9 Efek Samping Makanan Yang Digoreng Bagi Kesehatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Makanan yang digoreng merupakan salah satu jenis makanan yang begitu populer di masyarakat. Jenis makanan ini, digemari bukan tanpa alasan mengingat rasa makanannya yang lebih enak dan tergolong beragam jenisnya. Dengan alasan tersebut, tidak heran jika hampir semua orang menggemarinya. Makanan yang digoreng  terutama gorengan, banyak dijual di berbagai tempat mulai dari pinggir jalan raya, rumah makan, atau kantin-kantin sekolah. Ada banyak sekali jenis gorengan yang dibuat dengan bahan yang berbeda satu dengan lainnya seperti tempe goreng, tahu goreng, bakwan, tahu isi, sosis dan lain sebagainya.

Hal yang Membuat Gorengan Menjadi Tidak Sehat

Hal yang cukup disayangkan dari makanan yang tergolong murah dan enak ini adalah tidak dibarengi dengan kandungan yang sehat melainkan sebaliknya, gorengan berbahaya bagi kesehatan. Jika dilihat sekilas, gorengan dibuat dengan berbagai bahan- bahan yang sehat seperti sayuran, tempe serta gandum namun prosesnya yang membuatnya tidak sehat. Adapun hal-hal yang membuat gorengan menjadi tidak sehat adalah:

  • Akibat minyak goreng yang digunakan berkali-kali
  • Area berjualan gorengan yang kotor mulai dari dekat jalan raya yang banyak polusi serta area dengan banyak lalat beterbangan
  • Penggunaan plastik sebagai pembungkus
  • Penggunaan kertas sebagai pembungkus
  • Bahan dan bumbu

Terlalu banyak mengkonsumsi gorengan meningkatkan resiko datangnya penyakit berbahaya seperti gejala penyakit liver, penyakit jantung, rasa sakit pada dada, dan gangguan pencernaan. Adapun efek samping makanan yang digoreng antara lain adalah:

1. Minyak yang digunakan

Makanan yang di proses melalui penggorengan, biasanya menggunakan minyak untuk memasak. Hal inilah yang membuat gorengan berbahaya karena penggunaan minyak yang tidak sehat. Minyak yang digunakan untuk menggoreng gorengan, umumnya bukan hanya digunakan sekali pakai melainkan digunakan untuk berkali-kali. Minyak yang telah digunakan berulang kali dapat memicu datangnya beragam jenis penyakit seperti jantung dan liver. Ketika kadar minyak yang digunakan terlalu tinggi maka dapat beresiko meningkatkan terjangkitnya penyakit :

Penggunaan minyak goreng bekas dapat mengeluarkan polimer dan terdapat radikal bebas seperti peroksida, epioksida, karsinogen serta mutagen yang berbahaya bagi tubuh karena dapat memunculkan gangguan pada kesehatan.

2. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan akibat terlalu banyak mengkonsumsi gorengan dikarenakan kandungan lemak yang asam yang menjadikannya terlalu berat bagi perut. Gangguan ini banyak diabaikan dan dianggap sebagai gangguan yang tidak serius. Untuk mengurangi resiko terkena gangguan pencernaan, sebaiknya anda mengunyah gorengan yang anda konsumsi dengan baik.

3. Pada pembungkus gorengan

Bukan hanya gorengannya yang berbahaya namun ternyata bungkus yang dipakai sebagai kantung gorengan juga sama bahayanya. Seperti yang kita tahu, para penjual banyak menggunakan majalah atau bahkan koran yang tidak dipakai lagi sebagai pembungkus. Hal ini memicu terjadinya akumulasi dalam jaringan tubuh akibat tinta yang larut dan menempel pada gorengan yang dibeli.

Bukan hanya pada kertasnya namun para penjual juga menggunakan kantong plastik sebagai pembungkus gorengan. Penggunaan plastik sendiri cukup berbahaya karena plastik merupakan produk daur ulang dari plastik bekas yang telah dipakai sebelumnya. Plastik tersebut tidak lagi bersih sehingga dapat melepaskan zat-zat berbahaya dalam plastik dan mengontaminasi gorengan yang berada di dalamnya.

4. Menyebabkan nyeri pada dada

Rasa nyeri pada dada yang terasa menyengat atau bahkan terasa terbakar merupakan salah satu dampak buruk dari gorengan. Nyeri pada dada tersebut akan semakin terasa sakit ketika anda mengambil posisi membungkuk atau berbaring. (Baca juga : penyebab dada sakit)

5. Penyakit ulcer atau tukak lambung

Penyakit ini merupakan luka yang terdapat pada usus atau bagian lambung yang menimbulkan rasa nyeri pada pencernaan sehingga mengganggu pencernaan anda. Penyakit tukak lambung diakibatkan oleh bakteri pylori.

6. Kanker usus besar

Minyak bekas pakai yang digunakan untuk menggoreng makanan dapat pula memicu datangnya kanker usus besar. Jenis-jenis ini tidak hanya disebabkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi gorengan namun juga karena daging merah. Selain itu, penggunaan minyak yang berulang kali digunakan bukan hanya menyebabkan asam empedu terbentuk di dalam usus namun juga mengiritasinya.

7. Memicu penyakit diare

Hal ini dapat terjadi karena area untuk berjualan gorengan tidak higienis dan kotor. Banyak dari para penjual yang menjual dagangan mereka di sembarang tempat, bahkan ada yang menjualnya di dekat tempat sampah atau bahkan TPA.

Berjualan pada area yang terdapat banyak sampah, memicu datangnya para lalat yang datang dan membawa penyakit. Selain itu, ada pula yang berjualan di dekat jalan raya yang menyebabkan polusi menempel pada makanan-makanan yang dijual. Tempat berjualan gorengan yang kotor dapat memicu datangnya penyakit :

  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Gatal-gatal
  • Alergi
  • Gatal-gatal
  • Sakit perut

8. Adanya bahan pengawet

Ada banyak sekali pedagang yang mencampur bahan pembuatan gorengan dengan pemutih, tawas, bahaya boraks, bahaya formalin, minyak dengan plastik dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut menyebabkan beragam penyakit seperti:

  • Batuk-batuk
  • Kanker
  • Radang tenggorokan
  • Alergi
  • Gangguan hati dan ginhal
  • Liver
  • Kanker

Beragam jenis zat tersebut nyatanya hingga kini masih banyak digunakan dan merugikan bagi banyak orang.

9. Penggunaan garam yang berlebihan

Rasa makanan yang digoreng terutama pada gorengan terasa begitu nikmat dan gurih. Rasa tersebut berasal dari penyedap yang digunakan serta garam. Penggunaan bahan penyedap tersebut memberi dampak negatif pada tubuh terlebih. Jika digunakan dalam takaran yang berlebihan serta tingkat mengkonsumsi yang terlalu rutin. Adapun dampak penggunaan garam dan bahaya penyedap rasa antara lain:

Bukan hanya gorengan, namun penggunaan penyedap rasa serta garam yang berlebihan pada jenis makanan apapun tidak bagus untuk kesehatan. Sebaiknya batasi penggunaannya dan gunakan secukupnya saja.

Cara Menggoreng Makanan Yang Tepat

Dalam menggoreng makanan, sebaiknya anda menggorengnya melalui tahapan yang tepat supaya resiko efek samping makanan yang digoreng pada kesehatan dapat dikurangi. Mengurangi bahaya makanan yang digoreng dalam pengolahannya, adalah dengan cara:

  • Tidak menggunakan minyak yang habis pakai. Ganti minyak baru dan pertama kali digunakan. Cari minyak dengan kualitas baik dan jangan hanya terpengaruh oleh murah tidaknya harga karena nyatanya kesehatan anda dan keluarga yang paling penting saat ini.
  • Hindari membuat makanan menggunakan banyak minyak agar dapat mengurangi resiko datangnya penyakit.
  • Hindari penggunaan garam atau penyedap rasa yang berlebih.
  • Saat menggoreng ikan, sebaiknya tidak menggorengnya hingga gosong karena dapat mengurangi gizi yang dikandung.

Proses memasak makanan yang paling sehat dan dianjurkan adalah dengan mengukus atau bahkan merebusnya. Namun perlu diingat untuk tidak terlalu lama merebus atau mengukus karena dapat menghilangkan zat baik yang terkandung pada sebuah makanan. Untuk anda yang gemar mengonsumsi makanna yang digoreng, ada baiknya anda mengecek kadar minyak pada makanan yang akan anda beli. Ketika anda menemukan gorengan dengan kadar minyak tinggi, sebaiknya tidak mengonsumsinya karena dapat memicu datangnya penyakit. Selain itu pastikan pula jika lokasi gorengan yang dijual tidak berada di lokasi kotor dimana banyak sampah yang lalat bertebaran dimana-mana. Akan lebih baik lagi jika anda mencari penjual gorengan yang berjualan menggunakan estalase atau kaca.

Kesehatan diri anda tentu menjadi tanggung jawab setiap individu masing-masing. Jika anda tidak ingin sakit maka berhentilah mengonsumsi makanan yang menjadi sumber penyakit dan mulai menjaga pola makan serta secara rutin melakukan olahraga yang dapat menunjang kesehatan badan. Selain itu, sebaiknya luangkan waktu anda untuk memasak sendiri di rumah karena anda dapat secara langsung mengawasi bahan-bahan yang digunakan pada masakan anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn