Benjolan di Belakang Telinga – Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Benjolan yang terkadang muncul di bagian belakang telinga biasanya menimbulkan pertanyaan bagi kita. Berbahayakah benjolan tersebut, apalagi jika disertai rasa sakit dan ukuran yang semakin membesar. Benjolan di area belakang telinga bisa dikatakan serius apabila gejala yang menyertainya terus-menerus dirasakan oleh penderita. Jadi, penting untuk diketahui penyebab yang pasti dari timbulnya benjolan tersebut. (baca juga: Cara Menghilangkan Dagu Berlipat , Cara Mengobati Skoliosis)

Munculnya benjolan baik berukuran besar maupun kecil tentu sangat mengganggu aktifitas keseharian anda. Oleh karenanya, disarankan bagi anda yang mengalami hal demikian untuk lebih teliti terhadap faktor penyebab serta cara menanganinya baik secara medis atau non medis. Penanganan yang dilakukan dengan segera dan tepat pada sasarn akan menghindarkan anda dari risiko penyakit kronis yang kemungkinan ditandai dari adanya benjolan tersebut. Berikut ini adalah ulasan tentang benjolan di belakang telinga dan cara mengatasinya dengan tepat.

Baca Juga:

1. Kelenjar Getah Bening Membengkak

Kelenjar Nodes atau nama lain dari kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kelenjar yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Satu diantara penyebab munculnya benjolan atau bengkak di beberapa bagian tubuh adalah karena adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening yang berperan dalam fungsi kekebalan tubuh dan pertahanan terhadap infeksi bisa juga mengalami kelelahan untuk beroperasi. (baca juga: Tulang Kering Sakit, Efek Samping Minyak Pohon Teh)

Efek dari kelenjar getah bening yang tengah “lemah” tersebut adalah munculnya benjolan sebesar biji jagung atau kelereng yang berada di beberapa bagian tubuh seperti leher, lengan, paha, dan sebagainya. Benjolan yang berada di belakang telingan dengan ciri seperti yang disebutkan tadi bisa jadi adalah pembengkakan kelenjar nodes. Penderita yang mengalaminya bisa merasakan nyeri atau tidak sama sekali, sehingga terkadang kondisi ini tidak perlu dicemaskan.

Pembengkakan kelenjar getah bening yang berada di area leher biasanya merupakan tanda adanya peradangan, infeksi, atau sejenisnya yang terjadi di sekitar kepala dan leher. Beberapa sebab lain munculnya benjolan getah bening ini adalah penyakit cacar air, sinusitis, atau virus campak. Gejala lain yang menyertai kondisi tersebut adalah penderita sering mengalami demam, serta cepat lelah.

Artikel Terkait: Cara Mencegah Penyakit Maag, Alergi Jagung

Cara Mengatasi:

Pengobatan bisa dilakukan dengan jalan medis maupun alami. Ketika memilih untuk jalan medis maka pengobatan dilakukan oleh dokter dengan pemberian beberapa resep obat terlebih dulu. Jenis obat yang bisa diberikan pada kondisi ini adalah antibiotik, anti-parasit, anti radang, serta beberapa obat analgesic. Infeksi ini terkadang menimbulkan rasa nyeri atau sakit pada bagian kepala dan menyebabkan seseorang mengalmai kebingungan serta gangguan tidur. Jadi, disarankan saat diagnosa lebih mengarah pada peradangan, maka penderita harus mengistirahatkan tubuh lebih banyak dari biasanya untuk memulihkan kembali tenaga yang sudah hilang.

Pengobatan dengan jalan alami adalah dengan menggunakan kunyit. Ya, kunyit mengandung beberapa zat alami yang berfungsi sebagai anti radang dan anti jamur yang sekaligus bisa meredakan demam serta nyeri pada benjolan. Kunyit bisa dikonsumsi dengan cara mengambil air perasan kunyit yang diparut terlebih dulu (seperti membuat jamu), dan meminumnya secara rutin. Selain kunyit, bahan lain yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi ini adalah berkumur dengan air garam. Garam memiliki sifat anti jamur dan parasit yang akan menghilangkan kuman secara alami sehingga bakteri penyebab infeksi akan menghilang. (baca juga: Sakit Pundak Sebelah Kiri, Trauma Tumpul Abdomen)

2. Mastoidistis

Mastoidistis adalah sejenis infeksi yang terjadi pada tulang mastoid. Tulang mastoid terletak di bagian belakang telinga. Penyebab dari infeksi mastoid ini adalah adanya infeksi pada tulang bagian tengah yang akhirnya menyebar ke tulang mastoid. Penyebaran infeksi tersebut berlanjut pada peradangan serta kerusakan structural yang memunculkan adanya benjolan di sekitar tulang.

Selain benjolan, gejala lain yang menyertai kondisi ini adalah nyeri pada telinga, ruam kemerahan, serta pembengkakan. Benjolan juga menimbulkan demam, serta perubahan hormonal seperti lekas emosi dan sakit kepala, terkadang gejala disertai juga dengan gangguan pendengaran.

Baca Juga:

Cara Mengatasi:

Penggunaan obat tetes telinga biasanya disarankan oleh dokter yang berwenang untuk mengatasi kondisi ini. Obat tetes telinga akan membantu proses drainase sehingga rasa nyeri pada bagian telinga bisa sedikit berkurang. Selain tetes telinga, dokter bisa juga memberikan resep antibiotik intravena untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi tersebut.

Pengobatan secara alami bisa juga dilakukan dengan cara memanfaatkan beberapa jenis minyak esensial untuk membantu proses penyembuhan akibat infeksi. Caranya adalah sebagai berikut:

  • Sediakan 1 hingga 2 tetes minyak zaitun
  • Siapkan air perasan bawang putih sebanyak 1 tetes dari satu suing bawang putih yang diparut. Atau bisa juga dengan menggunakan minyak bawang putih yang sudah dijual dipasaran.
  • Campurkan kedua bahan tersebut kemudian teteskan pada telinga yang mengalami infeksi.
  • Lakukan secara rutin setiap hari untuk meredakan nyeri sehingga benjolan perlahan akan mengempis.

Artikel Terkait: Bahaya Menggunakan Kondom, Cara Menurunkan Hormon Kortisol

3. Jerawat

Mungkin menurut anda kata “jerawat” lebih akrab dengan wajah. Bukan demikian? Anggapan itu sah-sah saja karena memang jerawat lebih banyak ditemukan kasusnya pada wajah. Namun, tahukah anda bahwa jerawat ternyata bisa muncul dibagian tubuh lainnya seperti punggung, leher, atau bahkan belakang telinga. Jerawat yang muncul di belakang telinga ini tentunya berbeda jenis dengan jerawat pada umumnya. Kali ini jerawat yang tumbuh di belakang telinga dalam ilmu kesehatan disebut nodul kecil atau papula. (baca juga: Cara Mengatasi Mata Kering, Cedera Hamstring)

Jerawat nodul yang tumbuh di belakang telinga ini memiliki ciri yang mirip dengan jerawat wajah secara umum. Kulit yang memunculkan benjolan kecil tersebut juga terdapat bagian yang padat. Munculnya nodul atau papula ini disebabkan adanya perubahan hormonal, atau stres serta beberapa kasus juga dikarenakan kecenderungan genetik. Selain beberapa sebab tersebut bakteri Staphylococcus juga diindikasikan menginfeksi jerawat ini.

Cara Mengatasi:

Dengan berjalannya waktu, biasanya jerawat bisa sembuh dengan sendirinya. Asalkan seperti halnya pada jerawat wajah, bahwa nodul atau papula ini juga tidak dipencet atau dibedah sendiri. Hal berbeda bisa saja terjadi yaitu dengan pemakaian bahan kimia obat yang bisa diresepkan oleh dokter ahli kulit untuk digunakan jika jerawat muncul terus-menerus. Obat yang biasa digunakan untuk kasus ini diantaranya adalah retinoid atau benzoil peroksidase. (baca juga: Khasiat Daun Kelor)

Pengobatan medis lainnya bisa juga dilakukan dengan pemberian resep antibiotik dan pemakaian lotion atau krim antiseptic. Hal ini dilakukan jika jerawat merupakan kasus infeksi (infeksi Staph), sedangkan pada kasus hormonal dokter akan menganjurkan dilakukannya terapi hormonal atau anti androgenic.

Pada pengobatan secara alami hanya bisa dilakukan dengan pengompresan serta rutin membersihkan bagian belakang telingan dengan cairan antiseptic. Jerawat atau papula lebih baik tidak diberikan herbal atau tindakan apapun tanpa hilang dengan sendirinya atau resep dari ahli yang berpengalaman.

Artikel Lainnya:

4. Adanya Kista

Benjolan pada belakang telinga yang secara fisik bisa diamati dan memunculkan beberapa fakta baru. Seperti adanya bintik hitam atau disertai dengan cairan nanah, maka bisa jadi benjolan merupakan salah satu jenis kista. Umumnya Kista Sebacea adalah jenis kista yang terjadi di bagian telinga. Kista ini dikarenakan adanya penyumbatan pada kelenjar sebaceous yaitu kelenjar yang menghasilkan minyak kulit. Selain penyumbatan, kista sebacea dikarenakan penimbunan lemak atau sebum di bagian tersebut.

Jenis kista lain yang mungkin akan muncul pada bagian ini adalah kista epidermis yang menyerang bagian belakang telinga. Kista epidermis disebabkan adanya penumpukan keratin sehingga menimbulkan benjolan yang bisa bernanah jika pecah atau ditekan. Gejala yang menyertai kista ini selain menimbulkan rasa nyeri adalah sakit kepala dan infeksi di bagian telinga, sehingga membutuhkan penanganan lebih serius.

Cara Mengatasi:

Pada pengobatan kista, baik sebacea maupun kista epidermis. Para ahli medis akan menyarankan penggunaan obat anti-inflamasi, krim atau gel hydrogen peroksida, serta antibiotik untuk mengurangi infeksinya. Apalagi jika terbukti kista tersebut mengandung nanah, biasanya dokter akan meresepkan ketiganya secara bersamaan. Pada kasus yang lebih parah, operasi pembedahan bisa dilakukan oleh tim dokter (eksisi kista) atau bisa juga dilakukan terapi laser untuk mengempiskan kista perlahan dan mengeluarkan cairannya.

Tindakan medis pada penyakit kista lebih disarankan karena menyangkut adanya sistem jaringan serta kelenjar yang mengalami infeksi. Biasanya untuk mengurangi sakit penderita hanya bisa melakukan kompres air hangat sambil mengonsumsi obat yang diberikan dokter.

Baca Juga:

5. Abses

Abses bisa terjadi pada bagian telinga jika di bagian ini mengalami infeksi karena peradangan. Abses semacam kantung abnormal yang berisi cairan nanah dan menimbulkan benjolan di belakang telinga. Jika kista berisi nanah dalam bagian yang sedikit, berbeda halnya dengan abses yang bisa jadi penuh dengan cairan putih ini.

Cara Mengatasi:

Pengobatan pada kondisi abses hanya bisa dilakukan dengan jalan medis atau bantuan dokter. Doketr akan menyarankan adanya tindakan pembedahan dengan melakukan sayat untuk mengeluarkan nanah yang berada di dalam benjolan. Setelah nanah berhasil dikeluarkan maka dokter tinggal memberikan resep beberapa jenis obat untuk membantu proses penyembuhannya.

Artikel Terkait: Pertolongan Pertama Saat Tersedak , Cara Mencegah Xerostomia

6. Infeksi

Bakteri yang banyak beredar disekitar kita bisa menimbulkan infeksi pada manusia. Begitu juga halnya dengan benjolan di belakang telinga yang bisa diperkirakan sebagai infeksi kulit. Gejala infeksi kulit yang menimbulkan benjolan biasanya disertai dengan permukaan kulit yang merah serta radang, selain itu benjolan yang dirasakan karena sebab infeksi akan terasa sakit pada waktu tertentu.

Infeksi kulit tersbeut secara umum juga dipicu oleh beberapa faktor seperti stres, kelelahan, efek perubahan suhu, serta jamur. Beberapa masalah lain yang menimbulkan infeksi kulit juga bisa dikarenakan gangguan saluran pernapasan.

Cara Mengatasi:

Penggunaan krim kortikosteroid bisa dilakukan melalui resep dokter untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman atau gatal yang mungkin mnenyertai benjolan. Salep lokal yang mengandung ketoconazole atau ciclopirox bisa digunakan untuk kasus yang terbukti merupakan infeksi akibat jamur. Cara lain yang bisa digunakan agar infeksi tidak semakin parah adalah menutup bagian benjolan dengan perban atau semacamnya untuk mengurangi efek buruk akibat radikal bebas.

Artikel Terkait: Gejala Xerostomia, Makanan Yang Mengandung Albumin

7. Tumor Jinak

Tumor adalah kasus yang ditemukan pada benjolan yang terdapat dibagian belakang telinga. Untuk memastikan hal ini tentunya melalui beberapa pemeriksaan terlebih dulu. Pada bagian belakang telinga bisa jadi merupakan area kelenjar ludah, tulang mastoid, atau kolesteatoma. Area ini juga rentan terhadap pertumbuhan tumor jinak. Oleh sebab itu jika gejala disertai dengan rasa nyeri, gangguan pendengaran, serta keluarnya cairan yang tidak biasa dari telinga, maka hal tersebut harus segera diperiksakan.

Cara Mengatasi:

Secara umum untuk menangani kasus tumor jinak adalah pengobatan medis yang sudah ditentukan dokter usai diagnosis diberikan. Jalan lain yang dianjurkan adalah melalui operasi pembedahan untuk menghilangkan jaringan tumor tersebut secara total. Pengobatan alami bisa dengan mengonsumsi berbagai bahan herbal atau ekstrak yang sudah banyak dijual di apotek terdekat.

Baca Juga:

8. Indikasi Kanker

Lebih ganas dari tumor adalah kanker. Sel kanker juga bisa tumbuh di area ini dan mengindikasikan keberadaannya dengan gejala benjolan, nyeri, serta semakin membesar. Sel kanker yang tumbuh secara tidak normal bisa berada di sekitar kelenjar ludah atau termasuk dalam kanker kulit.

Cara Mengatasi:

Jika sudah diidentifikasi sebagai kanker maka pengobatan selain menggunakan herbal yang diekstrak, penderita harus segera menjalani kemoterapi atau terapi kanker lainnya yang dianjurkan oleh dokter yang menangani kasusnya.

Artikel Terkait: Penyebab Kista, Bleaching Gigi

9. Lipoma

Lipoma adalah nama lain dari benjolan yang berada di bawah kulit dan umumnya tidak berbahaya. Banyak kasus lipoma yang akhirnya sembuh melalui beberapa tindakan medis maupun sembuh dengan sendirinya. Lipoma adalah kondisi munculnya benjolan lemak yang berada di antara lapisan kulit. Benjolan lipoma bisa muncul dimana saja pada bagian tubuh, tidak terkecuali belakang telinga. Lipoma juga tidak disertai rasa sakit seperti benjolan lain pada umumnya.

Beberapa kasus lipoma justrus tidak menampakan adanya benjolan yang signifikan. Benjolan hanya terasa saat diraba saja, dan ukurannya juga tidak menentu. Biasanya gejala yang menyertai benjolan pada lipoma adalah terasa lunak di bagian yang membengkak, tidak nyeri, dan tidak berubah warna.

Cara Mengatasi:

Pada umumnya Lipoma bisa sembuh dengan sendirinya karena merupakan gangguan kesehatan yang tidak terlalu serius. Lipoma tidak berbahaya berdasarkan penelitian medis. Namun jika ingin menghilangkannya karena merasa terganggu atau ukuran lipoma yang terlalu besar, bisa dilakukan dengan jalan pembedahan. Pembedahan dilakukan oleh tim dokter sesuai dengan kondisi atau riwayat kesehatan pasien sebelumnya.

Selain melalui jalan operasi pembedahan, lipoma juga bisa dihilangkan secara almai dengan pengobatan herbal. Salah satunya adalah dengan mengompres benjolan lipoma dengan air hangat untuk mencairkan lemak yang berada di bawah kulit. Selain itu, bisa juga menggunakan beberapa tanaman alternatif seperti daun dewa atau daun sirsak yang dikonsumsi ekstraknya atau air rebusannya secara rutin untuk mengempiskan lipoma. Kedua jenis daun tersebut dapat digunakan bersamaan atau bergantian.

Artikel Lainnya: Cara Memperpanjang Napas, Makanan Penurun Androgen

Saat Tepat Memeriksakan Benjolan

Benjolan yang sudah dijelaskan dan terdiri dari bermacam-macam jenisnya tersebut, ada kalanya memunculkan gejala lain yang berkaitan dengan kondisi kesehatan penderita. Oleh sebab itu, jika benjolan menunjukan gejala maupun tanda lain yang mencurigakan maka penderita disarankan untuk segera memeriksakan berdasarkan gejala yang muncul. Berikut adalah masa yang sesuai untuk memeriksakan benjolan jika salah satu gejala ini muncul:

  • Benjolan terasa nyeri dan rasa sakit tersebut semakin bertambah dari hari ke hari, meskipun tidak ada tekanan pada benjolan.
  • Penderita merasa nyeri di bagian persendian, leher, kepala semenjak benjolan tersebut diketahui.
  • Jika benjolan pecah secara mendadak dan mengeluarkan cairan tertentu.
  • Gejala tidak kunjung hilang atau benjolan tetap ada dalam jangka waktu lama meskipun tidak menimbulkan rasa sakit.

Artikel Lainnya: Lemah Jantung, Cara Yoga Untuk Pemula

Ketika beberapa gejala tambahan tersebut dirasakan maka baiknya penderita segera memeriksakan diri ke dokter tanpa mengonsumsi obat apapun terlebih dulu. Memberikan obat sembarangan meskipun dengan tujuan sekadar menghilangkan nyeri akan berisiko pada kondisi kesehatan secara tidak langsung dan berpengaruh pada hasil pemeriksaan. Oleh sebab itu, penanganan yang tepat dan diagnosa dokter dibutuhkan sebelum anda mengonsumsi sediaan farmasi dengan inisiatif sendiri.

Demikian artikel informatif tentang benjolan di belakang telinga dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat untuk anda!

fbWhatsappTwitterLinkedIn