Bagi perempuan yang tengah atau pernah hamil, mendengar kata TORCH pastinya menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Bagaimana tidak, infeksi TORCH dapat membahayakan kehamilan dan juga janin yang tengah dikandung. Setiap ibu dan calon ibu tentunya sangat ingin calon buah hati lahir dalam keadaan sehat dan sempurna. Akan tetapi, infeksi TORCH seringkali menjadi ancaman tersendiri selama kehamilan. Lalu apa itu sebenarnya TORCH??
1. Apa itu TORCH?
TORCH merupakan singkatan dari Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex. Infeksi toksoplasma pasti sering kita dengar. Infeksi ini seringkali ditularkan dari hewan ke manusia. Ketika ibu hamil terserang infeksi TORCH maka akan ditularkan secara langsung kepada janin yang sedang dikandung. Hewan yang kurang terjaga kebersihannya sangat rentan untuk penularan virus ini. Infeksi toksoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan janin terlahir dengan kecacatan tertentu. Bahkan dampak paling buruk adalah terjadinya keguguran.
Beberapa waktu terakhir ini sedang digalakkan imunisasi MR yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi rubella. Infeksi ini seperti penyakit campak, dan lebih sering dikenal dengan nama campak jerman. Risiko ibu hamil yang terpapar infeksi ini sama dengan paparan infeksi toksoplasma. Penting bagi setiap orang untuk mengetahui ciri-ciri rubella pada ibu hamil. Sedangkan risiko yang serupa juga terjadi pada ibu hamil yang tertular infeksi cytomegalovirus dan herpes simplex.
Usia awal kehamilan adalah saat-saat yang rentang ibu hamil dapat terinfeksi berbagai virus. Hal ini karena pada saat inilah kondisi ibu hamil lebih sering mual, muntah, pusing, dan lemas. Usia awal kehamilan hingga usia 12 minggu kehamilan adalah periode penting untuk pembentukan janin. Itulah mengapa ibu hamil harus selalu memastikan kondisi tubuhnya sehat dan tercukupi asupan gizinya.
Infeksi TORCH pada ibu hamil dapat menular ke janin melalui plasenta. Jika ini terjadi maka dapat menyebabkan bahaya yang serius pada bayi. Bahaya tersebut antara lain keguguran janin, bayi lahir prematur, bayi lahir dengan cacat bawaan, hingga risiko kematian. Bayi yang lahir dengan terinfeksi TORCH memiliki risiko besar untuk mengalami kelainan otak bawaan (seperti hidrosefalus) atau gangguan tumbuh kembang fisik.
2. Tahapan Tes TORCH
Pemeriksaan/tes TORCH dilakukan melalui sampel darah yang diambil dari pasien. Melalui sampel darah inilah akan dilakukan deteksi antibodi. Antibodi tersebut dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG). Antibodi yang dicek dalam tes TORCH adalah IgM dan IgG Toksoplasma, IgM dan IgG Anti Rubella, IgM dan IgG Anti CMW, IgM dan IgG Anti HSV 1, serta IgM dan IgG Anti HSV 2. Sampel darah kemudian akan diperiksa oleh petugas laboran menggunakan alat-alat terkait.
Setelah hasil tes darah keluar, maka dokter akan memastikan bagaimana kondisi pasien. Jika tubuh pasien belum mempunyai kekebalan terhadap salah satu virus maka dokter bisa merekomendasikan untuk dilakukan vaksinasi.
3. Manfaat Tes TORCH
Banyak perempuan enggan melakukan tes TORCH karena merasa tidak terlalu diperlukan atau merasa tidak sedang memelihara hewan. Padahal melakukan tes TORCH sangat banyak manfaatnya. Dan yang terpenting manfaat tes ini akan berdampak pada kehidupan jangka panjang kita. Bagi perempuan hamil disarankan untuk melakukan tes TORCH ini. Tes TORCH bermanfaat untuk mendeteksi dini kondisi diri kita dari ancaman virus, baik virus toksoplasma, virus rubella, maupun virus herpes.
Perempuan hamil yang mempunyai hewan peliharaan dan mempunyai riwayat keguguran menjadi prioritas utama untuk pelaksanaan tes TORCH ini. Tapi tetap tidak menutup kemungkinan perempuan yang sedang merencanakan kehamilan untuk melakukan tes ini juga. Deteksi dini infeksi keempat virus dalam TORCH ini akan meminimalisir dampak yang mungkin timbul. Ibu hamil yang terdeteksi terinfeksi salah satu dari virus TORCH ini akan diberikan penanganan khusus. Hal ini bertujuan agar ibu hamil tetap sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dengan sehat dan sempurna.
4. Biaya Tes TORCH
Pemeriksaan TORCH masih tergolong pemeriksaan dengan biaya yang tidak sedikit. Tes ini dapat dilakukan di laboratorium, rumah sakit umum, atau rumah sakit ibu anak. Biaya yang dikeluarkan tentunya akan berbeda di setiap tempatnya. Kisaran biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan/tes TORCH ini ± 2 – 3 juta rupiah. Akan tetapi biaya ini tidak akan lebih besar daripada harus menanggung akibat terinfeksi TORCH.
Infeksi TORCH memang terlihat menakutkan, tapi bukan berarti tidak bisa dicegah. Bagi para ibu hamil atau yang sedang merencakan kehamilan, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan infeksi TORCH:
- Terapkan pola hidup sehat dengan makan makanan penuh gizi
- Usahakan untuk makan makanan yang matang sempurna
- Selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan
- Lakukan vaksinasi untuk pencegahan TORCH
- Lakukan tes TORCH ketika perencanaan kehamilan
- Batasi kontak dengan penderita TORCH
- Gunakan masker ketika bepergian keluar rumah
Sekian informasi mengenai tes TORCH mulai dari apa itu tes TORCH, bagaimana tahapan tes TORCH, manfaat tes TORCH, dan biaya tes TORCH. Semoga bermanfaat.