22 Penyebab Obesitas Tubuh

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obesitas merupakan kondisi dimana tubuh mengandung terlalu banyak lemak. Orang awam akan mengatakan obesitas dengan istilah kegemukan. Berat badan yang terlalu berlebihan merupakan salah satu gejala yang dialami oleh orang yang mengalami obesitas. Orang yang mengalami obesitas dapat menimbulkan beberapa penyakit lain yang dapat menyerang tubuh. Seperti diabetes, tekanan darah tinggi serta penyekit lainnya, maka obesitas tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Obesitas baik bagi pria ataupun wanita tidak baik, selain mengurangi penampilan obesitas juga memiliki resiko untuk kesehatan. Orang yang terlalu gemuk lebih rentan terkena penyakit daripada orang yang normal berat badannya. Dalam segi penampilan, obesitas juga akan menjadikan kurang percaya diri. Apalagi bagi kaum wanita, menurut pandangan banyak orang wanita yang seksi dan cantik yaitu wanita yang tidak terlalu gemuk (tidak obesitas) serta tidak terlalu kurus, jadi mempunyai berat badan yang ideal. Tentu saja obesitas akan mengurangi rasa percaya diri pada seorang wanita.

Kadar Obesitas Tubuh

Obesitas bisa terjadi sampai tingkat parah atau ekstrim yang disebut dengan obesitas morbid. Orang yang mengalami obesitas morbid sangat berisiko terkena atau mengalami gangguan bahaya jantung koroner. Obesitas morbid ini terjadi jika seseorang memiliki BMI (Body Mass Index) diatas 40 atau lebih. BMI merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat kegemukan seseorang. Cara mengetahuinya dengan alat yang dinamakan kalkator BMI. Ukuran hasil penghitungan kalkulator kemudian anda bandingkan hasilnya dengan patokan yang ada. Patokannya yaitu: jika BMI dibawah 18,5 maka status berat badan kurang, jika BMI 18,5 – 24,9 maka status berat badan normal, jika BMI 25,5 – 29,5 maka status berat badan kelebihan dan terakhir jika BMI 30,0 ketas maka status berat badan obesitas.

Selain kelebihan berat badan ada beberapa gejalalain yang menandakan bahwa seseorang mengalami obesitas yaitu diantaranya sulit tidur, ketika tidur tiba-tiba napas berhenti sebentar, mendengkur, merasakan nyeri punggung atau sendi, pegah (sulit untuk bernapas), sering merasa ngantuk dan lelah, mengalami depresi, terjadi ruam atau infeksi pada lipatan kulit, sering merasa panas, mengeluarkan keringat yang berebihan serta gejala lainnya.

Kalangan yang lebih mempermasalahkan terjadinya obesitas yaitu kalangan remaja, baik remaja putri maupun remaja putra. Menurut kalangan remaja terjadinya obesitas akan menjadikan mereka terlihat kurang menarik bagi lawan jenisnya. Selain itu sekarang di media-media sosial ataupun media massa memberikan tayangan serta berita jika tubuh yang menark dan ideal adalah tubuh yang memiliki berat badan normal, sehingga mindset para remaja semakin terdoktrin bahwa obesitas merupakan hal yang sangat memalukan. Tetapi dalam segi kesehatan obesitas memang kurang baik karena dapat menyebabkan penyakit lain timbul dalam tubuh.
Tidak sedikit remaja ataupun orang dewasa yang mengalami frustasi karena masalah obesitas. Mereka sampai menggunakan obat-obatan atau ramuan diet untuk mengatasi obesitas yang dialami. Bagi industri periklanan moment ini yang dijadikan trik untuk menarik para konsumen bahwa obesitas menjadikan tidak percaya diri serta memiliki banyak risiko penyakit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami obesitas diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Gaya hidup

Obesitas bisa terjadi dikarenakan gaya hidup seseorang, apalagi zaman sekarang kemajuan teknologi telah berkembang pesat sehingga selain memberikan dampak positif bagi kehidupan seseorang tetapi juga memberikan dampak negatif. Teknologi yang canggih akan menjadikan orang malas-malasan karena semuanya dapat dilakuakan dengan lebih mudah tanpa mengelurakan tenaga yang banyak dengan mesin yang canggih. Misalnya dahulu ketika orang akan mencuci pakaian seseorang harus mengeluarkan banyak tenaga untuk mengucek, mengambil air sekarang dengan menggunakan mesin cuci maka seseorang tinggal memasukkan baju kedalam mesin cuci dan memencet tombol yang ada di mesin cuci.

Teknologi yang canggih ini memang menjadika efisiensi waktu serta kemudahan, tetapi disisi lain orang bisa terkena masalah obesitas jika tidak diimbangi dengan aktifitas lain yang dapat membakar kalori serta lemak dalam tubuh. Asupan tenaga serta gizi yang masuk kedalam tubuh lebih besar dibanding tenaga yang digunakan untuk melakukan aktifitas sehingga seseorang akan mengalami obesitas.

baca juga: 21 gaya hidup tidak sehat kematian menanti hindarilah

2. Pola makan berlebihan

Seseorang dapat mengalami obesitas bisa dikarenakan kurang bisa menjaga pola makannya. Orang gemuk akan lebih mudah tergoda pada makanan daripada orang kurus. Orang kurus makan jika merasa lapar atau tubuh membutuhkan asupan tenaga dan gizi. Sementara orang gemuk makan ketika timbul rasa keinginan untuk makan, baik kondisinya lapar atau tidak sehingga asupan makanan terlalu banyak didalam tubuhnya dan hal inilah yang menyebabkan obesitas. Mengkonsumsi makanan yang berlebihan dan terlalu sering akan menyebabkan tubuh mempunyai cadangan makanan berlebih sehingga lemak pada tubuh juga akan menambah dan berlipat-lipat.

Banyak orang yang melakukan diet dengan cara mengurangi jumlah makannya, yaitu dari 3 kali seharimenjadi sekali, hal ini merupakan diet yag salah. Jika anda akan melakukan diet maka tetaplah makan 3 kali sehari dengan porsi yang dikuragi serta menu yang tidak mengandung banyak lemak, tetapi diganti dengan diperbanyak buah dan sayur. Orang gemuk atau obesitas sebenarnya buka karena makan yang terlalu banyak tetapi karena mereka lebih sering ngemil. Jadi hindari kebiasaan terlalu banyak ngemil jika anda ingin mengatasi obesitas serta atur pola makan anda, jangan sampai melakukan pola makan yang berlebihan.

baca juga: makanan pengganti nasi untuk diet

3. Kurang gerak atau olahraga

Orang yang kurang melakukan aktifitas gerak ataupun olahraga dapat memiliki resiko terkena obesitas lebih tinggi dibanding dengan orang yang aktif melakukan gerakan ataupun olahraga. Orang yang bekerja dengan duduk dan tidak banyak bergerak maka sebaiknya diimbangi dengan melakukan olahraga secara teratur dengan intensitas seminggu sekali atau dua kali ketika week end, maka hal ini akan membantu tubuh dalam menormalkan tubuh sera membakar lemak dalam tubuh sehingga lemak dalam tubuh tidak menumpuk yang dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas.

Selain membakar lemak olahraga dapat meningkatkan kesehatan serta kebugaran tubu sehingga tubuh tidak akan mudah terserang berbagai penyakit serta tidak mudah lelah. Gerakan yang dilakukan saat melakukan aktifitas ataupun olahraga akan menjadikan tubuh mengeluarkan tenaga yang dapat membakar lemak dalam tubuh,sehingga tubuh menjadi tidak kelebihan lemak.

baca juga: dampak negatif tidak pernah berolahraga

4. Genetik

Obesitas atau kegemukan bisa terjadi karena faktor genetik atau keturunan. Maka tidak heran jika kita sering menjumpai jika orang tuanya gemuk maka anaknya gemuk. Ternyata jumalah lemak yang ada pada tubuh anak salah satunya ditentukan oleh besarnya lemak yang ada pada tubuh orang tuanya melalui faktor genetik.

Hal ini lebih berpengaruh ketika bayi sedang berada di kandungan ibu. Sang ibu yang mengamali obesitas saat hamil maka unsur lemak ibu akan diturunkan kepada bayi yang sedang dikandungnya. Maka saat bayi lahir unsur lemak yang ada ditubuh bayi akan relatif sama besar dengan unsur lemak ibunya sehingga anak ketika besar nanti juga lebih mudah mengalami resiko obesitas karena memang dari segi genetik telah ada.

baca juga: diabetes penyakit keturunan

5. Kerusakan pada salah satu bagian otak

Pada otak terdapat bagian yang bertugas untuk mengontrol perilaku makan pada seseorang. Bagian otak yang mengatur hal tersebut disebut dengan hipotalamus. Hipotalamus merupakan bagian sel dalam otak yang berhubungan langung dengan sel-sel yang ada diluar otak serta berhubungan langsung dengan kelenjar dibawah otak. Hipotalamus ini memiliki dua bagian kontrol yaitu hipotalamus lateral (HL) yang tugasnya menggerakkan nafsu makan serta hipotalamus ventromedial (HVM) yang tugasnya menghentikan nafsu makan. Jika bagian salah satu hipotalamus pada seseorang rusak maka pola nafsu makannya akan tidak terkendali atau rusak. Jika bagian hipotalamus lateral yang rusak seseorang akan enggan makan sehingga bisa mati, sementara jika hipotalamus ventromedialnya yang rusak maka seseorang akan rakus pada makanan sehingga bisa terjadi kegemukan atau obesitas.

baca juga: kibat kekurangan cairan otak

6. Pengaruh emosional

Emosi seseorang dapat menjadi salah satu penyebab obesitas. Ada sebuah pandangan yang menyatakan bahwa obesitas terjadi karena bermula dari masalah serta emosional yang tidak teratasi. Seseorang akan melampiaskan kemarahan serta emosinya dengan makan. Orang gemuk akan makan lebih banyak saat keadaan emosi atau tegang.

Penelitian yang telah dilakukan pada orang yang gemuk atau obesitas dengan orag yang kurus. Keduanya diteliti dengan cara disajikan keripik ketika mereka sedang menonton film. Film yang ditayangkan ada 4 jens yaitu film yang menegangkan, ceria, merangsang gairah seksual dan sebuah ceramah yang cenderung membosankan. Hasil penelitian bahwa orang kurus selera makan kripik cenderung sama pada semua jenis film yang ditayangkan, sedangkan orang gemuk selera makan kripiknya lebih tinggi pada saat mereka menonton film yang menegangkan. Jadi saat kondisi emosi atau tegang orang gemuk akan cenderung lebih banyak mengkonsumsi makanan.

baca juga: faktor penyebab lemah mental

7. Lingkungan

Lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas. Seseorang yang tumbuh dan berkembang di lingkungan yang mempunyai pandangan bahwa kegemukan adalah simboldari kemakmuran maka orang tersebut akan lebih menginginkan dirinya gemuk sehingga kemungkinan kegemukan lebih mudah terjadi, selama tidak ada faktor lain atau faktor eksternal yang mempengaruhi. Orang obesitas tidak akan mengalami masalah psikologi yang berhubungan dengan kegemukan jika memang lingkugannya mempunyai pandangan bahwa gemuk itu justru lebih baik.

baca juga: 16 bahaya obesitas terhadap kesehatan hingga kanker

8. Faktor sosial

Faktor sosial juga mempengaruhi terjadinya obesitas pada seseorang. Pada negara maju, obesitas lebih sering ditemukan dan dialami oleh orang dengan kelas sosial dengan ekonomi menegah ke bawah, sedangkan pada negara berkembang obesitas lebih sering dialami oleh orang yang mempunyai kelas sosial dengan ekonomi menengah keatas. Hal ini terjadi karena pandangan antara negara berkembang dan negara maju berbeda. Di negara berkembang, berpadangan bahwa orang gemuk berati makmur dan mampu memenuhi gizi yang dibutuhkan sehingga obesitas sering terjadi.

9. Penggunaan obat

Penggunaan obat medis juga merupakan salah satu penyebab terjadinya obesitas. Ada beberapa obat yang mempunyai efek samping menambah nafsu makan, sehingga orang akan makan lebih dari normalnya sehingga obesitas akan terjadi dengan mudahnya serta tanpa disadari. Penggunaan obat KB juga sering membuat oarang menjadi subur, sehingga meningkatkan nafsu makan dan menjadikan obesitas jika tidak diimbangi dengan olahraga yang teratur.

baca juga: cara mengurangi nafsu makan secara alami

10. Faktor gender

Gender merupakan salah satu penyebab terjadinya obesitas. Wanita cenderung lebih mudah mengalami obesitas dibanding dengan pria. Dalam urusan medis, pria lebih tinggi tingkat metabolismenya dibanding dengan wanita. Pria lebih banyak membutuhkan kalori pada tubuhnya sehingga tidak menjadi lemak dan daging. Sementara wanita yang tidak sebanyak pria dalam membutuhkan kalori menjadikan kalorinya menumpuk menjadi lemak dan daging sehingga terjadiya obesitas lebih mudah. Wanita lebih sering dan banyak makan, artinya banyak energi dan zat-zat yang masuk kedalam tubuh, tetapi tidak dikeluarkan dengan seimbang, pemasukan lebih banyak daripada pengeluaran, sehingga ini yang menjadikan faktor kelebihan berat badan.

11. Aktifitas fisik

Aktifitas fisik yang aktif akan membantu tubuh membakar kelebihan lemak dalam tubuh anda sehingga tidak menumpuk dan menimbulkan obesitas. Kalori yang ada dalam tubuh akan digunakan untuk melakukan aktifitas fisik. Jika kita sangat aktif maka lemak juga akan ikut digunakan sebagai energi jika kalori telah habis didalam tubuh. Orang yang cenderung melakukan aktifitas pasif, kalori didalam tubuhnya aka berlebih sehingga tidak digunakan oleh tubuh tetapi bisa menjadi lemak yang menumpuk di dalam tubuh. Orang yang sudah mengalami obesitas akan lebih malas melakukan aktifitas dan gerak karena keberatan berat badan sehingga ruang geraknya akan cenderung lebih susah dan berat.

12. Faktor usia

Faktor usia merupakan salah satu penyebab obesitas. Saat usia semakin tua maka tubuh semakin membutuhkan kalori yang sedikit karena mereka akan cenderung lebih sedikit melakukan aktfitasnya dibanding ketika mereka masih muda. Tubuh akan menjadi kelebihan kalori dan lemak sehingga akan lebih mudah myebabkan obesitas. Usia tua inilah yang lebih mudah terkena obesitas, tetapi jika usia tua anda diisi dengan aktifitas yang banyak serta olahraga yang teratur maka akan mengurangi resiko mengalami obesitas.

13. Kelebihan mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori

Makanan yang mengandung kalori tinggi akan menyebabkan tubuh anda menjadi sangat rentan mengalami obesitas. Makanan ini akan menyumbang kalori yang ada didalam tubuh, jika kalori ini tidak digunakan untuk melakukan aktifitas yang bisa mengurangi kalori didalam tubuh maka akan menyebabkann tubuh kelebihan kalori sehingga mengalami obesitas.

Makanan yang mengandung kalori tinggi lebih sering pada makanan kemasan yang cepat saji seperti nugget ayam, burger, mnuman soda, kentang goreng, ice cream, gorengan, kuah daging, sosis sapi, sosis ayam, sereal manis, cokelat, mayones, aneka krim, kopi instan, mentega, roti gandum, keju, salad dressing serta masih banyak lagi makanan yang memicu timbulnya obesitas jika terlalu banyak dalam mengkonsumsinya. Anda ganti pola makan anda dengan mengkonsumsi buah serta sayur maka ini akan jauh lebih aman karena buah dan sayur selain menyehatkan tubuh juga tidak menimbulkan efek gemuk pada tubuh justru dapat memicu untuk diet.

baca juga: 24 makanan yang mengandung kalori tinggi

14. Terlalu banyak ngemil

Banyak orang yang mempunyai anggapan salah untuk mengurangi kegemukan pada tubuhnya yaitu dengan mengurangi intensitas makannya yaitu sehari menjadi hanya sekali tetapi mereka ngemil atau mengkonsumsi makanan ringan yang banyak. Hal ini justru akan semakin menambah gemuk. Makanan ringan bukan berati tidak mempunyai arti untuk menambah kegemukan pada tubuh, justru hal ini akan merupakan salahsatu faktor pendorong yang sangat cepat untuk menggemukkan badan.

Walaupun hanya makanan ringan yang dikonsumsi tetapi makanan ringan justru biasanya mempunyai kandungan lemak, kalori tinggi serta zat-zat lain yang dengan mudah menyebabkan tubuh menjadi mengalami obesitas. Bagi orang yang sudah mengalami kegemukan sangat menjadi pantangan aktifitas ngemil, apalgi jika dilakukan pada malam hari dengan melakukan aktifitas yang pasif, ini sangat berbahaya yaitu obesitas akan bertambah parah.

baca juga: bahaya makanan ringan snack

15. Zat gula

Zat gula dapat memicu timbulnya rasa lapar sehingga menjadikan anda ingin makan terus atau nafsu makannya bertambah. Zat gula banyak terdapat pada kopi, coklat, kue trat serta banyak jenis kue yang manis. Orang yang telah meraa dirinya gemuk makan jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang mengandung zat gula tinggi. Mengkonsusmis makanan atau minuman yang mengandung zat gula tinggi akan menyebabkan seseorang menjadi semakin menambah nafsu makan sehingga tanpa sadar mengkonsumsi banyak makanan dan berat badan akan semakin bertambah sehingga terjadilah obesitas.

baca juga: bahaya konsumsi gula berlebihan

16. Energi yang tidak seimbang di dalam tubuh

Kegemukan lebih sering terjadi pada wanita, apalagi wanita dengan hanya sebagai ibu rumah tangga maka obesitas lebih rentan menyerang mereka. Obesitas terjadi karena banyaknya energi yang masuk kedalam tubuh tidak seimbang dengan energi yang dikeluarkan oleh tubuh. Wanita lebih sering makan ditambah ngemil tetapi tidak melakukan aktifitas yang mengeluarkan dan membutuhkan kalori banyak maka akan menjadikann kelebihan kalori didalam tubuh. Aktifitas gerak yang sedikit juga tidak mampu membakar lemak banyak sehingga lemak menumpuk di dalam tubuh dan menjadikan obesitas.

17. Kehamilan dan pasca melahirkan

Wanita ketika sedang hamil cenderung akan mengalami kenaikan berat badan hingga mencapai 10 sampai 15 kg. hal ini terjadi karena pengaruh janin yang dikandung, tetapi setelah pasca melahirkan wanita juga kesulitan menurunkan berat badan seperti sebelum hamil, hal ini karena wanita menyusui sehingga memerlukan banyak makanan yang harus dikonsumsi untuk memperlancar produksi ASI sehingga nafsu makan bertambah beriringan dengan berat badan yang bertambah.

18. Malas berolahraga

Olahraga akan membantumembakar lemak yang ada didalam tubuh sehingga tubuh anda akan menjadi ramping serta ideal. Orang yang malas melakukan olahraga akan menjadikan lemak di dalam tubuh semakin menumpuk sehingga akan menyebabkan obesitas. Lakukanlah olahraga secara rutin dan jangan melas-malasan, ingat bahwa obesitas tidak baik untuk kesehatan.

19. Melewatkan makan

Orang melakukan diet seringkali salah presepsi dengan mengurangi intensitas makan mereka. Ini justru akan menjadikan mereka makan yang banyak pada setelahnya. Orang yang ingin diet maka makanlah dengan intensitas yang sering dalam arti mengatur jadwal makan, dengan mengurangi jumlah yang dimakan. Bukan malah mengurangi intensitas makan dari 3 kali menjadi sekali. Hal inilah yang akan menjadikan semakin gemuk, karena jika kita melewatkan sarapan justru makan siang kita akan banyak, jika kita melewatkan makan siang, makan malam kita akan semakin banyak. Hal ini yang menjadikan tubuh semakin gemuk karena pola makannya yang salah.

20. Kurang tidur

Kurang tidur akan menjadikan orang merasa lapar sehingga makan dan akan menjadikan semakin gemuk. Jika tidur kita cukup maka menjadikan tidak terlalu banyak makan sehingga tidak terjadi obesitas karena waktunya digunakan untuk tidur bukan untuk makan

baca juga: penyakit akibat kurang tidur

21. Pemanas dan pendingin ruangan

Seseorang yang sering berada di dalam ruangan baik yang ada pemanas atau pendingin ruangan akan lebih mudah terserang obesitas karena kalori didalam tubuh hanya sedikit yang dibakar untuk mengatr suhu tubuh karena sudah terbantu oleh alat pemanas atau pendingin ruangan.

22. Makan dimalam hari

Makan dimalam hari menyebabkan lebih mudah mengalami obesitas karena pada malam hari orang cenderung lebih pasif dalam melakukan aktifitas dibanding dengan siag hari sehingga kalori yang digunakan lebih sedikit. Jenis makanan juga berpengaruh dalam mempengaruhi penyebab obesitas.

Demikian beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas atau kehamilan. Tetapi jika dimbangi dengan olahraga yang teratur serta gaya hidup sehat resiko obesitas akan terkurangi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn