10 Penyebab Syaraf Terjepit dan Pengobatannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Syaraf terjepit sudah menjadi salah satu kondisi yang banyak dijumpai dan dialami orang-orang. Syaraf sendiri merupakan jalinan banyak serat di mana tugasnya adalah sebagai penghubung antara organ tubuh dan sistems saraf pusat dan juga sistem saraf yang lain. Sistem saraf pusat diketahui adalah bagian sumsum tulang belakang dan otak.

Sistem saraf juga disebut sebagai kompleks jaringan saraf yang mampu menjalankan tugas sebagai pembawa pesan dari serta ke otak dan sumsum tulang belakang menuju bagian tubuh seluruhnya. Rasa nyeri hebat biasanya bakal terjadi ketika syaraf terjepit di mana saraf bakal mendapat tekanan dan bagian tulang belakanglah yang terkena serangannya. Biasanya orang akan menyebut kondisi seperti ini sebagai HNP atau Hernia Nucleus Pulposus.

Selain rasa nyeri yang begitu hebat terutama pada kaki dan lengan, ada juga rasa lemah di bagian tubuh tertentu. Beberapa bagian pun turut merasakan kesemutan atau mati rasa. Lalu, sebenarnya apa saja yang menjadi penyebab syaraf terjepit?

(Baca juga: penyebab tangan kesemutan)

1. Faktor Usia atau Penuaan

Tentu saja faktor usia sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan. Ada banyak masalah kesehatan yang disebabkan oleh faktor penuaan atau usia yang bertambah. Karena bertambah tua, otomatis terjadi keausan pada tubuh dan ini dinamakan dengan diskus intervertebra. Nama lainnya lagi adalah degenerasi bantalan, yaitu sebuah kondisi berkurangnya kadar air pada diskus tulang belakang. Inilah yang kemudian menjadi penyebab dari menurunnya fleksibilitas sehingga kerentanan untuk gampang pecah dan robek menjadi makin besar.

(Baca juga: sering kesemutan)

2. Mengangkat Benda Berat

Baik itu orang yang sudah tua atau sekalipun masih muda bisa juga mengalami yang namanya syaraf terjepit ketika mengangkat barang berat. Proses mengangkat benda yang berat, khususnya menggunakan otot punggung bisa saja memicu kondisi syaraf terjepit. Bahkan ketika Anda membungkuk, lalu benda diangkat juga bisa membuat syara kejepit kalau tidak pas dan hati-hati.  Maka dari itu, lebih tepat dan aman untuk mengangkat benda menggunakan otot betis dan paha supaya syaraf tidak terkena getahnya.

3. Pernah Jatuh

Seseorang yang pernah mengalami kecelakaan atau jatuh yang mungkin mengenai sumsum tulang belakang juga bisa menjadikannya mengalami urat terjepit. Ketika bagian saraf yang pernah terluka akibat jatuh digunakan secara salah melalui gerakan tubuh tertentu, tentunya ini bisa kambuh sewaktu-waktu. Maka ketika nyeri hebat terjadi, memang sudah seharusnya Anda memeriksakan diri ke dokter spesialis syaraf.

(Baca juga: penyebab kaki panas dan kesemutan)

4. Pernah Terkena Pukulan

Sama seperti pengalaman pernah terjatuh, Anda yang pernah mengalami pukulan dan mengenai sumsum tulang belakang bakal cukup menyebabkan trauma. Kejadian seperti ini termasuk di dalam peristiwa traumatis yang bisa memang jarang menjadi pemicu HNP, tapi tetap saja ada kemungkinan saraf terjepit untuk terjadi.

5. Faktor Keturunan

Jika misalnya ada salah satu anggota keluarga Anda yang punya riwayat kesehatan syaraf terjepit mampu menurukannya ke saudara atau anaknya. Bahaya syaraf terjepit yang mematikan mampu dialami oleh seseorang yang orang tuanya punya masalah kesehatan serupa. Ada kecenderungan pengembahan HNP yang dipicu oleh faktor genetika sehingga harus rajin cek ke dokter.

(Baca juga: leher kaku)

6. Faktor Pekerjaan

Bagi seseorang yang memiliki pekerjaan dengan tuntutan kekuatan fisik yang besar, potensi untuk mengalami syaraf terjepit bakal jauh lebih besar. Bahkan risikonya malah melebihi potensi gangguan pada punggung. Mendorong, menarik, serta mengangkat barang secara berulang kali bisa sangat berbahaya bagi kesehatan syaraf.

Selain itu, jenis pekerjaan yang menuntut Anda untuk sering membungkuk ke arah samping serta mengharuskan tubuh membuat gerakan memutar akan sangat berisiko. Risiko HNP atau syaraf terjepit bisa semakin meningkat akibat gerakan berulang tersebut. Jadi, perhatikan setiap gerakan yang Anda buat dan bila memang terlalu berisiko, Anda memang sebaiknya mencari jenis pekerjaan yang lebih aman.

7. Kegemukan

Faktor obesitas atau kegemukan yang berlebih dapat menjadi masalah juga bagi kesehatan syaraf tubuh Anda. Karena berat badan berlebih, ini dapat memperbesar kemungkinan Anda mengalami penyakit penyebab tangan mati rasa, yaitu syaraf terjepit. Ketika berat badan lebih dialami oleh Anda, ada tekanan tinggi yang disebabkan pada diskus punggung bawah, jadi mulailah mencari cara menurunkan berat badan.

(Baca juga: jenis kelainan saraf)

8. Aktivitas Olahraga atau Fisik

Kegiatan olahraga memang tidaklah selalu membawa kesehatan bagi pelakunya karena ada beberapa olahraga yang gerakannya justru mampu menimbulkan syaraf terjepit. Gerakan yang salah bisa menjadi penyebab dari terjepitnya sistem saraf dan bila olahraga ini terus-terusan dilakukan dapat memperparah kesehatan sistem saraf Anda. Pilihlah olahraga yang ringan dan tak berisiko mengganggu bagian saraf Anda.

9. Rheumatoid Arthritis

Kondisi ini juga bisa disebut dengan istilah artritis reumatoid di mana ini merupakan peradangan kronis yang terjadi di bagian sendi sehingga menyebabkan bengkak, kekakuan, serta rasa nyeri. Bagian tangan dan kaki adalah yang paling cenderung mengalami hal ini dan mampu berdampak di bagian jaringan area persendian. Dampaknya bisa sampai pada tendon, ligamen, dan otot.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit syaraf)

10. Postur Tubuh Tertentu

Seseorang yang berpostur tubuh tertentu mampu membuat syaraf terjepit terjadi, seperti halnya posisi di mana sisi dalam siku ditekan. Atau, bisa juga karena tertekuknya pergelangan tangan dalam waktu yang cukup lama. Sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gerakan repetitif atau berulang di area yang saraf lewati sehingga inflamasi terjadi di sekitarnya juga mampu memicu syaraf terjepit. Saat syaraf mengalami penekanan apalagi dalam jangka waktu lama mampu mengakibatkan penjepitan.

(Baca juga: bahaya berenang tanpa pemanasan)

Pengobatan Syaraf Terjepit

Ada beberapa hal yang mampu mengobati syaraf terjepit. Rasa sakit yang berlebih bisa diatasi dengan cara-cara pengobatan seperti di bawah ini:

  1. Menghindari Posisi atau Postur Tubuh Penyebab Nyeri
  2. Mengonsumsi Obat Nyeri

Obat-obat pereda rasa nyeri biasanya adalah naproxen dan ibuprofen yang paling disarankan. Namun narkotika juga menjadi salah satu pilihan apabila memang obat HNP yang tersedia bebas di pasaran tak mempan dan tak mampu membuat syaraf terjepit membaik. Narkotika seperti halnya kombinasi antara oxycodone-acetaminophen atau kodein biasanya bisa saja diresepkan oleh dokter untuk waktu yang cukup singkat.

Obat nyeri saraf pun dapat diandalkan, seperti halnya tramadol, amitriptyline, duloxetine, dan gabapentin. Salah satu dari obat tersebut dapat menolong membuat rasa sakit karena saraf yang rusak berkurang. Pelemas otot juga dapat menjadi solusi di mana salah satu contohnya adalah relaksan otot yang dokter bakal respekan juga apabila penderita sampai mengalami yang namanya kejang otot.

Satu lagi jenis obat yang bisa dipakai adalah suntikan kortison. Tujuan dari pemakaian obat satu ini adalah untuk membuat peradangan berkurang. Pemberian kortikosteroid biasanya dilakukan lewat suntikan secara langsung ke area sekeliling saraf tulang belakang. Bicarakan dengan dokter untuk detil lebih lanjut, termasuk soal efek samping dari obat-obat tersebut.

(Baca juga: pengaruh alkohol terhadap sistem saraf manusia)

  1. Pembedahan

Metode pengobatan satu ini memang cukup jarang untuk diterapkan pada penderita atau pasien syaraf terjepit. Ini karena saran operasi biasanya diberikan dokter apabila obat-obatan biasa tidak efektif untuk membuat gejala syaraf terjepit mengalami perbaikan sesudah 6 minggu. Ketika penderita sudah mulai sulit berjalan dan berdiri, ada rasa lemah dan mati rasa, atau bahkan sudah tak bisa mengendalikan kandung kemih, bedah adalah solusi terbaik.

  1. Terapi

Terapi yang bisa digunakan atau dilakukan antara lain adalah traksi, terapi dingin atau panas, maupun stimulasi listrik. Terapi tersebut bisa menjadi alternatif dari obat-obatan biasa yang kurang mempan dalam mengurangi rasa sakit gejala syaraf terjepit. Jika terapi ini tak begitu berhasil, biasanya pembedahan itulah yang bakal disarankan oleh dokter.

(Baca juga: sakit leher sebelah kiri – tangan kebas)

Nyeri punggung bagian bawah atau nyeri leher kiranya jangan disepelekan karena itu bisa menjadi tanda dari adanya gejala penyakit syaraf terjepit. Bila sudah menjalar pula hingga kaki atau lengan, belum lagi ada mati rasa, bagian tubuh melemah dan kesemutan, Anda perlu sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter. Dengan memeriksakan diri, Anda bisa mengetahui apa penyebab syaraf terjepit dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn