Keracunan makanan pasti bukan peristiwa yang menyenangkan. Keracunan makanan sering terjadi secara masal. Peristiwa ini bisa terjadi dalam sebuah acara pesta, makanan di pabrik atau makanan di kantor. Dan beberapa orang juga bisa terkena keracunan makanan karena salah dalam mengkonsumsi makanan. Gejala awal keracunan makanan memang tidak terjadi secara langsung dan butuh waktu selama beberapa menit hingga jam. Hal pertama yang harus dipikiran adalah bagaimana mengatasi keracunan sehingga tidak memburuk dengan memberikan pertolongan pertama keracunan makanan.
Berikut ini cara mengatasi keracunan makanan :
- Mengendalikan Mual dan Muntah
Umumnya orang yang terkena keracunan makanan akan lebih sering mual dan muntah. Reaksi ini sangat wajar karena saluran pencernaan menolak dan berusaha mengeluarkan racun secara alami. Orang yang terkena keracunan makanan sebaiknya tidak diberikan makanan yang padat. Rasa mual dan muntah harus benar-benar hilang baru penderita bisa makan. Anda bisa memberikan makanan yang netral seperti buah pisang, buah apel, nasi putih atau roti gandum. Keracunan makanan bisa menjadi penyebab sering mual setelah makan. Namun mual dan muntah saat terkena keracunan makanan berbeda dengan gejala penyakit maag. (baca juga: ciri ciri maag kronis dan akut – gejala asam lambung)
- Minum Banyak Cairan
Orang yang menderita keracunan makanan juga harus minum banyak cairan untuk menghindari bahaya dehidrasi bagi tubuh. Beberapa orang yang keracunan bisa terkena diare dan muntah yang parah. Jika tubuh kekurangan cairan maka kondisi tubuh akan semakin memburuk. Karena itu sebaiknya harus banyak minum air mineral.
Baca juga: cara mencegah dehidrasi – penyebab muntah darah – cara mengatasi diare secara cepat
- Hindari Gorengan, Makanan Pedas dan Manis
Umumnya ketika orang menderita keracunan makanan, maka setelah agak pulih akan merasa lapar. Hal yang harus diingat adalah jangan memberikan makanan yang bisa memicu kontraksi pada pencernaan. Hindari memberikan makanan yang banyak mengandung minyak atau bersantan. Selain itu jangan memberikan makanan yang digoreng, makanan pedas dan manis. Makanan pedas bisa menyebabkan diare lebih parah. Sementara makanan manis bisa meningkatkan lonjakan kadar gula darah yang bisa merusak sistem kekebalan alami tubuh.
Baca juga: bahaya mengkonsumsi gorengan bagi kesehatan – efek samping makanan yang digoreng bagi kesehatan – bahaya makanan pedas untuk ibu hamil dan kesehatan
- Hindari Minum Obat Anti Mual
Ketika keracunan dan merasa sangat mual, maka jangan memberi obat anti mual. Mual menunjukkan reaksi yang bagus karena tubuh berusaha menolak racun. Biasanya dokter tidak akan memberikan obat anti mual kecuali dalam kondisi yang sudah parah, seperti dehidrasi. Mual juga akan membuat penderita keracunan makanan bisa muntah dan perut yang lebih nyaman.
- Istirahat
Jika terkena keracunan makanan dan sudah mendapatkan beberapa perawatan alami, maka tubuh harus istirahat. Penderita sebaiknya banyak menghabiskan waktu di atas tempat tidur. Istirahat bisa memulihkan kondisi tubuh sehingga lebih segar. Selain itu istirahat juga bisa mengatasi mual, muntah, sakit kepala dan dehidrasi.
- Hindari Alkohol dan Minuman Berkafein
Semua minuman yang buruk untuk tubuh seperti minuman yang mengandung alkohol dan minuman mengandung kafein sebaiknya tidak dikonsumsi. Bahkan penderita juga harus menghindari minuman yang mengandung soda dan panas. Semua minuman ini bisa menyebabkan kondisi yang lebih buruk untuk sistem pencernaan.
Selain itu juga bisa membuat tubuh lebih rentan sehingga meningkatkan efek mual, muntah dan diare. Alkohol bisa menyebabkan penderita terkena pengaruh alkohol terhadap sistem saraf manusia. (baca juga: makanan dan minuman yang mengandung kafein tinggi)
- Minum Oralit
Jika penderita keracunan makanan mengalami diare yang sangat parah, maka sebaiknya mengkonsumsi minuman oralit. Minuman yang dibuat dari larutan garam dan air putih ini bisa mengurangi diare. Kondisi diare yang parah biasanya dialami oleh orang lanjut usia dan orang dewasa. Jangan memberikan oralit jika penderita tidak mengeluhkan diare.
- Pemberian Cairan Intravena
Penderita keracunan makanan yang parah dan mengalami dehidrasi harus mendapatkan perawatan lanjutan. Dokter biasanya akan memberikan cairan melalui intravena atau infus. Cairan ini bisa menggantikan cairan tubuh yang hilang serta menjaga agar tubuh tidak terlalu lemah. Jika dokter memberikan obat-obatan maka bisa dilakukan secara langsung lewat cairan infus. (Baca juga: jenis-jenis cairan infus dan fungsinya – akibat kelebihan cairan infus)
- Pemberian Antibiotik
Untuk beberapa kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri maka perlu dibantu dengan obat antibiotik. Obat ini harus diberikan oleh dokter yang merawat. Biasanya penderita yang terlihat parah seperti diare dan muntah akut harus menerima obat antibiotik ini. Selain itu penderita juga harus mendapatkan cairan pengganti lewat infus. Beberapa jenis obat harus diberikan sesuai dengan penyebabnya, berikut beberapa terapi yang sering diberikan oleh dokter:
- Ciprofloxacin (Cipro)
- Norfloksasin (Noroxin)
- Trimetoprim / sulfametoksazol
- Doxycycline
- Rifaximin (Xifaxan, RedActiv, Flonorm)
Baca juga: jenis-jenis antibiotik dan manfaatnya – bahaya antibiotik tanpa resep dokter bagi kesehatan tubuh – efek samping antibiotik, obat berbahaya jangka panjang
- Minum Rebusan Air Jahe
Jahe menjadi obat yang sangat ampuh untuk menetralisir efek keracunan makanan. Jahe mengandung senyawa kimia alami yang bisa menyerap racun kemudian mengeluarkan dari saluran pencernaan. Jika efek keracunan mual, muntah dan diare maka rebusan air jahe bisa membuat tubuh merasa sangat nyaman. Efek kerja air rebusan jahe juga sangat cepat sehingga bisa memulihkan kondisi tubuh penderita keracunan makanan. Cara membuat air rebusan jahe adalah dengan merebus beberapa ruas jahe hingga mendidih kemudian saring. Setelah itu minum saat masih hangat namun tidak terlalu panas. Untuk orang dewasa yang keracunan makanan parah maka bisa langsung makan jahe mentah yang sudah dibersihkan. (baca juga: efek samping jahe bagi kesehatan)
- Makan Bawang Putih
Bawang putih juga menjadi bahan yang sangat baik untuk mengatasi efek keracunan makanan. Bawang putih mengandung efek antivirus yang sangat kuat dan bahkan memerangi bakteri atau jamur. Semua efek keracunan makanan seperti diare dan sakit perut yang parah bisa langsung sembuh dengan bantuan bawang putih. Anda bisa makan satu atau dua siung kecil bawang putih yang sudah dibersihkan secara langsung. Untuk Anda yang tidak alergi bawang putih maka reaksinya akan sangat baik. Jika Anda alergi maka sebaiknya gunakan bawang putih yang sudah dihancurkan kemudian oleskan pada bagian perut, dada dan punggung. (baca juga: efek samping bawang putih bagi kesehatan – bahaya bawang putih mentah)
- Minum Air Lemon
Lemon terkenal sangat baik untuk mengobati efek tidak nyaman pada tubuh seperti ketika sedang flu. Anda cukup menambahkan tiga tetes air perasan jeruk lemon ke dalam satu cangkir air hangat. Minuman ini akan membuat efek keracunan makanan bisa pulih. Lemon mengandung vitamin C yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh, melawan semua sumber infeksi seperti bakteri, virus dan jamur. (baca juga: buah yang mengandung vitamin C super tinggi dan manfaatnya)
- Minum Air Hangat dan Madu
Air hangat dan madu selama ini sering digunakan untuk mengobati gejala flu dan sakit kepala. Ternyata air hangat dan madu sangat baik untuk menjaga agar efek keracunan tidak bertambah parah. Anda bisa mencoba minum air hangat yang ditambah dengan dua sendok madu. Anda juga bisa mencoba teh alami yang sudah ditambah dengan madu. Jika efek sakit perut karena keracunan makanan maka berikan satu sampai dua sendok madu murni tanpa campuran air dan teh.
Informasi tentang manfaat madu:
- Manfaat madu bagi penderita asam lambung tinggi
- Manfaat madu bagi penderita tifus
- Manfaat madu bagi penderita penyakit lambung kronis
- Manfaat madu untuk penderita batu ginjal akut
- Amankah madu untuk penderita asma ?
- Khasiat madu bagi penderita TBC
- Amankah madu untuk penderita darah tinggi ?
- Khasiat madu untuk penderita endometriosis
- Manfaat madu bagi penderita DBD
- Minum Air Rebusan Biji Jinten
Biji jinten telah dikenal lama untuk mengobati berbagai efek tidak nyaman dari keracunan makanan seperti perut yang sakit, radang lambung dan nyeri parah. Masalah ini sangat sering terjadi pada orang yang terkena keracunan makanan. Cara untuk membuat air rebusan ini adalah dengan merebus satu sendok biji jinten dengan dua cangkir air. Kemudian rebus hingga mendidih dan saring. Minum beberapa sendok saat masih hangat.
- Makan Pisang
Buah pisang sangat baik untuk menjaga semua efek keracunan makanan. Anda bisa makan satu buah pisang setelah terasa nyaman dan mulai agak pulih dari efek keracunan makanan. Pisang sangat netral dan mudah diterima oleh sistem pencernaan. Selain itu pisang membantu meningkatkan energi setelah energi tubuh mulai lelah akibat diare dan muntah yang parah. Ketika Anda sudah makan satu pisang dan perut menjadi lebih nyaman, maka beberapa jam kemudian bisa makan satu buah pisang lagi.(baca juga: bahaya pisang karbitan bagi tubuh – khasiat buah pisang untuk kesehatan)
Gejala Keracunan Makanan
Gejala keracunan makanan bisa muncul selama beberapa menit setelah makan atau beberapa jam seteleh makan. Berikut reaksi keracunan makanan:
- Perut terasa sangat mual
- Sakit perut seperti nyeri yang sangat parah (baca juga: penyebab nyeri perut bagian bawah)
- Demam
- Diare
- Gangguan pencernaan seperti muntah.
- Perut sakit seperti kram dan kembung.(baca juga: penyebab perut kembung terus menerus)
Gejala keracunan makanan sudah parah dan membutuhkan dokter, adalah seperti:
- Diare yang sangat parah disertai dengan demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) (baca juga: obat diare tradisional)
- Sakit kepala yang sangat parah disertai rasa haus berlebihan.
- Tidak bisa makan selama 24 jam karena selalu muntah. (baca juga: bahaya akibat tidak makan seharian)
- Kram dan kembung yang sudah lebih dari 48 jam.
- Warna tinja menjadi merah dan hitam atau disertai darah. (baca juga: BAB berdarah segar – penyebab BAB berdarah merah segar
- Jantung berdetak kencang dan nyeri dada. (baca juga: penyebab jantung berdebar debar – penyebab dada sakit dan sesak)
Makanan yang Meningkatkan Resiko Keracunan Makanan
- Sayuran hijau: sayuran hijau seperti selada, buncis, kubis, kale, dan sawi. Potensi keracunan disebabkan karena sayuran hijau terkontaminsai kotoran dari tanah, tangan yang kotor saat makan sayuran, kontaminasi saat mencuci daging dan sayuran bersamaan dan penggunaan pisau dan talenan yang bersamaan dengan daging mentah.
- Telur mentah: telur mentah yang belum dikonsumsi sering menyebabkan kontaminasi bakteri salmonella. Cara untuk mencegah keracunan ini adalah dengan mencuci telur sebelum dimasak serta memasak telur hingga matang.(baca juga: bahaya telur mentah bagi kesehatan)
- Daging merah: hidangan daging yang tidak dimasak dengan baik seperti daging mentah mengandung racun dari kontaminasi bakteri E.colli. Untuk mencegah keracunan sebaiknya daging dikonsumsi dengan cara dimasak hingga matang dengan perlakuan yang cukup baik. (baca juga: bahaya daging asap bagi kesehatan – bahaya daging sapi bagi kesehatan)
- Ikan tuna: ikan tuna bisa meningkatkan potensi keracunan karena sudah terkontaminasi dengan scombrotoxin. Masalah ini bisa menyebabkan Anda merasa sangat sakit kepala, kram dan kemerahan pada seluruh tubuh. Racun ini keluar pada masa penyimpanan tuna yang tidak benar atau disimpan dengan suhu lebih dari 60 derajat Celcius.
- Tiram : tiram sering menyebabkan keracunan makanan karena kontaminasi virus dan bakteri berbahaya dari air penyimpan. Bahkan penanganan tiram yang salah sebelum dan saat dimasak juga meningkatkan resiko keracunan. Tiram mentah sering mengandung racun vibrio vulnificus. Reaksi yang parah adalah seperti muntah, diare dan mual yang berlebihan.
- Kentang : kentang yang sudah lama disimpan kemungkinan bisa terkena kontaminasi silang dari Listeria, E. coli, Salmonella dan Shigella. Kontaminasi ini bisa terjadi jika kentang disimpan bersama dengan jenis makanan lain seperti daging mentah.(baca juga: bahaya kentang goreng)
- Keju : keju sangat sering terkena kontaminasi dari jenis bakteri seperti Listeria dan Salmonella. Kontaminasi ini bisa menyebabkan resiko keguguran untuk wanita hamil, karena itu wanita hamil dilarang makan keju.
- Es krim : es krim sangat sering terkena kontaminasi dari Staphylococcus dan salmonella. Es krim biasanya menggunakan bahan telur terutama es krim yang dibuat dirumah dan resiko kontaminasi kuman akan lebih besar. Namun es krim yang dibuat di pabrik dengan proses pasteurisasi lebih aman.
- Tomat : tomat yang dikonsumsi mentah seperti dalam hidangan sup atau salad bisa menyebabkan keracunan karena kontaminasi dari bakteri. Bakteri bisa didapatkan dari masa pertumbuhan tomat yang liar. Untuk mengatasi kontaminasi maka mencuci tomat dengan air hangat suam-suam kuku sangat disarankan. (baca juga: kandungan gizi tomat)
- Susu mentah : susu mentah yang belum dipasteurisasi mengandung bakteri yang masih cukup tinggi. beberapa jenis sumber kontaminasi yang menyebabkan keracunan adalah seperti Campylobacter, Salmonella dan E.colli. (baca juga: khasiat susu sapi murni bagi kesehatan)
Diantara semua cara mengatasi keracunan makanan, maka langkah yang paling efektif adalah mencegah keracunan makanan. Caranya adalah dengan memilih jenis makanan yang dikonsumsi terutama makanan sehat untuk tubuh.