Apakah Anda pernah merasa pusing serta merasa sangat lelah? Jika Anda mengalami hal tersebut maka bisa jadi tubuh Anda kekurangan oksigen. Untuk mengetahui tingkat oksigen dalam tubuh, kita dapat melakukan tes darah. Namun, kita juga bisa mengetahui tingkat oksigen dalam tubuh melalui gejala-gejala yang ditunjukkan oleh tubuh. Adapun beberapa gejala yang ditunjukkan oleh tubuh jika kekurangan oksigen adalah:
- rasa cepat lelah berlebih
- nyeri otot
- gangguan pencernaan
- ciri-ciri depresi
- peningkatan kadar gejala asam lambung
- penurunan daya ingat
- gangguan pernapasan
- tubuh terasa lemas
- kepala sering pusing
Penyebab Tubuh Kekurangan Oksigen
Secara garis besar, ada 3 penyebab utama mengapa tubuh kekurangan oksigen, yaitu:
- Kadar karbondioksida di dalam tubuh mengalami peningkatan – Kondisi tersebut secara otomatis akan menyebabkan kadar oksigen di dalam tubuh menurun. Hal tersebut sering terjadi ketika metabolisme di dalam tubuh memproduksi karbondioksida dengan waktu yang relatif cepat. (baca juga: cara mengatasi kekurangan oksigen)
- Asupan oksigen yang rendah – Kondisi tersebut bisa terjadi ketika seseorang mengalami gangguan pernapasan. Seseorang yang mengalami penyakit pernapasan seperti pneumonia, emfisema, dan penyakit sejenisnya juga dapat mengurangi asupan oksigen ke dalam tubuh. Akibat pernapasan terganggu, tubuh kekurangan suplai oksigen sesuai kebutuhannya. (baca juga: bahaya kelebihan oksigen dalam tubuh)
- Kapasitas dalam alveoli paru-paru – maksudnya seberapa lancar oksigen mampu melewati kapiler dan alveoli. Kondisi tersebut biasanya dipengaruhi dengan tempat di mana orang berada. Misal di dataran rendah atau dataran tinggi, di mana tingkat oksigen di tempat-tempat tersebut memiliki perbedaan sehingga memungkinkan tubuh untuk kekurangan oksigen. (baca juga: kekurangan oksigen pada jantung)
Dampak Tubuh Kekurangan Oksigen
Oksigen merupakan salah satu kebutuhan pokok tubuh untuk menjalankan berbagai aktivitas. Tubuh yang kekurangan oksigen bisa menyebabkan berbagai gangguan, diantaranya:
- Kelelahan merupakan dampak yang pertama kali akan dirasakan oleh tubuh ketika kekurangan oksigen. Seluruh bagian tubuh kita memerlukan oksigen. Jika darah tidak bisa memberikan suplai oksigen yang sesuai kebutuhan seluruh anggota tubuh, maka tubuh akan merasa kekurangan energi sehingga rasa lelah akan dirasakan. (baca juga: cepat lelah dan jantung berdebar)
- Kesulitan bernapas akan mempengaruhi fungsi normal dari sistem tubuh manusia. Semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia sangat bergantung pada proses pernapasan. Tingkat energi yang mengalami penurunan adalah dampak pertama yang muncul ketika tubuh kekurangan oksigen. Biasanya gejala sesak napas juga akan mengikutinya. (baca juga: cara mencegah sesak napas)
- Nyeri otot juga menjadi dampak yang diakibatkan oleh kurangnya suplai oksigen ke dalam tubuh. Tubuh yang kekurangan oksigen akan mempengaruhi kinerja otot. Biasanya, dampak tubuh kekurangan oksigen akan ditunjukkan oleh rasa nyeri pada otot serta kejang pada persendian. (baca juga: nyeri dada kiri)
- Gangguan penglihatan. Tubuh yang kekurangan oksigen juga sering menyebabkan gangguan penglihatan. Penglihatan biasanya akan kabur atau ketajaman penglihatan yang mengalami penurunan. (baca juga; gejala mata silinder)
- Sianosis merupakan gejala normal yang ditunjukkan oleh tubuh ketika tubuh kita kekurangan oksigen. Kulit akan berwarna kebiruan. Hal tersebut sebagai dampak langsung ketika darah tidak mampu memberikan suplai oksigen yang cukup ke seluruh bagian tubuh. Selain semburat kebiruan, kekurangan oksigen juga ditunjukkan dengan tubuh yang nampak pucat. (baca juga: gejala gula darah terlalu rendah)
- Serangan jantung merupakan dampak paling fatal akibat tubuh kekurangan oksigen. Gejala ini sering disebut dengan gejala angin duduk. Jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup tidak mampu bekerja secara normal dan pembuluh darah arteri akan mengalami penyempitan. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya serangan jantung.
- Pusing juga bisa terjadi ketika tubuh kekurangan oksigen. Bahkan pusing bisa menjadi gejala paling umum yang dirasakan ketika tubuh kekurangan oksigen. Otak manusia harus mendapatkan suplai oksigen yang cukup agar bisa melaksanakan kerjanya. Namun, ketika suplai darah ke otak ternyata tidak mampu membawa jumlah oksigen yang dibutuhkan otak maka otak akan merasa terganggu dan terasa pusing. Kondisi ini juga bisa menyebabkan gangguan pada daya ingat. (baca juga: mata kunang-kunang kepala pusing)
Kekurangan oksigen ternyata dapat menyebabkan dampak yang membahayakan bagi tubuh. Karena itu, Anda harus menjaga kondisi tubuh agar selalu sehat dan juga selalu menerapkan pola hidup sehat.
Cara Meningkatkan Jumlah Oksigen dalam Tubuh
Untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh, Anda bisa melakukan beberapa metode berikut:
- Mencari udara yang sehat dengan mencari tempat yang terhindar dari polusi. Anda bisa mencari ruang terbuka hijau dengan banyak pepohonan. Tempat tersebut akan menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi tubuh.
- Rutin berolah raga secara langsung akan meningkatkan kebutuhan oksigen bagi tubuh. Secara otomatis, darah akan mengikat lebih banyak oksigen. Hal tersebut sekaligus mencegah tubuh kekurangan oksigen. Olah raga juga akan membantu kinerja paru-paru untuk mengikat lebih banyak oksigen. (baca juga: cara agar nafas panjang saat berlari)
- Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar oksigen yakni makanan yang kaya akan kandungan kalsium, vitamin E, dan juga vitamin C. Beberapa jenis nutrisi tersebut terbukti mampu melindungi sel darah merah ketika membawa oksigen dan menangkal radikal bebas. Adapun jenis makanan yang dimaksud adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan juga karbohidrat kompleks. (baca juga: kebutuhan nutrisi manusia berdasarkan AKG resmi)
Demikian beberapa hal terkait tingkat oksigen di dalam tubuh. Untuk melakukan berbagai aktivitas, tubuh harus mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Jauhi rokok dan juga asap rokok agar kadar karbondioksida di dalam tubuh tidak meningkat.