Pernahkah Anda mengalami rasa ngilu atau nyeri disaat kita menikmati makanan yang panas atau yang dingin, atau disaat kita sedang menggosok gigi? Biasanya, keadaan ini disebut dengan istilah gigi sensitif. Mungkin saja gigi sensitif yang diderita, disebabkan karena gigi sedang mengalami abrasi.
Apa itu Abrasi Gigi?
Abrasi gigi adalah suatu keadaan dimana lapisan terluar yakni email gigi terkikis secara mekanis, yang terjadi karena sebab-sebab tertentu dan terjadinya pada leher gigi. Bagian leher gigi merupakan bagian yang dekat dengan gusi. Apabila struktur email gigi telah rusak dan kerusakannya telah mencapai bagian dentin (tulang gigi) maka menyebabkan gigi menjadi sensitif.
Karena dentin rusak mengakibatkan saluran-saluran kecil pada dentin yang disebut tubuli dentinalis terbuka. Tubuli dentinalis terhubung dengan saraf dan pembuluh darah di dalam gigi. Inilah yang menjadikan gigi menjadi sensitif oleh rangsang dingin dan panas dari makanan. Dari sini bisa berawal terjadinya penyebab abrasi gigi.
Gejala Mengalami Abrasi Gigi
Abrasi gigi umumnya dialami oleh usia dewasa, namun tidak menutup kemungkinan usia lebih muda bisa mengalaminya. Agar masalah gigi dapat dikenali lebih awal. Ada baiknya kita mengenali gejala-gejala akibat abrasi gigi, antara lain:
- Gejala fisik gigi
Secara kasat mata terlihat adanya cekungan tajam berbentuk v kecil pada leher gigi dekat gusi.
- Hipersensitif pada gigi
Rasa nyeri dan ngilu pada mulut yang dirasakan sangat mengganggu. Rasa nyeri bisa disebabkan oleh makanan atau minuman yang terlalu panas ataupun terlalu dingin. Bahkan hembusan angin pada gigi juga dapat menimbulkan rasa ngilu dan nyeri.
Penyebab Timbulnya Abrasi Gigi
Lalu apa yang menyebabkan lapisan gigi terkikis? Meskipun email merupakan bagian terkeras dari gigi, lama kelamaan bisa terkikis secara mekanis. Beberapa tindakan kita, tanpa disadari bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya abrasi gigi. Kita perlu tahu tindakan yang justru malah membuat kerusakan pada gigi.
Bahkan rajin sikat gigi sekalipun tidak serta merta menjauhkan kita dari kerusakan gigi. Walaupun kita rajin sikat gigi, namun kita tidak melakukannya dengan benar. Terdapat penyebab abrasi gigi tanpa kita sadari akan menggrogoti gigi jika tidak dikenali sejak awal.
Tindakan-tindakan yang menyebabkan lapisan gigi kita terkikis adalah:
- Cara Menyikat Gigi yang Salah
Rajin sikat gigi saja tidak cukup. Harus diperhatikan juga cara kita melakukannya dengan benar. Menggosok gigi dengan tekanan keras dan gerakan horizontal (arah kiri-kanan) dengan menggunakan sikat gigi berbulu kasar dapat menyebabkan jaringan gigi rusak dan mengikis lapisan email gigi.
- Menggunakan Pasta Gigi yang Salah
Penggunaan pasta gigi yang salah juga akan menyebabkan lapisan gigi kita mengalami kerusakan. Jika sudah sangat sering merasakan rasa nyeri gigi maka pilihlah pasta gigi yang mengandung potassium sitrat untuk mengurangi gigi yang sensitif karena abrasi. Kini sudah sangat banyak merk pasta gigi yang menawarkan produk pasta gigi untuk penderita gigi sensistif.
- Kebiasaan Menggigit Benda Keras
Apakah Anda sering melakukannya? kebiasaan menggigit kuku, pulpen dan kebiasaan iseng membuka botol minuman dengan gigi ternyata menyebabkan kerusakan email gigi. Gesekan yang dialami gigi akan membuat lapisan gigi mudah terkikis. Hilangkan kebiasaan menggigit benda keras agar gigi tidak mudah terkikis.
- Menggunakan Tusuk Gigi Setelah Makan
Kebanyakan orang memiliki kebiasaan selalu menggunakan tusuk gigi setelah makan. Kebiasaan tersebut justru akan membuat gigi Anda mudah rusak. tusuk gigi yang berujung runcing dapat melukai gusi. Apalagi jika tusuk gigi yang digunakan tidak steril yang mengandung bakteri jahat yang dapat menimbulkan infeksi pada mulut. Gantilah tusuk gigi dengan benang gigi. Benang gigi kini menjadi terobosan terbaru untuk membersihkan sela gigi setelah makan menjadi lebih sehat.
Kawat gigi cukup berpengaruh terhadap potensi abrasi gigi. Cengkeraman kawat yang terlalu kuat pada gigi tiruan dapat menimbulkan kerusakan pada struktur gigi.
Cara Mengatasi Abrasi Gigi
Terkikisnya email pada leher gigi menyebabkan terjadi abrasi gigi. Abrasi gigi yang parah akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut yakni terjadinya penurunan gusi. Penanganan abrasi gigi tergantung dari penyebab yang dialami.
- Jika kerusakan struktur gigi tidak parah maka penanganannya dengan pengolesan fluor pada gigi yang mengalami abrasi. Pemberian fluor dapat mencegah pembentukan karies gigi dan menghentikan proses terjadinya gigi berlubang.
- Jika kerusakan struktur gigi telah mencapai dentin (tulang gigi) maka penanganannya dengan melakukan penambalan gigi dengan bahan resin komposit yang sesuai warna gigi asli yang berfungsi menggantikan email gigi yang rusak.
- Penanganan sederhana untuk jangka panjang, yakni:
- Menyikat gigi dengan benar menggunakan sikat gigi berbulu halus.
- Menghilangkan kebiasaan menggigit benda keras.
- Menggunakan pasta gigi yang mengandung sitrat.
- Menggunakan benang gigi alih-alih tusuk gigi.
- Menggosok gigi dengan tekanan yang lembut.
- Bagi pengguna gigi tiruan, apabila cengkeraman kawat gigi dirasakan terlalu mencengkeram, ada baiknya dibawa ke dokter gigi agar memperoleh penanganan lebih lanjut.
Cara Menyikat Gigi yang Benar
Hal sederhana seperti menyikat gigi ternyata mempunyai dampak besar jika salah melakukannya. Cara sikat gigi yang benar dan dianjurkan adalah:
- Melakukan gerakan vertikal (naik-turun) mengikuti arah tumbuh gigi.
- Gerakan vertikal diikuti dengan melakukan gerakan memutar secara halus, gunanya untuk mengeluarkan sisa makanan yang terselip dan melakukan pemijatan ringan untuk gusi.
- Lakukan dengan lembut yang penting permukaan gigi menjadi bersih.
- Jangan sekali-kali menekan dengan keras.
- Apabila ada kotoran yang susah dikeluarkan, gunakan benang gigi. Dilarang menggunakan tusuk gigi.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah sikat gigi yang digunakan. Pilihlah sikat gigi yang mempunyai bentuk kepala kecil yang berbulu halus sampai sedang. Kepala sikat yang kecil memudahkan sikat gigi mencapai daerah ujung mulut yang sulit dijangkau.
Selain cara menyikat gigi yang benar dan jenis sikat gigi, satu lagi yang perlu diperhatikan, yakni pemilihan pasta gigi. Pasta gigi yang mengandung fluoride dan potassium sitrat lebih baik daripada yang mengandung pemutih karena mengandung bahan abrasif (menghaluskan, mengilapkan) yang dapat merusak gigi.
Ternyata penyebab abrasi gigi berasal dari tindakan sehari-hari yang salah dan tidak disadari. Mungkin dengan melakukan penanganan yang benar dalam menjaga kesehatan gigi, dapat terhindar dari abrasi gigi yang lebih parah. Tindakan pencegahan sejak dini bisa dilakukan agar lebih efektif dan murah.
Mudah-mudahan artikel ini dapat membantu mengenal tentang abrasi gigi dan penanganannya. Semoga bermanfaat 🙂