Mastalgia – Penyebab, Gejala dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mastalgia adalah gejala nyeri yang terjadi pada payudara tanpa adanya abnormalitas fisiologi dan patologi pada parenkim atau stroma payudara. Sekitar 15 hingga 20% kasus termasuk kelompok sedang hingga berat (gejala ini berlangsung lebih dari 5 hari setiap bulan, menimbulkan gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dan membutuhkan pengobatan), sisanya sekitar 75 % sampai 20 % termasuk ke dalam golongan ringan (berlangsung 2-3 hari setiap bulandan hanya membutuhkan psikoterapi dan/atau terapi diet).

Nyeri pada payudara ini sangat menganggu wanita pastinya dalam aktivitas sehari-hari, seperti aktivitas seksual , fisik , sosial , dan aktivitas di sekolah atau tempat kerja. Dari berbagai kasus mastalgia hanya kurang dari 1 % yang memicu ke penyakit kanker payudara. Mastalgia pada umumnya terjadi pada wanita yang belum mengalami menopause, meskipun hanya 1 % yang memiliki risiko kanker payudara, tetap saja anda harus memerhatikan hal ini dan memeriksakan ke dokter dengan segera.

Baca juga:

Secara ilmu kesehatan, mastalgia di bagi menjadi 2 kelompok yaitu mastalgia siklik dan juga mastalgia non siklik. Kali ini kita akan membahas kedua jenis mastalgia ini.

1. Mastalgia Siklik

Mastalgia ini terjadi pada mereka yang sedang mengalami menstruasi. Pada mereka yang sedang dalam periode menstruasi mereka sering mengalami nyeri pada payudara. Mastalgia jenis ini cukup sering terjadi, dari 2/3 dari kasus mastalgia seluruhnya ialah mastalgia siklik. Penyebab mastalgia siklik sampai sekarang masih belum bisa ditentukan secara pasti.

Namun, menurut para ahli adanya aktivitas hormonal yang berhubungan dengan meningkatnya sensitivitas pada jaringan payudara terhadap esterogen serta berisikko dalam peningkatan kadar prolactin. Selain itu, pada penderita matsalgia siklik ditemukan adanya penurunan kadar gamma linoleic.

2. Mastalgia Non Siklik

Menurut para peneliti, mastalgia non siklik berkaitan dengan kelainan histopatologi, nutrisi dan juga gangguan psikiatri. Berbeda dengan mastalgia siklik, mastalgia non siklik tidak berhubungan sama sekali dengan siklus menstruasi. Mastalgia jenis ini memang sangat jarang terjadi pada keseluruhan kasus mastalgia. Kondisi dari mastalgia non siklik dibagi menjadi 2, yaitu yang berasal dari payudara dan tidak berasal dari payudara.

Sama seperti mastalgia siklik, penyebab mastalgia non siklik sampai saat ini tidak dapat diketahui secara jelas. Namun, menurut beberapa penilitian mastalgia non siklik bisa terjadi saat kehamilan ataupun adanya keadaan patologi terlokalisir payudara misalnya trauma,tumor jinak dan abses payudara. Untuk mastalgia  yang disebabkan bukan berasal dari payudara (extramammary atau musculoskeletal pain). Penyebab nyeri musculoskeletal ialah chest wall syndrome.

Baca juga:

Penyebab Mastalgia

Seperti telah disinggung sebelumnya, penyakit mastalgia ini sulit untuk diketahui penyebabnya. Namun ada beberapa hal yang menjadi risiko timbulnya mastalgia.

  • Kehamilan – Wanita yang sedang hamil lebih memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita mastalgia. Selain itu, mastalgia juga menjadi salah satu gejala yang muncul pada ibu hamil.
  • Ukuran Payudara – Wanita yang memiliki payudara yang besar lebih berisiko untuk terkena mastalgia non siklik.
  • Asam lemak yang tidak seimbang – Kepekaan jaringan payudara dapat terpengaruh apabila kondisi asam lemak tidak seimbang.
  • Benjolan pada payudara – Benjolan yang terjadi pada payudara kerapkali menunjukkan ada sesuatu yang tidak benar terjadi pada payudara anda. Salah satu, risiko terjadinya nyeri pada payudara ialah terdapat benjolan pada payudara.
  • Pubertas – Memasuki masa pubertas banyak sekali perubahan perubahan yang terjadi pada manusia, pada perempuan masa pubertas seringkali menimbulkan rasa nyeri pada dada.
  • Efek samping obat – Menggunakan kontrasepsi, antidepresan dan antipsikotik seringkali memberikan efek samping pada penggunanya, salah satu efek samping yang ditimbulkan ialah nyeri pada payudara.
  • Cedera atau benturan pada payudara – Cedera atau benturan yang keras terhadap payudara dapat menyebabkan rasa nyeri pada payudara.
  • Nyeri Artiritik – Nyeri artiritik yang terjadi di rongga dada dan leher dapat merambat ke payudara sehingga menimbulkan rasa nyeri pada payudara.
  • Operasi payudara – Setelah melakukan operasi pada payudara, seringkali payudara masih terasa sakit dan nyeri. Hal ini cukup sering terjadi pada pasien yang melakukan operasi payudara.
  • Hormon reproduksi – Hormon reproduksi seringkali berkaitan dengan siklus menstruasi. Hal ini seringkali menjadi risiko terjadinya mastalgia siklik.
  • Terapi estrogen – Hal lainnya yang menjadi faktor pendorong terjadinya mastalgia ialah melakukan terapi estrogen.

Baca juga:

Gejala Mastalgia

Umumnya pada setiap penyakit pasti memiliki gejala yang membuat penderita mengetahui bahwa mereka memiliki penyakit tersebut, sama seperti mastalgia. Berikut gejala gejala yang sering dialami oleh penderita mastalgia.

  • Nyeri pada payudara, semakin mendekati menstruasi gejala nyeri yang dialami oleh penderita mastalgia semakin kuat dan menyakitkan. Setelah menstruasi nyeri yang dialami semakin mereda.
  • Terdapat benjolan pada payudara.
  • Payudara membesar dan bahkan terjadi pembengkakan.
  • Nyeri pada bagian ketiak.

Gejala gejala diatas dialami oleh penderita mastalgia siklik, bagia penderita mastalgia non siklik berikut ialah gejala gejala yang sering terjadi dan dialami.

  • Nyeri pada dada yang memberikan efek seperti terbakar dan sesak.
  • Nyeri yang muncul pada payudara seringkali timbul dan muncul dengan tiba tiba.
  • Nyeri pada payudara seringkali menyebar ke bagian tubuh yang lain.
  • Mastalgia non siklik biasanya di alami oleh wanita yang sudah memasuki masa menopause.

Baca juga:

Diagnosa Mastalgia

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami mastalgia, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Diantaranya ialah melakukan pemerikasaan fisik. Pemeriksaan fisik terutama dilakukan di bagian kelenjar getah bening dan juga di bawah leher. Bagian ini ialah bagian yang seringkali mengalami perubahan apabila seseorang terdiagnosa mengalami mastalgia.

Selain itu, pemeriksaan juga perlu dilakukan terhadap kondisi perut, jantung, paru paru serta dada. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan apakah nyeri yang dirasakan memang terkait dengan mastalgia atau justru karena kondisi lain. Selain itu, riwayat penyakit dan juga penggunaan obat-obatan juga dapat memberikan informasi lebih mengenai diagnose mastalgia. Jika sudah dilakukan pemeriksaan fisik dan menunjukkan adanya tanda tanda mastalgia, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Biasanya para dokter akan menyarankan untuk melakukan berbagai tes untuk memastikan apakah pasien benar benar menderita mastalgia. Biasanya tes yang dilakukan oalah pemeriksaan mammografi, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui struktur jaringan di dalam payudara wanita secara detail dan jelas. Selain itu, pasien juga bisa melakukan pemeriksaan usg pada jaringan payudara untuk mengetahui dan menemukan penyebab nyeri pada payudara.

Dibandingkan dengan pemeriksaan mammografi, pemeriksaan USG lebih aman dan nyaman serta tidak menimbulkan rasa sakit yang berlebih. Jika dalam payudara ataupun tubuh ditemukan hal-hal yang mencurigakan dokter dapat melakukan biopsi payudara untuk mengambil sampel kecil dari jaringan payudara.

Pengobatan dan Pencegahan Mastalgia

Untuk anda yang mengalami mastalgia, anda bisa melakukan berbagai pengobatan. Anda bisa mengompres payudara anda menggunakan kompres panas maupun dingin untuk meredakan rasa nyeri pada payudara anda. Selain itu anda juga bisa mengonsumsi obat pereda rasa nyeri yang anda bisa temukan dengan mudah di berbagai toko obat dan apotik. Obat yang bisa anda konsumsi misalnya ibuprofen dan juga paracetamol.

Anda juga harus memerhatikan bra yang anda gunakan mengenai bentuk dan juga ukurannya yang sesuai dan nyaman ketika anda gunakan. Cara lain yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan terapi relaksasi serta melakukan diet rendah lemak. Sebenarnya, mastalgia masih belum memiliki pengobatan yang tepat. Biasanya dokter akan merekomendasikan obat obatan yang akan dikonsumsi menurut uisa, riwayat penyakit dan juga kondisi pasien. Pengobatan yang dilakukan ialah untuk mencegah penyakit mastalgia ini semakin berbahaya dan menimbulkan rasa nyeri yang semakin menyakitkan. Pengobatan mastalgia dilakukan dengan cara:

  • Mengonsumsi Obat-obatan

Obat obatan yang dikonsumsi oleh penderita mastalgia diantaranya tamoxifen, bromocriptine dan juga antiradang non streroid.

  • Mengonsumsi Suplemen

Suplemen yang bisa dikonsumsi diantaranya minyak evening primrose . Minyak ini dapat menyeimbangkan asam lemak yang menjadi risiko munculnya mastalgia. Untuk mengonsumsi suplemen ini pada setiap orang berbeda beda sesuai dengan dosis dokter.

Untuk mencegah terjadinya mastalgia ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya :

  • Memilih bra yang ukurannya tepat dan juga sesuai dengan anda.
  • Ketika anda sedang melakukan olahraga, gunakanlah bra khusus untuk olahraga dan jangan selalu mengenakan bra berkawat, ketahui juga apa bahaya menggunakan bra berkawat dan juga bahaya memakai BH busa.
  • Menggunakan terapi relaksasi.
  • Berhati hati ketika menggunakan obat-obatan tanpa resep. Sebaiknya, ketika anda mengonsumsi obat-obatan konsultasikan pada dokter anda untuk mengetahui dosis yang tepat karena obat dengan dosis yang kurang atau berlebihan mampu berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
  • Perhatikan kesehatan payudara juga, dan jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan payudara anda dengan baik

Baca juga :

Mastalgia adalah sebuah kondisi dimana seorang wanita merasakan nyeri. Mastalgia siklik biasanya dialami oleh hampir semua wanita, terutama ketika sedang menstruasi. Mastalgia non siklik timbul bukan karena menstruasi melainkan karena hal lain. Cari cara menjaga kesehatan payudara yang paling bagi bagi anda, agar Anda mampu menjauhkan diri dari risiko penyakit mastalgia dan penyakit ini tidak terjadi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn