Ini 7 Akibat Tidak Datang Bulan Wanita Harus Waspadai !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Para wanita pasti setuju bahwa siklus menstruasi yang teratur adalah yang paling baik bagi kesehatan. Ketika siklus datang bulan normal dan stabil, otomatis perencanaan kehamilan juga bisa dilakukan secara lebih mudah. Namun jika tak lancar dan bahkan ada beberapa waktu di mana Anda tidak haid, apa saja akibat tidak datang bulan?

  1. Kanker Serviks

Akibat dari ketidakteraturan datang bulan atau bahkan tidak datang bulan selama beberapa periode rupanya adalah kanker serviks salah satunya. Kanker serviks paling kerap dihubungkan dengan infeksi menular seksual dan itu artinya pada sel-sel di leher rahim terjadi pertumbuhan kanker.

Kanker serviks sebenarnya tak bergejala apalagi ketika masih dalam kondisi awal. Tidak datang bulan sama sekali, atau perdarahan padahal bukan masanya menstruasi menjadi salah satu tandanya disertai dengan panggul yang nyeri, rasa sakit saat berhubungan intim, serta cairan dari vagina yang bercampur darah hingga berbau menyengat.

Jika sudah pada tahap kanker serviks stadium lanjut, gejala lain yang bisa timbul antara lain adalah sakit saat buang air kecil, pembengkakan perut dan kaki, turunnya berat badan, mual, muntah, diare, tubuh cepat lelah, hematuria, BAB berdarah, dan kejang-kejang. Dalam hal ini, pembedahan adalah salah satu solusi pengobatan bersama dengan kemoterapi atau radioterapi.

  1. Kanker Rahim

Kanker rahim berbeda dari kanker serviks; jika kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian leher rahim, maka kanker rahim tentunya adalah kanker pada bagian rahim itu sendiri. Salah satu tanda awal yang nampak adalah ketidaklancaran datang bulan di mana terkadang datang bulan tidak terjadi sama sekali, tapi sekalinya dialami bisa sangat lama dengan volume darah haid berlebihan.

Umumnya, keluhan lain yang berpotensi terjadi adalah nyeri pada bagian panggul, rasa mual, nyeri di perut bawah, rasa cepat lelah, sakit saat berhubungan intim, panggul nyeri, turunnya selera makan, cairan atau darah encer sebagai bentuk dari sekresi vagina, hingga perdarahan abnormal walau sudah menopause atau di luar periode menstruasi.

Histerektomi adalah langkah pengobatan paling umum yang perlu ditempuh oleh pasien kanker rahim. Namun selain itu, tindakan medis seperti radioterapi dan juga kemoterapi pun dibutuhkan setelah operasi. Terakhir, terapi hormon pun dapat menolong dengan tujuan tumor bisa diperkecil meski harus ada efek sampingnya, seperti mual, otot kram hingga kenaikan berat badan.

  1. Kista Ovarium

Akibat dari tak mengalami datang bulan lainnya adalah kista ovarium di mana ini adalah pembentukan kantong yang ada isi cairannya dan terletak di bagian dalam ovarium. Ini salah satu alasan pula dibalik haid tidak teratur kenapa bisa terjadi disertai dengan sulit buang air kecil, sulit BAB, sulit hamil, hingga panggul yang terasa sakit.

Secara umum, tanpa pengobatan khusus dalam waktu beberapa bulan saja kista bisa hilang sendiri. Namun meski begitu, tak selalu demikian sebab jika memang perlu, langkah operasilah yang bisa ditempuh sebagai upaya pengangkatan kista supaya melawan potensi perkembangannya menjadi kanker ovarium.

  1. Kanker Ovarium

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dari kista ovarium yang tak kunjung sembuh dan hilang sendirinya, ada kemungkinan kista berkembang menjadi kanker ovarium (kanker yang menyerang indung telur). Ini juga merupakan salah satu bahaya dan akibat dari tidak datang bulan atau siklus haid yang sering terganggu.

  1. Gangguan Kesuburan

Karena ketidaklancaran datang bulan yang bahkan seringkali tak datang bulan atau justru datang bulan dengan volume darah berlebihan, kesuburan pun bisa terganggu. Kesuburan seorang wanita ditandai dengan adanya proses ovulasi serta sel telur yang telah siap untuk proses pembuahan.

Gangguan proses ovulasi dapat dipicu oleh hormon yang tak seimbang karena tidak datang bulan. Walau infertilitas tak selalu disebabkan oleh ketidaklancaran haid, ada baiknya untuk memeriksakan diri jika memang sudah terlalu sering tidak datang bulan atau mengalami keluhan lain yang menyertai. Jika ke dokter lebih awal, maka ada potensi besar bagi dokter untuk bisa menanganinya secara tuntas.

  1. Polip Rahim

Saat dinding dalam rahim mengalami adanya pertumbuhan jaringan abnormal, inilah yang disebut dengan polip rahim. Beberapa waktu tidak datang bulan, lalu beberapa waktu bisa mengalami datang bulan dengan volume darah lebih banyak dari normalnya, Anda harus waspada ini adalah kondisi polip rahim apalagi jika perdarahan juga terjadi padahal sudah menopause atau di luar periode haid.

Saat gejala yang dialami oleh pasien polip rahim memang sudah cukup mengganggu, penanganan yang bisa diberikan adalah terapi penstabil dan penyeimbang hormon gonadotropin dan progestin walau efek meredanya gejala cukup sebentar. Operasi pengangkatan menjadi pilihan perawatan yang terbaik kalau memang polip rahim harus diangkat karena Anda ingin hamil.

  1. Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom ovarium polikistik atau PCOS merupakan sebuah kondisi di mana ovarium wanita tak berfungsi sebagaimana semestinya karena terganggu, khususnya pada wanita di usia produktif dan subur. Ini adalah salah satu bahaya mengintai saat Anda tak datang bulan atau datang bulan tak teratur di mana Anda sadar betul bahwa menstruasi sangat sedikit dalam 1 tahun.

Walau tak ada pengobatan yang bisa menyembuhkan secara total, Anda bisa mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk mengendalikan berbagai gejala-gejalanya. Meski begitu, ketika gejala berlanjut makin serius seperti kulit berjerawat, rambut tumbuh berlebihan, rambut rontok, sulit hamil hingga depresi, maka langkah pembedahan dan terapi hormon diperlukan.

Seperti telah kita lihat berbagai macam akibat tidak datang bulan secara teratur tersebut, dari situ rupanya ada banyak bahaya yang mengancam kesehatan wanita saat datang bulan tak seperti normalnya. Itulah kenapa, jangan tunggu terlalu lama untuk memeriksakan diri ke dokter jika menstruasi tidak kunjung datang supaya bisa ditangani lebih awal sambil juga turut melakukan cara menjaga kesehatan alat reproduksi wanita dengan baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn