Pruritus – Penyebab, Gejala, Diagnosa, Pengobatan dan Pencegahan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pruritus merupakan timbulnya rasa gatal di sebagian atau seluruh tubuh yang diikuti dengan rasa gatal serta ruam. Gatal yang terjadi ini bisa berlangsung dalam waktu sebentar atau juga bisa berat dan mengganggu penderita pruritus tersebut. Namun, gatal biasanya timbul pada sebagian tubuh saja dan timbul pada area tertentu seperti kaki atau tangan. Pruritus ini tidak hanya berupa gatal atau ruam, tetapi juga bisa berupa benjolan berwarna agak kemerahan, kulit kering dan pecah-pecah serta bersisik atau kapalan.

Penyebab Pruritus

Pruritus bisa disebabkan karena gangguan ringan pada kulit yang terlalu kering, serangga atau timbul karena gangguan penyakit lainnya seperti diabetes melitus dan gangguan sistemik.

  1. Kulit Kering

Jika tidak ditemukan benjolan dengan warna merah atau timbul rasa gatal pada permukaan kulit, maka yang menjadi penyebab dari pruritus tersebut adalah karena kulit yang kering.

  1. Penyakit Internal

Pruritus juga bisa disebabkan karena ada beberapa penyakit yang di derita dan akan menimbulkan pruritus tersebut seperti penyakit hati, anemia karena kekurangan zat besi, malabsorpsi gandum, kanker, limfoma dan leukimia.

  1. Kelainan Saraf

Multiple sclerosis, saraf terjepit, diabetes melitus serta herpes zoster merupakan beberapa penyakit yang akan berpengaruh pada sistem saraf sehingga bisa menyebabkan timbulnya pruritus ini.

  1. Reaksi Alergi dan Iritasi

Pruritus juga bisa timbul karena iritasi yang terjadi karena cuaca dingin, sabun, zat kimia, makanan dan berbagai penyebab alergi lain juga akan menimbulkan rasa gatal pada kulit yakni pruritus.

  1. Masa Kehamilan

Saat wanita sedang berada dalam masa kehamilan, maka pruritus bisa sering terjadi khususnya di area payudara, perut, paha dan juga lengan yang terjadi karena perubahan hormon secara tiba-tiba.

  1. Penggunaan Obat Obatan

Reaksi yang ditimbulkan pada saat menggunakan beberapa jenis obat seperti antibiotik, obat narkotik untuk meredakan rasa sakit dan juga obat anti jamur juga bisa menyebabkan ruam menjadi meluas sekaligus menjadi penyebab pruritus.

  1. Sengatan dan Gigitan Serangga

Parasit atau serangga seperti ngengat, kutu loncat, kutu rambut, cacing kremi, nyamuk, tawon, lebah, kutu busuk dan beberapa binatang lainnya juga menjadi penyebab dari penyakit kulit spuritus.

  1. Infeksi

Dalam beberapa jenis penyakit, pruritus menjadi salah satu gejala yang memperlihatkan jika terjadi infeksi pada tubuh. Penyakit yang disebabkan karena infeksi jamur akan menimbulkan gejala gatal seperti cacar air, kutu air, kurap, panu, eksim bahkan infeksi jamur yang terjadi pada area vagina atau penis juga menjadi penyebab dari pruritus.

  1. Memasuki Masa Menopause

Ketidakseimbangan hormon yang terjadi saat wanita sudah memasuki masa menopause juga menjadi penyebab timbulnya pruritus. pruritus ini biasanya akan timbul pada area tangan, kaki, hidung atau bagian tubuh lainnya.

Artikel terkait:

Faktor Resiko Pruritus

Pruritus bisa disebabkan karena berbagai faktor lain selain penyakit yang di derita seseorang, beberapa faktor resiko tersebut diantaranya adalah:

  • Gigitan dari serangga atau hewan parasit
  • Alergi musiman seperti serbuk bunga, eksim dan asma.
  • Faktor umum yang semakin bertambah sehingga membuat lansia lebih sering terkena pruritus ini.
  • Menggunakan sepatu olahraga tertutup dan kaos kaki sintetis sehingga kaki lembab dan timbul jamur.
  • Produk perawatan dan kebersihan.
  • Memelihara hewan di dalam rumah.

Gejala Pruritus

Pruritus biasanya terjadi lebih dari 2 minggu dan jika ini terjadi, maka langkah terbaik adalah segera memeriksakan ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan lebih lanjut. Beberapa gejala dari pruritus yang tidak berangsur pulih ini juga dapat ditangani dengan menggunakan beberapa bahan alami yang ada di sekitar anda. Pruritus yang tidak segera ditangani akan menyebabkan luka serta infeksi pada kulit.

Sedangkan gejala lain yang biasa ditimbulkan dari pruritus ini diantaranya adalah:

  • Kulit terasa gatal di sekitar kulit tertentu seperti kaki, lengan atau bahkan seluruh tubuh.
  • Bagian kulit terlihat memerah.
  • Terdapat bentol, kulit melepuh atau bintik-bintik pada permukaan kulit.
  • Tekstur kulit berubah menjadi kasar dan bersisik.

Artikel terkait:

Diagnosa Pruritus

Untuk mendiagnosa pruritus, dokter umumnya akan memeriksa riwayat hidup serta fisik pasien. Apabila ditemukan dugaan keadaan medis tertentu yang menjadi penyebab pruritus, maka akan dilakukan beberapa tes lanjutan untuk lebih memastikan penyakit pruritus ini.

  • Tes darah: Tes ini dilakukan untuk melihat apakah darah kekurangan zat besi yang menjadi salah satu penyebab timbulnya pruritus serta mengetahui kadar gula, sel darah merah, sel darah putih eosnofil di dalam darah. Rangkaian tes darah ini meliputi tes kadar serum ferritin, tes darah lengkap serta laju endap darah.
  • Tes fungsi ginjal dan elektrolit.
  • Tes fungsi kelenjar tiroid.
  • Tes gula darah puasa: Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa sesudah melakukan puasa semalam.
  • Tes kadar fosfat, alkaline, fosfatase atau enzim tulang dan hati serta kalsium.
  • Profil kimia: Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah pasien memiliki kelainan pada organ ginjal atau hati.
  • Tes fungsi tiroid: Tes ini dilakukan untuk menentukan apakah kelainan tiroid seperti hipertiroid bisa timbul dan menyebabkan pruritus.
  • X-ray dada: Radiografi juga bisa digunakan untuk mengindikasikan tanda dari penyakit pruritus.

Pengobatan Pruritus secara Medis dan Alami

Pengobatan Medis

Untuk menyembuhkan pruritus ini, bisa ditempuh dengan berkonsultasi pada dokter spesialis kulit sehingga dokter nantinya akan menindaklanjuti penyakit pruritus yang di derita pasien.

  1. Krim Corticosteroid

Dokter umumnya akan meresepkan obat krim corticosteroid untuk mengobati pruritus pasien. Krim ini harus dioleskan ke area yang mengalami masalah dan menutupnya dengan kain katun basah yang sudah dicelupkan ke dalam air atau larutan lain. Dengan kain katun yang lembab, maka krim akan di serap kulit dengan lebih baik.

  1. Antihistamine Oral

Ini juga mungkin akan diberikan oleh dokter yang akan memberikan efek samping rasa mengantuk yakni seperti loratadine dan cetirizine. Obat ini akan membantu pasien agar bisa tidur lebih nyenyak di malam hari saat menderita pruritus.

  1. Fototerapi

Fototerapi atau terapi cahaya juga menjadi salah satu metode untuk mengobati pruritus yakni dengan cara memberikan sinar ultraviolet dengan gelombang tertentu. Ini dilakukan dalam beberapa sesi sampai pruritus bisa sembuh total.

Artikel terkait:

Pengobatan Alami

Rasa gatal yang disebabkan dari pruritus ini terjadi karena beberapa penyakit yang menjadi dasarnya dan untuk mengatasi pruritus ini bisa dilakukan dengan beberapa pengobatan alami yang terbilang aman untuk anda gunakan.

  1. Baking Soda

Baking soda atau biasa disebut juga dengan sodium bikarbonat merupakan salah satu pengobatan alami baik untuk pruritus karena memiliki sifat anti inflamasi, menenangkan kulit, mengurangi ruam yang terjadi pada kulit sekaligus mengatasi gatal yang disebabkan alergi, gigitan serangga serta sengatan matahari berlebihan. Baking soda juga akan mengembalikan kesimbangan pH alami kulit dan membuat kulit lebih bersih, lembut serta kenyal namun tetap waspadai bahaya baking soda.

  • Untuk gatal lokal, campur baking soda dan air dengan perbandingan 2:1 sampai menjadi pasta kental lalu oleskan pada area kulit yang gatal, namun hindari menggunakan pasta ini jika kulit mengalami luka.
  • Untuk pruritus menyeluruh, tambahkan 1 cangkir baking soda ke dalam air rendaman lalu gunakan untuk berendam selama 1 jam dan keringkan kulit secara alami tanpa menggunakan handuk.
  1. Oatmeal

Oatmeal menjadi pengobatan pruritus berikutnya yang juga memiliki senyawa anti gatal atau anti pruritus kuat sekaligus menenangkan kulit. Oatmeal juga memiliki sifat anti inflamasi serta berguna untuk melembabkan kulit yang kering. Oatmeal juga memiliki senyawa avenanthramides yang sangat penting sebagai anti iritasi, menyembuhkan radang, memberikan efek menenangkan, mengatasi kulit kering, radang dan juga sumber antioksidan.

  • Untuk pruritus menyeluruh, tambahkan 2 cangkir oatmeal yang sudah dihaluskan ke dalam air mandi dan gunakan untuk berendam selama 1 jam.
  • Untuk gatal sebagian, campurkan oatmeal yang sudah dihaluskan dengan sedikit air sampai menjadi pasta dan oleskan pada kulit yang terkena pruritus lalu diamkan selama 30 menit dan bilas sampai bersih.
  1. Cuka Apel

Cuka apel merupakan antiseptik alami dan menjadi solusi terbaik untuk membunuh bakteri penyebab pruritus. Dalam cuka apel memiliki asam asetat yang akan menjaga tingkat keasaman kulit sekaligus menghilangkan mikroorganisme yang menjadi penyebab gatal dan iritasi pada permukaan kulit. Sifat antiseptik yang ada pada cuka apel akan regenerasi bakteri jahat.

  • Tuangkan beberapa tetes cuka apel murni pada cotton buds atau kain bersih dan oleskan pada kulit yang gatal.
  • Lakukan cara ini sebanyak 1 sampai 2 kali sehari selama beberapa minggu.
  • Cara lain, tambahkan 1 sampai 3 cangkir cuka apel ke dalam air mandi dan gunakan untuk berendam selama 40 menit lalu keringkan dan oleskan pelembab ringan.
  1. Vitamin B

Vitamin B akan memberikan efek positif yang bermanfaat untuk sistem saraf serta kulit. Vitamin B akan menenangkan iritasi syaraf sekaligus mengurangi rasa gatal dari prutirus. Apabila asupan vitamin B dalam tubuh tidak mencukupi, maka kulit lebih mudah terkelupas dan gatal. Sementara asupan vitamin B bisa anda dapatkan dengan mengkonsumsi makanan atau suplemen vitamin B.

  1. Aspirin

Aspirin mengandung anti inflamasi untuk mengurangi kemerahan pada kulit yang diakibatkan dari gigitan serangga atau sengatan matahari penyebab pruritus. Asam salisilat yang terkandung dalam aspirin menjadi solusi tepat untuk mengatasi penyakit kulit ini.

  • Hancurkan beberapa butir aspirin lalu tambahkan dengan sedikit air sampai menjadi pasta dan oleskan pada area kulit yang terkena pruritus.
  1. Minyak Zaitun

Minyak zaitun mengandung pelembab yang akan menenangkan kulit sekaligus mencegah kulit kering sehingga bisa digunakan untuk mengatasi pruritus. Cara menggunakanya juga cukup mudah, yakni dengan mengoleskan langsung minyak zaitun pada permukaan kulit yang iritasi.

  1. Yoghurt

Dalam yoghurt mengandung lactobacillus, acidophilus serta streptococcus trhermophilus yang akan mendorong pertumbuhan bakteri baik di dalam tubuh sehingga baik untuk di konsumsi setiap hari untuk mencegah infeksi kulit dan pruritus.

  1. Konsumsi Makanan Mengandung Pigmen

Makanan yang mengandung pigmen warna seperti ubi ungu, paprika merah dan juga wortel memiliki kandungan vitamin C tinggi serta antioksidan yang akan menutrisi kulit akibat pruritus, gigitan serangga atau sengatan matahari berlebihan.

  1. Lemon

Dalam lemon mengandung asam sitrat dan asam asetat yang kaya akan kandungan antiseptik, anestesi, anti iritasi serta anti inflamasi. Selain itu, lemon juga mengandung vitamin C serta sifat penyembuhan rasa gatal.

  • Peras sari dari 2 buah lemon dan oleskan air tersebut pada kulit yang gatal dan biarkan mengering dengan sendirinya.
  • Tunggu sampai beberapa saat dan bilas dengan air hangat.
  • Lakukan cara ini sebanyak 2 kali sehari sampai kondisi kulit membaik.
  1. Lidah Buaya

Dalam lidah buaya mengandung sifat anti inflamasi, anti jamur dan anti bakteri serta vitamin E yang akan menjaga kelembaban kulit. Lidah buaya akan mengurangi radang yang disebabkan pruritus.

  • Kupas lidah buaya dan ambil lendir atau gel lidah buaya lalu oleskan pada kulit yang gatal dan diamkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat sampai bersih.
  1. Kulit Pisang

Untuk mengatasi pruritus, anda juga bisa memanfaatkan kulit pisang. Cara penggunaannya adalah dengan menggosok bagian dalam kulit pisang yang berwarna putih pada kulit yang terkena pruritus tersebut.

  1. Minyak Sayur

Minyak sayur juga menjadi solusi baik untuk menyembuhkan pruritus yakni dengan mengoleskan minyak sayur ke area pruritus. Alternatif lainnya, kamu juga bisa menggunakan minyak zaitun atau minyak kelapa yang juga sangat baik untuk menyembuhkan pruritus pada kulit anda.

Pencegahan Pruritus

Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit pruritus, maka bisa dilakukan dengan merubah gaya hidup yang biasa anda lakukan sehari-hari.

  • Hindari Menggaruk

Hindari kebiasaan menggaruk permukaan kulit yang meradang dan menyebabkan gatal. Biasakan untuk memotong kuku atau mengenakan sarung tangan sebelum pergi tidur.

  • Kompres Air Dingin

Untuk menutupi dan mengurangi area gatal pada kulit juga bisa diatasi dengan menutupnya memakai kain atau perban yang sudah dibasahi dengan air dingin.

  • Mandi Air Hangat

Pruritus juga bisa dicegah dan diatasi dengan mandi air hangat. Tambahkan juga dengan baking soda atau oatmeal mentah pada air hangat untuk rendaman mandi anda. Namun waspadai juga akan bahaya mandi air hangat setiap hari.

  • Gunakan Sabun Ringan

Pilih sabun mandi ringan yang tidak mengandung pewarna atau pewangi. Pewarna dan pewangi di dalam sabun akan semakin memperparah kondisi kulit anda. Sesudah memakai sabun, pastikan juga untuk membilasnya dengan air sampai bersih dan oleskan pelembab untuk melindungi kulit anda. Sabun ini bisa anda dapatkan dengan mudah di apotek atau toko khusus produk perawatan kulit.

  • Menghindari Zat Penyebab Alergi

Hindari juga berbagai penggunaan zat yang membuat kulit iritasi atau menimbulkan alergi termasuk juga memakai perhiasan, nikel, produk kulit dan kecantikan mengandung pewangi, produk pembersih, kosmetik dan juga parfum.

Stress juga menjadi penyebab semakin parahnya rasa gatal. Anda  bisa melakukan meditasi, yoga atau berkonsultasi dengan terapis atau cara mengatasi stres lainnya supaya kadar stress yang anda alami bisa berkurang.

  • Kurangi Durasi Mandi

Apabila memungkinkan, hindari frekuensi mandi selama badan masih terasa gatal atau jangan mandi lebih dari 20 menit.

Artikel terkait:

Pruritus yang merupakan salah satu masalah kulit ini memang bukan penyakit berbahaya dan tidak menular. Akan tetapi tetap harus ditangani dengan benar sehingga tidak menimbulkan penyakit lanjutan, bekas atau flek pada kulit dan tentunya mengganggu penampilan anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn