Fluoride : Pengertian – Manfaat – Efek Kekurangan dan Kelebihan – Sumber Senyawa

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Fluoride merupakan sebuah senyawa yang sudah sering kita dengar dan bahkan kita pun sering memanfaatkannya karena ini suatu garam fluoride yang kerap dijumpai di dalam alam dan berupa sodium fluoroide, magnesium fluoride, ammonium fluorofosfat, ammonium fluoride, calcium fluoride, hexadesil ammonium fluoride, dan ammonium fluorosilikat  serta aluminium fluoride serta garam lainnya. Fluoride pun masih termasuk di dalam mineral yang sering ditambahkan pada pasta gigi karena tujuannya adalah untuk supaya mineral di gigi yang hilang diakibatkan adanya asam dari plak gula dan bakteri dapat dikembalikan. Bila tak ada penambahan mineral, maka gigi akan menjadi lebih gampang goyang.

Zat mineral fluoride ternyata masih menjadi hal yang kontroversial dikarenakan munculnya perdebatan oleh para ahli berkaitan dengan penambahan senyawa ini ke air minum berikut juga fungsi dari zat ini. Beberapa mengatakan bahwa penambahan fluoride ada tujuan dan fungsi yang baik tanpa melihat lagi kemungkinan konsekuensi atau efek samping yang kiranya bisa menghampiri pengonsumsi. Beberapa ahli lainnya memunculkan kontroversi yang berkaitan dengan kadar aman untuk orang-orang yang mengonsumsi fluoride.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit gigi dan mulut)

Kebutuhan Fluoride Harian

Sama seperti mineral dan vitamin lainnya, fluoride dibutuhkan oleh tubuh manusia, terutama untuk kekuatan gigi. Menurut jenis kelamin dan juga usia, berikut ini adalah kebutuhan harian akan fluoride yang sebaiknya dipenuhi dengan baik.

  • Bayi usia 7-11 bulan membutuhkan 0,4 mg.
  • Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 0,6 mg.
  • Anak usia 4-6 tahun membutuhkan 0,9 mg.
  • Anak usia 7-9 tahun membutuhkan 1,2 mg.
  • Perempuan usia 10-12 tahun membutuhkan 1,9 mg.
  • Perempuan usia 13-15 tahun membutuhkan 2,4 mg.
  • Perempuan usia 16-29 tahun membutuhkan 2,5 mg.
  • Perempuan usia 30-80 tahun ke atas membutuhkan 2,7 mg.
  • Laki-laki usia 10-12 tahun membutuhkan 1,7 mg.
  • Laki-laki usia 13-15 tahun membutuhkan 2,4 mg.
  • Laki-laki usia 16-18 tahun membutuhkan 2,7 mg.
  • Laki-laki usia 19-29 tahun membutuhkan 3,0 mg.
  • Laki-laki usia 30-80 tahun ke atas membutuhkan 3,1 mg.

(Baca juga: macam-macam mineral dan fungsinya bagi tubuh)

Siapa yang Lebih Membutuhkan Fluoride?

Sebetulnya semua orang dari berbagai kalangan dan juga usia membutuhkan fluoride karena mineral inilah yang akan membantu memberikan perlindungan bagi gigi permanen anak-anak maupun orang dewasa. Fluoride memang harus dipenuhi sejak dini, yakni sejak anak-anak karena gigi mereka sedang mengalami pertumbuhan, sedangkan orang-orang dewasa memerlukan fluoride karena membutuhkan perlindungan dari pembusukan di dalam mulut. Fluoride lebih-lebih dibutuhkan oleh orang-orang seperti di bawah ini karena potensi kerusakan gigi jauh lebih besar sehingga fluoride dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan.

(Baca juga: tambal gigi berlubang, jenis dan prosedurnya)

Manfaat Fluoride

Fluoride sebagai senyawa yang biasanya ditambahkan pada pasta gigi tentu memiliki berbagai keuntungan bagi kesehatan gigi. Fluoride memiliki fungsi baik yang terkait dengan kesehatan gigi dan tulang di mana tak hanya anak-anak yang penting untuk mendapatkan fluoride, begitu juga orang dewasa. Manfaat-manfaat akan fluoride berikut ini wajib diketahui.

  1. Melindungi Gigi

Gigi membutuhkan perlindungan agar tidak mudah berlubang, tidak mudah berlubang dan juga tidak mudah membusuk. Banyaknya aneka makanan serta minuman yang masuk ke dalam mulut kita dan melewati proses pengunyahan tentu akan membuat kuman makin banyak saja yang bersarang di mulut, terutama bagian gigi. Ada asam yang bakal menumpuk dari plak-plak gula berikut juga bakteri yang bila dibiarkan akan membuat gigi kotor dan kurang sehat. Dengan rajin menggunakan pasta gigi berfluoride ketika menggosok gigi, kuman pun tak akan tahan berlama-lama lagi di dalam mulut atau gigi kita.

(Baca juga: cara memutihkan gigi)

  1. Remineralisasi Tulang dan Gigi

Selain dari memberikan perlindungan bagi gigi, tulang kita pun juga memerlukan fluoride untuk tetap berfungsi dengan baik. Proses remineralisasi yang terjadi pada tulang rupanya dibantu oleh mineral fluoride di mana ada pemulihan mineral yang tadinya terjadi penurunan dikarenakan pelepasan atau pemakaian mineral  tertentu di bagian tulang kita. Jadi intinya, fluoride sangat berguna dalam proses pencegahan kehilangan mineral dan akan senantiasa mengganti mineral tulang dan gigi yang hilang sehingga kehilangan mineral tak akan terjadi secara permanen.

(Baca juga: gejala osteoporosis)

  1. Mencegah Osteoporosis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tulang akan dilindungi oleh fluoride agar tidak mudah kehilangan mineral. Bila sampai tulang kehilangan mineral, tentu kesehatan dan fungsinya akan menurun di mana tulang akan mengalami osteoporosis atau pengeroposan. Meski kita tahu bahwa osteoporosis cenderung dialami oleh orang-orang yang sudah memasuki usia 60 tahun ke atas, bukan lantas berarti anak muda tidak dapat terkena kondisi ini. Kurangnya asupan kalsium, fosfor, kalium, ditambah dengan fluoride berpotensi menimbulkan osteoporosis dini.

  1. Menebalkan Enamel Gigi

Kesehatan gigi juga menyangkut hal enamel gigi. Semakin tipisnya enamel gigi tak akan baik karena bakteri akan lebih mudah memroduksi asam di dalam mulut. Saat asam sudah dihasilkan di bagian lapisan gigi, maka ini akan membuat pengeroposan gigi terjadi lebih gampang dan cepat. Dengan memperoleh fluoride sesuai dengan kebutuhan normal kita, lapisan email gigi dapat dijadikan lebih tebal sehingga bakteri pun akan menemukan kesulitan dalam menghasilkan asam.

(Baca juga: penyebab abrasi gigi)

Efek Kekurangan Fluoride

Sudah kita lihat peran fluoride pada kesehatan gigi berikut tulang kita, maka jika sampai fluoride sampai berkurang di dalam tubuh kita, efek-efek berikut inilah yang bakal terjadi:

  1. Karies Gigi

Bicara soal kekurangan fluoride, karena fungsinya adalah untuk menebalkan enamel, tentu saat kadarnya berkurang enamel gigi akan terus menipis akibat asam yang menumpuk. Dengan membiarkan hal ini terjadi tanpa menambah kadar fluoride, akan tiba masanya kemunculan karies gigi.

(Baca juga: obat sakit gigi)

  1. Osteoporosis dan Pengeroposan Gigi

Fluoride sangat berguna dalam hal remineralisasi tulang maupun gigi sehingga gigi dan tulang tak akan pernah kehilangan mineral secara permanen. Namun ketika kadar fluoride menurun di dalam tubuh, gejala tulang rapuh dapat terjadi diakibatkan oleh demineralisasi di bagian tersebut. Osteporosis, pengeroposan gigi serta patah tulang adalah potensi efek yang terjadi ketika fluoride tak terpenuhi.

Efek Kelebihan Fluoride

Selain dari efek kekurangan fluoride, ada juga sejumlah efek yang dapat dialami oleh seseorang yang kelebihan fluoride. Dampak kesehatan apa saja yang akan terjadi ketika kadar fluoride terlalu berlebihan?

  1. Fluorisis

Efek yang akan terjadi pada anak dengan pemberian fluoride terlalu banyak adalah fluorisis di mana ini juga disebut juga dengan pengapuran gigi. Keadaan gigi yang seperti ini juga dianggap sebagai komplikasi yang bahkan juga dapat muncul bercak pada gigi berwarna kecoklatan.

(Baca juga: cara mencegah osteoporosis)

  1. Kerusakan Tulang

Memang diakui bahwa fluoride adalah mineral penting untuk kekuatan tulang serta gigi, tapi jika fluoride dalam kadar yang normal, tidak lebih dan tidak kurang. Walau mampu menguatkan gigi, terlalu tingginya kadar fluoride pada tubuh kita justru tidak baik untuk tulang dan bahkan berpotensi menimbulkan kerusakan. Risiko patah tulang pun akan meningkat khususnya bagi yang sudah lanjut usia dan kelebihan fluoride.

(Baca juga: bahaya kekurangan kalsium – akibat kelebihan kalsium)

  1. Pubertas Dini

Bagi anak-anak yang masuk masa remaja, pubertas dini justru bisa menjadi efek dari kebanyakan fluoride di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan telah ditemukan sejumlah penelitian yang menghubungkan antara produksi kelenjar pineal dengan fluoride pada jumlah yang tinggi. Sebagai akibatnya, menstruasi akan datang lima bulan lebih cepat pada gadis-gadis remaja ketimbang mereka yang tidak mengalami kelebihan fluoride.

(Baca juga: makanan yang memperlancar menstruasi)

  1. Kerusakan Otak

Organ otak kita pun bisa terkena dampak bahayanya akumulasi fluoride di dalam tubuh sehingga kesehatan sistem saraf otak pun terganggu. Terlalu banyaknya fluoride bahkan tak hanya tak baik bagi tulang dan gigi karena otak pun akan mengalami risiko penyakit alzheimer lebih tinggi dari mereka yang memenuhi asupan fluoride pada takaran normal.

  1. Kerusakan Sistem Reproduksi

Waspadai segala sesuatu yang berlebihan, termasuk juga mineral fluoride. Segala jenis mineral apabila dipenuhi dengan tepat tak akan membahayakan dan justru menutrisi tubuh dengan baik. Fluoride pada kadar tinggi diketahui dapat memengaruhi produksi sperma pada pria secara kuantitas maupun kualitas. Hal ini cukup mengerikan karena hal ini sudah dibuktikan melalui sebuah percobaan kepada binatang yang diberikan fluoride dosis tinggi sehingga sistem reproduksi hewan itu mengalami kerusakan. Rupanya, hal tersebut juga bisa dialami oleh manusia.

(Baca juga: makanan untuk endometriosis)

  1. Penurunan Fungsi Tiroid

Tak hanya kelenjar pineal pada remaja yang bisa terganggu fungsinya ketika mengalami kelebihan fluoride, tapi fungsi tiroid pun juga dapat terpengaruh dan terjadi penurunan fungsi. Berikut ini adalah tanda-tanda atau gejala dari turunnya fungsi tiroid:

  1. IQ Rendah

Karena masih ada hubungannya dengan otak, tentu kebanyakan kadar fluoride di dalam tubuh mampu memberikan efek pada IQ kita. Ada banyak orang yang sebenarnya masih belum mudah sadar, yang jelas konsumsi akan air dengan kandungan fluoride tinggi bakal menurunkan fungsi otak dan membuat kinerjanya tidak maksimal sehingga berimbas pada IQ yang rendah pula.

(Baca juga: cara meningkatkan kinerja otak)

Sumber Senyawa Fluoride

Untuk memenuhi kebutuhan fluoride secara cukup, tentu kita perlu mengetahui dari mana saja kita bisa mendapatkan senyawa satu ini demi kesehatan dan keseimbangan tubuh kita. Selain dari eksistensi mineral fluoride di dalam pasta gigi, rupanya sumber senyawa fluoride dapat dijumpai pada hal-hal berikut ini:

  • Air minum, terutama yang sumbernya dari sumur pompa tangan atau sumur dangkal.
  • Air minum yang melalui proses florinasi.
  • Kentang
  • Garam berfluoride.
  • Makanan-makanan laut.
  • Minuman bir dan anggur.
  • Teh hijau (Baca juga: bahaya minum teh bagi kesehatan)
  • Minuman mengandung soda.
  • Jus buah.
  • Sereal
  • Makanan formula yang khusus untuk bayi.
  • Peralatan masak berlapis teflon.

(Baca juga: efek samping menelan pasta gigi)

Sebetulnya melihat dari sumber-sumber fluoride yang telah disebutkan tersebut, tidak sulit untuk memperoleh fluoride dan bahkan kita tidak perlu susah-susah menemukannya. Pada dasarnya sumber senyawa fluoride di atas adalah yang ada di sekitar kita dan banyak kita konsumsi maupun gunakan. Setelah melihat segala sumbernya, sudah pasti penting untuk kemudian melakukan pengaturan akan asupannya supaya tidak kekurangan maupun kelebihan, terutama bagi masa pertumbuhan anak-anak.

(Baca juga: amalgam)

Tips Asupan Fluoride

Mungkin banyak dari kita yang mengkhawatirkan tentang kadar fluoride pada air minum yang setiap harinya kita konsumsi. Kita tidak pernah tahu sebanyak apa fluoride di dalamnya sehingga wajib untuk kita cegah agar tubuh tak menerima fluoride secara berlebihan. Untuk mencegahnya, kita bisa menginstal penyaring air untuk menghilangkan fluoriide atau senyawa-senyawa lainnya yang kemungkinan bisa membuat tubuh mendapat efek buruk, seperti klorin dan arsenik.

Walaupun telah tersedia kebutuhan fluoride harian untuk anak-anak hingga dewasa, mungkin para orang tua yang memiliki anak kecil masih takut dan ragu dengan apa yang seharusnya dilakukan demi memastikan bahwa sang buah hati tidak menerima kebanyakan fluoride. Berikut ini merupakan beberapa tips penting yang dapat dilirik maupun diikuti.

  • Jangan biarkan anak yang usianya masih di bawah 6 tahun berkumur dengan air berfluoride.
  • Jangan sekali-kali memakai suplemen fluoride tanpa adanya konsultasi dengan dokter dan izin darinya.
  • Jauhi pasta gigi berfluoride untuk bayi yang usianya tidak lebih dari 2 tahun.
  • Ketika menggosok gigi anak yang usianya 2 tahun ke atas, gunakan pasta gigi sebanyak seukuran kacang.

(Baca juga: bahaya menelan pasta gigi)

Dengan cara-cara tersebut, kita bisa menjaga anak kita tetap sehat dengan asupan fluoride yang tepat. Bila masih bingung, cobalah untuk bertanya kepada dokter gigi kepercayaan Anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn