Banyak yang menyangka jika gangguan pencernaan dalam tubuh biasanya disebabkan oleh makanan asam, terlalu pedas, telat makan, atau bahkan bentuk bahaya akibat tidak makan seharian. Ternyata, gangguan pencernaan juga dapat disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri. Infeksi bakteri biasanya terjadi ketika masa anak-anak, namun baru terasa efeknya setelah beberapa tahun kemudian. Gangguan pencernaan akibat infeksi bakteri merupakan gangguan yang banyak dialami bahkan hampir setengah penduduk dunia.
Mereka yang terinfeksi tukak lambung atau luka lambung ketika masa anak-anak biasanya berhubungan dengan beberapa kondisi sebagai berikut:
- Anak-anak tinggal dalam satu rumah yang sesak dimana ada banyak penguni di dalamnya.
- Sumber air bersih yang tidak memadai untuk beragam kebutuhan, seperti minum, mandi, ataupun memasak. Hal ini membuat anak-anak akan mudah tertular penyakit karena bakteri.
- Tinggal di daerah berkembang dengan kesehatan lingkungan yang buruk.
- Tinggal satu atap dengan penderita penyakit terkait.
Bahaya Luka Lambung
Penyakit yang tidak segera diobati dapat menyebabkan komplikasi seperti yang di bawah ini:
- Luka yang menjadi koreng pada lambung atau yang disebut dengan ulkus. Hal ini dapat terjadi akibat lapisan pelindung dirusak oleh keberadaan bakteri H. pylori.
- Terdapatnya radang pada bagian dinding lambung atau gastritis. [baca juga: gastritis pada lambung – cara mencegah gastritis]
Penyebab Luka Lambung
Ada beberapa penyebab luka di lambung dan cara mengatasinya. Di bawah ini akan dijelskan lebih dahulu penyebabnya, yaitu:
1. Infeksi Bakteri
Infeksi akibat bakteri dapat terjadi karena kontak langsung dengan air liur, kotoran, atau muntah. Selain itu, bakteri penyebab infeksi juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang telah terkontaminasi sebelumnya.
2. Konsumsi Obat
Selain disebabkan oleh bakteri, luka lambung juga dapat terjadi pada orang yang gemar mengonsumsi jenis obat-obatan inflamasi nonsteroid. Jenis obat-obatan inflamasi nonsteroid merupakan obat yang beguna untuk menurunkan panas serta pengurang rasa nyeri. Contoh penggunaan obat ini adalah ibuprofen, asam mefenamat, meloxicam, aspirin, dan piroxicam. Jenis obat tersebut dapat menghambat sintesis prostaglandin yang berakibat pada iritasi epitelium dan memicu munculnya luka lambung.
Prostaglandin merupakan salah satu senyawa penting di dalam tubuh yang berguna untuk melindungi fungsi fisiologis dalam tubuh. Sebagai contohnya adalah melindungi mukosa lambung serta melindungi fungsi ginjal. Saat produksi prostaglandin di dalam lambung menjadi terhambat, maka perlindungan mukosa dalam lambung akan menjadi berkurang. Akibatnya peningkatan risiko luka lambung akan terjadi.
baca juga: jenis obat analgesik fungsi efek samping dosisnya
Ciri-Ciri Luka Lambung
Ada beberapa gejala yang menandakan seseorang mengalami luka lambung, antara lain:
1. Mual dan muntah
Rasa mual disertai muntah umumnya terjadi pada mereka yang mengalami gangguan pencernaan. Saat mengalami mual dan muntah sebaiknya beristirahat. Memaksakan untuk tetap beraktivitas, hanya akan membuat gejala mual dan muntah yang dialami semakin parah. Sakit pada lambung adalah ketika lambung mengalami luka. Jika tetap mengonsumsi jenis makanan asam dan pedas, maka sakit di lambung akan semakin parah. Pada tingkat yang telah parah juga dapat menjadi penyebab muntah darah.
baca juga: sering mual setelah makan – kepala sering terasa berat pusing dan mual
2. Rasa tidak nyaman pada perut
Ketika penyakit lambung tengah kambuh, perut akan mengalami rasa tidak nyaman. Hal ini disebabkan oleh asam lambung yang berakibat pada perut kembung. Gas yang terlalu banyak di dalam perut akan berkumpul dan membuat perut terasa tidak nyaman dan menjadi penyebab perut kembung. Supaya rasa tidak nyaman pada perut tidak terjadi, diperlukan cara mengatasi perut kembung atau cara mencegah masuk angin dan perut kembung.
artikel terkait:
- ciri asam lambung dan obatnya
- penyebab asam lambung naik
- bahaya asam lambung naik
- cara mengobati asam lambung naik
3. Nyeri
Ketika lambung tengah mengalami masalah, sensasi layaknya tertusuk atau terbakar biasanya akan dialami oleh penderita. Jika rasa sakit yang tercipta tidak segera ditindaklanjuti, maka tubuh akan semakin bermasalah. Selain mengalami nyeri, penderita juga akan mengalami sensasi seperti terbakar. Terlebih saat penderita mencapai kondisi luka lambung yang akut, maka sensasi terbakar akan semakin menyiksa.
4. Air liur berlebih
Keluarnya air liur dengan cepat juga bisa menjadi pertanda jika lambung tengah mengalami masalah. Ciri penyakit lambung yang satu ini biasa terjadi pada semua penderita. Air liur merupakan zat pembersih alami di dalam mulut untuk menghilangkan sisa makanan serta mengusir kuman dalam mulut.
5. Nafsu makan berkurang
Menurunnya nafsu makan seseorang dapat disebabkan oleh gejala sakit lambung. Makan merupakan salah satu cara nutrisi bisa masuk ke dalam tubuh. Nutrisi diperlukan untuk menunjang kesehatan seseorang. Nutrisi yang berkurang tentu akan berdampak buruk sehingga kesehatan tubuh menurun.
baca juga: cara meningkatkan nafsu makan
6. Bersendawa berlebihan
Jika sering bersendawa secara tiba-tiba setelah mengonsumsi makanan, bahkan dengan intensitas yang lebih sering dan tidak seperti biasanya merupakan tanda-tanda seseorang terkena penyakit lambung sehingga penyakit lambung merupakan salah satu penyebab sering bersendawa. Gejala ini terjadi untuk membuang kelebihan gas yang ada di dalam perut.
7. Sakit tenggorokan
Gejala luka lambung lainnya adalah rasa sakit saat ingin menelan makanan. Bukan hanya itu, melainkan ketika menelan ludah pun tenggorokan akan terasa sakit dan tidak nyaman. Rasa sakit yang sama pada tenggorokan, juga sering terjadi ketika mengalami sakit tenggorokan akibat panas dalam dan radang. Dengan demikian, penderita biasanya mengalami kesulitan dalam menelan makanan yang masuk.
baca juga: penyebab sakit tenggorokan saat menelan – obat sakit tenggorokan – cara mengatasi sakit tenggorokan
8. Bau mulut tak sedap
Bukan hanya gigi berlubang atau dampak negatif dari makanan yang dikonsumsi, namun bau mulut tak sedap juga dapat terjadi pada penderita luka lambung.
baca juga: penyebab bau mulut dan cara mengatasinya – cara mencegah bau mulut – cara mengatasi bau mulut – cara menghilangkan bau mulut
Pencegahan Luka Lambung
Sakit pada lambung akibat luka sebaiknya segera ditanggapi dengan cara mengobatinya. Karena jika tidak, maka luka akan semakin parah. Ada beberapa tindak pencegahan yang dapat dilakukan supaya tidak mengalami luka lambung dengan cara sebagai berikut:
1. Konsumsi makanan sehat
Salah satu langkah praktis dalam mencegah luka lambung adalah dengan cara mengonsumsi banyak jenis makanan sehat. Selain itu, pastikan juga mengonsumsi jenis makanan yang mudah dicerna. Hindari konsumsi makanan pedas, terlalu asam, dan yang memiliki tekstur keras. Jenis makanan tersebut dapat membuat gejala penyakit dalam lambung menjadi lebih parah. Jenis makanan yang baik dikonsumsi adalah sayur dan buah serta nasi yang tidak terlalu keras.
Selain itu, atur asupan makan sehari-hari dengan baik dengan membuat daftar contoh menu makanan sehat sehari-hari. Konsumsi banyak makanan dengan gizi seimbang dan jaga kesehatan serta kebersihan tubuh dengan benar. Hal ini dilakukan supaya penyakit ini tidak menjangkit dengan mudah. Jangan lupa untuk mengunyah makanan dengan baik dan menelannya setelah lembut.
2. Makan tepat waktu
Selain membiasakan diri untuk mengonsumsi jenis makanan yang sehat seperti buah dan sayur, biasakan diri untuk makan tepat waktu. Atur pola makan dengan baik dan pastikan perut tidak dalam keadaan kosong karena akan membuat perut terasa sakit.
3. Konsumsi air putih
Air putih merupakan obat bagi banyak jenis penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit lambung. Kurangi banyak konsumsi air dengan kandungan tidak sehat dan ganti minuman dengan air putih. Jika seseorang memiliki riwayat luka lambung, sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol, kopi, dan soda. Untuk memastikan konsumsi air putih tercukupi setiap hari dapat dilakukan dengan membawa botol minum setiap melakukan aktivitas di luar rumah.
baca juga: terapi air putih – bahaya akibat kurang minum air putih – efek kekurangan air putih bagi tubuh
4. Hindari merokok
Ingin mencegah sekaligus menghindari penyakit lambung semakin bertambah parah, maka harus menghindari rokok. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan penyakit lambung sebagai salah satu contoh penyakit akibat merokok yang diderita akan makin parah. Rokok tidak hanya menghindarkan diri dari penyakit lambung semakin parah melainkan juga menghindarkan diri dari jenis penyakit lainnya.
baca juga: bahaya merokok bagi kesehatan tubuh yang mematikan – bahaya asap rokok hingga menyebabkan kematian – bahaya rokok elektrik yang dilarang di dunia
5. Hindari alkohol
Menjauhi alkohol merupakan langkah tepat untuk mencegah terjadinya penyakit lambung. Bukan hanya menjauhkan diri dari penyakit lambung, namun menghentikan kebiasaan konsumsi alkohol juga menghindarkan diri dari banyak hal buruk yang lain.
baca juga: bahaya minum alkohol 70 persen – bahaya minuman keras bagi kesehatan
6. Hindari depresi
Stres dan depresi dapat memicu penyakit lambung. Semakin baik dalam mengelola stres dapat menurunkan risiko terkena penyakit akibat stres. Menghindari depresi juga dapat menghindarkan seseorang dari bertambah buruknya luka lambung. Manajemen stres dengan baik serta lakukan istirahat yang cukup. Jangan memaksakan diri dengan menyelesaikan banyaknya kerjaan yang menumpuk tanpa sedikitpun meluangkan waktu untuk merawat diri dan memanjakan diri.
baca juga: penyebab depresi – gejala depresi – ciri-ciri depresi – cara mencegah depresi
Diagnosis Luka Lambung
Pada tahap awal, dokter akan memeriksa dan menganalisis ciri-ciri atau gejala yang dialami. Pemeriksaan mendetail akan dilakukan jika dokter menduga adanya luka lambung. Tahap selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan seperti tes darah serta endoskopi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi bakteri. Selain tes darah, ada kemungkinan dilakukannya tes pernapasan bahkan tes tinja. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu penyebab luka lambung.
Tes endoskopi dapat dilakukan dengan cara menggunakan kamera yang dimasukkan ke dalam lambung. Tes endoskopi dilakukan untuk mengamati secara langsung luka lambung yang dialami oleh penderita. Tidak hanya dilakukan untuk mengamati luka lambung secara langsung, melainkan dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan melalui tes ini.
baca juga: efek samping endoskopi
Pengobatan Luka Lambung
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi luka lambung di antaranya adalah sebagai berikut:
- Penghambat proton. Bagi penderita luka lambung yang disebabkan oleh konsumsi obat anti inflamasi nonsteroid, dokter akan menganjurkan pasien mengonsumsi jenis obat penghambat proton. Penghambat proton dapat dikonsumsi untuk mengurangi kadar asam lambung yang meningkat di dalam tubuh dengan cara menghalangi produksi asam lambung berlebih. Jenis penghambat proton yang biasa digunakan adalah lansoprazole.
- Antibiotik. Pengobatan luka lambung lainnya adalah dengan cara menggunakan kombinasi beberapa jenis antibiotik. Pengobatan ini dlakukan untuk mengobati luka lambung yang disebabkan oleh bakteri. Beberapa jenis antibiotik yang bisa digunakan untuk pengobatan luka lambung ini adalah amoxicillin, metronidazole dan clarithromycin.
- Obat penghambat reseptor H2. Obat ini memiliki manfaat pengobatan yang sama seperti penggunaan pompa proton yaitu sebagai penurun kadar asam lambung.
- Alginat dan antasida. Obat antasida merupakan jenis obat yang digunakan untuk menetralkan asam lambung dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan jenis obat alginat digunakan untuk mengatasi rasa nyeri yang terasa. Hal yang perlu diingat ketika menggunakan ranitidin atau obat jenis penghambat proton adalah dengan menunggu 1-2 jam, baru kemudian dapat meminum antasida atau jenis obat alginat.
Menghindari luka lambung dapat dilakukan dengan cara menjaga pola hidup supaya lebih sehat dan baik. Hindari kebiasaan merokok, konsumsi kafein yang berlebih, serta hindari konsumsi alkohol. Segera konsultasi pada dokter jika menemukan ciri-ciri luka lambung seperti yang telah dibahas di atas. Tidak peka pada gejala luka lambung yang tengah terjadi dapat memperparah keadaan luka pada lambung. Lakukan pula pencegahan untuk menghindari terjadinya luka pada lambung.