Fobia – Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosa dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Fobia merupakan perasaan takut yang terjadi secara berlebihan pada situasi atau benda tertentu dan ketakutan terlalu berlebih ini kemungkinan besar juga akan menimbulkan rasa cemas, depresi dan juga serangan panik dalam kadar parah. Fobia berbeda dengan cemas yang bersifat sementara dan merupakan keadaan yang permanen sehingga bisa menyebabkan reaksi psikologis dan juga fisik. Fobia juga akan berpengaruh pada tingkat keaktifan seseorang dalam lingkungan sosial. Beberapa jenis fobia diantaranya adalah darah, ketinggian, ruang sempit, gelap, jarum suntik, berkendaraan dan lain sebagainya.

Artikel terkait:

Jenis Fobia

Dilihat dari jenis rasa takutnya, fobia dibagi menjadi 2 bagian yang berbeda berdasarkan waktu seseorang mengalami fobia tersebut yakni :

  • Fobia Spesifik

Fobia spesifik yang berkembang sejak kecil atau remaja seperti kedalaman air, ketinggian, cacing, ulat, laba laba, berkunjung ke dokter dan sebagainya.

  • Fobia Kompleks atau Agorafobia

Sementara fobia jenis kedua yakni fobia kompleks yang berkembang saat dewasa seperti fobia sosial sehingga bisa merasa takut saat bersosialisasi dan tentunya berpengaruh pada pekerjaan, bisnis dan pengembangan diri. Ada juga jenis fobia kompleks lainnya seperti takut saat ada di tempat terkurung, meninggalkan rumah dan berada dalam suasana ramai. Gejala ini akan semakin bertambah apabila disertai juga dengan rasa panik. Oleh karena itu, para penderita fobia kompleks dianjurkan untuk menghindari tempat publik seperti pasar atau supermarket dan juga membawa kendaraan sendiri.

Artikel terkait:

Gejala Fobia

Tidak hanya gejala psikologis seperti rasa takut yang akan dialami penderita fobia, namun fobia juga akan berpengaruh pada fisik dan menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Kepala terasa sakit dan pusing
  • Kebingungan atau disorientasi
  • Rasa mual dan ingin muntah
  • Dada terasa nyeri, sakit dan sesak
  • Mengalami sesak napas
  • Detak jantung semakin meningkat
  • Tubuh mengeluarkan keringat berlebih dan gemetar
  • Terasa seperti berdengung di dalam telinga
  • Ingin buang air kecil lebih sering
  • Bicara gagap atau terbata-bata
  • Kulit berubah warna menjadi merona atau memerah saat bersosialisasi

Penyebab Fobia

Sampai sekarang, kepastian dari penyebab fobia juga belum bisa ditemukan secara jelas dan detail, akan tetapi ada beberapa penyebab yang di duga kuat menjadi penyebab seseorang terkena fobia.

  1. Trauma

Seseorang bisa mengalami trauma karena beberapa alasan sehingga sampai menimbulkan fobia tersebut seperti contohnya pernah diserang atau tersengat serangga atau binatang tertentu, pernah terjebak dalam sebuah ruang kecil seperti lift atau gudang, pernah merasakan berada di situasi kerusuhan atau pertengkaran, pernah merasakan permusuhan atau penolakan dari seseorang dan sebagainya.

  1. Temperamen Terlalu Tinggi

Seseorang yang memiliki kepribadian terlalu sensitif, sering berpikir negatif dan juga terlalu pemalu akan lebih rentan terkena serangan fobia tersebut.

  1. Keturunan

Fobia juga menjadi kelainan bawaan atau turunan dari orang tua penderita sehingga bisa diwarisi. Jika ada anggota keluarga yang mempunyai fobia akan sesuatu atau keadaan, maka resiko anggota keluarga lain untuk memiliki fobia juga lebih besar.

  1. Peningkatakan Tonus Saraf Otonomi

Ini merupakan penyebab fobia dari sektor biologis yang disebabkan karena meningkatnya tonus saraf dan berubahnya sistem hantar transmisi pada otak seperti contohnya perubahan norefinefrin, serotonin dan Gamma Amino Butirik Acid [GABA] yang akan mempengaruhi pusat emosi di sistem bilik dan juga konteks otak pre-frontalis.

  1. Psikososial

Fobia bisa terjadi karena refleks yang dijadikan kebiasaan dan rasa cemas yang timbul karena rangsangan menakutkan secara alami. Contohnya adalah kebiasaan orang tua untuk menakut-nakuti anak mereka pada sesuatu yang tidak masuk akal, memberikan bayangan pada anak akan sesuatu hal yang menakutkan sehingga bisa berdampak buruk untuk anak sampai ia beranjak dewasa.

  1. Perasaan Geli atau Jijik

Perasaan jijik atau geli akan sesuatu juga menjadi penyebab timbulnya fobia seperti pada ulat, cacing, kecoa, tikus atau bulu binatang. Hal ini tidak hanya terjadi pada wanita namun juga pada pria.

  1. Lingkungan

Berada pada lingkungan yang tidak tenang dan tidak nyaman seperti daerah kerusuhan atau sering terjadi konflik juga menjadi penyebab fobia seperti fobia suara ledakan, fobia terhadap suara keras dan sebagainya.

Faktor Resiko Fobia

Resiko peningkatan fobia bisa terjadi karena beberapa faktor yang berhubungan seperti:

  1. Usia

Fobia sosial biasanya terjadi saat berusia remaja seperti 13 tahun dan fobia tertentu juga bisa terjadi pada masak anak-anak seperti usia 10 tahun. Sedangkan untuk fobia akan keramaian biasanya terjadi sebelum memasuki usia 35 tahun.

  1. Genetika

Apabila penderita memiliki saudara atau keluarga yang juga mengalami fobia tertentu seperti cacing, laba laba atau ular dan hal lain, maka resiko mengalami fobia juga semakin tinggi. Ilmuwan juga berpendapat jika faktor genetik menjadi salah satu penyebab dari fobia ini atau disaat masih berusia muda, penderita dan mempelajari perilaku orang dewasa sehingga mengikuti hal tersebut.

  1. Karakteristik

Apabila penderita memiliki karakteristik tertentu seperti terlalu malu, pesimis pada hidup, sensitif dan emosional, maka peluang mengalami fobia akan semakin besar.

  1. Cedera Psikologis

Syok psikologis yang pernah dialami seseorang seperti terjebak dalam ruang berasap, ruang sempit seperti lift atau diserang binatang atau serangga tertentu juga akan meningkatkan resiko fobia.

Artikel terkait:

Diagnosa Fobia

Untuk mendiagnosa fobia secara tepat, maka langkah terbaik adalah dengan memeriksakan diri anda ke dokter khususnya jika fobia sudah sampai mengganggu aktivitas anda sehari-hari yang umumnya berhubungan dengan fobia kompleks.

Untuk diagnosa fobia sosial, dokter umumnya akan bertanya pada pasien apakah memiliki rasa takut saat menghadiri sebuah acara sosial, berkomunikasi dengan orang lain atau berbicara di depan publik. Selain itu, dokter juga akan bertanya apakah beberapa bulan ke belakang, penderita khawatir dengan penilaian negatif dari orang lain, tidak berani interaksi dengan orang lain dan hal lain yang berhubungan dengan sosial. Apabila ini terjadi, maka sudah dipastikan jika pasien tersebut mengalami fobia sosial.

Sedangkan untuk fobia spesifik, pasien tidak diharuskan memeriksakan diri ke dokter sebab sebagian besar penderita sudah menyadari betul tentang objek yang mereka takuti dan berupaya untuk menghindari ketakutan tersebut sehingga tidak sampai mengganggu kegiatan sehari-hari.

Pengobatan Medis dan Non-Medis Fobia

Fobia sendiri bisa diatasi dengan beberapa cara yang berbeda yakni dengan memakai beberapa cara, medis maupun non-medis. Bahkan juga dalam cara pengobatan medis ada sejumlah jenis obat dan juga proses melakukan terapi.

Pengobatan Medis

  1. Terapi

Untuk jenis terapi yang digunakan dalam menyembuhkan penderita fobia merupakan terapi kognitif yang dipadukan dengan terapi desentisasi atau paparan. Dengan menjalankan perpaduan terapi ini, maka rasa takut pasiean akan situasi atau objek tertentu bisa berkurang dengan bertahap yaki dengan cara lebih meningkatkan frekuensi dari paparan pada objek atau situasi yang ditakuti pasien secara bertahap dan perlahan.

Sebagai contoh, apabila pasien takut akan cacing, maka dokter akan meminta pasien untuk membaca segala hal yang berhubungan dengan cacing lalu akan diperlihatkan beberapa gambar cacing. Apabila tahap ini sudah bisa dilewati pasien, maka dokter akan meningkatkan level paparan dengan mengajak pasien melihat secara langsung cacing secara dekat. Jika sudah berhasil dilewati, maka tahap terakhir terapi adalah dengan dokter yang meminta pasien untuk memegang langsung hewan cacing tersebut.

  1. Terapi Gelombang Otak

Terapi gelombang otak yang digunakan adalah gelombang listrik yang dihasilkan neuron dalam otak yang juga disebut dengan brainwave. Gelombang otak ini nantinya akan diterapi supaya bisa bekerja kembali dengan semestinya dalam mengatasi rasa takut yang terlalu berlebihan.

  1. Obat Obatan

Penanganan fobia juga bisa dilakukan dengan memakai beberapa jenis obat untuk menenangkan dan mengendalikan rasa takut pasien pada situasi atau objek yang ditakuti. Obat yang umumnya diberikan pada penderita.

Obat antidepresan ini akan bekerja dengan mempengaruhi transmiter dalam otak yakni hormon serotonin. Hormon serotonin ini akan berfungsi untuk menciptakan mood dan mengatur suasana hati penderia fobia.

  • Obat Penghambat Beta

Obat penghambat beta biasanya digunakan dalam jangka waktu pendek karena sangat ampuh untuk mengatasi situasi atau objek tertentu yang ditakuti. Sebagai contoh, mengkonsumsi obat penghambat beta sebelum tampil diatas panggung untuk menghindari rasa cemas berlebihan. Obat jenis seperti penghambat beta ini cara kerjanya adalah dengan menjadi penghambat reaksi yang stimulasi adrenalin timbulkan karena rasa cemas dan khawatir seperti jantung berdebar, suara dari dalam tubuh dan ditambah juga dengan peningkatan tekanan darah.

  • Benzodiazepine

Benzodiazepine yang masuk ke dalam jenis obat penenang ini juga bekerja dengan cara mengurangi rasa takut dan membantu penderita untuk lebih rileks. Akan tetapi, untuk dosis yang digunakan harus sesuai dengan anjuran dokter karena bisa berpotensi ketergantungan bagi penderita fobia.

  • Monoamine Oxidase Inhibitors [MAOI]

Obat ini akan bekerja untuk mengatasi serangan panik dan juga fobia sosial yang biasanya diberikan untuk penderita dengan fobia tampil di tempat umum seperti pidato dan ceramah.

  1. Hypnoterapy

Cara penyembuhan fobia ini dilakukan dengan cara memberikan sugesti pada penderita yang dilakukan hypnotherapist dengan tujuan untuk menghilangkan rasa takut pada objek atau situasi tertentu.

  1. Sesentiasi Sistematis

Desentiasi sistematis merupakan pengobatan fobia dengan membuat penderita fobis merasa lebih tenang sehingga mengimajinasikan suasana nyaman dan indah kemudian akan ditampilkan objek atau situasi tertentu yang menjadi fobia penderita.

  1. Abreaksi

Abreaksi adalah pengobatan fobia pada objek tertentu melewati metode pendekatan seperti gambar atau foto fobia yang diseritai pasien yang akan diperlihatkan dari jarak jauh kemudian semakin mendekat dengan bertahap.

  1. Flooding

Flooding merupakan penyembuhan fobia dengan cara memposisikan penderita dekat dengan objek atau keadaan yang ditakuti sampai rasa takut tersebut akan menghilang dalam beberapa tahap.

  1. Reframing

Reframing dilakukan dengan membuat penderita membayangkan kejadian yang sudah berlalu di awal mengalami fobia tersebut dan kemudian akan dilanjutkan dengan terus meminta pasien untuk bercerita pada ahli pengobatan reframing tersebut.

Artikel terkait:

Pengobatan Non-Medis

Selain melakukan pengobatan media untuk menyembuhkan fobia, masih ada beberapa cara lain untuk mengobati fobia dengan menggunakan beberapa bahan alami.

  1. Gingko Biloba

Ginkgo biloba merupakan ramuan yang sudah digunakan sejak lama oleh masyarakat Tiongkok untuk merevitalisasi dan juga meremajakan sistem di dalam tubuh yang bisa meningkatkan energi, gingko biloba juga bisa meningkatkan mood dan mengurangi rasa tertekan atau depresi serta cemas dari serangan fobia tertentu. Gingko biloba juga akan meningkatkan sirkulasi darah di dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan kekuatan dan juga memerangi jenis fobia ekstrim di beberapa negara.

  1. Skullcap Cina

Jenis tanaman herbal ini juga ampuh untuk meredakan rasa cemas dan takut pada penderita fobia. Skullcap Cina juga sudah digunakan sejak lama untuk mengatasi rasa gelisah dan insomnia dan mengandung flavonoids seperti wogonin yang sangat baik untuk mengurangi fobia seseorang. Hormon kortikosteron yang adalah hormon stres tinggi pada penderita fobia akan dimoderasi dengan pemakaian skullcap Cina ini.

  1. Meadow Sweet

Gejala fisik yang ditimbulkan dari fobia seperti palpitasi pada perut, gangguan pencernaan dan panik bisa diatasi dengan mengkonsumsi meadow sweet yang sangat baik untuk mengurangi ketegangan, menenangkan perut dan juga pencernaan. Meadow sweet yang biasanya dikemas dalam bentuk teh ini sangat baik dikonsumsi penderita fobia untuk mengatasi rasa tidak nyaman dengan cara minum teh meadow sweet dengan teratur.

  1. Passion Flower

Passion flower merupakan sejenis obat penenang alami yang ampuh untuk mengurangi gejala fobia. Kecemasan akan situasi atau objek tertentu akan berkurang dengan mengkonsumsi daun dari pohon buah tersebut. Passion flower juga akan memodulasi emosional tubuh sehingga penderita akan tetap dalam keadaan seimbang untuk urusan empsional. Minum teh passion flower ini akan menghilangkan rasa takut serta gugup pada penderita fobia.

  1. Kava

Kava menjadi ramuan berikutnya yang sering digunakan pada masyarakat wilayah Pasifik Selatan. Kava akan bekerja sebagai obat penenang alami dna juga melemaskan otot tubuh. Ekstrak dari akar tanaman Kava ini dapat dikonsumsi dengan cara dilarutkan dalam air mendidih lalu disaring dan dikonsumsi untuk menghilangkan gejala fobia tersebut. Ramuan ini juga sekaligus akan menenangkan sistem gastrointestinal untuk penderita fobia yang memiliki masalah pada perut seperti tingkat keasaman tinggi dan juga mual.

  1. Chamomile

Chamomile menjadi ramuan untuk saraf yang bisa menenangkan dan melemaskan sistem saraf. Chamomile sudah digunakan sejak lama untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan fobia, serangan panik seperti takut, insomnia dan sebagainya. Chamomile akan bekerja sebagai penenang alami yang akan mereleksasi otot sistem saraf dan dalam tubuh sekaligus mempengaruhi neurotransmiter pada otak yang akan membuat penderita fobia lebih tenang dan juga stabil. Daun chamomile bisa dikonsumsi dengan cara dikeringkan dan dijadikan ramuan teha herbal untukk diminum sebanyak 2 kali dalam sehari untuk meringankan gejala fobia tersebut.

  1. Licorice

Akar dari tanaman licoric akan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh sekaligus memodulasi kelenjar adrenal yang menjadi moderator respon fobia terhadap stres dan takut. Akan licorice akan menenangkan gejala fisiologis seperti telapak tangan berkeringat. Selain itu, licorice juga akan memberi ketenangan pada kelenjar adrenalin yang terlampau aktif saat penderita fobia mengalami puncak kecemasan. Untuk mengkonsumsi akar licorice ini bisa dihaluskan dan dicampur dengan air panas lalu disaring dan dikonsumsi setiap hari.

Pencegahan Fobia

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah fobia terjadi seperti perubahan gaya hidup yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti:

  • Menghindari keadaan yang meningkatkan stress sebaik mungkin
  • Konsultasi dengan dokter dan jangan sungkan untuk mengatakan fobia yang dialami
  • Olahraga lebih rutin untuk menurunkan rasa cemas tersebut.
  • Hubungi dokter apabila terjadi serangan panik berlebihan khususnya jika terjadi komplikasi fisik.

Artikel terkait:

Fobia yang merupakan kelainan ini bukanlah sebuah penyakit yang kronis dan bisa disembuhkan dengan cara pengobatan medis dan alami. Akan tetapi, untuk jenis fobia kompleks bisa berdampak buruk yakni mengganggu aktivitas khususnya yang berhubungan dengan sosial atau keramaian publik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn