Frekuensi buang air besar (BAB) setiap orang pastilah berbeda. Ada yang setiap hari BAB dan ada pula yang BAB hanya tiga kali seminggu atau bahkan kurang dari itu. Sebenarnya, frekuensi berapa kali Anda BAB bukanlah sebuah masalah besar, asalkan kondisi tersebut tetap Anda rasakan nyaman dan tidak menimbulkan gangguan pada aktivitas Anda. Akan tetapi, kebanyakan orang yang buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali dalam seminggu biasanya akan mengalami kesulitan saat buang air besar. Jika Anda mengalami kondisi tersebut maka dapat dikatakan Anda mengalami sembelit atau konstipasi. Sebenarnya, frekuensi berapa kali Anda sembelit tidak dapat dijadikan sebagai patokan untuk menentukan apakah Anda terkena sembelit atau tidak. Seseorang yang buang air besar setiap hari pun juga beresiko terkena sembelit. Saat Anda mengalami kondisi di mana Anda kesulitan buang air besar dan tekstur feses Anda keras maka kondisi tersebut bisa disebut dengan sembelit.
Namun, memang sembelit lebih sering dialami oleh orang-orang yang memiliki frekuensi buang air besar relatif jarang atau kurang dari 3 kali dalam seminggu. Kondisi tersebut biasanya akan menyebabkan penderita sembelit merasakan kembung pada perutnya. Sebenarnya, sembelit adalah gangguan umum yang sering dialami banyak orang. Sebuah studi menunjukkan 1 dari 10 orang pernah mengalami sembelit. Resiko untuk terkena sembelit akan meningkat seiring dengan pertambahan usia dan penerapan pola hidup yang tidak sehat. Seseorang dengan usia di atas 60 tahun lebih rentan terkena sembelit dari pada mereka yang masih muda.
Orang-orang dengan usia lanjut biasanya mengalami kondisi di mana kekuatan otot-otot usus berkurang. Seseorang dengan usia lanjut juga lebih rentan terhadap gangguan penyakit yang menuntut mereka untuk mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan di mana obat-obatan tersebut memiliki efek samping menyebabkan sembelit. Resiko sembelit biasanya juga rentan dialami oleh ibu hamil. Sedangkan pada bayi, mereka cenderung tidak pernah mengalami sembelit. Bayi yang tidak buang air besar selama 7 hari sekalipun masih bisa dianggap wajar dan tidak akan mengalami sembelit.
Penyebab Sembelit
Hampir setiap orang pernah mengalami kondisi sembelit. Biasanya kondisi tersebut dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat serta jenis makanan yang dikonsumsi. Selengkapnya, berikut ini beberapa penyebab dari sembelit:
- Kurang mengkonsumsi air putih. Tubuh yang kekurangan cairan akan mengalami dehidrasi. Saat tubuh kekurangan cairan, tekstur feses juga akan menyesuaikan jumlah cairan dalam tubuh. Jika cairan di dalam tubuh hanya sedikit, tekstur feses juga akan mengeras karena jumlah cairan yang relatif kurang dalam sistem pencernaan. ( Baca : Bahaya dehidrasi – Bahaya akbat kurang minum air putih – Akibat terlalu banyak minum air putih )
- Panas dalam. Saat panas dalam, suhu tubuh akan cenderung meningkat sehingga kebutuhan cairan juga meningkat. Sayangnya, kebanyakan penderita panas dalam tidak mengimbangi kondisinya dengan mengkonsumsi air yang cukup sehingga menyebabkan terjadinya sembelit. Selain itu, saat panas dalam, kinerja sistem pencernaan dalam tubuh juga akan terganggu. ( Baca : Buah untuk obat panas dalam )
- Stres. Aktivitas yang padat sehingga menyebabkan stres. Stres juga dapat memicu terjadinya sembelit. Saat stres, otot-otot dalam tubuh akan menegang, termasuk otot usus yang berguna dalam sistem pencernaan. ( Baca : Cara menghilangkan stres – Penyebab stres )
- Hormon yang tidak stabil. Kondisi semacam ini sangat umum dialami oleh wanita. Wanita cenderung sering mengalami kondisi di mana produksi hormon mereka tidak stabil, seperti pada saat hamil atau saat menstruasi. Dengan kata lain, wanita yang sedang hamil dan sedang menstruasi lebih rentan terkena sembelit.
- Kondisi usus yang kurang elastis. Lagi-lagi kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita hamil. Selain pada wanita hamil, orang-orang dengan usia lanjut juga lebih rentan terkena sembelit karena kondisi usus yang kurang elastis.
- Gangguan pencernaan. Sistem pencernaan yang tidak normal (terdapat kelainan anatomis).
- Gaya hidup tidak sehat.. Gaya hidup yang tidak sehat dan pengaturan pola makan yang kurang tepat. Kondisi semacam ini biasanya menjadi penyebab utama seseorang terkena sembelit. Seseorang yang sedang diet dengan cara yang kurang tepat juga bisa memicu sembelit. Diet yang seharusnya dilakukan dengan memperhatikan asupan nutrisi justru dilakukan dengan cara yang salah. Asupan nutrisi dari sayur dan buah yang penting untuk kesehatan pencernaan justru diabaikan sehingga menyebabkan sembelit.
- Obat-obatan. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat anti-diare, analgesik, dan antasida. Obat-obatan tersebut mengandung banyak kalsium dan aluminium yang dapat memicu tekstur feses menjadi keras.
- Kurang serat. Kurang mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti sayur dan buah. Sayur dan buah kaya akan serat yang baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, sayur dan buah kaya akan cairan yang dapat mencegah tubuh terkena dehidrasi. Selain kekurangan asupan makanan yang mengandung serat, kekurangan asupan vitamin C juga bisa memicu sembelit. ( Baca : Akibat kelebihan serat – Akibat kurang serat – Makanan yang mengandung serat tinggi )
- Penyakit. Menderita penyakit tertentu, seperti tifus dan hernia. Tifus dan hernia biasanya juga ditandai dengan sembelit.
- Menunda BAB. Sering menahan rangsangan untuk buang air besar dalam waktu yang relatif lama. Kondisi ini sering dialami oleh orang-orang dengan aktivitas yang tinggi. Menunda-nunda buang air besar padahal tubuh sudah merasakan rangsangannya justru dapat menyebabkan sembelit.
- Sering merasa emosi. Seseorang yang sedang merasa emosi atau sedang merasa cemas Akan menyebabkan otot usus menjadi kejang. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gerakan peristaltik usus terhenti sehingga usus besar akan menyerap kembali cairan feses, akibatnya feses menjadi keras.
- Kurang olahraga. Kurang berolahraga juga dapat memicu sembelit. ( Baca : Akibat kurang olahraga – Dampak negatif tidak pernah olahraga )
- Terlalu banyak mengkonsumsi daging, terutama daging merah. Daging adalah jenis asupan makanan yang sulit untuk dicerna. Selain itu, daging merah juga sangat kaya akan zat besi. Zat besi adalah nutrisi yang dapat menyebabkan tinja mengalami pengerasan serta membuatnya menjadi berwarna hitam dan gelap. ( Baca : Bahaya daging merah )
- Terlalu sering mengkonsumsi obat pencahar. Mengkonsumsi obat pencahar terlalu sering sebagai upaya untuk melancarkan pembuangan feses bisa menyebabkan ketergantungan. Obat pencahar berguna untuk melancarkan gerakan peristaltik pada usus. Jika terlalu sering mengkonsumsi obat pencahar seperti obat laksatif, usus akan ketergantungan dengan jenis obat tersebut, akibatnya reaksi usus menjadi lamban dan menyebabkan gerakan peristaltik alami pada usus terganggu.
- Terlalu sering mengkonsumsi makanan beku. Makanan beku sangat rendah akan serat, selain itu tambahan bahan pengawet pada makanan beku dapat memicu gangguan pencernaan. Sebagai contohnya es krim, es krim adalah jenis makanan beku yang hampir tidak mengandung serat sama sekali. Selain itu, kandungan gula dan susu dalam es krim berpotensi mengeraskan feses.
- Buah. Beberapa jenis buah juga bisa menyebabkan pengerasan pada feses. Contohnya adalah buah pisang. Terlalu banyak mengkonsumsi buah pisang dapat menyebabkan sembelit. Maka jangan heran jika penderita diare sering disarankan untuk mengkonsumsi buah pisang karena pisang dapat mengeraskan feses.
Gejala Sembelit
Ada 2 jenis gejala yang dialami oleh penderita sembelit, yaitu gejala fisik dan gejala psikologis. Gejala sembelit pada setiap orang bisa berbeda-beda, biasanya bergantung pada faktor yang memicu sembelit itu terjadi. Namun secara umum gejala sembelit adalah sebagai berikut.
- Gejala Fisik
Beberapa gejala fisik yang sering dialami oleh penderita sembelit adalah:
- Perut terasa penuh dan begah. Terkadang juga akan terasa kaku karena feses sudah mengalami penumpukan di dalam perut dalam jangka waktu yang relatif lama (biasanya dialami oleh orang-orang yang buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu).
- Tekstur feses keras dan berwarna gelap. Biasanya feses juga lebih panas. Selain itu, jumlah yang dikeluarkan melalui anus juga lebih sedikit dibandingkan pada saat tidak sembelit. Pada kondisi yang sudah parah, bentuk feses bisa dikeluarkan dalam bentuk bulatan-bulatan kecil.
- Feses sulit keluar. Pada saat buang air besar biasanya feses sulit dikeluarkan meskipun sudah mengejan atau menekan perut kuat-kuat. Pada beberapa kasus, kondisi tersebut dapat menyebabkan keringat dingin dan ambeien pada penderitanya.
- Perut sering menghasilkan bunyi-bunyian dan juga akan berbunyi jika ditepuk-tepuk ringan. ( Baca : Cara mengatasi perut kembung )
- Anus terasa penuh. Saat buang air besar, bagian anus terasa penuh dan terasa sakit akibat terjadinya gesekan dengan feses yang keras.
- Sering buang angin. Frekuensi buang angin akan mengalami peningkatan. Biasanya disertai dengan bau yang lebih busuk dari pada biasanya. Pada beberapa kasus yang parah, sembelit juga dapat menyebabkan penderitanya kesulitan buang angin.
- Frekuensi BAB menurun. Frekuensi buang air besar akan mengalami penurunan, biasanya kurang dari 3 kali dalam seminggu. Saat sekali transit untuk buang air besar biasanya penderita akan menghabiskan lebih banyak waktu di kamar kecil.
- Mual dan muntah. Dalam kondisi yang sudah parah, penderita akan mengalami mual dan muntah. ( Baca : Penyebab sering mual setelah makan )
- Sakit punggung dan bau mulut. Jika feses yang tertumpuk di perut sudah terlalu banyak, punggung akan terasa sakit, selain itu penderitanya juga akan mengalami bau mulut. ( Baca : Cara menghilangkan bau mulut setelah makan jengkol dan petai )
- Gejala Psikologis
Beberapa gejala psikologis yang sering dialami oleh penderita sembelit adalah:
- Penderita sering mengalami krisis kepercayaan diri.
- Biasanya lebih suka menyendiri atau menarik diri dari orang-orang di sekitarnya.
- Biasanya merasa lebih cepat lapar, namun ketika makan akan cepat merasa kenyang karena ruang di dalam perut berkurang akibat penumpukan feses. Kondisi tersebut sangat umum dialami oleh wanita hamil.
- Mudah emosi.
- Lebih rentan terhadap stres dan rentan terhadap sakit kepala bahkan demam.
- Tubuh terasa tidak nyaman, cepat lelah, dan terasa berat sehingga menyebabkan seseorang menjadi pemalas bahkan sering mengalami kantuk yang luar biasa.
- Kurang bersemangat dalam mengerjakan berbagai aktivitas.
- Kualitas dan produktivitas kerja menurun karena kondisi tubuh yang tidak mendukung untuk melakukan berbagai aktivitas.
- Nafsu makan mengalami penurunan.
Cara Mengatasi Sembelit
Jika Anda mengalami sembelit, Anda bisa melakukan beberapa pengobatan di bawah ini untuk menyembuhkan sembelit Anda.
- Mengubah pola makan dengan memperhatikan asupan nutrisi sehingga pencernaan lebih sehat. Disertai dengan rutin berolahraga.
- Melakukan pijatan pada perut dan punggung.
- Mengkonsumsi banyak air putih, setidaknya cukupilah kebutuhan cairan tubuh dengan mengkonsumsi air putih sebanyak 1,5 sampai 2 liter per hari. ( Baca: Akibat kurang minum air putih )
- Minum minuman prebiotik. Minuman prebiotik mengandung jenis bakteri baik yang dapat membantu sistem pencernaan sehingga usus lebih sehat.
- Usahakan agar selalu buang air besar setiap hari, bila perlu buatlah jadwal buang air besar yang disebut dengan bowel training.
- Banyaklah tertawa karena tertawa dapat menggerakkan otot perut sehingga merangsang gerakan peristaltik usus, dengan kata lain tertawa dapat melancarkan rangsangan untuk buang air besar.
- Merendam kaki di air dingin juga dapat meredakan gejala sembelit. Merendam kaki di air dingin juga dapat meredakan kaki yang terasa pegal.
- Mengkonsumsi obat pencahar yang disebut dengan laktasif juga dapat dilakukan jika memang sudah terpaksa. Penggunaan obat pencahar biasanya akan menyebabkan perut terasa melilit bahkan bisa menyebabkan ketergantungan terhadap obat.
- Penghisapan tinja dengan alat khusus atau melakukan terapi serat.
- Untuk sembelit yang datang secara tiba-tiba, Anda bisa melakukan metode khusus yang berguna untuk memberikan tekanan di saluran pencernaan agar feses lebih mudah dikeluarkan. Caranya dengan menempelkan air es di bagian perut dan menempelkan air hangat di bagian pantat.
Pantangan Sembelit
Bagi Anda penderita sembelit, Anda tidak boleh melakukan hal-hal berikut:
- Menahan buang air besar padahal sudah ada rangsangan.
- Mengkonsumsi makanan cepat saji dan beberapa jenis makanan yang dapat memicu panas dalam.
- Mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebih.
- Banyak mengkonsumsi minuman bersoda dan banyak mengandung kafein. ( Baca : Makanan dan minuman yang mengandung kafein – Bahaya kafein )
- Banyak mengkonsumsi makanan atau minuman dingin/dibekukan.
Cara Mencegah Sembelit
Jika Anda tidak ingin terkena sembelit, Anda dapat melakukan beberapa tips berikut ini sebagai upaya pencegahan terhadap sembelit.
- Tidak jajan di sembarang tempat. ( Baca : Bahaya jajan sembarangan untuk anak SD )
- Hindari jenis makanan yang mengandung banyak lemak dan gula.
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih sebanyak 1,5 sampai 2 liter per hari.
- Olah raga secara rutin, setidaknya 20 menit per hari.
- Usahakan agar selalu buang air besar setiap hari dan jangan pernah menahan buang air besar. Jika Anda belum merasakan rangsangan buang air besar maka jangan memaksakan diri untuk buang air besar karena setiap orang memiliki frekuensi buang air besar yang berbeda-beda.
- Cukupi kebutuhan serat tubuh dengan mengkonsumsi sayur dan buah.
- Cukupi istirahat dengan tidur selama 6 sampai 8 jam per hari.
- Menggunakan bahan tambahan makanan yang sifatnya alami.
- Jika ingin melakukan diet maka lakukan dengan terkontrol dan jangan berlebihan.
- Jenis makanan seperti alpukat, apel, dan kelapa dapat membantu pencegahan sembelit.
- Melakukan jenis olah raga push updapat membantu proses peristaltik usus.
Wanita dan Sembelit
Sembelit memang lebih rentan diderita oleh kaum wanita dibandingkan pria. Wanita empat kali lebih rentan terkena sembelit dari pada pria. Studi juga menunjukkan wanita yang bekerja di usia 18 hingga 55 tahun sangat rentan terkena sembelit. Adapun beberapa sebab mengapa wanita lebih rentan terkena sembelit adalah:
- Kekuatan otot perut yang dimiliki oleh wanita cenderung lebih lemah dibandingkan pria sehingga wanita lebih sulit buang air besar dibandingkan pria.
- Wanita lebih sering menahan buang air besar di tempat umum dengan alasan merasa risih ketika harus buang air besar di WC umum karena merasa malu atau jijik.
- Banyak wanita yang melakukan diet dengan cara yang salah, mereka seringkali tidak memperhatikan asupan nutrisi saat diet, bahkan pada kebanyakan kasus mereka sering kekurangan asupan serat.
- Jenis hormon yang dihasilkan pada saat hamil dan mentruasi yaitu hormon progesteron adalah jenis hormon yang mengumpulkan kelembaban air di dalam tubuh wanita. Alhasil, cairan yang berguna untuk melunakkan tinja berkurang sehingga tekstur tinja menjadi keras.
- Pada masa awal kehamilan, wanita sering merasa ketakutan jika proses mengejan saat buang air besar bisa menyebabkan janin ikut keluar (wanita beranggapan proses mengejan saat melahirkan dan buang air besar sama). Akibatnya banyak wanita yang sedang hamil muda menahan buang air besar dan menyebabkan sembelit.
- Bentuk panggul wanita yang besar untuk mengeluarkan janin membuat pergerakan usus tidak stabil. Akumulasi lemak dan darah di dalam tubuh juga cenderung terkumpul di bagian pinggul.
- Bentuk panggul wanita yang lebar membuat bentuk usus wanita memungkinkan untuk terjadinya proses distorsi, akibatnya feses mudah terjebak di lokasi tersebut dan mudah mengeras.
- Wanita memiliki daerah abdomen yang lebih padat karena adanya rahim dan juga indung telur.
- Munculnya stres menyebabkan obstruksi sehingga feses lebih mudah terjebak di daerah terjadinya distorsi dan mengalami pengerasan.
Fakta tentang Sembelit
Berikut ini ada bebeapa fakta tentang sembelit yang harus kita ketahui :
- Di Amerika lebih dari 2,5 juta orang pergi ke dokter dan menghabiskan 725 juta dolar setiap tahunnya keran masalah sembelit.
- Sembelit banyak terjadi pada wanita, orang-orang usia lanjut, dan anak-anak. Pada wanita, sembelit sering terjadi karena faktor fisik dan psikologis. Pada orang-orang berusia lanjut, sembelit sering terjadi karena kinerja sistem pencernaan yang mulai mengalami penurunan. Sedangkan pada anak-anak, sembelit terjadi karena sistem pencernaan mereka relatif belum terbentuk secara sempurna.
- Sebanyak 12% dari jumlah populasi di dunia pernah mengalami sembelit.
- Kemungkinan seseorang untuk terkena sembelit adalah sebesar 2% sampai 30%.
- Sebanyak 50% dari jumlah penderita sembelit akan melakukan pemeriksaan medis dan mengeluhkan buang air besar merasa tertahan.
- Jumlah orang yang menderita sembelit di Asia Pasifik dan Amerika dua kali lebih banyak bila dibandingkan dengan penderita sembelit di Eropa, yakni sebesar 17,3%.
- Kebanyakan penderita sembelit cenderung tidak akan melakukan tindakan apapun untuk menangani masalah sembelit mereka. Biasanya mereka akan membiarkan sembelit mereka sembuh dengan sendirinya.
- Sekitar sepertiga dari jumlah penderita sembelit akan mengkonsumsi obat pencahar untuk mengatasi sembelit mereka.
- Kebanyakan penderita sembelit tidak dapat berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas mereka, sebagian di antaranya bahkan tidak mampu menyelesaikan tugas yang sedang dikerjakan.
Sembelit Saat Hamil
Jika Anda adalah wanita hamil yang mengalami sembelit, maka Anda harus melakukan penanganan yang tepat terhadap sembelit yang sedang Anda alami. Berikut ini ada cara yang paling tepat untuk mengatasi sembelit pada masa kehamilan :
- Mengkonsumsi banyak air putih dan jus.
- Memperhatikan pola makan Anda, perhatikan jenis nutrisi yang terkandung di dalam makanan yang Anda konsumsi.
- Usahakan agar makanan yang Anda konsumsi selalu mengandung serat sehingga sembelit dapat diatasi. J
- ika beberapa kiat tersebut sudah Anda lakukan namun sembelit tidak juga sembuh maka ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter agar dokter bisa menyarankan tindakan terbaik untuk mengatasi sembelit yang Anda alami.
Sembelit Pada Anak atau Bayi
Jika Anda memiliki anak atau bayi yang mengalami sembelit, maka Anda tidak boleh memberikan sembarangan obat kepada anak Anda karena bisa jadi obat tersebut tidak cocok untuk si anak. Akan sangat tepat jika anak Anda mengalami sembelit maka Anda harus segera konsultasi dengan dokter anak. Berikut ini cara mengatasi sembelit pada anak atau bayi lainnya:
- Untuk anak yang berusia 2 sampai 4 tahun dapat diberikan beberapa jenis jus untuk mengatasi sembelit, seperti jus apel, pir, cherry, plum, atau anggur.
- Jika anak baru berusia 4 bulan sampai 1 tahun, maka Anda dapat memberikan beberapa jenis makanan bayi yang mengandung banyak serat seperti kacang-kacangan, plum, persik, pir, aprikot, dan bayam. Dengan kata lain, berikanlah asupan makanan dalam bentuk yang lunak dengan kandungan serat yang tinggi. Selain itu, cukupi pula kebutuhan cairan anak.
Itulah beberapa hal terkait dengan sembelit. Meskipun tergolong umum, ada baiknya Anda tidak membiarkan gejala sembelit terjadi dalam kurun waktu yang lama. Lakukanlah penanganan tepat dengan pola hidup sehat, mengkonsumsi sayur dan buah, berolahraga, dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh.