Rasa sakit yang dialami di bagian leher, bisa jadi itu adalah saraf kejepit pada leher di mana sebetulnya adalah masalah yang umum. Saraf kejepit tidak boleh dianggap enteng apalagi dibiarkan begitu saja tanpa adanya penanganan khusus. Ketika urat terjepit, hal ini tak boleh disepelekan karena memang mampu memicu sakit yang serius dan membuat penderitanya tak nyaman.
Saking tak nyamannya, seorang penderita saraf kejepit bisa-bisa tak mampu melakukan rutinitasnya seperti biasa. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, baik itu pada anak-anak, maupun pada orang dewasa dan orang yang sudah lansia meski memang orang yang sudah tua jauh lebih rentan. Anda perlu menyimak segala kemungkinan penyebab dan bahayanya berikut cara mengatasinya.
(Baca juga: terapi syaraf kejepit)
Penyebab
Leher adalah salah satu bagian tubuh yang termasuk rentan dalam mengalami saraf terjepit. Jadi, ciri-ciri syaraf kejepit tak hanya bisa terjadi hanya pada bagian punggung atau pinggang saja. Pertama-tama, perlu dimengerti betul bahwa saraf termasuk bagian paling penting dari sistem saraf. Penyumbatan atau pengurangan cairan neuron bisa terjadi akibat penekanan pada saraf.
Ketika hal tersebut dialami, degenerasi membran pun terjadi sebagai akibatnya sehingga otomatis fungsi sel saraf di dalam tubuh menjadi rusak. Berikut di bawah ini adalah beberapa contoh kemungkinan penyebab dari saraf terjepit di bagian leher. Dengan mengetahui potensi penyebab, pengobatan yang tepat juga bisa ditentukan.
- Obesitas
Kegemukan jangan pernah dianggap sebagai masalah yang enteng karena selain memicu segala jenis-jenis penyakit jantung, lalu juga stroke dan kolesterol tinggi, obesitas bisa menyebabkan saraf kejepit. Ingat bahwa inti terjadinya saraf terjepit adalah adanya tekanan pada saraf dan hal ini bisa terjadi saat seseorang terlalu gemuk.
- Posisi Tidur yang Salah
Memang benar bahwa kita tak dapat mengendalikan postur tubuh kita di kala tidur karena kita tak sadar. Posisi tubuh yang kurang nyaman atau yang biasanya dianggap dengan salah posisi dapat menjadi pemicu utama dari saraf kejepit di bagian leher. Tubuh yang posisinya nyaman ketika tidur tentu akan terjauh dari kemungkinan saraf kejepit.
- Posisi Duduk atau Bekerja yang Salah
Tak hanya ketika tidur, seseorang juga dapat mengalami saraf kejepit di bagian leher saat ia salah dalam posisi duduk atau bekerja. Hal ini bisa terjadi akibat terus-terusan berada pada posisi yang sama, seperti misalnya posisi terus di hadapan komputer ketika bekerja.
Posisi yang terus dalam keadaan yang sama akan membuat leher menjadi kaku dan saat digerakkan secara mendadak, kemungkinan saraf tidaklah dalam kondisi siap. Posisi tubuh sewaktu bekerja sangatlah menentukan, maka pilih posisi yang nyaman dan hati-hatilah terhadap saraf yang bisa kejepit.
- Olahraga Berlebihan atau Salah Gerakan
Bahaya olahraga yang berlebihan atau salah gerakan pada saat berolahraga bisa jadi menyebabkan leher sakit. Tak hanya sakit, kemungkinan saraf kejepit terjadi di bagian leher pun cukup besar, apalagi kalau sebelumnya tidaklah melakukan pemanasan. Oleh karena itu, selalu waspada terhadap gerakan yang dilakukan sewaktu olahraga.
- Penyakit Cakram Degeneratif
Leher yang terserang saraf kejepit bisa juga dikarenakan penyakit cakram degeneratif di mana ini biasanya terjadi pada orang-orang yang sudah beranjak tua. Para manula atau lansialah yang paling sering mengalami saraf leher kejepit akibat penyakit cakram degeneratif. Ini ada kaitannya erat dengan efek dari bertambah umur dan penuaan.
- Trauma
Ketika seseorang mengalami kecelakaan, maka trauma berpotensi terjadi yang akhirnya mengakibatkan saraf kejepit di bagian leher. Trauma secara mendadak atau tiba-tiba dapat menyebabkan saraf di bagian leher semacam terkejut. Oleh karena itu, saat mengalami kecelakaan, ada baiknya untuk memeriksakan kondisi tubuh sesegera mungkin.
- Stres Fisik
Ada pula kemungkinan terjadinya saraf kejepit di bagian leher adalah sebagai efek dari stres fisik yang diperoleh secara berlebihan. Anda mungkin adalah salah satu orang yang selalu melakukan pekerjaan secara berulang kali atau mengangkat benda yang terlalu berat di bagian atas kepala. Kelihatannya bagi Anda mungkin sangat gampang, tapi salah-salah bisa menjadikan saraf tertekan dan malah sakit luar biasa.
- Arthritis Leher
Saraf kejepit pada leher juga ada kemungkinan disebabkan oleh arthritis leher. Arthritis leher sendiri paling kerap terjadi lebih kepada orang-orang yang usianya sudah terbilang lanjut. Ini masih ada kaitannya juga dengan degenerasi tulang leher dan juga masalah usia yang bertambah tua.
- Osteoarthritis
Gangguan persendian atau osteoarthritis bisa juga menjadi penyebab utama dari saraf yang kejepit di bagian leher. Ada rasa nyeri di bagian sendi sebagai gejala utamanya, tapi pada umumnya akan mudah hilang tapi juga mudah timbul kembali. Nyeri pun hanya timbul di sejumlah bagian sendi saja.
- Hobi Berpetualang
Tak salah memang kalau Anda memiliki sebuah hobi, apalagi senang berpetualang seperti sky diving, bungee jumping atau kegiatan menantang dan memicu adrenalin lainnya. Namun, perlu juga mewaspadai akan efeknya yang begitu mengancam juga. Saraf kejepit bisa disebabkan oleh gerakan-gerakan dari kegiatan menantang tersebut apabila tidak berhati-hati.
(Baca juga: makanan yang baik untuk syaraf kejepit)
Bahaya
Setelah mengintip sedikit akan penyebab dari saraf terjepit yang terjadi pada leher, tentunya Anda pun perlu mengetahui seperti apa saja bahaya dari terjadinya saraf kejepit. Baik itu terjadi di bagian leher atau di bagian tubuh lainnya, hal ini tetaplah berbahaya. Di bawah ini merupakan sejumlah ancaman kondisi yang wajib diwaspadai.
- Saraf Rusak. Saat terjadi saraf kejepit dan tidak ditangani secara tepat dan cepat, maka saraf akan rusak dan justru kehilangan fungsinya. Aktivitas dari saraf pun akan menjadi terganggu dan bila penderita tetap memaksakan diri untuk melakukan kegiatannya, saraf kejepit akan makin parah kerusakannya. Itulah mengapa aktivitas yang berat sangat perlu untuk dihindari.
- Kesemutan. Kondisi bahaya syaraf terjepit lainnya yang kemungkinan terjadi dan akan begitu kerap dirasakan oleh penderita adalah kesemutan. Sering kesemutan menandakan bahwa saraf tak lagi mampu dan kuat dalam hal menopang dikarenakan saraf yang kejepit. Kesemutan seringkali dianggap enteng, tapi jangan terlalu santai karena bisa berefek buruk ke depannya.
- Mati Rasa. Selain kesemutan, hal yang juga cukup berbahaya adalah kondisi mati rasa yang sering terjadi. Fungsi dari saraf yang sudah tak senormal dulu akan mengakibatkan seringnya terjadi mati rasa. Saraf yang terganggu akhirnya gagal dalam mengirim pesan ke organ otak dan inilah yang menjadikan tubuh tak lagi mampu merasakan hal yang seharusnya bisa dirasakan.
- Sensasi Panas dan Terbakar. Waspadai saraf kejepit di bagian leher sekalipun bisa menjadikan penderitanya merasakan sensasi terbakar. Mirip memang dengan sensasi kesemutan, tapi kesemutan yang berlebihan bisa terjadi ketika saraf kejepit diabaikan begitu saja. Kesemutan berlebihan tandanya adalah timbul rasa seperti terbakar, terutama tepat di bagian saraf yang kejepit.
- Lumpuh. Bahaya paling mengancam pada kondisi saraf kejepit yang terjadi di bagian leher adalah kelumpuhan. Lumpuh bukan lagi seperti mati rasa di mana hanya sementara saja penderita tak mampu merasakan sesuatu. Lumpuh artinya saraf sama sekali akan mati dan dan tak bisa lagi dijalankan, bukan lagi sementara tapi saraf tak akan merasakan apa-apa lagi seterusnya.
(Baca juga: gejala bell palsy)
Cara Mengatasi
Untuk mengatasi saraf kejepit di bagian leher sebetulnya tak jauh beda dengan cara mengobati syaraf kejepit di pinggang dan di bagian tubuh lainnya. Sebelum menjadi terlalu serius dan juga berpotensi menyebar, Anda perlu ekstra hati-hati dalam melakukan rutinitas sehari-hari.
- Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Karena saraf yang kejepit biasanya akan menimbulkan rasa sakit berlebihan di area yang terkena, maka meminum obat khusus pereda rasa sakit adalah cara mengatasi paling utama. Obat tablet parasetamol atau obat pereda nyeri lain seperti ibuprofen juga bisa, bahkan keduanya dapat Anda gabungkan.
- Memerhatikan Posisi Leher
Karena saraf leher dapat terjepit dikarenakan posisi atau postur yang salah, maka tentunya Anda perlu ekstra waspada terhadap postur tubuh Anda. Saat beraktivitas, banyak orang tak begitu memerhatikan posisi yang mereka miliki namun Anda perlu mulai memerhatikan postur serta posisi yang benar akan leher Anda selama beraktivitas.
Postur atau posisi leher yang salah mampu memperburuk rasa nyeri yang terjadi akibat saraf kejepit tadi. Anda perlu mengetahui dan mengenali posisi atau postur leher yang biasa Anda miliki supaya bisa menjauhi dan mengulangi posisi yang salah tersebut. Hindari postur yang benar-benar tidak membuat Anda nyaman supaya saraf kejepit tidak menjadi buruk.
- Menjauhi Aktivitas Leher
Karena saraf kejepit terjadi di leher, otomatis untuk mengatasinya dan mencegahnya menjadi lebih buruk Anda perlu mencegah kegiatan yang berfokus di bagian leher terlalu banyak. Jika sudah sakit leher karena saraf yang tertekan, Anda perlu menghindari kegiatan seperti berkendara motor atau mengemudikan mobil.
Memang pada saat berkendara Anda tidak menggunakan bagian kepala dan leher terlalu banyak apalagi menggerak-gerakkannya. Tapi justru itulah inti masalahnya, Anda membiarkan posisi leher dan kepala di posisi yang sama selama beberapa waktu (entah sebentar atau lama) yang akan menjadikannya mudah tegang, kaku dan malah bertambah sakit. Naiklah kendaraan umum sementara waktu atau minta tolong diantar ketika hendak pergi.
- Kompres Hangat
Isilah sebuah botol dengan air hangat beserta juga handuk yang sudah dicelup atau direndam di dalam air hangat. Ketika saraf kejepit memberikan Anda rasa sakit dan tak nyaman yang begitu mengganggu, segera kompres hangat dengan salah satu dari cara tersebut. Kompresan adalah salah satu solusi terbaik sebagai pereda sakit.
Bahkan adanya rasa kesemutan atau mati rasa juga dapat ditangani ketika Anda menempelkan sesuatu yang hangat ke area yang terserang. Anda bisa melakukannya secara rutin alias setiap hari. Tak masalah juga kalau Anda ingin menggunakan kompres hangat setiap beberapa jam sekali sehingga saraf yang kejepit terasa lebih baik.
- Kompres Dingin
Selain kompres hangat, kompres dingin pun sangatlah membantu. Anda bisa mengaplikasikan kompresan dingin dan hangat secara bergantian (bukan di saat bersamaan) supaya sendi dan saraf yang bermasalah bisa lebih rileks. Air dingin pada dasarnya dapat Anda pakai, tergantung dari rasa nyaman yang bisa Anda rasakan di bagian leher.
- Menggunakan Bantal Keras
Mungkin banyak orang akan memilih bantal empuk untuk membuat tidurnya lebih nyaman. Hanya saja, bagi penderita saraf kejepit pada leher, Anda perlu memilih bantal keras dengan posisi yang rendah. Leher perlu diposisikan secara alami yang hanya bisa diperoleh dengan pemakaian bantal yang keras. Bantal yang juga dengan posisi tinggi akan memperparah rasa sakitnya, jadi pastikan posisinya dibuat rendah.
- Latihan Khusus Leher
Apapun penyebab syaraf terjepit pada kasus Anda, mengatasinya bisa dilakukan dengan cara melakukan latihan khusus leher. Tujuan dari latihan ini adalah untuk membuat jangkauan gerakan lebih meningkat sehingga otot leher juga lebih kuat. Gerakan yang dilakukan tak perlu terlalu sulit karena bisa berbahaya.
Anda dapat melakukan latihan leher dengan mencondongkan kepala ke arah atas dan juga bawah, lalu dilanjutkan dengan memiringkan kepala ke kiri dan kanan supaya otot leher lebih renggang. Dengan cara ini, biasanya leher akan menjadi lebih baik, rileks dan tidak begitu kaku lagi, namun dimohon hati-hati sekali untuk menggerakannya.
- Suntikan Kortikosteroid
Bila cara menyembuhkan syaraf kejepit di atas tidaklah begitu mempan, maka biasanya Anda akan perlu mengonsultasikannya dengan dokter. Suntikan kortikosteroid akan diberikan disesuaikan dengan penyebab atau kondisi dari saraf kejepit pada leher.
(Baca juga: cara mengobati syaraf kejepit)
Itulah serangkaian informasi tentang penyebab, kemungkinan bahaya serta cara mengatasi saraf kejepit pada leher. Semoga membantu dan Anda bisa mencegah sebelum terjadi komplikasi dan mengancam jiwa Anda.