Diare atau diarrhea dalam bahasa inggris merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada masyarakat, terutama di Indonesia. Diare adalah kondisi dimana feses menjadi lembek dan encer, dan biasanya frekuensi pembuangan feses menjadi lebih sering, yaitu lebih dari 3 kali dalam sehari atau 24 jam. Biasanya sebelum mengalami diare, penderitanya mengkonsumsi jenis makanan yang kurang cocok dengan kondisi lambungnya, sehingga menimbulkan iritasi dan luka pada bagian lambung, usus, dan saluran pencernaan lainnya. Hal ini menyebabkan kondisi feses dan frekuensi dari buang air besar yang menjadi tidak normal.
Penyebab Diare
Penyebab diare sendiri secara umum hampir sama pada setiap orang. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya diare :
- Luka dan alergi pada bagian ambung
- Kelebihan vitamin C
- Mengkonsumsi makanan yang dapat menyebabkan panas dan luka pada lambung, seperti bahaya makanan pedas, asam dan makanan yang mengandung bakteri.
- Infeksi virus dan bakteri
- Bahaya alkohol yang dikonsumsi berlebihan
Hal ini akan membuat usus menjadi kaget dan kurangnya penyerapan cairan yang dilakukan oleh usus besar. Hal ini membuat makanan menjadi bercampur dengan cairan ketika proses digestasi, dan hal inilah yang menyebabkan keluarnya fese yang encer dan lembek.
Untuk mengenali diare ini, penyakit ini memiliki beberapa gejala yang dapat dideteksi dengan mudah. Berikut ini adalah beberapa gejala umum dari penyakit diare yang dapat dirasakan :
1. Rasa sakit dan perih pada perut atau lambung
Diare merupakan salah satu jenis penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Karena itu sudah pasti salah satu gejala awal yang dapat dirasakan muncul ketika terserang diare adalah rasa sakit dan perih pada bagian perut. Ini merupakan gejala yang mirip dengan asam lambung atau maag,. Maka dari itu, jangan langsung mendiagnosa diri dengan diare, namun perhatikan juga gejala-gejala lainnya yang muncul bersamaan dengan rasa sakit dan perih ini.
2. Rasa mulas yang sering terjadi
Rasa sakit dan perih yang sudah muncul akan berlanjut menjadi rasa mulas yang sering terjadi dan berlebihan. Namun demikian, biasanya ketika mulas ada saat dimana anda tidak dapat buang air besar dan tertahan.
3. Buang air besar terus menerus
Salah satu gejala diare paling utama adalah frekuensi buang air besar yang meningkat dan terjadi terus menerus. Apabila orang normal memiliki frekuensi buang air besar 1 – 2 kali dalam sehari, maka penderita diare akan mengalami sakit perut dan buang air besar dengan frekensi lebih dari 3 kali dalam sehari atau 24 jam.
4. Kondisi feses yang encer dan lembek
Biasanya ketika melakukan buang air besar, pada orang normal kondisi feses yang dibuang akan berbentuk padat dan tidak lembek. Nah, pada penderita diare, kondisi feses yang keluar ketika buang air besar adalah encer dan lembek. Sangat jauh berbeda dengan kondisi feses pada orang normal yang tidak mengalami diare. Hal ini disebabkan oleh kondisi lambung dan usus besar yang mencerna makanan bersamaan dengan cairan, sehingga memberikan efek feses yang lebih cair dan encer dari biasanya.
5. Kram pada perut
Diare akan menimbulkan gejala yang lebih daripada hanya sekedar nyeri dan perih pada bagian lambung serta perut saja. Biasanya, setelah melakukan proses buang air besar, perut akan terasa kram dan kaku. Saat inilah, perut akan terasa sangat sakit dan tidak nyaman, sehingga akan mengganggu aktivitas anda sehari-hari.
6. Perut terasa kembung
Kondisi lambung yang kembung juga merupakan salah satu gejala diare yang umum terjadi. Biasanya kondisi lambung yang kembung ini merupakan salah satu ciri umum dari munculnya penyakit yang menyerang saluran pencernaan, yang akan menimbulkan :
- Nyeri perut
- Mual
- Perut akan berbunyi terus menerus
7. Demam
Kondisi diare yang parah dan sudah terjadi lebih dari 1 hari akan menimbulkan gejala lain, yaitu gejala demam. Memang, demam yang dialami oleh penderitanya tidak separah demam ketika seseorang mengalami demam berdarah atau malaria. Namun demikian demam ini mengharuskan anda melakukan bedrest alias beristirahat di tempat tidur, hingga sehat kembali dan dapat beraktivitas dengan normal.
8. Muncul rasa pegal
Salah satu gejala lain yang muncul ketika anda mengalami diare adalah munculnya rasa pegal-pegal pada sekujur tubuh. biasanya rasa pegal ini akan muncul, terutama pada bagian pinggang, pinggul dan bagian sekitar perut anda.
9. Dehidrasi
Keluarnya feses yang lebih encer dan cair menunjukkan bahwa tubuh akan mengalami kekurangan cairan dalam tubuh dan akan mengalami dehidrasi yang dapat tergolong cukup parah. Untuk menghindari bahaya akibat kurang air minum karena dehidrasi yang cukup parah, maka disarankan bagi anda setelah buang air besar, wajib minum air putih 1-2 gelas setiap selesai buang air besar.
10. Tubuh terasa sangat lemas
Penyakit yang mengharuskan anda pergi bolak-balik untuk buang air besar, ditambah dengan rasa pegal dan demam akan membuat tubuh anda akan terasa sangat lemas, lemah dan tidak bertenaga. Selain itu, kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi alias kekurangan cairan juga akan sangat menambah lemahnya kondisi tubuh. Maka dari itu, jangan lupakan asupan kebutuhan nutrisi yang penting bagi tubuh anda, namun usahakan berikan makanan yang tidak mengandung asam ataupun pedas, seperti :
- Bubur
- Sup sayuran
- Makanan kaya serat seperti buah-buahan, untuk membantu pencernaan anda.
Fakta menyebutkan bahwa diare merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik. 2.6 juta orang meninggal karena penyakit diare setiap tahunnya. Maka dari itu, 10 hal gejala diare yang akan dirasakan ketika anda mengalami diare harus diwaspadai agar tidak semakin parah.