Urat Terjepit – Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sejumlah orang pasti pernah mendapat pengalaman urat terjepit dengan tanda sakit pada pinggang serta bagian paha sampai kaki (tungkai). Urat terjepit juga diketahui sebagai kondisi yang dinamakan HNP atau sama saja dengan Herniasi Nukleus Pulposus atau juga bisa disebut dengan istilah Herniated Nucleus Pulposus. Artinya adalah bahwa ada penonjolan inti yang berada di bagian tulang belakang dan tonjolan inilah yang dinyatakan telah membuat saraf tertekan sehingga akhirnya urat-urat terasa sakit karena terjepit.

Urat yang terjepit ini sebetulnya lebih terkenal dengan nama saraf terjepit di tengah masyarakat kita. Keadaan seperti ini akan menimbulkan yang namanya kelemahan dan kesemutan pada anggota gerak dan ada rasa nyeri juga yang akan dialami oleh penderita. Bagian tungkai, lengan, pinggang serta punggung adalah target utama dari penyerangan rasa sakit tersebut sehingga membuat penderita tak nyaman dalam beraktivitas.

(Baca juga: nyeri sendi lutut)

Penyebab

Urat saraf terjepit adalah satu kondisi yang bisa disebabkan oleh beberapa hal. Tentu saja kondisi ini tak begitu saja terjadi karena ada sejumlah faktor peningkat risiko urat saraf bisa terjepit, seperti yang akan dibahas di bawah ini.

  1. Faktor Bertambahnya Usia

Kondisi tubuh tak sebaik dan sesempurna sewaktu muda bila Anda menyadari bahwa Anda semakin tua sehingga sangat mudah untuk terkena penyakit, tak terkecuali penyakit yang berkaitan dengan otot. Penuaan juga dihubungkan dengan keausan. Ini jugalah yang disebut dengan degenerasi bantalan atau diskus intervertebra di mana kadar air pada diskus tulang belakang lama-kelamaan akan menjadi hilang. Akibatnya adalah bagian tersebut akan lebih gampang untuk pecah atau robek ditambah dengan fleksibilitas yang kurang.

(Baca juga: penyebab penuaan dini)

  1. Mengangkat Benda Berat

Kondisi tubuh dan kekuatan setiap orang berbeda-beda, ada yang mengangkat barang berat pun tak menjadi masalah meski badannya tergolong berukuran kecil. Ada juga yang mengangkat benda berat bisa langsung sakit pada otot punggungnya sehingga memicu urat terjepit. Maka untuk menghindari urat terjepit khususnya di bagian punggung, mengangkat beban berat tidak perlu harus ada di bagian belakang karena Anda bisa memanfaatkanotot betis dan paha ketika melakukan proses mengangkat.

(Baca juga: kelainan tulang belakang)

  1. Faktor Genetik

Rupanya untuk soal otot dan urat yang terjepit juga bisa dikarenakan faktor keturunan. Apabila ada keluarga inti Anda yang mempunyai riwayat kesehatan yang berhubungan dengan urat saraf ini maka Anda risiko untuk menderita kondisi yang sama pun juga semakin besar.

  1. Kegemukan Berlebih atau Obesitas

Kelebihan berat badan yang jauh dari berat tubuh ideal bisa menyebabkan urat terjepit juga. Masalah urat saraf bisa terjadi dikarenakan tekanan tinggi yang diberikan pada diskus punggung bagian bawah sehingga akhirnya menimbulkan terjepitnya urat saraf yang kemungkinan risiko dapat berkurang apabila Anda mencoba untuk menurunkan berat badan.

(Baca juga: penyebab obesitas)

  1. Faktor Pekerjaan

Pekerjaan yang menuntut aktivitas fisik memang memiliki berbagai risiko, termasuk urat saraf yang dapat terjepit sewaktu-waktu Anda tengah bertugas. Risiko akan lebih besar untuk mengalami urat saraf terjepit di bagian punggung oleh jenis pekerjaan yang berfokus pada kekuatan fisik, seperti misalnya membungkuk, memutar, mendorong, menarik dan mengangkat yang harus dilakukan secara terus-menerus dan berulang kali.

  1. Kurang Asupan Mineral

Faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terserang urat terjepit diantaranya adalah asupan mineral yang kurang, terutama kalsium dan kalium. Penting untuk mengetahui bahaya kekurangan kalsium dan kalium berikut juga sumber makanan apa saja yang mengandung kedua jenis mineral tersebut paling banyak. Tapi juga penting untuk mengetahui kondisi penyakit Anda lainnya bila ada karena ada beberapa keadaan yang mengharuskan Anda untuk membatasi konsumsi kalsium dan kalium.

(Baca juga: penyebab encok)

Gejala

Setelah melihat apa saja yang dapat menjadi faktor pemicu urat saraf yang terjepit, ada beberapa gejala yang juga perlu untuk diketahui. Dengan mengetahui tanda-tandanya secara jelas, maka ketika Anda mengalaminya, Anda bisa langsung mencari cara untuk menanganinya.

  1. Lemah Tubuh

Urat terjepit bukanlah kondisi yang sepele karena bila saraf terjepit mempersarafi otot, maka otot tersebut akan menjadi semakin lemah jika tak segera mendapat penanganan benar. Lama-kelamaan, otot akan makin melemah yang juga akan memberikan efek buruk ke seluruh tubuh. Jika badan menjadi lemah, otomatis ketika berjalan seseorang akan sangat gampang untuk tersandung, atau bahkan dalam kegiatan atau pekerjaannya sehari-hari ia akan merasa tak mampu untuk memegang dan mengangkat barang. Tubuh menjadi lemah bukan hal yang patut disepelekan karena otomatis dengan demikian Anda pun tak bisa bekerja dan beraktivitas seperti biasa.

(Baca juga: kelelahan otot)

  1. Kesemutan dan Mati Rasa

Jika sampai urat terjeput, maka kemungkinan rasanya bagian tubuh tertentu akan mengalami mati rasa atau bisa juga sekadar kesemutan. Jangan anggap enteng kesemutan karena ada sejumlah bahaya kesemutan; dan di kasus ini, biasanya rasa kesemutan atau mati rasa akan menyerang bagian tubuh di mana saraf yang terkena mempersarafi otot tersebut. Jika sudah terlalu sering merasakan kesemutan dan mati rasa, segera membawanya ke dokter untuk diperiksa merupakan keputusan benar dan penting.

(Baca juga: sering kesemutan – kram)

  1. Nyeri di Bagian Kaki dan Lengan

Apabila urat terjepit terjadi di punggung bagian bawah, ini artinya rasa nyeri yang paling intens akan dirasakan di sekitar betis, paha, kaki dan bokong. Namun apabila urat terjepit ini dialami tepat di bagian leher, yaitu tulang belakangnya, rasa sakit akan timbul dan paling intens pada lengan dan bahu. Hal ini akan sangat tidak nyaman apalagi saat tulang belakang digerakkan ke posisi tertentu, bahkan saat batuk dan bersin pun rasa sakit akan sangat terasa dan bisa memburuk.

(Baca juga: leher kaku – penyebab leher kaku dan tegang)

  1. Sensasi Terbakar

Sensasi seperti terbakar bisa terjadi dan muncul menyertai rasa nyeri yang timbul pada bagian lengan maupun kaki. Karena sensasi terbakar, rasanya akan sakit dan panas sehingga sangat wajib untuk langsung dibawa ke dokter demi mendapatkan pertolongan medis profesional. Bila dibiarkan lebih lama, takutnya keadaan dari urat terjepit ini makin parah dan akan lebih sulit diobati.

(Baca juga: cara mengobati tangan keseleo dan bengkak)

Pengobatan

Rasa sakit akibat urat terjepit akan dirasa sangat tidak nyaman apalagi ketika bagian yang terkena imbasnya digerak-gerakkan. Tentu mendiamkannya tak akan membantu sama sekali, tapi untuk bekerja dan beraktivitas pun tak memungkinkan. Oleh sebab itu, cara mengobati berikut ini dapat menjadi referensi Anda sekalian.

(Baca juga: jenis-jenis narkoba, gambar, efek, dampak, dan pengertiannya)

  1. Obat-obatan

Untuk mengobati secara medis, urat terjepit bisa diatasi dengan mengonsumsi obat nyeri, seperti halnya naproxen dan ibuprofen. Sedangkan untuk obat nyeri saraf yang bisa diandalkan antara lain adalah tramadol, duloxetine, gabapentin, serta amitriptyline yang bisa meredakan rasa nyeri yang dialami penderita dikarenakan saraf yang telah rusak. Selain itu juga masih ada pelemas otot, obat ini dalah relaksan otot yang biasanya dokter resepkan apabila memang pasien menderita kejang otot.

Mungkin Anda juga pernah mendengar akan suntikan kortison; suntikan ini gunanya adalah untuk meredakan peradangan dan melalui suntikanlah kortikosteroid bisa diberikan secara langsung ke bagian area saraf tulang belakang tepat urat terjepit. Narkotika pun menjadi alternatif obat di sini untuk rasa nyeri akibat urat terjepit. Apabila dengan obat urat terjepit biasa yang Anda beli tidak mempan, dokter bisa saja memberi resep narkotika, seperti kombinasi acetaminophen dan oxycodone atau bisa juga mempertimbangkan kodein yang sama fungsinya, khususnya untuk waktu yang singkat.

(Baca juga: jenis obat analgesik, fungsi, efek samping, dosisnya)

  1. Pembedahan

Pembedahan sebetulnya adalah solusi yang jarang digunakan karena sangat sedikit penderita urat terjepit yang akhirnya harus dibedah. Operasi akan betul-betul disarankan di akhir oleh dokter apabila pengobatan konservatif yang sebelumnya sudah disebutkan sama sekali tak berkhasiat dan membantu pasien untuk membuat gejala lebih baik dan berkurang sesudah 6 minggu. Jika pasien sudah mulai merasakan mati rasa dan juga kelemahan pada tubuhnya, lalu sulit berjalan bahkan untuk berdiri sekalipun, serta sudah tidak mampu mengendalikan kandung kemih, operasilah jalan keluarnya.

(Baca juga: makanan yang cepat menyembuhkan luka operasi)

  1. Injeksi Steroid Epidural

Untuk pilihan pengobatan satu ini biasanya akan dianjurkan bagi yang mengalami saraf sciatic yang terjepit dan dengan solusi satu ini ras nyeri akan menjadi reda berikut juga dengan urat saraf yang akan cepat sembuh. Sesudah dokter menyatakan seberapa serius tingkat dari kondisi yang Anda alami, Anda dapat mendiskusikan perihal suntikan steroid dengan terapis. Suntikan ini akan dilakukan pada tulang belakang dan hanya dokter saja yang boleh melakukannya, jadi Anda tidak boleh untuk menyuntikkannya sendiri.

Tidak seperti penderita diabetes yang bisa menginjeksi insulin ke darah sendiri setelah mendapat panduan dari ahli medis, khusus untuk urat terjepit dengan suntikan steroid harus dilakukan oleh profesional medis. Orang yang melakukan suntikan kepada Anda harus sudah terlatih sehingga efek samping yang terjadi pun kemungkinan akan sangat kecil. Efek samping yang dapat terjadi meski sangat jarang antara lain adalah:

  • Pendarahan di bagian yang kena suntik.
  • Nyeri pada bagian punggung.
  • Mengalami diare.
  • Mual dan muntah-muntah.
  1. Hindari Menggunakan Anggota Tubuh yang Nyeri

Cukup sulit memang kalau dipikir-pikir karena pada dasarnya rasa nyeri umumnya akan terjadi di bagian kaki dan lengan yang merupakan 2 organ penting untuk menjalankan aktivitas dan pekerjaan setiap hari. Namun, untuk kondisi otot dan urat yang lebih baik, jarang menggunakan organ tubuh yang terkena akan otomatis mampu meringankan rasa nyeri dan mengobatinya secara perlahan. Memakai tendon, sendi maupun otot yang sudah terkena secara berulang kali hanya akan membuat kondisinya semakin buruk karena saraf akan makin tertekan.

Ini dikarenakan saraf kemudian makin menyempit dan juga membengkak dan cara paling sederhana untuk membuatnya lebih baik adalah dengan ambil waktu untuk istirahat, seperti di bawah ini.

  • Area urat yang mengalami terjepit sama sekali tidak boleh digerakkan maupun diregangkan atau bagian tersebut akan makin terjepit dan sakit. Gejala-gejala akan bisa menjadi lebih buruk dengan melakukan gerakan tertentu, maka sebaiknya harus benar-benar dihindari.
  • Jagalah agar pergelangan tangan pada posisi lurus ketika tidur alias Anda perlu menghindari adanya tekukan di bagian sendi supaya rasa sakit yang misalnya ada di bagian itu bisa mereda. Rasa nyeri dari tekanan apapun akan lebih ringan dengan melakukan hal demikian.

(Baca juga: tangan kram dan kaku)

  1. Memanfaatkan Penahan

Mungkin pekerjaan Andalah yang menuntut Anda untuk tetap aktif meski tangan dan kaki tengah cedera, maka untuk membuat keadaan tidak semakin parah, bidai atau penahan akan sangat dibutuhkan. Saat Anda tak punya waktu untuk membantu urat yang terjepit untuk istirahat seperti yang Anda harapkan, bidai atau penahan akan sangat menolong terutama supaya gerakan di area yang sakit bisa dicegah. Segala pekerjaan dapat dilakukan seperti biasanya dengan bantuan alat tersebut.

Cukup gampang untuk menemukan penahan, apalagi jika Anda mencarinya di toko-toko obat. Tak perlu khawatir soal pemakaiannya karena ada instruksi yang bisa diikuti dengan mudah. Untuk sindrom lorong karpal yang mengakibatkan urat terjepit, maka penahan dibutuhkan untuk bagian siku dan pergelangan tangan, sementara untuk penahan leher akan diperlukan jika memang urat saraf yang terserang adalah di bagian leher.

(Baca juga: pertolongan pertama pada patah tulang)

  1. Hidroterapi

Urat saraf yang terjepit biasanya akan membengkak dan inilah yang memicu saraf untuk tertekan lebih serius lagi. Jika ingin sirkulasi lebih lancar dan pembengkakan bisa berkurang, hidroterapi adalah jawabannya, yaitu dengan memanfaatkan es dan panas yang dirotasikan antara periode di bagian urat terjepit. Es bisa ditempelkan kurang lebih 15 menit dengan waktu 3-4 kali dalam sehari sehingga peradangan bisa lebih ringan.

Baru setelah esnya selesai, bantalan panas dapat ditempelkan di bagian urat yang terjepit yang harus lebih lama, yaitu dengan durasi 1 jam dan disarankan untuk dilakukan 4-5 kali dalam 1 minggu sampai gejala terasa lebih baik. Untuk cara detilnya, bisa coba dilihat sebagai berikut:

  • Kantong es yang sudah disiapkan dapat ditempelkan tepat di bagian yang terserang dengan memberi sedikit tekanan saat menempelkannya. Area yang terjepit akan didinginkan oleh tekanan ini, maka silakan coba untuk memakai kain lembut di antara kulit serta kantong es supaya tidak menimbulkan luka akibat saking dinginnya es yang digunakan. Paling maksimal waktu penempelan adalah 15 menit dan tak boleh lebih dari itu atau malah justru bisa membuat penyembuhan lebih lambat.
  • Bantalan panas atau botol yang sudah diisi air panas bisa Anda pakai dan menempelkannya setelah penempelan es selesai. Ini dimaksudkan untuk membuat aliran darah terdorong sehingga proses penyembuhan dapat dipercepat; hanya saja, waktu paling maksimal hanya boleh sampai 1 jam atau peradangan bisa meningkat karena terlalu lama.

(Baca juga: jenis kelainan saraf – jenis-jenis penyakit saraf)

  1. Istirahat yang Cukup

Apapun jenis penyakit yang Anda derita, istirahat atau tidur yang cukup adalah salah satu cara mengobati penyakit tersebut, tak terkecuali pada kasus urat yang terjepit. Kerusakan yang terjadi pada tubuh dapat diperbaiki ketika Anda tidur dengan waktu lebih lama dari biasanya di mana cara ini begitu efektif dan alami untuk dicoba. Akibat kurang tidur malam bisa membahayakan kesehatan tubuh, maka hal ini penting untuk Anda perhatikan.

Ekstra 2 jam akan sangat berarti untuk tubuh dan urat yang terjepit tersebut dan gejala yang serius pun bahkan bisa berkurang. Dengan tidur yang cukup, otomatis rasa sakit akan mereda karena penggunaan bagian tubuh yang terasa nyeri tersbut otomatis akan terbatasi. Dengan tidur dengan memberikan jam ekstra, tubuh Anda akan dibuat lebih sedikit bergerak.

(Baca juga: penyakit akibat kurang tidur)

  1. Dipijat

Ketika urat terjepit dialami oleh Anda, jangan ragu untuk memanggil tukang pijat karena pada urat saraf yang terkena memang memerlukan teknana sehingga ketengangan dapat menjadi lebih reda dan rasa sakit pun juga akan berkurang. Seluruh tubuh bisa mendapatkan pijatan supaya otot akan menjadi lebih tenang dan rileks, bahkan untuk area yang terjepit pun bisa sekaligus dilemaskan. Daerah di sekitar urat yang terjepit pun dapat dipijat untuk menyediakan kelegaan dan menyembuhkan saraf tersebut asalkan pijatannya lembut.

Pijatan tak perlu kencang atau kuat-kuat dan Anda bisa mencobanya sendiri ketika sedang tidak sibuk untuk mengurut secara perlahan di bagian yang terjepit dan terasa sakit. Pakai jari-jari Anda sehingga otot-otot menjadi lemas dan sirkulasi darah kembali normal. Tekanan yang tidak diperlukan sebaiknya dihindari karena dapat memperburuk kondisi urat yang terjepit; tekanan yang dimaksud adalah tekanan keras saat memijat berikut juga dengan memijat jaringan dalam secara intens.

(Baca juga: bahaya terapi listrik)

  1. Melakukan Terapi Fisik

Solusi pengobatan lainnya yang dapat dipertimbangkan adalah terapi fisik dengan terapis fisik profesional. Solusi ini sangat boleh dipilih ketika Anda merasa bahwa sudah mulai kesulitan untuk bekerja dan berkegiatan seperti biasa. Memang disebutkan sebelumnya bahwa urat terjepit tak seharusnya diregangkan atau dibuat aktif, tapi latihan khusus bersama dengan terapis fisik akan sangat aman untuk Anda tempuh.

Ada arahan khusus yang akan diberikan sang terapis untuk meregangkan bagian yang sakit secara benar sehingga urat yang terjepit tersebut akan sembuh. Latihan khusus akan meliputi pelonggaran tekanan di bagian saraf yang terjepit dan rasa sakit pun akan berkurang secara berangsur. Meski sudah tahu apa yang harus dilakukan, jangan mencoba-coba sendiri di rumah apabila memang sang terapis menyarankan demikian dengan memberikan Anda latihan tambahan.

(Baca juga: cara mengatasi keseleo pergelangan kaki)

  1. Latihan Konservatif

Urat saraf yang terjepit memang butuh istirahat lebih, tapi pemompaan darah juga di saat yang sama bisa dipertahankan dengan melakukan latihan konservatif, yaitu aktivitas harian yang dibuat ringan dan nyaman. Penyembuhan dari urat saraf yang terkena sebenarnya bisa disembuhkan dengan peredaran oksigen dan darah serta adanya otot yang kuat. Contoh latihan yang bisa dilakukan tanpa membahayakan urat saraf Anda adalah dengan berjalan-jalan biasa atau mencoba olahraga berenang. (Baca juga: bahaya berenang di malam hari)

Mengapa harus kedua aktivitas tersebut? Ini dikarenakan berjalan dan berenang adalah 2 kegiatan yang mampu membuat tekanan di tendon serta sendi tempat urat saraf yang cedera atau terjepit bisa diminimalisir dengan membuat otot-otot bergerak. Istirahat yang lama bukan berarti Anda harus beristirahat seterusnya selama berhari-hari, tentu kurang gerak pun bisa membuat kekuatan otot makin memudar. Penyembuhan urat terjepit bisa menjadi lebih lama jika Anda tak berani bergerak sama sekali.

Asalkan postur tubuh Anda dijaga dan dipertahankan dengan baik ketika beristirahat dan berolahraga, semuanya akan baik-baik saja, bahkan ketegangan di area saraf pun akan mereda. Diimbangi dengan mengendalikan bobot tubuh dengan pola hidup sehat nan seimbang, urat saraf terjepit bisa dicegah untuk tidak terulang kembali.

(Baca juga: gejala kekurangan kalium – bahaya kekurangan kalium)

  1. Menambah Asupan Kalium

Sebagai salah satu jenis mineral, kalium sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang serta otot Anda, bahkan yang berperan besar dalam metabolisme sel adalah kalium. Kurangnya asupan kalium pada tubuh Anda juga bisa fatal karena koneksi antar saraf bisa menjadi lemah karena hal tersebut sehingga gejala urat terjepit pun bisa timbul. Asupan kalium yang ditingkatkan bisa melalui pola makan yang diubah sehingga gejala dapat diredakan dan fungsi saraf bisa terjaga selalu keseimbangannya.

  • Mengonsultasikan dengan dokter tentang bagaimana memperbaiki asupan kalium yang kurang akan jauh lebih baik karena dokter tahu apa yang paling baik untuk Anda. Dokter dipastikan akan menyarankan Anda untuk mendapatkan asupan kalium jauh lebih besar dari sebelum-sebelumnya dengan mengubah pola makan. Ini akan direkomendasikan tepat sesudah penyebab dasar urat terjepit diketahui dan ditentukan.
  • Kacang, pisang, alpukat serta aprikot adalah jenis-jenis makanan yang sangat kaya akan kadar kaliumnya, sedangkan untuk penyerapan kalium yang sempurna, Anda bisa coba meningkatkannya dengan mengonsumsi jus jeruk dan susu skim. (Baca juga: makanan yang mengandung kalium tinggi dan manfaatnya)
  • Untuk tambahan, bila diperlukan Anda pun boleh mengonsumsi suplemen kalium yang diseimbangkan dengan pola makan sehat. Meminum suplemen ini secara rutin tentu harus dengan seizin dan sepengawasan dokter Anda. Anda wajib mendiskusikan konsumsi suplemen kalium dengan dokter apabila Anda punya masalah kesehatan lain, seperti gangguan penyakit ginjal atau sedang meminum obat lainnya.

(Baca juga: makanan yang mengandung kalsium tinggi)

  1. Menambah Asupan Kalsium

Kasus urat terjepit juga dapat diobati dan dirawat dengan meningkatkan asupan kalsium di dalam tubuh sebab kalsium tak hanya baik untuk kesehatan tulang. Makanan dengan kalsium tinggi antara lain adalah kale, bayam, yogurt, susu serta keju yang semuanya ini akan menyembuhkan kondisi urat terjepit Anda lebih cepat. Bila diperlukan, suplemen kalsium juga tersedia dan boleh diminum asalkan sudah mendapat rekomendasi atau persetujuan dokter untuk meminum dengan dosis yang tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn