10 Cara Mencegah Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda pernah mendengar tentang infeksi nosokomial? Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang menyebar dan hinggap pada tubuh seseorang yang berada di lingkungan rumah sakit. Rumah sakit memang termasuk salah satu fasilitas kesehatan umum yang digunakan untuk mengobati penyakit untuk manusia. Rumah sakit menjadi lingkungan yang sangat rentan untuk penyebaran dan penularan sumber penyakit termasuk virus, bakteri, kuman maupun jenis sumber penyakit lain. Penularan penyakit atau infeksi nosokomial disebabkan oleh penyebaran dari orang yang ada di rumah sakit, termasuk pasien, dokter, staf dan semua orang yang masuk di lingkungan rumah sakit. (baca juga: jenis penyakit menular, penyebab dan pencegahannya)

Penyebab Infeksi Nosokomial

  1. Para pasien yang dirawat atau para pengunjung rumah sakit dapat terinfeksi nokokomial karena tertular oleh para dokter dan asistennya.
  2. Para pasien terinfeksi nosokomial justru oleh para pasien lain yang berada dalam ruangan yang sama.
  3. Pasien dalam satu rungan yang menggunakan toilet bersama.
  4. Para pasien dirumah sakit terinfeksi nosokomial karena pengunjung atau famili yang sedang menjenguknya
  5. Para pasien dapat terinfeksi nosokomial karena peralatan medis yang tidak steril atau pernah dipakai untuk merawat pasien lain tetapi belum disterilkan kembali.
  6. Para pasien yang terinfeksi nosokomial melalui makanan yang terkontiminasi dengan virus atau bakteri yang dibawa oleh para pengunjungnya.

Cara Mencegah Infeksi Nosokomial

  1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah keluar dari ruangan pasien yang sedang mendapat perawatan intensif dari dokter dan tim kesehatan lain (baca juga: bahaya akibat tidak mencuci tangan sebelum makan –  cara mencuci tangan yang benar dan steril)
  2. Memakai perlindungan berupa masker mulut, sapu tangan, baju pelindung atau sarung tangan, topi , kacamata  jika ingin berinteraksi dengan pasien atau para dokter yang terkait.
  3. Melakukan suntik vaksin untuk mencegah kemungkinan penularan virus dan bakteri dalam ruangan tertutup dan ber-AC, karena pada dasarnya ruangan AC adalah arus bolak balik yang seluruh partikel dan udara  dalam ruangan didalamnya tidak akan keluar kemana mana, sehingga mudah untuk menularkan infeksi virus pada orang lain dalam ruangan yang sama. (baca juga: vaksin rabies pada manusia – vaksinasi meningitis – manfaat dan efek samping – bahaya AC untuk kesehatan tubuh – efek penggunaan AC bagi kesehatan dan lingkungan)
  4. Mengkonsumsi suplemmen Vitamin C dosis tinggi  atau multivitamin lain jika perlukan untuk mempertahanakan kebugaran tubuh. (baca juga: penyakit akibat kekurangan vitamin C – akibat kelebihan multivitamin (# sangat mengerikan))
  5. Rajin mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C paling tinggi  dan buah yang mengandung vitamin C super tinggi dan manfaatnya.
  6. Meningkatkan kekebalan tubuh agar kebal terhadap serangan berbagai macam virus terutama infeksi nosokomial dengan cara : cara meningkatkan daya tahan tubuh – makanan, gaya hidup dan aktivitasvitamin untuk daya tahan tubuh dan sumbernya – cara meningkatkan antibodi dalam tubuh agar tidak mudah sakit – cara meningkatkan stamina – aktivitas, mindset dan makanan)
  7. Sedapat mungkin tidak memakai toilet yang telah dipergunakan oleh para pasien yang sedang menjalani perawatan intensif, dikhawatirkan segala virus masih ada dilantai toilet yang belum mendapatkan sterilisasi oleh pihak kebersihan rumah sakit.
  8. Menjauhi segala peralatan medis yang telah dibuang ditempat sampah yang sebelumnya telah digunakan untuk pengobatan misalnya jarum suntik, kapas, cairan obat obatan, cairan darah dan lain lain.
  9. Mengkonsumsi banyak air putih selama berada di dalam ruangan pasien agar kondisi kesehatan tubuh tetap kuat dan daya tahan tubuh tetap prima (baca juga: bahaya akibat kurang minum air putihterapi air putih – cara kerja dan manfaat – akibat kelebihan air putih dalam tubuh – efek kekurangan air putih bagi tubuh)
  10. Setelah Anda sampai dirumah dari rumah sakit sebaiknya segera mandi dan bersihkan diri dari segala efek yang buruk yang kemungkinan bisa terjadi misaalnya penularan infeksi nosokomial. (baca juga: akibat jarang mandi pagi dan sore – dampak bahaya mandi malam hari bagi kesehatan tubuh)

Penyakit Berhubungan dengan Infeksi Nosokomial 

Kebersihan toilet dan fasilitas lain didalam rumah sakit sangat berperan besar dalam penularan penyakit atau peertumbuhan segala bakeri dan virus dari beberapa pasien dengan penyakit yang berbeda. Penyakit yang berhububungan dengan infeksi nosokomial , mencakup :

  1. Adanya infeksi luka pasca bedah operasi yang belum kering
  2. Adanya infeksi pada saluran pernafasan (penyakit asma – sesak nafas – penyebab gejala, penyakit, pengobatan dan pencegahan – ISPA – TBCjenis penyakit paru paru – ciri dan gejalanya)
  3. Adanya infeksi pada kandung kemih atau seputar kemih (infeksi saluran kencingjenis jenis penyakit ginjal)
  4. Adanya infeksi pada luka bakar yang parah (baca juga: penanganan luka bakar : ringan, sedang, berat – pertolongan pertama pada luka bakar – ringan – sedang – berat – pertolongan pertama kena minyak goreng panas)
  5. Adanya infeksi saluran pencernaan (diare, disentri, hepatitis, maag, usus buntu, penyakit tifus, dan penyebab cacingan – pencegahan dan pengobatan)
  6. Adanya infeksi dan peradangan pada aliran darah
  7. Adanya infeksi luka dan peradangan pada paru paru (baca juga: infeksi paru-paru – penyebab – gejala – cara mencegah – makanan sehat)

Pihak yang Bertanggungjawab Atas Kebersihan Fasilitas Rumah Sakit?

Pencegahan infeksi nosokomial dapat dilakukan dengan penggunaan fasilitas rumah sakit dengan bersama sama menjaga kebersihannya. Menjaga tempat agar tetap bersih dan tertata rapi sebenarnya bukan tugas dari pihak kebersihan rumah sakit saja tetapi berlaku bagi seluruh yang ada didalam rumah sakit, misalnya para pengunjung pasien, pasien rumah sakit dan para staf kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, assisten perawat, pihak keamanan rumah sakit dan lain lain.

Siapakah yang Mudah Terserang Infeksi Nosokomial?

Pada dasarnya jika seseorang mempunyai kekebalan tubuh yang tinggi maka tubuh kuat melawan virus. Orang yang mudah menerima infeksi nosokomial, adalah:

  1. Pasien dirawat di ICU tetapi lebih dari 3 atau 5 hari.
  2. Para manula atau orang orang yang berusia diatas 60 tahun
  3. Seseorang yang mengalami gagal ginjal akut (baca juga: penyebab gagal ginjal akut dan kronikpenyebab penyakit ginjal kronis wajib di ketahui)
  4. Seorang pasien yang mengalami koma dan syok yang cukup lama seperti penderita stroke dan kecelakaan dengan trauma kepala.
  5. Seseorang yang pernah menjalani perawatan intensif dengan memakai antibiotik. (baca juga: jenis-jenis antibiotik dan manfaatnya – efek samping antibiotik, obat berbahaya jangka panjang – bahaya antibiotik untuk anak dan usia lanjut)
  6. Orang yang sedang mengalami penyakit flu atau masuk angin.
  7. Seseorang yang baru saja sembuh dari penyakit dan baru melewati masa pemulihannya didalam pengawasan dokter yang terkait.

Faktor Penyebab Utama Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit

1. Faktor Eksogen

  • Peralatan medis yang dipakai untuk perawatan kesehatan pasien yang tidak higienis
  • Para dokter dan tim kesehatan lain yang merawat pasien
  • Waktu (lama tidaknya ) pasien dirawat dirumah sakit
  • Ruangan dan toilet yang tidak terjaga dengan baik.

2. Faktor Endogen

  • Daya tahan tubuh yang buruk.
  • Usia pasien.
  • Jenis kelamin pasien.
  • Penyakit yang pernah dialami pasien sebelumnya.
  • Faktor kebiasaan buruk atau gaya hidup tidak sehat dari pasien.

Gejala Awal Infeksi Nosokomial adalah :

  1. Keluar darah segar bersama air kencing dan perut terasa nyeri (baca juga: penyebab sakit pada saat buang air kecil)
  2. Tekanan darah menurun (baca juga: bahaya akibat darah rendah – penyebab darah rendah dan cara mengatasinya – cara mengatasi darah rendah)
  3. Gelisah dan stres. (baca juga: cara menghindari stres dan penyebabnya – cara menghilangkan stres berat dengan cepat)
  4. Sakit kepala. (baca juga:  cara mengatasi sakit kepala tanpa obat secara alami – cara menghilangkan sakit kepala sebelah dan menahun)
  5. Proses urin yang sulit dan nyeri (baca juga: penyebab kencing sedikit sedikit dan terasa sakit – penyebab anyang anyangan pada wanita dan pria)
  6. Terserang demam. (baca juga: penyebab demam tinggi dan cara mengobatinya)
  7. Terjadi pembengkakan dan peradangan didaerah luka sayatan pasca operasi
  8. Kesulitan bernafas karena saluran pernafasan terganggu.
  9. Paru paru membengkak dan menimbulkan sesak nafas daan nyeri dada.

Meningkatan kekebalan tubuh adalah jalan yang terbaik untuk pencegahan penularan penyakit yang disebabkan virus. Anda bisa memulai dengan mengkonsumsi vitamin C, olahraga yang teratur, hidup dengan gaya hidup yang sehat, mengkonsumsi makanan yang sehat dan membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas didalam dan diluar rumah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn