19 Penyebab Diare dan Cara mengobatinya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

penyebab diareApakah pernah diare? Semua orang mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa hingga orang tua pasti pernah mengalami diare. Hanya saja jenis dan tingkat diare bisa berbeda-beda. Diare akan menyebabkan penderitanya merasa tidak nyaman karena rasa sakit perut dan lemah. Diare ringan bisa diobati dengan beberapa jenis obat kimia atau obat herbal. Sementara diare akut biasanya membutuhkan perawatan yang lebih intensif di rumah sakit. Penyebab diare inilah yang menjadi tolak ukur seberapa bahaya penyakit ini.

Penyakit Diare

Diare adalah sebuah kondisi tidak normal yang terjadi pada bagian usus terutama usus halus. Kondisi ini digambarkan dengan banyaknya air yang berada pada usus halus. Hal ini akan menyebabkan orang yang terkena diare bisa buang air besar dalam waktu yang lebih sering dan terkadang hanya mengeluarkan cairan. Selain itu biasanya diare juga disertai dengan berbagai kondisi badan yang lebih lemah, sakit perut, demam dan muntah.

Jenis Diare

Umumnya semua orang mengenal diare sebagai diare biasa. Hanya saja dalam dunia medis dikenal kelompok diare yang disebabkan karena kondisi diare tersebut. Tipe diare antara lain adalah:

1. Diare Osmotik – Diare osmotik adalah sebuah diare yang disebabkan karena usus terlalu banyak mengandung air. Diare ini akan ditandai dengan buang air besar yang lebih sering namun hanya berisi air. Penderita akan merasa tidak nyaman pada bagian perut seperti kembung dan penuh.

2. Diare Sekretorik – Diare sekreorik disebabkan karena ada banyak air dari tubuh yang disalurkan ke dalam usus. Diare ini biasanya disebabkan karena perawatan dengan obat-obatan khusus dan infeksi pada tubuh.

3. Diare Eksudatif – Diare eksudatif biasanya ditandai dengan pendarahan pada tinja. Dalam kasus yang lebih parah biasanya disertai dengan nanah. Diare ini disebabkan karena ada infeksi dalam usus atau organ pencernaan lain.

Gejala Diare

Diare terkadang bisa timbul kapan saja dan tidak disertai dengan gejala khusus. Semua ini ditentukan dari penyebab diare dan kondisi kesehatan penderita. Berikut ini adalah beberapa gejala diare yang biasanya muncul pada diare tahap awal atau menengah :

  • Rasa sakit pada bagian perut. Rasa sakit digambarkan dengan perut melilit, perut kembung dan nyeri yang hebat pada perut
  • Keluarnya air bersama tinja saat buang air besar
  • Keinginan untuk buang air besar secara terus menerus
  • Perut mual, tidak nyaman dan terkadang disertai dengan muntah
  • Berat badan yang terus menurun untuk diare dalam waktu yang lebih lama
  • Demam dan badan terasa tidak nyaman seperti gejala influenza
  • Muncul darah atau nanah untuk diare yang sudah berat

Ada berbagai sebab kenapa kita bisa terkena diare. Banyak orang yang mengatakan bahwa makanan adalah pemicu utama dari diare, seperti bahaya makanan pedas. Namun tidak semua diare disebabkan karena makanan yang kurang sehat atau makanan yang terkena kontaminasi penyebab diare. Berikut ini penyebab diare yang sudah dikemukakan oleh para ahli kesehatan.

1. Infeksi Virus

Berbagai jenis virus yang masuk ke tubuh lewat makan dan minuman juga bisa menyebabkan diare. Beberapa jenis virus antara lain adalah seperti cytomegalo, virus hepatitis, dan virus rota. Virus juga bisa masuk ke tubuh manusia melalui udara yang buruk, termasuk penyebab penyakit paling mematikan di dunia yaitu HIV

2. Infeksi Parasit

Berbagai jenis parasit ternyata juga bisa menyebabkan diare. Berbagai jenis parasit penyebab diare adalah seperti Giardia Lambilia dan Cripstosporadium. Parasit ini bisa masuk ke tubuh lewat makanan dan minuman.

3. Infeksi bakteri

Bakteri adalah salah satu penyebab diare yang sangat umum. Bakteri bisa masuk ke tubuh manusia lewat makanan dan minuman yang kurang sehat atau perlengkapan memasak yang tidak bersih. Beberapa jenis bakteri yang menyebabkan diare antara lain adalah salmonella, escheria colli, shigella dan campylobacter.

4. Antibiotik

Jenis-jenis antibiotik yang beredar adalah salah satu obat yang biasanya diberikan oleh dokter untuk menciptakan kekebalan tubuh dan melawan infeksi dalam tubuh. Pemakaian antibiotik yang tidak sesuai juga dapat memicu diare. Efek samping antibiotik ini, akan menyebabkan gangguan keseimbangan bakteri yang bekerja untuk usus, yang justru akan memicu infeksi seperti infeksi clostridium.

5. Alergi Susu

Alergi susu biasanya menjadi penyebab diare yang sangat umum pada anak-anak atau bayi. Hal ini disebabkan karena organ pencernaan tidak bisa mencerna laktosa atau gula yang terdapat pada susu. Berikan makanan untuk anak diare dengan tepat, agar tidak semakin parah.

6. Buah yang banyak mengandung fruktosa

Fruktosa adalah salah satu jenis gula alami yang ditemukan pada beberapa jenis buah-buahan. Namun beberapa orang memiliki organ pencernaan yang lemah, sehingga tidak bisa mencerna fruktosa dan menyebabkan diare.

7. Konsumsi makanan dengan bahan pemanis dan pengawet buatan

Beberapa orang memang memiliki kepekaan khusus pada beberapa bahan pemanis seperti sorbitol. Pemanis ini akan membuat organ pencernaan memberikan reaksi khusus seperti diare ringan atau berat. Bahaya pengawet makanan buatan dari bahan kimia, juga bisa menjadi penyebab diare.

8. Radioterapi

Radioterapi yang digunakan untuk perawatan kanker bisa menyebabkan diare terutama jika radiasi diterapkan pada bagian sekitar perut. Beberapa orang bisa mengalami diare parah atau diare ringan.

Perawatan Diare

Diare bisa terjadi dalam tahap yang berbeda. Diare yang parah hingga menyebabkan dehidrasi perlu mendapatkan perawatan dokter secara intensif.

Namun kita bisa melakukan berbagai cara untuk mengobati diare. Berikut ini adalah berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan diare atau mencegah diare ringan agar tidak bertambah buruk.

  1. Minum air putih, Salah satu masalah yang paling berat dari diare adalah kehilangan cairan yang terlalu banyak sehingga menyebabkan dehidrasi. Tingkatkan konsumsi air putih, rata-rata 1 liter setiap dua jam.
  2. Hindari konsumsi makanan yang pedas, buah-buahan dan kopi selama 3 hari lebih atau lebih lama jika gejala diare tidak lebih baik
  3. Konsumsi makanan ringan yang nyaman untuk perut dan hindari berbagai jenis makanan yang memicu produksi gas perut
  4. Jangan minum susu selama beberapa hari hingga kondisi perut sudah pulih
  5. Jika terkena diare karena memakai obat antibiotik, maka konsumsi yoghurt ringan setelah minum obat tersebut
  6. Kompres bagian perut dengan air hangat. Masukkan air hangat ke dalam botol gelas kemudian bungkus dengan kain lembut. Anda bisa mengkompres sambil berbaring agar perut menjadi lebih nyaman
  7. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, sereal dan kentang. Lebih baik jika makan dengan jumlah yang lebih sedikit agar perut terasa lebih nyaman
  8. Ramuan kulit jeruk, gunakan kulit buah jeruk dengan cara rebus dengan 3 gelas air dan biarkan hingga mendidih. Tunggu air hingga tersisa satu gelas dan minum saat masih hangat. Campurkan dengan madu agar lebih berkhasiat.
  9. Ramuan daun jambu merah, Salah satu jenis ramuan yang diakui cukup berkhasiat mengobati diare adalah dari daun jambu merah. Caranya adalah ambil beberapa lembar daun merah yang masih muda dan segar, bersihkan dan tumbuk halus. Kemudian remas dengan sedikit air dan airnya bisa diminum.
  10. Larutan garam dan air. Salah satu obat lain yang sangat populer adalah larutan garam dan air. Campurkan 3 sendok garam dengan satu gelas air hangat, aduk dan biarkan hingga garam larut. Minum larutan ini untuk menghentikan diare.

Berbagai jenis perawatan ini bisa dilakukan untuk mencegah diare agar tidak terlalu parah atau menghindari diare akut. Namun jika diare terus terjadi selama dua hari atau lebih maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Tindakan ini diperlukan untuk mencegah dehidrasi atau diare akut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn