Ablasio Retina Mata – Penyebab, Gejala dan Penanganan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ablasio adalah jenis penyakit mata yang berhubungan dengan lepasnya jaringan retina sensoris dari jaringan epitel pigmen retina (ride) yang dapat terjadi pada semua jenis kelamin dan usia. Namun kasus ablasio ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dan lanjut usia.

Jenis Ablasio Retina

Ablasio retina dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Ablasio retina traksi

Ablasio ini terjadi akibat jaringan parut (fibrosis) yang ada pada dinding lapisan retina, jika terjadi kontraksi mendadak pada jaringan parutnya maka akan menyebabkan penekanan dan penggeseran serta penarikan retina dimana kondisi ini dapat memicu ablasio retina.

2. Ablasio retina eksudatif

Ablasio ini terjadi akibat kerusakan parah pada epitel pigmen retina karena mengalami kenaikan permeabilitas maka akan timbul penimbunan cairan yang terjadi ketika proses peradangan.

Penyebab

1. Komplikasi dari penyakit diabetes

Penyakit diabetes sangat mempengaruhi kondisi retina dan bagian mata lainnya. Hal ini disebabkan kadar gula yang berlebihan mampu menyebabkan penggumpalan dan penghambatan pembuluh darah pada mata yang dapat menimbulkan iritasi, peradangan, dan sobekan sehingga terjadi penghalangan penglihatan.

artikel terkait: gejala diabetes –  diabetes kering – bahaya diabetes

2. Adanya tumor di sekitar mata

Tumor yang ada di sekitar mata memicu munculnya ablasio retina. Dimana pembuluh darah pada mata mendapat tekanan dan penghalangan dari sel tumor yang mengambil alih posisi letak retina sehingga terjadi pelepasan retina yang sebelumnya terjadi luka dan pendarahan.

3. Adanya luka dan peradangan parah

Peradangan yang parah dapat membuat mata di sekitar bola mata memjadi keruh dan meninggalkan jejak seperti garis garis tipis tak beraturan layaknya sebuah benang dan bintik-bintik seperti sedang melayang layang diseputar retina jika bola mata digerakkan.

4. Adanya trauma pada mata karena benturan keras

Cedera berat pada mata dapat menimbulkan luka di sekitar retina dan menimbulkan pendarahan di dalam tanpa disadari yang berakhir dengan pelepasaan retina mata dan menyusutnya korpus vitreum (kejernihan mata) sehingga pandangan menjadi sedikit kabur.

5. Menderita Miopia atau rabuh jauh

Miopia sering dialami oleh orang dewasa dan lanjut usia. Rabun jauh juga kerap dialami oleh orang yang memiliki garis keturunan dimana kerabatnya juga ada yang menderita miopia.

artikel terkait

mata minus

penyebab mata minus

gejala mata minus

bahaya mata minus tanpa kacamata

cara menjaga mata agar tidak minus

cara merawat mata agar minus tidak bertambah besar

cara mengobati mata minus

6. Adanya sobekan dan lubang di retina retina regmatogen

Sobekan atau lubang yang ada pada retina disebabkan mata pernah mengalami benturan atau trauma akibat cedera yang memungkinkan retina mengalami pendarahan. Apabila kondisi ini tidak segera diobati dapat menyebabkan penglihatan semakin kabur.

7. Faktor usia

Usia di atas 40 tahun dan orang lanjut usia akan mengalami penipisan retina dan pengapuran di sekitar bola mata. Kemudian akan terjadi sebuah penyusutan korpus vitreum sedikit demi sedikit secara alami. Hal inilah menyebabkan munculnya ablasio retina.

8. Pernah menjalani operasi mata sebelumnya

Operasi bagian bentuk tubuh manapun termasuk mata akan meninggalkan bekas luka dan memberikan efek berbeda pada setiap orang. Misalkan jika kekuatan otot mata seseorang melemah dan mata tidak mampu menopang saraf-saraf mata sehabis operasi mata, maka retina matanya akan mengalami peradangan dan pendarahan yang dapat memicu timbulnya penyakit ablasio retina.

9. Faktor keturunan

Ada pihak keluarga kandung atau kerabat yang memiliki riwayat penyakit ablasio sehingga menyebabkan seseorang memiliki risiko 6 kali lebih cepat pada keturunan berusia muda untuk terkena ablasio retina.

Gejala

Gejala ablasio retina yang umum dan mudah dikenali, antara lain:

  • Floaters. Adanya titik-titik dan garis tak beraturan seperti benang benda-benda yang seperti melayang dan terbang yang diakibatkan adanya kekeruhan di vitrum, adanya darah, dan adanya pigmen retina yang lepas.
  • Photosial atau light flashes. Pantulan serta kilatan cahaya yang bisa terlihat saat kondisi ruangan yang kurang penerangan ketika bola mata sedang bergerak pada sudut yang tertentu dan tanpa kita sadari sebelumnya.
  • Berkurangnya ketajaman penglihatan. Hal ini diakibatkan adanya kabut tipis yang menghalangi penglihatan yang lama-kelamaan kabut tersebut menjadi tebal.
  • Adanya semacam kabut tipis putih. Berbentuk bundar yang perlahan melewati bawah bola mata lalu menuju atas bola mata yang lama-kelamaan dapat menutupi bola mata secara utuh. Kondisi ini dapat menyebabkan pandangan benar benar terhalang.
  • Mata mengeluarkan air terus menerus berwarna kemerahan dan timbul gatal.
  • Seputar mata dan kelopak mengalami pembengkakan dan kemerahan yang jika disentuh akan menimbulkan rasa nyeri.
  • Adanya bayangan yang mulai turun dari atas bola mata. Ini adalah indikasi bahwa dalam bola mata telah terjadi pelepasan retina.

Penanganan Ablasio Retina

1. Diagnosis pemeriksaan

  • USG mata dan pemeriksaan kondisi retina bagian dalam
  • Tindakan dengan pencolokkan mata dengan alat khusus
  • Tindakan dengan menggunakan sistem tekanan intarokuler
  • Tindakan angiografi fluoresensi
  • Pemeriksaan detail slit lamp
  • Menjalani tes refraksi secara berkala
  • Pemeriksaan berkala respon reflek pupil
  • Pemeriksaan ketajaman dan penangkapan cahaya
  • Tentang uji tes detail oflalmoskopi direct dan indirect
  • Pemeriksaan pengenalan warna agar terdeteksi terserang buta warna atau tidak
  • Tindakan operasi sebagai jalan terakhir

2. Pengobatan ablasio retina

  • Dilakukan tindakan pembedahan dengan menggunakan laser untuk melakukan penutupan dan penambalan terhadap robekan dan lubang pada retina sebelum pasien terkena kasus ablasio retina.
  • Dilakukan tindakan menggunakan jarum es dingin yang melekat pada jaringan parut di bawah retina yang akan dilakukan dengan penyuntikan berupa kristal gelembung udara dan posisi kepala pasien akan diletakkan pada posisi tertentu agar cairan tidak membentuk endapan di area belakang retina.
  • Dilakukan tindakan perlekatan atau penambalan dengan ekstra hati-hati pada retina dengan jalan pembedahan. Dokter akan membuat sebuah lekukan pada jaringan sclera (area putih mata) agar retina dapat mudah dilekatkan tanpa harus ada komplikasi tekanan di daerah retina itu sendiri.

Pencegahan

  • Disarankan memakai pelindung mata berupa kaca mata berwarna redup untuk menghindari pencahayaan yang berlebihan dari sinar matahari dan stimulasi cahaya akibat pantulan dari kaca gedung atau kendaraan.
  • Disarankan memakai pelindung kaca mata untuk melindungi mata agar tidak terjadi trauma jika terjadi benturan keras atau gesekan pada benda benda berat dan keras.
  • Rajin secara konsisten memeriksakan kondisi mata pada penderita diabetes stadium awal agar secepatnya dapat diatasi dan disembuhkan jika telah terserang ablasio retina dengan berbagai pemeriksaan dan menjalani diagnosis yang telah direkomendasikan oleh dokter terkait.
  • Membaca dan menulis dianjurkan dilakukan pada tempat atau ruangan yang cukup mendapat penerangan dan harus memakai tenggat waktu agar terhindar dari kelelahan mata yang hanya akan menyebabkan munculnya penyakit mata lain.
  • Dilakukan pemeriksaan rutin setahun dua kali agar dapat mengetahui secara dini tentang penyakit mata ablasio atau penyakit mata yang lain dengan diiringi beberapa kali pemeriksaan melalui diagnosis.
  • Dilakukan perlindungan mata iritasi dan masuknya partikel kecil hasil dari radikal bebas yaitu menghindari tempat aatu ruangan yaang berhubungan dengan pengolahan dan pembuatan cat semprot, tempat pengolahan semen, mesin penggiling serabut kayu, dll.
  • Menggunakan obat mata yang direkomendasikaan khusus untuk penyakit ablasio yaitu eye care soft gel atau obat lain yang sudah tentu akan diberikan setelah selesai menjalani pemeriksaan secara akurat dengan diagnosis.
  • Bagi yang belum menderita diabetes untuk menjaga asupan gula yang seimbang dan menghindari bahaya konsumsi gula berlebihan, atau mengonsumsi gula dalam bentuk gula jagung atau gula aren. Penyakit ini mudah muncul pada penderita diabetes dan akan memperburuk kondisi retina bagian dalam.

Kasus munculnya penyakit ablasio sangat sering dan bahkan selalu terjadi pada orang dewasa dan lanjut usia, kendati pada usia mudapun tidak sedikit yang mengalami ablasio retina. Penipisan retina yang terjadi dengan sendirinya dan mengalami penyusutan korpus vitreum atau kejernihan mata yang ada disekitar bola mata bagian tengah adalah proses alami yang menyerang orang lanjut usia.

artikel terkait

katarak

penyebab katarak

ciri-ciri mata katarak

cara mengobati katarak

cara mencegah katarak

glaukoma

bahaya glaukoma

gejala glaukoma

penyebab glaukoma

pencegahan glaukoma

fbWhatsappTwitterLinkedIn