Pati : Pengertian – Manfaat – Efek Kekurangan dan Kelebihan – Sumber Makanan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pati memiliki nama lain yang cukup umum digunakan dan disebut, yaitu amilum. Pati sendiri masih termasuk di dalam jenis karbohidrat kompleks yang tak dapat larut di dalam air. Dengan rupa bubuk putih dan tidak berbau, pati mempunyai rasa tawar. Tumbuhanlah yang menghasilkan pati sebagai bahan utama untuk penyimpanan glukosa yang berlebih yang dimanfaatkan sebagai produk fotosintesis untuk waktu yang lama. Selain manusia, hewan pun menganggap pati sebagai sumber tenaga mereka yang sangat esensial.

Pati atau amilum dibagi menjadi dua jenis, yakni amilopektin dan amilosa di mana komposisi keduanya tidaklah sama antara satu dengan yang lain. Amilopektin tidaklah mengeluarkan reaksi, sedangkan amilosa pada tes iodin bisa menghasilkan warna ungu yang cukup pekat. Amilopektin akan memicu adanya sifat lengket, sedangkan amilosa justru yang bersifat keras.

(Baca juga: akibat kekurangan enzim amilase)

  • Amilopektin. Tersusun dari monomomer a-glukosa atau alfa glukosa, polisakarida satu ini juga diketahui sebagai molekul raksasa yang cukup mudah dijumpai dikarenakan menjadi satu dari dua senyawa yang menyusun pati dan bekerja sama dengan amilosa. Amilopektin berbeda dari amilosa seperti yang sudah dibahas singkat sebelumnya, apalagi kalau dilihat dari segi ciri fisiknya, walaupun memang keduanya disusun dari monomer yang sama. Pada amilopektin ada banyak cabang di setiap 20 mata rantai glukosa di mana 1,4-glikosidik diketahui sebagai ikatannya. Sama halnya seperti amilosa, amilopektin yang tak bisa larut di dalam air ini pembentukannya adalah dari rantai glukosa yang memiliki keterikatan dengan ikatan 1,6-glikosidik.
  • Amilosa. Polimer ini adalah polisakarida di mana glukosa adalah monomer penyusun polimer dan di setiap monomer terkoneksi dengan ikatan 1,6-glikosidik. Polimer ini tak bercabang dan mirip dengan amilopektin yang berfungsi menjadi bagian penyusun pati. Amilosa berefek keras bagi tepung atau pati dan biasanya dimanfaatkan oleh manusia ketika memasak.
  • Glikogen. Ini juga disebut dengan istilah pati otot yang hewan biasanya pakai untuk menyimpan tenaga. Strukturnya hampir sama dengan amilopektin, hanya saja bedanya tingkat kerapatan percabangan glikogen lebih tinggi.

(Baca juga: akibat kekurangan kalori dan protein)

Istilah pati dan amilum memang cukup umum, tapi biasanya orang akan dengan mudah menganggap pati sebagai tepung dan kanji. Penyusun utama tepung sebenarnya adalah pati dan tepung yang biasa kita jumpai bukan berarti murni terbuat dari pati saja. Tepung yang kita gunakan sehari-hari dalam masakan sudah dicampur dengan pengawet, protein dan unsur lainnya. Contohnya tepung beras, pada tepung ini terdapat kandungan pati beras, vitamin, protein, dan bahan lainnya yang ada pada butir berasnya.

Ada juga tepung yang merupakan hasil dari campuran dua atau lebih pati dan bisa kita jumpai dengan mudah. Tepung sendiri adalah istilah atau kata yang sangat berhubungan dengan komoditas ekonomis, sementara kanji dan pati memiliki kerancuan penyebutan yang disebabkan oleh penerjemahan. Pada bahasa Inggris, ada kata ‘to starch’ yang maknanya adalah memberi kanji atau menganji bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia/Melayu karena pada kenyataannya memang kita menggunakan tepung kanji.

(Baca juga: akibat kekurangan kalori)

Kebutuhan Pati Harian

Karena pati masih termasuk kategori dan jenis karbohidrat kompleks, maka untuk rekomendasi asupan hariannya dapat mengikuti kebutuhan karbohidrat harian secara keseluruhan saja. Karbohidrat yang diperlukan adalah 45-65 persen dari seluruh kalori yang sudah ditotal per harinya. Ada sekitar 225-325 gram karbohidrat setiap hari yang perlu masuk ke dalam tubuh untuk diet 2000 kalori setiap hari.

Pada diet pati harian, National Health Service merekomendasikan untuk kita bisa memperoleh glukosa yang cukup dan ini artinya sepertiga dari total asupan makanan haruslah berasal dari makanan pati berat sehingga tubuh tak kekurangan pati. Hanya saja, tiap individu jelas bakal memiliki kebutuhan asupan yang tidak akan sama sehingga disarankan untuk mengonsultasikan kebutuhan harian pati pada dokter karena rekomendasi diet pun harus disesuaikan dengan riwayat kesehatan kita. Konsultasi sebaiknya dilakukan khususnya oleh penderita obesitas (kelebihan berat badan) serta diabetes untuk saran yang lebih spesifik.

(Baca juga: penyebab diabetesdiabetes tipe 1)

Manfaat Pati

Saat bicara soal makanan dan fungsinya, pati memiliki tujuan dan manfaat yang penting bagi tubuh manusia. Karena masih menjadi bagian atau golongan karbohidrat, pati dapat dimasukkan ke daftar nutrisi esensial bagi tubuh. Berikut bisa dilirik apa saja kegunaan dan keuntungan pati bagi manusia.

  1. Penyedia Energi

Karena masih dalam keluarga karbohidrat, tentu saja manfaat utamanya adalah menyediakan energi untuk tubuh kita secara baik dan sempurna agar kita dapat berkegiatan seperti biasanya. Pati akan mendukung pengubahan glukosa menjadi bentuk energi supaya tubuh tak mudah lemas dan justru selalu aktif dan bersemangat. Glukosa sendiri merupakan wujud yang karbohidrat gunakan untuk fungsi tubuh kita.

Pada setiap sirkulasi darah manusia, di dalamnya ada glukosa yang beredar secara teratur menuju ke seluruh organ penting tubuh kita. Sel-sel tubuh kemudian akan mengambilnya dan memanfaatkan glukosa sebagai sumber bahan bakar dalam menjalankan fungsi mereka. Seluruh fungsi dari tubuh akan didorong oleh glukosa ini dan itulah alasan mengapa ini kemudian menjadi sumber energi yang baik khususnya untuk bagian kesehatan sistem saraf otak.

(Baca juga: cara meningkatkan massa otot)

  1. Bahan Penyusun Serbuk

Pati juga berfungsi baik menjadi salah satu bahan pada proses penyusunan serbuk awur, contohnya adalah puyer, atau bisa juga menjadi bahan untuk isi tablet, bahan penghancur dan bahan pengikat. Pada bidang farmasi, pati memiliki peran yang meskipun pemanfaatannya kurang maksimal dan terbatas, tapi cukup membantu. Karena ciri dan sifatnya yang kurang mendukung disebabkan oleh kurang baiknya daya alir serta tak bersifat mengikat, maka para apoteker pun menggunakannya sebagai isian tablet obat dengan daya alir yang bagus.

  1. Pemekat Makanan Cair

Bagi yang berkutat pada bidang masak-memasak tentu sudah sangat familiar dengan pati atau tepung kanji ini. Pati biasanya diandalkan dalam hal masak-memasak karena bahan ini sangat ampuh dalam membuat makana cair menjadi lebih pekat dan kental tergantung dari seberapa banyak kita menambahkannya ke masakan. Pada umumnya, pati ini ditambahkan ke sup supaya wujudnya lebih kental, seperti sup asparagus dan sup jagung.

(Baca juga: makanan yang mengandung kalori tinggi)

  1. Sebagai Pendukung Industri

Bila pada masakan, kadar dari pati tidaklah terlalu banyak, namun ketika berhubungan dengan perekat, maka industri akan menggunakan pati cukup banyak supaya lebih pekat, kental dan rekat. Untuk membuat lem, pati adalah bahan yang cukup bagus juga. Selain untuk membuat perekat, ada juga banyak industri yang memakai pati untuk campuran tekstil maupun kertas, bahkan industri kosmetika pun tahu bagaimana cara menggunakan bahan pati ini.

  1. Pengeras Pakaian

Dalam kehidupan rumah tangga, khususnya pekerjaan yang berhubungan dengan menyetrika pakaian, kanji atau pati bisa juga memainkan perannya dengan baik sebagai pengeras pakaian. Kita bisa menggunakannya secara sederhana, yakni dengan menyiapkan larutan kanji dalam bentuk cair yang lalu disemburkan ke atas pakaian tepat sebelum menyetrikanya. Banyak yang sudah membuktikan juga bahwa ketika mencuci tekstil (terutama sprei) dengan air campuran pati akan membuat kain menjadi keras dan diyakini kotoran tidak akan menempel langsung di kainnya alias tak gampang kotor.

(Baca juga: zat aditif pada makanan)

  1. Sebagai Obat Biang Keringat

Biang keringat pada dasarnya juga bisa diobati secara alami menggunakan pati atau kanji daripada bedak khusus obat gatal-gatal. Cobalah untuk mengaplikasikan pati secara merata ke area tubuh yang diserang biang keringat dan diamkan beberapa waktu. Dipercaya efektif mengatasi biang keringat, tentu pemakaiannya pun harus teratur supaya hasil maksimal bisa diperoleh.

  1. Penyerap Kelembaban

Bagi yang sudah punya anak, terutama yang masih bayi, untuk menjaga agar bagian kelangkang bayi tetap kering dan mengurangi kelembaban yang ada di sana, pati sangat berguna. Para orang tua bisa mencoba menggunakan serbuk kanji ini dengan menyapukan lembut ke bagian yang lembab tersebut supaya nantinya tak menjadi gatal-gatal. Daripada bedak bayi, pati atau kanji ini justru efektivitasnya lebih tinggi sebab kelembaban akan otomatis terserap olehnya dan permukaan kulit akan kering dan terjaga dengan baik.

(Baca juga: penyakit akibat kekurangan karbohidrat)

Efek Kekurangan Pati

Pada tubuh manusia jika kadar pati berkurang atau terlalu rendah, maka ada beberapa efek kesehatan yang wajib untuk diwaspadai dan dicegah. Berikut adalah sejumlah kondisi yang berpotensi besar terjadi pada tubuh kita ketika asupan amilum ini terlalu sedikit.

  1. Tubuh Lemas

Pati adalah karbohidrat kompleks, jadi ketika tubuh kita kekurangan akan pati atau amilum ini otomatis akan membuat tubuh kurang berenergi dan menjadi lebih mudah lemas. Bila tubuh lemas, itu tandanya pun kita kurang bersemangat dalam menjalani segala kegiatan sehari-hari.

(Baca juga: cepat lelah dan jantung berdebar)

  1. Cepat Lelah

Tubuh yang kekurangan akan pati bisa juga merasakan gampang lelah dalam beraktivitas. Seperti halnya gampang lemas, ketika tubuh lemas, maka sekalinya kita berkegiatan atau melakukan sesuatu yang membutuhkan upaya dan pergerakan fisik akan membuat tubuh kita lebih rentan kehilangan energi dan tak kuat bertahan lama. Tubuh yang cepat lelah akan membuat segala kegiatan akhirnya terganggu dan malah terhambat.

(Baca juga: cara meningkatkan fokus)

  1. Sakit Kepala

Sebagai golongan karbohidrat kompleks, bila tubuh kekurangan pati maka bisa jadi justru kita akan lebih sering sakit kepala. Sakit kepala ini dapat dikaitkan dengan kondisi tubuh yang lemas dan lelah. Biasanya pada tubuh yang cepat letih akan disertai dengan rasa pusing dan hal ini akan menghambat segala kegiatan yang kita lakukan, baik itu kegiatan yang membutuhkan fisik maupun pikiran. Itulah mengapa asupan karbohidrat perlu dipenuhi secara cukup dan tidak boleh kurang.

  1. Kekurangan Konsentrasi

Konsentrasi kita akan mudah mengalami penurunan ketika asupan karbohidrat kompleks tak terpenuhi, yang salah satunya bisa didapat dari pati. Kinerja otak kita membutuhkan karbohidrat dari beragam bahan makanan dan akibatnya bila sampai asupan terlalu rendah adalah penurunan fokus dan konsentrasi. Tingkat kecerdasan seseorang pun dipengaruhi oleh hal ini.

(Baca juga: cara meningkatkan konsentrasi)

  1. Lambatnya Metabolisme

Sistem metabolisme tubuh juga mendapat dukungan dari karbohidrat kompleks dalam menjalankan fungsinya dan ketika pati di dalam tubuh terlalu rendah berikut jenis karbohidrat yang lain, akibatnya sistem metabolisme tubuh akan melambat. Fungsi dari karbohidrat adalah untuk menyediakan tenaga dan menjadi bahan bakar supaya tubuh dapat bekerja secara optimal apapun aktivitas kita. Ketika sistem metabolisme tidaklah lancar, daya tahan tubuh pun terkena imbasnya.

(Baca juga: tubuh lemas dan tak bertenaga cara meningkatkan daya tahan tubuh)

  1. Penurunan Daya Tahan Tubuh

Tubuh yang sistem imunnya rendah atau turun akan sangat rentan terserang berbagai penyakit dan hal ini juga berlaku apabila sampai tubuh kekurangan karbohidrat kompleks seperti pati. Bila tubuh tak menerima pati atau karbohidrat kompleks ini, intinya pasokan nutrisi menjadi kurang seimbang dan akhirnya malah berefek pada sistem imun kita. Ini sama saja dengan membuka peluang bagi virus dan bakteri untuk masuk ke dalam tubuh secara bebas dan membawa beragam penyakit yang tubuh kita tak mampu lawan.

(Baca juga: penyebab sering mengantuk dan lemas)

  1. Mudah Mengantuk

Saat tubuh lelah, letih dan lesu, efek lainnya yang akan terjadi adalah mudah mengantuk yang juga disertai rasa malas. Tubuh tak dapat berkompromi untuk melakukan aktivitas seperti yang seharusnya karena kekurangan tenaga. Biasanya, tubuh yang tak ada tenaganya memang lemah dan kerap timbul rasa kantuk yang bawaannya selalu ingin berangkat tidur atau paling tidak berbaring dan banyak istirahatnya daripada bekerja.

(Baca juga: akibat kelebihan karbohidrat)

Efek Kelebihan Pati

Kelebihan pati menandakan bahwa tubuh mendapatkan asupan tinggi karbohidrat yang tidak diseimbangkan dengan nutrisi lainnya. Efek kelebihan pati bisa merugikan bagi tubuh dan berikut adalah keterangannya yang bisa kita coba lihat.

  1. Gangguan Kardiovaskular atau Jantung

Gangguan jantung dapat menjadi efek yang berisiko dan cukup mengancam jiwa yang berawal dari tingginya kadar trigliserida atau salah satu macam lemak tak sehat yang ada di dalam darah. Mengonsumsi terlalu banyak pati yang merupakan karbohidrat justruu akan menaikkan kolesterol jahat yang masih ada kaitannya juga dengan kondisi kolesterol tinggi. Penyakit jantung koroner, stroke, pengerasan arteri serta penyakit lainnya yang berhubungan dengan jantung bisa menyerang sewaktu-waktu bila tak segera membatasi asupannya.

  1. Kelebihan Berat Badan

Pati yang berlebihan bisa menyebabkan obesitas yang intinya adalah kegemukan. Terlalu banyak mengonsumsi sumber makanan berkarbohidrat tanpa berusaha membatasinya serta tidak pernah melakukan olahraga serta latihan akan membuat obesitas berujung pada penyakit-penyakit serius. Orang-orang dengan kebiasaan berbaring sehabis makan pun perlu menyadari akibat dan bahaya tidur setelah makan.

(Baca juga: akibat kelebihan protein)

  1. Diabetes Tipe 2

Pati yang termasuk karbohidrat perlu dibatasi karena ketika asupannya berlebihan maka bisa menyebabkan diabetes tipe 2 di mana ini sama dengan menambah kandungan glukosa dalam darah. Tingginya zat gula yang otak dan tubuh kita perlukan dapat menumpuk di dalam darah dan akhirnya membuat pankreas berusaha lebih keras dalam mendapat hormon yang lebih banyak demi terproduksinya insulin yang juga lebih tinggi. Kadar gula darah tinggi pun tak terelakkan, maka ketahui setiap bahaya diabetes, baik itu diabetes kering maupun diabetes basah untuk bisa mencegah keduanya secara bersamaan.

  1. Kerusakan Gigi

Berlebihannya pati juga bisa merusak jaringan keras gigi di mana masalah ini akan memicu zat asam yang ada tinggal pada bagian gigi di waktu yang lama. Kehancuran secara perlahan bakal dialami oleh lapisan enamel gigi. Karena saking banyaknya bakteri yang ada pada gigi, maka tentu demi mencegah rusaknya gigi kita perlu lebih rajin dalam merawat dan menggosok gigi. Jika perlu, rutinlah check up ke dokter gigi.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit gigi dan mulut)

  1. Konstipasi

Istilah konstipasi juga disebut dengan sembelit, yaitu sulitnya buang air besar dan membuat tinja sifatnya menjadi mengeras lebih dari biasanya. Pati yang berlebihan bisa membebani usus untuk bekerja keras pada proses pencernaan. Untuk itulah, penting untuk ada serat yang diasup oleh tubuh demi menyeimbangkan karbohidrat tersebut sehingga sari-sari makanan yang masuk ke dalam pencernaan tidak macet dan bisa bergerak lebih cepat.

(Baca juga: cara mengatasi sembelit)

  1. Resistensi Insulin

Berhati-hatilah ketika mengonsumsi pati karena saat konsumsi terlalu banyak dan kadarnya tak segera dibatasi, ada sindrom metabolisme yang menjadi akibatnya. Resistensi terhadap insulin adalah salah satu contohnya di mana ini disertai juga dengan tekanan darah tinggi, asam urat tinggi, serta kondisi darah yang beku. Resistensi insulin sebaiknya tidaklah disepelekan karena penyakit-penyakit serius dapat membayang-bayangi kita, termasuk serangan jantung yang tentunya bisa terjadi tanpa dapat kita duga.

(Baca juga: makanan yang mengandung amilum super tinggi)

Sumber Makanan Pati

Ada cukup banyak makanan dengan kandungan pati atau amilum yang tinggi. Semuanya sangat baik untuk kesehatan bila dikonsumsi secara moderat dan diimbangi dengan asupan nutrisi lainnya. Namun bagi yang mengalami kondisi kelebihan pati, makanan-makanan ini dapat dibatasi atau dihindari sampai kondisi tubuh kembali pulih seperti biasa.

  1. Beras. Beras putih adalah kebutuhan pokok pangan masyarakat kita dan setelah melalui proses masak menjadi nasi putih, teksturnya lebih lunak dan ada rasa yang lebih manis bila dibandingkan dengan beras/nasi merah. Diabetes biasanya dapat dipicu karena kebanyakan makan nasi putih sehingga perlu membatasi jumlah asupannya.
  2. Gandum. Tanaman biji-bijian ini telah melalui proses pengolahan menjadi tepung dan kue serta roti adalah makanan yang terbuat dari tepung gandum. Dengan kandungan vitamin B yang tinggi, kesehatan tubuh dapat terjaga dengan baik dan gandum sangat direkomendasikan juga bagi yang menjalani diet. (Baca juga: akibat kekurangan vitamin b kompleks)
  3. Kacang Merah. Amilum di dalamnya cukup tinggi dan biasanya kacang merah ini bisa dinikmati dalam bentuk sup. Ada rasa manis pada kacang merah yang padat dengan kandungan tinggi protein ini.
  4. Beras Merah. Amilum yang merupakan jenis karbohidrat ada di dalam beras merah. Pada beras merah ini, ada sifat antioksidan yang akan sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh dan menurunkan risiko penyakit serius, termasuk penyakit jantung. Beras merah lebih bermanfaat dan lebih baik ketimbang beras putih walau rasanya lebih manis dan teksturnya lebih keras dari beras putih.
  5. Kacang Hitam. Ukurannya yang kecil bukan masalah karena kandungan amilumnya sangat bisa diandalkan. Kacang hitam dapat dicampur dengan sayur saat memasaknya atau bisa juga dikonsumsi sebagai cemilan sehat dengan rasanya yang gurih. Berbentuk hampir seperti kacang hijau, kacang hitam ini juga kaya akan zat besi dan kalium serta baik untuk yang tengah dalam program diet.
  6. Alpukat. Buah berdaging lunak ini tak hanya enak dikonsumsi tapi amilum di dalamnya pun tinggi. Untuk menikmatinya, kita bisa menjadikannya jus atau mencampurkannya ke salad. Selain menjadi sumber vitamin E, alpukat pun kaya akan asam oleat yang bisa menaikkan kadar kolesterol baik.
  7. Jeruk. Buah yang segar ini kaya akan amilum serta air dan serat sehingga bagus untuk dikonsumsi saat diet. Pertumbuhan sel kanker pun mampu dihambat oleh jeruk karena ada kandungan limonoid. Sedangkan amilumnya bisa dimanfaatkan untuk cadangan tenaga.
  8. Buncis. Sayur hijau dengan tesktur yang lunak ini bisa dijadikan sup. Tak hanya pati atau amilum yang tinggi, tapi seratnya juga banyak dan mampu menjadi salah satu sumber makanan yang akan memenuhi tubuh dengan mineral dan vitamin seimbang.
  9. Melon. Buah segar nan manis ini tak hanya mengandung air saja, amilumnya juga cukup tinggi kadarnya berikut juga poli fenolik, mineral, vitamin dan serat. Selain itu pun masih ada vitamin A, kalium, dan juga flavonoid yang akan menangkal radikal bebas yang akan menyerang tubuh kita.
  10. Anggur. Bila ingin mengonsumsi buah dengan kadar amilum yang tinggi, buah anggur merah adalah yang bisa dipilih. Untuk kesehatan jantung, kestabilan berat badan dan kolesterol, kandungan resveratrolnya akan bekerja untuk kita.
  11. Mangga. Buah musiman dengan rasa manis dan segar ini pun memiliki amilum di dalamnya berikut juga vitamin C untuk memroteksi tubuh dari penyakit demam dan flu.
  12. Nanas. Selain amilum yang kadarnya tinggi, ada juga vitamin serta bromelain yang terkandung di dalam nanas. Tubuh otomatis akan terlindungi dari penyakit akibat infeksi virus dan kuman.
  13. Apel. Buah yang menjauhkan kita dari dokter ini kaya akan air dan amilum sehingga tak hanya mengenyangkan tapi juga mampu memberikan tubuh energi yang cukup. Bersifat antioksidan, apel akan melawan segala bentuk serangan radikal bebas. Itulah alasan mengapa infeksi bakteri dan virus tak akan dapat menembus tubuh kita.

(Baca juga: cara meningkatkan fisik dengan cepat makanan untuk diet cepat dan sehat dengan kalori rendahdaftar makanan rendah kalori pada tabel)

Pati sangat bermanfaat untuk tubuh kita dan bahkan berguna di dalam kegiatan sehari-hari manusia. Hanya saja, selalu ada efek yang dipertimbangkan ketika tubuh kekurangan atau kelebihan jenis karbohidrat kompleks satu ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn