8 Jenis-jenis Penyakit Gigi dan Mulut untuk Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gigi dan mulut adalah salah dua dari bagian tubuh kita yang sangat vital karena di sanalah tempat masuknya makanan dan gigilah yang akan menghancurkan makanan sehingga sari-sarinya dapat kita terima. Sayangnya, tak hanya penyakit jantung, otak, ginjal, hati dan paru-paru saja yang bisa membahayakan hidup manusia, tapi ada sejumlah penyakit gigi dan mulut yang bisa mengancam jiwa. Jenis-jenis penyakit gigi dan mulut apa saja yang kiranya harus diwaspadai betul supaya tak berakhir dengan kondisi yang lebih serius atau bahkan kematian.

(Baca juga: sakit gigi)

1. Gingivitis

Radang gusi atau gusi bengkak ini adalah sebuah kondisi yang biasanya terjadi karena mulut kurang terjaga kebersihannya dan akhirnya dan akhirnya ada karang-karang gigi atau plak yang menumpuk dan berbatasan dengan tepi gusi. Infeksi akan terjadi di bagian gusi disebabkan oleh banyak bakteri di bagian plak dan karang gigi. Kondisi akan makin parah dan serius jika gingivitis tak segera ditangani dengan benar sehingga bisa berkembang menjadi penyakit lainnya.

(Baca juga: penyebab gusi bengkak)

Penyebab

  • Punya kebiasaan merokok.
  • Gosok gigi terlalu kuat.
  • Penyakit stroke.
  • Penyakit jantung.
  • Kurang asupan vitamin di dalam tubuh.
  • Jarang membersihkan gigi.
  • Menggunakan sikat gigi yang kurang sesuai dengan kontur mulut.
  • Adanya kondisi diabetes melitus.
  • Memakai gigi palsu.
  • Siklus hormon yang tak normal.
  • Penggunaan obat tertentu.
  • Konsumsi obat-obatan terlarang.

Proses

Untuk orang yang menderita penyakit HIV AIDS dan diabetes, orang tersebut akan mengalami gangguan di bagian sistem daya tahan tubuhnya sehingga tubuh tak memiliki kemampuan untuk membasmi segala bakteri dan infeksi yang ada di gusi. Gusi yang terkena infeksi atau peradangan kemudian akan mengalami pengembangan atau yang disebut dengan pembengkakan. Warna gusi pun lebih merah dari biasanya disertai dengan sensitivitas yang meningkat sehingga saat tergores sewaktu gosok gigi bisa terluka maupun  berdarah. Waspadalah karena bau mulut bisa keluar karena adanya gangguan gusi ini.

Cara Mencegah/Mengatasi

  • Gosok gigi teratur yang sama dengan menjaga kebersihan gigi.
  • Berhenti dari kebiasaan merokok.
  • Mengonsumsi makanan sehat bervitamin.
  • Menggunakan obat kumur.
  • Menggunakan obat herbal.
  • Memanfaatkan antibiotik. (Baca juga: bahaya antibiotik tanpa resep dokter)

2. Glositis

Kondisi yang dinamakan glositis ini bisa dikatakan sebagai penyakit radang pada lidah di mana ini adalah sebuah keadaan di dalam mulut yang bisa ditunjukkan dengan adanya pembengkakan di lidah. Jika pada kasus yang lebih parah, glositis mampu memicu penyumbatan pernapasan saat lidah membengkak sangat parah.

(Baca juga: kelebihan dan kekurangan zat besi)

Penyebab

  • Reaksi alergi terhadap iritan tertentu, termasuk juga makanan maupun pengobatan tertentu.
  • Trauma mulut yang biasanya disebabkan oleh luka.
  • Mulut kering. (Baca juga: cara mengatasi bibir kering)
  • Kekurangan zat besi.
  • Penyakit tertentu.

(Baca juga: cara tes alergi)

Proses

Lidah akan berubah menjadi kelihatan lebih licin ketika terjadi pembengkakan, bahkan terjadi juga perubahan warna pada lidah. Lidah akan tampak pucat jika memang yang menjadi pemicunya adalah anemia pernisiosa, namun lidah akan kelihatan memerah seperti terbakar jika faktor pemicunya adalah defisiensi vitamin B. Kondisi penyakit ini tidaklah sampai pada level mengancam jiwa karena obat-obat yang diberikan oleh dokter bisa menyembuhkannya.

Cara Mencegah/Mengatasi

  • Menggosok gigi dengan rajin, 2 atau 3 kali sehari untuk menjaga kesehatan gigi, gusi dan lidah.
  • Menggunakan obat yang mengandung anti jamur dan berperan sebagai antibiotik.
  • Menjauhkan diri dari iritan, seperti minuman alkohol maupun makanan panas dan pedas.
  • Mengonsumsi suplemen penambah asupan nutrisi pada tubuh.
  • Mengubah pola hidup dan makan menjadi lebih sehat dan seimbang.

(Baca juga: gaya hidup tidak sehat kematian menanti hindarilah)

3. Gigi Hipersensitif

Hipersensitivitas bisa saja muncul pada bagian gigi Anda dan biasanya hal ini akan ditandai dengan ngilu pada gigi. Kondisi yang bisa disebut juga dengan istilah hipersensitivitas dentin ini juga bisa dialami oleh para orang tua secara alamiah dikarenakan memang resesi gingiva atau penurunan gusi. Tentu kondisi gusi yang demikian juga terdukung oleh adanya faktor pertambahan usia.

(Baca juga: abrasi gigi)

Penyebab

  • Sering makan dan minum yang dingin, manis dan asam.
  • Prosedur dental bleaching alias pemutihan gigi.
  • Penumpukan karang gigi yang kemudian menjadi pemicu penurunan gusi.
  • Penambahan usia atau faktor bertambah tua.

Proses

Dentin Hipersensitif atau DH ini merupakan sebuah keadaan yang dianggap sebagai respon tak wajar yang dikeluarkan oleh dentin gigi terhadap segala bentuk rangsangan, seperti rangsangan osmotik yang berasal dari defek gigi atau patologis, bahan-bahan kimia, sentuhan, serta rasa dingin dan juga panas. Dapat terjadi pada wanita dan pria, kondisi ini ditandai dengan timbulnya rasa nyeri yang begitu tajam terlokalisasi dengan durasi yang pendek.

Teori proses DH sendiri salah satunya adalah hidrodinamik oleh Brannstrom di mana terjadi transmisi nyeri yang dilakukan oleh pergerakan cairan cepat pada tubulus dentin. Karena kepekaan pada tubulus terhadap tekanan dan sentuhan, transmisi nyeri bisa muncul oleh karena perubahan suhu dentin, pergerakan osmotik, perubahan tekanan, pengeringan serta akibat adanya pemotongan dan inilah yang membuat sensitivitas gigi meningkat.

Cara Mencegah/Mengatasi

  • Menghindari makanan maupun minuman yang sifatnya erosif, seperti jus buah rasa asam, asam itu sendiri serta minuman keras.
  • Hindari menggosok gigi menggunakan pasta gigi bersifat abrasif.
  • Hindari menggosok gigi langsung tepat sehabis mengonsumsi makanan/minuman asam demi efek merusak dari abrasi dan asam bisa diturunkan. (Baca juga: penyebab abrasi gigi)
  • Hindari memberikan tekanan berlebih ketika menggosok gigi. Lakukan gosok gigi dengan arah vertikal yaitu dari atas menuju bawah dan bukannya menyamping.
  • Pilih pasta gigi dan obat kumur dengan zat-zat baik yang mampu mengrangi hipersensitivitas dentin, seperti misalnya adanya kandungan fluoride serta zat antiplak.

(Baca juga: bahaya menelan pasta gigi)

4. Abses Gusi

Kondisi satu ini adalah salah satu penyakit gigi dan mulut di mana gusi dapat bernanah. Nanah yang keluar di bagian gusi tampak cairan kental yang warnanya kuning, putih agak kuning atau bisa juga kuning agak coklat. Nanah dapat muncul apabila terjadi inflamasi pada gusi ketika bagian gusi terinfeksi.

Penyebab

  • Bakteri berkembang biak.
  • Terjadi penyebaran infeksi.
  • Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung tinggi karbohidrat.

Proses

Bakteri yang ada di dalam mulut bila diabaikan maka akan memicu pembentukan abses di gigi dan akhirnya muncul juga infeksi dengan penyebarannya ke seluruh area gusi. Tak sampai di situ, sebagai efeknya akan ada pengumpulan nanah yang terjadi pada gusi di mana abses ini tak akan sembuh bila dibiarkan. Nanah perlu dikeringan oleh ahli medis atau kalau tidak, gigi yang sudah kena infeksi perlu dicabut.

Obat pereda rasa nyeri akan sangat dibutuhkan ketika rasa sakit yang ada sudah tidak bisa Anda tahan lagi, namun sebenarnya ketika dokter telah mengeluarkan nanah tersebut, keluhan gejala dipastikan hilang. Sementara itu, ada juga kondisi di mana abses bisa pecah tepat sebelum Anda mendapat penanganan medis. Jangan khawatir karena mengumurinya dengan air hangat justru akan sangat membantu agar nanah cepat keluar.

(Baca juga: cara mengobati gusi bengkak)

Cara Mencegah/Mengatasi

  • Senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan mulut.
  • Menggosok gigi rutin berikut juga memakai dental floss alias benang gigi untuk flossing.
  • Membersihkan lidah.
  • Menerapkan pola makan seimbang penuh nutrisi untuk kesehatan mulut, gigi, dan gusi.
  • Hindari konsumsi makanan/minuman dengan kadar gula tinggi.
  • Tidak merokok.

5. Sariawan/Stomatitis

Keadaan satu ini sudah jelas pasti hampir semua orang pernah mengalaminya, apalagi ketika bibir bagian dalam tergigit ketika sedang makan yang akhirnya menjadi sariawan. Jamur Candida albicans merupakan penyebab dari sariawan ini dan meski tak menular, tentu kondisi ini memberikan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Sariawan juga dikatakan sebagai bentuk kelainan yang terjadi di selaput lendir mulut yang tampak seperti luka dengan rupa bercak yang warnanya agak putih kekuningan dan bertekstur cekung.

(Baca juga: penyebab sering sariawan)

Penyebab

  • Memakai gigi palsu.
  • Luka tergigit.
  • Konsumsi air panas atau air dingin.
  • Penggunaan obat kumur di mana di dalamnya terkandung bahan-bahan pengering seperti gliserin/lemon dan alkohol.
  • Pemakaian obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dan antibiotik.
  • Menurunnya sistem daya tahan tubuh.
  • Kekurangan asupan vitamin B, zat besi dan vitamin C.
  • Kelainan atau gangguan pencernaan.
  • Kesehatan dan kebersihan mulut yang tak terjaga dengan sempurna.

(Baca juga: makanan penyebab sariawan)

Proses

Seperti yang telah disebutkan, munculnya sariawan adalah karena adanya jamur candida, namun kandida ini akan memiliki peluang untuk semakin tumbuh tak terkendali jika sisten daya tahan tubuh menurun. Gejala yang akan dirasakan oleh penderitanya adalah ketidaknyamanan di dalam mulut, akan terasa sakit sewaktu dibuat menelan makanan maupun minuman, lidah merasakan adanya sensasi terbakar, serta timbul adanya warna putih pada lika yang bisa terjadi di dinding mulut atau lidah.

(Baca juga: cara mengobati sariawan)

Cara Mencegah/Mengatasi

  • Menjaga kesehatan dan kebersihan mulut seperti rajin berkumur dan menggosok gigi.
  • Membersihkan gigi palsu dengan rajin supaya tak terjangkit kuman.
  • Berhenti dari kebiasaan merokok.
  • Secara rutin memeriksakan kondisi gigi dan mulut ke dokter gigi.

6. Karies Gigi

Nama lain dari penyakit ini adalah dental caries dan penyakit ini merupakan jenis infeksi yang bisa memicu kerusakan struktur gigi. Adanya karies gigi akan mampu memicu gigi berlubang. Penyakit satu ini jika dibiarkan atau tidak mendapatkan penanganan benar bisa menyebabkan rasa nyeri, terjadinya infeksi, gigi tanggal, kasus bahaya lainnya dan bahkan membawa kematian.

Penyebab

  • Gangguan tertentu yang terjadi di area gigi.
  • Anatomi gigi yang bisa menaikkan risiko terbentuknya karies.
  • Bakteri yang berkembang bia di daerah mulut.
  • Gangguan produksi air liur.
  • Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan antihistamin.
  • Pemakaian tembakau.
  • Fermentasi karbohidrat.

(Baca juga: penyebab karang gigi)

Proses

Terjadinya karies bisa ditandai dengan warna hitam atau coklat pada lubang di bagian jaringan keras gigi. Biasanya, gigi yang berlubang tak akan terasa sakit hingga lubang tersebut ukurannya membesar. Rasa ngilu pun akhirnya dialami oleh penderita terutama saat makanan/minuman manis, dingin dan panas mengenai giginya. Karies yang bertambah besar bisa sampai ke kamar pulpa; kamar pulpa ini diketahui memiliki jaringan saraf serta pembuluh darah dan kamar pulpa ini merupakan sebuah rongga di dalam gigi.

Peradangan akan terjadi saat karies sudah berada di kamar pulpa sehingga denyutan rasa nyeri bisa dirasakan oleh penderita. Infeksi dari bakteri ini lama-lama jika tak diatasi akan memicu kematian jaringan pada kamar pulpa. Tak sampai di situ, ada lagi proses penjalaran infeksi ke jaringan tulang penyangga gigi; inilah yang kemudian memicu adanya abses gigi.

(Baca juga: penyebab gusi jadi hitam)

Cara Mencegah/Mengatasi

  • Menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi 2-3 kali sehari baik setelah makan maupun sebelum tidur dan sehabis bangun tidur.
  • Mengonsumsi fluor atau menggunakan pasta gigi ber-fluoride.
  • Terapi antibakteri.
  • Mengurangi makanan berkarbohidrat dan berkadar gula tinggi.

(Baca juga: cara mengobati sakit gigi)

7. Tumor Gigi

Penyakit tumor gigi adalah penyakit yang bukan main bahayanya karena bisa berujung pada kematian sama seriusnya dengan kasus tumor lainnya. Pada tumor gigi, kondisi ini dikenal sebagai keadaan di mana terdapat pertumbuhan daging yang seperti parasit dan bisa membuat jaringan hidup area gigi dan mulut menjadi rusak.

(Baca juga: tambal gigi berlubang jenis dan prosedurnya)

Penyebab

  • Mencabut gigi secara sembarangan atau bukan dengan alat yang tepat.
  • Bakteri yang berkembang terlalu banyak dan cepat di jaringan sekitar gigi.
  • Kurang terjaganya kebersihan mulut.

Proses

Ketika memasukkan alat atau bahkan tangan sendiri ke dalam mulut dan menyentuh gigi, ada berbagai virus yang bisa dibawa. Virus inilah yang kemudian bisa bersarang dan berkembang biak dan menimbulkan tumor gigi. Virus akan dapat berkembang dengan mudah apabila kondisi mulut tidak dalam keadaan yang sehat dan bersih, seperti halnya tubuh yang tidak fit akan mudah terinfeksi virus atau bakteri.

Jika kanker atau tumor gigi ada muncul di bagian sebelah kiri, maka bagian kiri wajah juga akan mengalami kerusakan berat, sementara bila tumor gigi ada di bagian kanan, wajah bagian kananlah yang akan mengalami kerusakan. Rasa sakit bisa begitu mengerikan dan tidak nyaman dan bisa terus bertambah sakit karena tumor akan mengalami pertumbuhan.

(Baca juga: cara merawat gigi agar putih dan sehat)

Cara Mencegah/Mengatasi

  • Menjaga selalu kesehatan gigi dan mulut dengan memastikan selalu bersih.
  • Hindari mencabut gigi dengan tangan sendiri atau dengan alat yang Anda tidak tahu seberapa steril alat tersebut.
  • Cabutlah gigi ke dokter gigi.

8. Penyakit Coxsackie

Kondisi penyakit satu ini tampaknya masih kurang begitu dikenal oleh masyarakat kita, tapi sangat penting untuk diketahui bahwa penyakit ini bisa cenderung menyerang anak-anak. Titik-titik merah akan terjadi tak hanya di bagian mulut, karena rupanya kaki dan tangan pun bisa terserang juga. Sindrom satu ini tak bisa dikatakan sebagai sindrom mulut saja karena memang kaki dan tangan pun ikut terkena.

Penyebab

  • Virus Coxsackie. (Baca juga: bahaya flu singapura)
  • Penyebaran atau penularan dapat melalui air liur atau tangan penderita.

Proses

Penyakit ini tak hanya menyerang di bagian mulut, tapi juga kaki dan tangan yang ditandai dengan munculnya ruam di bagian gusi dan lidah, lalu juga akan timbul di bagian telapak tangan, telapak kaki serta leher. Selain itu, gejala yang ditimbulkan pun ada yang sampai harus membutuhkan perawatan seperti radang selaput otak atau meningitis meski terbil;ang jarang. Terkadang infeksi dari virus iniun tak dapat menunjukkan gejala sama sekali, maka bila sang anak sampai mengalami mata basah, kemerahan, kejang dan juga disertai muntah dan demam tinggi, segera bawa ke dokter.

(Baca juga: flu singapura)

Cara Mencegah/Mengatasi

  • Istirahat cukup.
  • Mengonsumsi makanan yang berkandungan vitamin serta protein tinggi.
  • Menjauhi para penderita penyakit ini.
  • Tidak melakukan kontak dalam bentuk apapun secara langsung dengan penderita.
  • Mencuci tangan dengan seksama sampai benar-benar bersih.
  • Membawa ke dokter jika terjadi gejala serius.
fbWhatsappTwitterLinkedIn