Adanya tikus di rumah memang sangat mengganggu. Tidak hanya karena sang tikus akan mengobrak-abrik sampah atau meja makan demi mencari makanan, melainkan tikus rumah juga bisa memicu banyak penyakit berbahaya. Ada sejumlah penyakit yang dipicu oleh tikus rumah yang perlu diketahui dan bahkan diwaspadai oleh para pemilik rumah, seperti uraian di bawah ini:
1. Leptospirosis
Penyakit akibat tikus rumah ini sudah banyak diketahui masyarakat muncul sebagai akibat dari bakteri Leptospira yang biasanya dibawa oleh tikus. Penyebaran penyakit ini terjadi melalui air kencing tikus.
artikel terkait: penyakit akibat air kencing tikus
Gejala Leptospirosis
Gejala leptospirosis sendiri dapat bermacam-macam, antara lain:
- Badan terasa pegal [artikel terkait: leher terasa kaku dan pegal – pundak kaku dan pegal]
- Mengalami demam [artikel terkait: penyebab demam – demam naik turun – cara kompres yang benar untuk demam]
- Mengalami komplikasi pada bagian ginjal pada tahap serius, berikut juga di bagian organ hati, dan selaput otak. [artikel terkait: penyebab gagal ginjal – cara mencegah kerusakan hati – meningitis – penyebab meningitis]
Leptospirosis bahkan berisiko membawa penderita kepada kematian. Walaupun hewan lain juga dapat menyebarkan bakteri Leptosira ini, seperti anjing, kuda, babi, dan hewan liar lainnya, tikus tetap dianggap sebagai vektor utama karena di setiap rumah kemungkinan besar ada tikus. Penularan bakteri ini dapat terjadi karena menyentuh air kencing tikus secara langsung atau dapat juga melalui makanan, air, atau tanah yang sudah terkontaminasi air kencing tikus. Mekanisme infeksi bakteri leptospira ini dimulai dari bakteri menyusup masuk ke mulut, hidung, atau kulit dan akan semakin mudah bagi manusia terinfeksi apabila terdapat luka pada tubuh sehingga semakin memudahkan bakteri masuk ke dalam tubuh.
Penanganan Leptospirosis
Cara mencegah dan menangani leptospirosis yang dapat dilakukan, antara lain:
- Hindari bermain air banjir.
- Pada saat banjir dan harus terjun ke dalam air, kenakan pakaian khusus dan alas kaki khusus seperti sepatu bot.
- Pelihara lingkungan rumah sebaik mungkin dengan menjaga kebersihan sehingga penghuni rumah tetap sehat.
- Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan sehingga populasi tikus dapat berkurang.
2. Pes
Pes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis dan sangat mematikan jika sampai tertular. Proses penyebaran bakteri ini berasal dari kutu-kutu yang ada di bulu tikus. Infeksi dapat terjadi pada manusia yang terkena gigitan kutu yang memiliki atau membawa kuman Yersinia pestis. Penyakit ini juga mampu menyerang manusia apabila manusia menghirup tetesan air di mana terdapat kuman tersebut di dalamnya. Bagi yang tinggal di daerah pertanian dan persawahan wajib untuk waspada, apalagi saat musim hujan tiba, karena tikus akan sangat cepat berkembang biak pada musim ini. Tanaman yang tumbuh secara subur pun otomatis menyediakan makanan untuk tikus-tikus tersebut berikut juga memberi makan pada kutu-kutu yang ada di badan tikus.
Cara Menghindari Pes
Penyakit pes tidak perlu harus sampai dikhawatirkan sekali karena penyakit ini bisa dihindari dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Tidak menyentuh hewan apapun yang sudah mati, apabila harus menyentuh gunakan sarung atau pembungkus tangan.
- Segera laporkan apabila ada hewan yang mati atau sakit ke dinas kesehatan di tempat Anda, terutama jika di daerah Anda diketahui ada laporan kasus penyakit pes.
- Jika berkunjung ke suatu tempat yang diketahui banyak tikusnya, siapkan dan bawa penolak serangga terbaik agar dapat terhindar dari gigitan kutu.
- Jika memiliki hewan peliharaan, lindungi hewan peliharaan dari kutu pembawa kuman yang berasal dari tikus dengan menggunakan penolak serangga terbaik bagi kulit hewan.
- Secara rutin dan teratur membersihkan rumah dan lingkungan sekitar rumah, khususnya sudut-sudut yang biasanya dapat menjadi sarang tikus atau sumber makanannya.
3. Salmonella Enterica Serovar Typhimurium
Satu lagi penyakit yang dibawa tikus dan dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Akan tetapi, jika penyakit ini sampai terjadi pada anak-anak, maka akan lebih serius akibatnya. Kalau tidak langsung mendapat penanganan medis yang tepat, justru bisa menjadi fatal. Salmonella typhimurium sendiri merupakan strain bakteri yang tahan terhadap sejumlah jenis antibiotik.
Gejala Salmonella Enterica Serovar Typhimurium
Adapun gejala penyakit ini antara lain:
- Demam tinggi [artikel terkait: makanan untuk orang demam]
- Diare [artikel terkait: penyebab diare – gejala diare – bahaya diare – cara mencegah diare – cara mengobati diare – cara mengatasi diare secara cepat – makanan untuk penderita diare – oralit]
- Memicu kram perut [artikel terkait: penyebab kram perut bagian kiri – penyebab kram perut normal dan pada wanita hamil]
- Mual yang disertai dengan muntah selama 7 hari lamanya
Bakteri ini dapat dibawa oleh tikus di dalam saluran usus mereka dan bakteri akan ditumpahkan di bagian wajah. Penyakit ini biasanya dibawa oleh tikus rumah, terutama tikus peliharaan.
Penanganan Salmonella Enterica Serovar Typhimurium
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah maupun menangani penyakit ini:
- Misalkan Anda memegang tikus, jangan lupa mencuci tangan sampai bersih menggunakan sabun.
- Jaga kebersihan kandang dan juga kebersihan rumah serta diri sendiri jika memelihara tikus maupun hamster.
4. Rat Bite Fever (RBF)
Waspada terhadap tikus yang mencakar atau menggigit Anda, karena kemungkinan tikus tersebut membawa bakteri yang bernama Streptobacillus moniliformis. Penularan atau penyebaran bakteri ini melalui cakaran maupun gigitan tikus tersebut sehingga manusia perlu hati-hati di manapun berada. Penyakit ini juga diketahui dapat menular dari makanan yang telah terkontaminasi oleh kotoran tikus yang membawa bakteri tersebut.
artikel terkait: bahaya gigitan tikus pada manusia
Cara Mencegah RBF
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan demi melindungi diri dari penyakit RBF:
- Tidak jajan atau makan sembarangan.
- Pastikan apapun yang dikonsumsi adalah makanan yang bersih dan tidak tercemar kotoran tikus.
- Apabila menuju tempat yang diketahui banyak tikus, pakai perlindungan seperti menggunakan pakaian khusus agar tidak mudah tercakar maupun tergigit tikus.
5. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)
Tikus mampu memicu penyakit berbahaya, salah satu contohnya adalah HPS di mana infeksi yang dialami manusia bisa terjadi jika terkena air kencing tikus, air liur, atau tinja tikus. Udara yang telah tercemar hantavirus pun ketika tidak sengaja kita hirup, kita akan mudah tertular. Penyakit ini ditemukan pertama kali di tahun 1993 dan cara pencegahan satu-satunya adalah dengan mengendalikan hama tikus yang ada di sekitar rumah.
artikel terkait: bahaya air kencing tikus