Histerektomi – Penjelasan Lengkap

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rahim adalah sebuah bagian penting bagi para wanita. Keberadaannya pun sangat penting adanya untuk keberlangsungan dan keterlanjutan dari generasi berikutnya. Karena hal itu lah kesehatan rahim merupakan suatu hal yang sangat penting. Sekarang ini banyak sekali metode-metode pengobatan atau terari yang bertujuan untuk menjaga kesehatan rahim.

Hal ini dikarenakan rahim sendiri merupakan salah satu organ dalam tubuh manusia yang sangat rentan akan serangan penyakit. Serangan tersebut bisa berupa virus, bakteri atau jamur. Apabila serangan-serangan penyakit itu dapat menjangkau dan menyebabkan kerusakan pada rahim, maka akan mengakibatkan beberapa gangguan dalam tubuh. Untuk mengobati atau mengatasi gangguan pada rahim sendiri ada beberapa metoda seperti Histerektomi. Sebuah metode pengobatan yang kali ini akan kita bahas.

Penyembuhan penyakit pada organ rahim sendiri memang dapat ditempuh dengan beragam cara dan macam. Salah satunya seperti yang disebutkan diawal tadi yaitu melalui metode histerektomi. Mungkin beberapa dari kita sudah atau pernah mendengar mengenai metode yang satu ini. Namun, penjelasan dan informasi mengenai metode ini sendiri bisa dikatakan tak terlalu banyak yang tau. Beberapa orang yang tau mungkin hanya sekedar tau namanya saja atau nama lainnya.

Tapi, mereka tak tau mengenai apa itu histerektomi, bagaimana dilakukan, tujuannya apa, penyebabnya apa dan berbagai hal yang menyangkut mengenai tindakan medis yang satu ini. kali ini kita akan membahas mengenai beberapa hal yang berhubungan erat dengan tindakan histerektomi sendiri. Beberapa hal yang akan kita bahas kali ini, seperti

Apa itu Histerektomi

Histerektomi merupakan salah satu tindakan medis yang berada dalam lingkup ruang ilmu ginekologi. Ilmu ginekologi sendiri merupakan salah satu cabang dalam bidang medis yang banyak berurusan dengan kesehatan organ reproduksi wanita. Cabang keilmuan ini sendiri bertujuan untuk merawat dan menjaga kesehatan dari organ reproduksi tersebut.

Apabila ditemukan adanya keanehan atau keganjilan pada organ reproduksi wanita maka diharuskan untuk mengambil tindakan medis tertentu sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang menyerang organ rahim. Salah satu tindakan medis yang sering dilakukan adalah histerektomi. Tindakan medis yang satu ini bisa dikatakan merupakan sebuah tindakan medis yang radikal dan memiliki efek cukup besar. Namun, memang harus dilakukan demi menyelamatkan diri pasien itu sendiri. Tindakan histerektomi sendiri merupakan sebuah tindakan medis yang dilakukan dengan cara pengangkatan organ rahim dari dalam tubuh.

Jenis Operasi Histerektomi

Tindakan histerektomi ini sendiri merupakan sebuah tindakan medis yang cukup radikal bagi seorang wanita. Hal ini karena salah satu organ terpentingnya harus diangkat dan pengangkatan tersebut tentunya akan mengakibatkan berbagai macam efek yang sangat besar pada kehidupan. Dalam dunia medis sendiri tindakan operasi histerektomi ini sendiri memiliki beberapa jenis. Pembagian ini sendiri berdasarkan jumlah organ dan jaringan yang diangkat dalam operasi tersebut. beberapa jenis operasi histerektomi yang ada seperti.

  1. Histerektomi total

Operasi histerektomi pada jenis ini melakukan pengangkatan organ rahim dan leher rahim secara total. Tindakan operasi histerektomi pada jenis ini merupakan operasi yang paling umum dilakukan dan yang paling banyak dilakukan. Salah satu negara yang paling sering melakukan operasi histerektomi pada jenis ini adalah Amerika Serikat.

  1. Histerektomi sebagian

Operasi histerektomi pada jenis tidak melakukan pengangkatan secara total seluruh organ rahim. Sebagaimana sesuai nama dari operasi ini, maka organ rahim yang diangkat hanyalah sebagian. Biasanya bagian yang diangkat hanyalah badan rahim, sedangkan leher rahim akan dibiarkan saja.

  1. Histerektomi total dengan salpingo-oophorectomy bilateral

Operasi histerektomi pada jenis ini sendiri bisa dikatakan tidak jauh berbeda dengan operasi histerektomi total yang telah dijelaskan. Namun, pada operasi ini ada penambahan organ yang ikut diangkat yaitu tuba falopi dan ovarium.

  1. Histerektomi radikal

Operasi hiserektomi pada jenis ini merupakan operasi histerektomi yang bisa dikatakan sangat radikal dari semua jenis operasi histerektomi. Operasi pada jenis ini sendiri akan dilakukan untuk penyakit-penyakit yang sangat berbahaya seperti kanker. Pada proses operasi pengangkatannya sendiri bagian yang diangkat tak hanya terbatas pada organ rahim saja, namun juga beberapa jaringan lain yang berada di sekitar organ rahim. Hal ini biasanya untuk mencegah adanya kemungkinan kembalinya kanker.

Tindakan operasi histerektomi sendiri merupakan sebuah tindakan operasi yang bisa dikatakan banyak dihindari penggunaannya. Hal ini berhubungan dengan efek yang akan ditimbulkan oleh operasi ini untuk kedepannya, terutama pada operasi histerektomi radikal tentunya. Biasanya para dokter akan menggunakan cara dan metode lain untuk dapat mengobati penyakit pada pasien. Metode yang digunakan sendiri biasanya sangat beragam sesuai dengan jenis dan kebutuhan dari penyakitnya sendiri. Beberapa jensi tindakan lain yang biasanya diambil oleh dokter adalah

  • Penggunaan metode terapi hormon untuk mengatasi penyakit yang bukan kanker.
  • Pembuangan sebagian jaringan myometrium uterus.
  • Rujukan untuk melakukan beberapa jenis olah raga tertentu.

Namun, mau atau tidak operasi histerektomi sendri akan tetap dilakukan pada pasien yang telah di diagnosa memiliki penyakit kanker, seperti kanker serviks dan kanker ovarium. Jika tidak dilakukan tindakan histerektomi justru akan dapat berakibat buruk bagi kondisi dan keadaan dari pasien tersebut.

Bagaimana Histerektomi Dilakukan?

Seperti sebagaimana kita ketahui bahwa metode operasi yang digunakan dalam tindakan histerektomi tergolong kedalam operasi invasif. Hal ini dikarenakan dalam melakukan operasinya dibutuhkan sebuah luka operasi terbuka, atau sayatan terbuka yang cukup lebar. Melalui sayatan tersebutlah dilakukan tindakan operasi histerektomi. Penggunaan bedah terbuka ini sendiri merupakan salah satu jenis metode operasi yang paling sering dan paling banyak digunakan diseluruh dunia. Hal ini dikarenakan metodenya yang dianggap lebih cepat untuk mengatasi organ yang memiliki gangguan, meskipun metode terbuka ini juga memiliki beberapa resiko yang cukup berbahaya bagi tubuh.

Pada bedah terbuka ini sendiri seorang pasien bisanya akan mengalami pembiusan total. Sehingga selama operasi berlangsung pasien akan berada dalam kondisi terbius. Untuk sayatan yang dibutuhkan biasanya memiliki panjang sayatan sebesar 5-7 cm,  bisa dikatakan sayatan tersebut merupakan sayatan yang cukup besar dan panjang pada tubuh kita.

Setelah kita dalam kondisi terbius maka dokter akan melakukan jenis operasi histerektomi yang sesuai dengan kondisi dari keadaan rahim pasie. Apakah masih ada organ yang harus dipertahankan atau apakah semua organ akan diangkat. Jika masih ada pertimbangan apabila ada organ yang masih bisa dipertahankan maka dokter akan memilih jenis operasi yang histerektomi yang tidak radikal. Namun, pertimbangan seperti itu tidak akan berguna jika pasien telah terdiagnosa mengidap penyakit kanker, maka pasien secara langsung akan mendapatkan tindakan operasi histerektomi radikal.

Namun. Sekarang berdasarkan perkembangan dunia medis yang semakin maju. Begitu juga dengan perkembangan alat-alat medis yang semakin canggih, maka ada beberapa operasi histerektomi yang minim luka. Operasi jenis merupakan jenis operasi yang banyak dipilih oleh mereka yang tidak ingin memiliki bekas luka pada tubuhnya. Jenis operasi yang minim luka ini sendiri dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu

  1. Laparoskopi histerektomi

Pada operasi jenis ini pasien akan mengalami tindakan operasi menggunakan metode laparoskopi yang cukup terkenal. Operasi ini sendiri hanya membutuhkan panjang sayatan yang tidak terlalu panjang sehingga luka operasi tang membekas akan sangat kecil sekali. Operasi ini sendiri menggunakan sebuah pipa tabung fleksibel yang disebut laparoskopi. Melalui pipa tersebut maka dokter dapat melihat bagaimana kondisi yang ada dalam rahim pasien. Setelah diketahui kondisinya maka dokter akan menggunakan beberapa alat bedah yang juga hanya membutuhkan luka sayatan yang sangat kecil.

  1. Vaginal Histerektomi

Sebagaimana namanya maka operasi ini sendiri dilakukan pada area sekitar vagina. Dokter akan membuat sebuah sayatan kecil pada vagina pasien untuk dapat melakukan operasi. Metode ini sendiri biasanya juga sering dijadikan sebagai pilihan yang utama untuk operasi histerektomi. Hal ini dikarenakan sedikitnya kemungkinan adanya luka sisa bekas operasi pada vaginal histerektomi.

Alasan Pemilihan Histerektomi

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa operasi histerektomi merupakan sebuah operasi untuk melakukan pengangkatan rahim yang disebabkan oleh berbagai macam kondisi kesehatan. Pada beberapa kasus pemilihan operasi histerektomi ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa jenis penyakit yang cukup berbahaya bagi tubuh dan kondisi pasien. Namun, ada juga beberapa jenis penyakit yang sifatnya tidak berbahaya sehingga pasien dapat melakukan pilihan apakah akan melakukan operasi histerektom atau tidak. Secara umum kondisi yang sangat mendesak untuk dilakukannya operasi histerektomi seperti

  • Kanker serviks.
  • Kanker indung telur.
  • Kanker endometrium.
  • Kanker uterin.

Jenis penyakit yang disebutkan di atas adalah jenis penyakit yang sangat besar kemungkinannya bahkan sampai mengharuskan pasien untuk melakukan operasi histerektomi. Operasi histerektomi sendiri merupakan sebuah jalan tempuh terakhir yang diberikan kepada pasien.

Bahkan jika memungkinkan maka dokter sendiri tidak akan merekomendasikan untuk mengambil metode operasi tersebut pada pasien. Hal ini berhubungan dengan efek samping yang memiliki efek sangat besar pada pasien, baik secara jiwani maupun secara badani. Biasanya dokter sendiri akan tetap memberikan opsi-opsi lain yang masih memungkinkan untuk dapat dilakukan oleh pasien yang menderita gangguan pada organ rahim mereka.

Selain jenis-jenis penyakit yang disebutkan diatas masih ada beberapa jenis penyakit yang bisa membuat seorang pasien harus melakukan tindakan operasi histerektomi. Beberapa jenis dari penyakit tersebut seperti

  1. Endometriosis.
  2. Adenomiosis.
  3. Pendarahan Obstetri.
  4. Plasenta previa.
  5. Placenta percreta.
  6. Nyeri panggul kronis / pelvic inflammatory disease (PID).
  7. Prolaps Uteri atau turun peranakan.
  8. Fibroid.

Efek Samping Operasi Histerektomi

Sebagaimana tindakan medis lain yang ada di banyak dunia medis, maka tindakan histerektomi sendiri tak bisa lepas dari kemungkinan-kemungkinan adanya efek samping yang akan timbul. Meskipun secara garis besar efek yang timbul akan sama dan merata pada setiap pasien yang mengalami tindakan ini, namun efek yang timbul juga sangat dipengaruhi oleh jenis operasi dan kondisi dari pasien itu sendiri. Beberapa efek samping yang akan muncul setelah menjalani operasi histerektomi seperti

  1. Menopause.
  2. Osteoporosis.
  3. Penurunan hasrat seks.
  4. Vagina kering.
  5. Depresi.
  6. Stress.
  7. Penyakit jantung.
  8. Inkonsisensi urin.
  9. Tidak dapat hamil.
  10. Pembentukan fistula.
  11. Adanya penggumpalan darah.

Itu tadi beberapa informasi mengenai histerektomi yang bisa kalian ketahui. Informasi yang disampikan diatas bisa menjadi salah satu sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita. Semoga informasi tadi bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn