Formalin atau formaldehyde merupakan zat yang tidak berwarna, mudah terbakar, namun memiliki bau yang sangat menyengat. Formalin biasa digunakan sebagai bahan untuk cairan pembersih dan juga digunakan juga dalam pembuatan perkakas rumah tangga, furniture, atau kayu lapis. Bahan perekat seperti lem juga menggunakan formalin untuk membuatnya. Formalin juga digunakan untuk bahan desinfektan, fungisida dan germisida.
Di Indonesia, formalin yang digunakan untuk pengawet makanan sebenarnya sangat dilarang oleh Kementrian Kesehatan kita. Bahkan beberapa undang – undang dan permenkes juga diterbitkan untuk melarangan penggunaan formalin ini. Berikut ini beberapa bahaya formalin pada makanan bagi kesehatan manusia.
- Iritasi Mata. Saat formalin terurai di dalam udara dan melebihi 0,1 ppm, akibatnya bisa membuat mata berair, sensasi terbakar pada mata
- Iritasi saluran pernafasan. Jika formalin terhirup oleh hidung dan masuk ke sistem pernafan lainnya, efek yang mungkin bisa langsung dirasakan adalah rasa panas di hidung maupun tenggorokan. Bisa juga berupa bersin dan batuk yang terus menerus. Bahkan seseorang yang terpapar formalin pada kadar tertentu bisa membuat sesak nafas hingga sulit bernafas.
- Mual. Pada beberapa kasus, apabila tubuh terpapar formalin, seseorang bisa mengalami nausea atau mual – mual.
- Kulit kemerahan. Bila formalin mengenai kulit, dampak secara langsungnya bisa membuat kulit iritasi yang ditandai dengan warna kemerahan pada permukaan kulit. Setelah beberapa waktu dampak formalin juga bisa membuat kulit terasa menebal dan kasar dan jaringan kulit akan menjadi keras.
- Kerusakan organ pencernaan. Jika formalin tertelan dan masuk ke dalam tubuh manusia, formalin bisa merusak organ pencernaan. Pada mulanya yang pertama akan muncul adalah sensani terbakar di kerongkongan, tenggorokan, sampai perut pun merasa terbakar. Gejala yang lain mungkin akan membuat anda sulit jika menelan makanan. Keadaan ini bahkan bisa mengarah pada pendarahan dalam dan hilangnya kesadaran.
- Gangguan Menstruasi. Jika wanita tidak sengaja menelan formalin, dampaknya bahkan bisa membuat siklus menstruasi menjadi terganggu. Pada tahap tertentu bahkan bisa menyebabkan gangguan kesuburan.
- Kanker hidung. Jika anda berkali – kali terpapar formalin dan hidung anda mencium formalin dalam jangka panjang, formalin bisa menyebabkan kanker terbentu pada hidung. Ini dikarenakan formalin memiliki sifat yang sangat beracun pada tubuh dan juga zat karsinogenik.
- Menyebabkan diare. Formalin yang terkandung dalam makanan dan tidak sengaja dikonsumsi manusia, dapat menyebabkan seorang mengalami diare. Iritasi pada lambung dapat berakibat pada terjadinya diare.
- Susah tidur. Jika formalin masuk ke dalam tubuh dan merusak sistem saraf, hal yang paling ringan yang dapat anda rasakan adalah sulit tidur atau insomnia. Pada jangka waktu yang panjang, seorang yang sering terpapar formalin bisa mengalami sulit untuk berkonsentrasi, mudah melupakan sesuatu, hingga menyebabkan anda semakin lebih sensitif.
- Kanker Otak. Efek formalin dalam jangka panjang akan sangat membahayakan bagi kesehatan. Efek formalin bahkan bisa mengarah pada kematian jika seorang terpapar secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Jika masuk ke dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan seorang mengalami kanker otak. Formalin juga merupakan zat karsinogenik yang sifatnya bisa menyebabkan tumbuhnya sel – sel kanker.
- Mengganggu proses pertumbuhan. Formalin banyak sekali ditemukan pada jajanan yang dijual di sekolah seperti jajanan anak. Jika anak dibiarkan terus menerus megkonsumsi jajanan berformalin, dampaknya bisa menyebabkan anak mengalami gangguan proses pertumbuhan.
- Kanker paru – paru. Menghirup formalin dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pada sistem penafasan. Formalin yang terus menerus dihirup tubuh dapat menyebabkan kanker pada paru –paru.
- Sakit kepala. Apabila formalin sudah menyerang sistem saraf, biasanya dalam kasus seperti ini seorang juga dapat mengalami sakit kepala ringan hingga yang sakit kepala yang cukup berat.
- Koma – Kematian. Formalin yang tertelan ke dalam tubuh dalam konsentrasi yang tinggi bisa menyebabkan kematian sel – sel tubuh dan matinya saraf. Hal ini dapat membuat seseorang mengalami koma hingga kematian.
- Rasa gatal. Rasa gatal yang sangat bisa timbul bila formalin masuk melalui sistem pernafasan. Bila terjadi seperti ini artinya formalin sudah masuk ke dalam paru – paru dan anda harus segera pergi ke dokter agar gejala tidak semakin menjadi lebih parah.
Walaupun efek jangka pendek dari paparan formalin sudah sangat diketahui banyak orang, efek jangka panjangnya malahan jarang diketahui oleh banyak orang. Pada tahun 1980, penelitian di laboratorium membuktikan jika paparan formalin pada tikus bisa menyebabkan tikus mengalami kanker nasal. Sejak penelitian pertama tersebut, banyak penelitian lanjutan yang mengungkapkan jika formalin merupakan zat karsinogenik pada manusia dan menyebabkan kanker – kanker jenis tertentu. Inti dari penelitian tersebut adalah bahwa bahaya formalin dapat menyebabkan timbulnya penyakit paling mematikan di dunia.
Injeksi Formalin Pada Tubuh Manusia
Bahaya formalin bagi kesehatan manusia yang paling mengerikan adalah kematian. Jika formalin dengan dosis 100 gram terinjeksi pada tubuh manusia, pada dosis ini seseorang bisa mengalami kematian akibat formalin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, formalin sebenarnya bukan merupakan zat atau bahan yang bisa digunakan pada makanan. Pelarangannya sudah jelas tercantum di dalam peraturan kementrian kesehatan. Formalin tidak masuk ke dalam zat additive untuk makanan seperti daftar yang sudah dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jenis Makanan Yang Mengandung Formalin
Agar anda lebih waspada terhadap makanan yang mungkin mengandung formalin, ada baiknya anda mengetahui berbagai ciri yang dapat ditemukan pada makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya seperti formalin. Di bawah ini ciri – ciri makanan apabila mengandung formalin:
- Makanan seperti tahu, jika mengandung formalin, teksturnya keras.
- Tekstur lebih kenyal
- Makanan bisa bertahan 15 hari lebih
- Tidak mudah membusuk
- Bau yang sangat menusuk
- Pada mie, kandungan formalin membuat mie menjadi tidak mudah menjadi lengket
- Warna makanan terlihat mengkilap dibandingkan jika makanan tidak mengandung formalin
Jika menemukan ciri – ciri makanan pada makanan yang anda seperti yang dijelaskan di atas, anda perlu mewaspadainya. Kemungkinan besar makanan tersebut mengandung bahan pengawet seperti formalin. Jika anda hendak membeli makanan seperi tahu atau mie basah, anda harus lebih cermat lagi dalam memilih makanan. Jangan tertipu dengan penampakan makanan dan jangka waktu kerusakan makanan yang anda beli. Bahan makanan yang tidak berpengawet pada dasarnya hanya akan bisa bertahan tidak kurang dari dua hari. segeralah periksakan diri ke dokter jika anda mengalami gejala – gejala terkena efek jangka pendek paparan formalin berlangsung dalam kurung waktu beberapa hari. Hal ini bisa membahayakan bisa dibiarkan dan tidak mendapatkan penanganan.
Tindakan Pencegahan Terhadap Tertelannya Formalin
Ada beberapa tindakan pertama yang dapat dilakukan ketika seseorang terpapar formalin. Sangat penting diketahui agar tidak terjadi hal – hal yang tida diinginkan.
- Pindahkan orang yang terpapar formalin ke tempat yang jauh dari jangkauan paparan formalin
- Jika formalin mengenai kulit anda, segera ganti pakaian. Pakaian yang anda pakai sebelumnya mungkin sudah menyerap formalin.
- Jika formalin tidak sengaja tertelan, anda bisa mendetosifikasi dengan cara meminum susu.
Bahaya formalin pada makanan yang sangat mengerikan sebaiknya kita sikapi agar tidak mudah terkontaminasi makanan yang mengandung formalin. Makanan yang dicurigai mengandung formalin sebaiknya tidak dipilih lagi walaupun harganya murah.
Baca Juga : Bahaya Boraks