.
  1. Kanker

Selenium dengan sifat alaminya yang kita ketahui sebagai sifat anti karsinogenik mampu membasmi sel-sel kanker. Jadi kalau tubuh sampai kekurangan selenium, sel-sel kanker atau sel yang memiliki sifat karsinogenik akan menjadi lebih mudah berkembang di dalam tubuh. Selenium dengan jumlah yang terlalu rendah atau sedikit akan kesulitan dalam mencegah pertumbuhan sel kanker, maka ini adalah yang perlu kita waspadai.

  1. Gangguan Seksual

Mineral selenium memiliki arti dan fungsi penting bagi para pria karena kesehatan seksual mereka dapat dikatakan ditentukan oleh kadar selenium. Jika tubuh kekurangan zat mineral satu ini, produksi sperma akan terhambat dan gairah seksual pun menjadi turun.

(Baca juga: spesialis urologi)

  1. Meningkatkan Risiko Katarak

Pada orang yang sudah berusia 60 tahun ke atas, penglihatan akan sangat mudah terganggu dan potensi penyakit katarak akan lebih besar dengan tidak memenuhi asupan selenium. Selain dari vitamin A yang begitu baik dalam menjaga kesehatan penglihatan kita, mineral selenium juga perlu dipenuhi karena kekurangan zat ini dapat memicu gangguan penglihatan. Kabar buruknya, kebutaan adalah akibat yang bakal ditanggung ketika selenium tak segera terpenuhi.

(Baca juga: katarak di usia muda)

  1. Menurunnya Fungsi Otak

Kesehatan sistem saraf otak bergantung pada zat mineral selenium meski nutrisi lainnya pun juga turut memegang peranan penting. Kinerja otak dapat mengalami penurunan ketika salah satu nutrisi penting kurang cukup di dalam tubuh, termasuk selenium.

(Baca juga: cara meningkatkan kinerja otak)

  1. Mudah Depresi

Nutrisi yang tak seimbang bukan hanya menimbulkan banyaknya penyakit yang mengganggu organ-organ vital tubuh kita, tapi juga membuat seseorang lebih mudah terkena depresi dan perubahan suasana hati tak menentu. Kurangnya asupan selenium telah dibuktikan mampu memicu gangguan suasana hati dan memunculkan rasa stres serta depresi lebih serius bila membandingkan dengan mereka yang mengatur asupan selenium dengan baik.

(Baca juga: makanan yang ampuh usir depresi)

Efek Kelebihan Selenium

Sejumlah efek buruk akibat kekurangan selenium telah kita ketahui bersama, kini kita pun perlu melihat efek yang dapat terjadi pada tubuh ketika asupan selenium terlalu berlebihan. Bicara soal efek kelebihan selenium, keracunan merupakan satu kondisi atau efek yang pertama kali muncul di benak kita. Inilah sebuah keadaan di mana jumlah selenium saking banyaknya di dalam tubuh dan tak seimbang dengan nutrisi lainnya sehingga malah justru bisa berbalik menjadi racun yang merusak tubuh.

Kondisi keracunan ini lebih dikenal dengan sebutan selenosis di mana asupan selenium adalah lebih dari normal per harinya. Supaya dapat mengonsumsi selenium dengan takaran yang tepat, kebutuhan harian akan selenium bisa dilihat di atas, atau hubungi dokter untuk melakukan konsultasi supaya lebih yakin lagi. Berikut ini merupakan potensi gejala yang dialami apabila tubuh kita mengalami selenosis:

Sumber Makanan Selenium

Demi mencukup kebutuhan mineral selenium, daftar makanan berikut ini kiranya membantu supaya tidak kekurangan selenium. Hanya saja, bagi yang memang sudah merasa kelebihan selenium karena mengalami berbagai efek yang disebutkan di atas, konsumsi makanan-makanan ini perlu dibatasi atau kalau perlu dihindari.

  1. Kedelai (7,3 mg per 100 gram)

Selenium di dalam kacang kedelai memang tidaklah banyak, tapi kacang ini akan tetap mampu memberikan berbagai manfaat baik bagi tubuh, khususnya bagi yang vegegarian. Selain selenium, kandungan magnesium, fosfor, mangan, omega-6, vitamin K serta zat besi ada di dalam kacang kedelai sehingga pasti bagus ketika dikonsumsi setiap hari, apalagi kadar lemak juga rendah.

  1. Ikan Salmon (41,4 mcg per 100 gram)

Ikan salmon kerap direkomendasikan sebagai makanan yang kaya akan nutrisi sehingga mampu mencegah atau bahkan mengatasi berbagai penyakit di dalam tubuh. Kadar selenium yang tinggi di dalam sumber makanan ini jelas bisa dipertimbangkan, apalagi dengan adanya kandungan nutrisi lain seperti omega-3 dan 6, kalium, fosfor, vitamin B, serta protein.

  1. Daging Ayam (27,6 mcg per 100 gram)

Baik itu dengan membuat sup atau memanggangnya, atau bahkan menggorengnya, selenium bisa diperoleh dari daging ayam apapun cara pengolahan dan bagaimanapun kita menikmatinya. Daging ayam adalah sumber selenium yang tak begitu sulit dan pasti kerap kita konsumsi.

  1. Jamur (11,9 mcg per 100 gram)

Sumber makanan satu ini adalah pilihan tepat untuk dikonsumsi karena pada dasarnya tak hanya selenium saja yang ada di dalamnya. Vitamin D, serat, vitamin C, niasin, tembaga, kalium, riboflavin, dan zat besi juga memenuhi jamur sehingga kita dapat mempertimbangkannya bila menginginkan menu makanan yang sehat.

  1. Telur (13,9 mcg)

Protein tentu adalah nutrisi yang paling kita ingat ketika mendengar tentang telur yang padahal sebenarnya bukan hanya protein saja di dalamnya. Kandungan seleniumnya juga cukup untuk memenuhi kebutuhan mineral tubuh kita dengan mengonsumsi 1 buah telur pada ukuran yang sedang.

  1. Kepiting (44,4 mcg per 100 gram)

Bagi yang suka dengan makanan laut, bergembiralah karena kepiting rupanya mampu memenuhi asupan selenium karena kadarnya yang tinggi. Asam lemak omega-3 pun tidak ketinggalan berada di dalam kepiting ini berikut juga kandungan protein yang lumayan banyak.

  1. Keju (15 mcg per 100 gram)

Untuk memperoleh selenium, keju adalah salah satu sumber makanan yang layak untuk dikonsumsi, apalagi karena makanan ini serbaguna dan sangat nikmat meski dipasangkan dengan makanan-makanan lainnya. Tak hanya selenium saja nutrisi yang akan didapat, protein, fosfor, kalsium serta vitamin A di dalamnya pun cukup tinggi.

(Baca juga: makanan yang bikin gemuk)

  1. Daging Sapi (91,4 mcg per 100 gram)

Selain daging ayam, daging sapi adalah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yang rupanya kandungan seleniumnya pun begitu tinggi. Mengonsumsi daging sapi asalkan tidak berlebihan atau dengan porsi cukup dan tepat bakal membantu tubuh mendapatkan nutrisi lainnya, seperti fosfor, tembaga dan juga zat besi. Sayangnya, kolesterol di dalam daging sapi terbilang tinggi sehingga banyak orang dengan masalah darah tinggi, asam urat dan kolesterol tinggi harus menjadikan makanan ini sebagai pantangan.

(Baca juga: bahaya daging sapi)

  1. Gandum (34 mcg per 100 gram)

Banyak orang yang memanfaatkan gandum dan menikmatinya ketika sarapan karena ingin memperoleh kalium darinya. Padahal tidak hanya kalium yang tinggi di dalam gandum, selenium, fosfor, mangan serta magnesium pun tergolong tinggi kadarnya.

  1. Ikan Tuna (80,4 mcg per 100 gram)

Kaya akan selenium, ikan tuna juga berkandungan tinggi akan asam lemak omega-3 yang banyak orang andalkan untuk menambah kecerdasan otak pada anak serta mencegah penyakit jantung. Karena rendahnya kalori serta karbohidrat, ikan tuna dapat menjadi menu diet yang pas.

Masih ada sumber makanan dengan selenium tinggi yang bisa dikonsumsi demi peningkatan kekebalan tubuh, seperti yang tercantum berikut:

  1. Ubi jalar
  2. Brokoli
  3. Bayam
  4. Bawang putih
  5. Semangka
  6. Tiram

Tak sulit untuk memenuhi kebutuhan selenium karena sumber-sumber makanan yang telah disebutkan pun tergolong mudah dijumpai dan dibeli baik di pasar tradisional maupun supermarket. Agar tak mengalami beragam efek buruk karena kekurangan maupun kelebihan selenium, konsumsi secara moderat adalah yang paling baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn