7 Penyebab BAB Berlendir dan Cara Mengatasinya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Buang air besar berlendir atau juga berdarah mungkin pernah menjadi pengalaman yang tak mengenakkan untuk kita. Kondisi kesehatan ini apabila terjadi jangan sampai diremehkan karena sebenarnya keadaan ini bisa menjadi pertanda ada yang tak beres pada pencernaan kita. Seluruh kalangan usia bisa saja mengalami kondisi semacam ini, mulai dari bayi hingga orang dewasa.

Buang air besar yang kurang wajar seperti disertai lendir atau darah memang seharusnya langsung diobati. Namun untuk bisa mengobatinya dengan benar, kita perlu tahu lebih dulu apa saja penyebab BAB berlendir tersebut. Ada berbagai kemungkinan penyakit dibalik terjadinya BAB berlendir ini, seperti gangguan-gangguan kesehatan seperti di bawah ini.

Baca juga:

  1. Disentri

BAB di mana feses keluar bersama lendir bisa saja disebabkan oleh infeksi disentri. Infeksi ini terjadi pada bagian usus yang kemudian menjadi penyebab diare. Ketika diare, buang air besar pun artinya menjadi encer dan bahkan akan sering juga bolak-balik ke kamar mandi karena rasa mulas di perut.

  1. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn juga berkemungkinan melatarbelakangi kondisi BAB berlendir dan ini merupakan salah satu kondisi radang usus juga yang berjangka panjang di mana peradangan bisa saja terjadi di seluruh lapisan dinding pada sistem pencernaan manusia. Selain BAB yang keluar bersama lendir, gejala yang terjadi adalah tubuh lemah dan sakit perut yang tak tertahankan.

(Baca juga: ciri-ciri bayi diare)

  1. Kolitis Ulseratif

Penyebab lainnya dari BAB berlendir kemungkinan adalah kolitis ulseratif di mana ini merupakan sebuah kondisi inflamasi yang menyerang usus besar (kolon) dan juga rektum. Penyakit ini tergolong kronis karena bisa menjadi pemicu tukak di bagian dinding usus besar sehingga nantinya menyebabkan feses darah.

Selain feses berlendir, ada pula gejala lainnya dari kolitis ulseratif, seperti misalnya diare yang bernanah atau berdarah, perut kram, cepat lelah, berat badan turun, sering buang air besar namun feses tak bisa keluar, dan juga demam. Namun ada pula beberapa penderita kolitis ulseratif yang justru tak merasakan gejala apapun.

  1. Fistula Ani

Perlu diketahui bahwa fistula ani merupakan fistula yang menjadi penghubung untuk kanalis anal ke kulit yang ada pada area anus atau juga organ lainnya seperti vagina. Ada satu atau juga lebih lubang fistula yang terlihat di permukaan kulit dan ada nanah atau kotoran maupun juga lendir yang kemungkinan keluar dari lubang fistula tersebut saat buang air besar.

(Baca juga: penyebab sembelit)

  1. Fissura Ani

Selain fistula ani, ada pula kondisi kesehatan yang bernama fissura ani yang bisa menjadi penyebab feses yang keluar bersama-sama dengan lendir. Fissura ani ini merupakan sobekan berukuran kecil di bagian jaringan tipis lembab yang menjadi lapisan anus. Jadi ketika buang air besar, akan ada rasa nyeri yang timbul.

  1. Obstruksi Usus

Kemungkinan lain akan terjadinya BAB berlendir adalah obstruksi usus alias penyumbatan yang ada pada usus. Pada kondisi ini peredaran makanan maupun cairan pun akhirnya mengalami gangguan di dalam saluran cerna. Ada obstruksi usus dengan sifat total dan parsial.

Ketika penyumbatan ini tak segera ditangani, otomatis terjadi penumpukan makanan dan cairan yang sudah bercampur dengan gas serta asam lambung pada area penyumbatan tersebut sehingga berisiko tinggi memicu usus bocor. BAB berlendir hanya salah satu contoh gejalanya, namun penderita juga bisa mengalami muntah, perut membengkak, sulit buang angin, konstipasi, atau perut kram.

  1. Kanker Usus

Buang air besar yang disertai dengan lendir juga dapat menjadi gejala awal akan penyakit kanker usus besar atau kanker kolon. Kanker usus cukup menjadi momok di negara kita juga karena segala usia dapat mengalaminya. Meski begitu, diketahui bahwa penderita dari kanker usus 90 persen adalah lansia dengan usia 60 tahun ke atas.

Pada kebanyakan kasus kanker usus besar, pembentukan gumpalan sel yang ukurannya kecil adalah kondisi awalnya. Gumpalan itulah yang dinamakan dengan polip adenoma dan mampu menyebab secara tak terkontrol seiring berjalannya waktu. Perdarahan di anus, penurunan berat badan, tubuh lelah, kram perut, penurunan selera makan, konstipasi, diare, dan perut terasa penuh adalah gejala-gejala umum selain BAB berlendir.

(Baca juga: efek bab tidak setiap haricara melancarkan buang air besar secara alami)

Cara Mengatasi BAB Berlendir

Jangan panik dulu ketika mendapati bahwa BAB Anda disertai dengan lendir. Walau memang bisa saja menjadi gejala penyakit serius, cobalah untuk menggunakan langkah-langkah di bawah ini sebagai penanganan awal.

  • Mengikuti tips diet sehat. Berdiet sehat di sini artinya adalah Anda perlu mulai mengonsumsi makanan-makanan yang bernutrisi seimbang. Hal ini bukan saja untuk mencegah BAB tak normal, namun juga bisa mengatasi kondisi BAB yang sudah telanjur tak wajar.
  • Banyak minum air putih. Minumlah air putih yang banyak karena ketika BAB disertai lendir, kemungkinan ini disebabkan oleh disentri yang bisa saja menurunkan kadar cairan tubuh. Jadi demi menghindari dehidrasi atau kekurangan cairan, silakan minum banyak air putih dalam sehari (8-10 gelas adalah yang paling disarankan).
  • Tidak merokok. Merokok bukan hanya berbahaya bagi kesehatan paru-paru, mulut, tenggorokan dan juga kulit. Untuk pencernaan pun merokok bisa saja memicu hal-hal yang berbahaya yang tak kita duga sebelumnya. Hindari merokok selama BAB masih berlendir agar kondisi kesehatan, terutama pencernaan makin membaik.

(Baca juga: penyebab feses berwarna hitam bahaya bab duduk)

Ada kalanya solusi tersebut tidaklah efektif dan gejala berpotensi terus berlanjut. Bila demikian adanya, jangan ragu lagi untuk ke dokter dan memeriksakan diri karena ada dugaan bahwa penyakit seriuslah yang menjangkiti tubuh Anda.

Pemeriksaan fisik selalu menjadi yang utama ketika Anda memeriksakan diri ke dokter, baru setelah itu dilanjutkan oleh dokter dengan melakukan tes-tes penunjang seperti tes darah, kolonoskopi, dan tes sampel tinja yang tujuannya adalah untuk mendeteksi secara pasti penyebab medis yang tengah dialami oleh si pasien.

Setelah pemeriksaan dijalani penderita, dokter pun akan menemukan penyebab ketidakberesan pada tubuh. Maka dari situ, otomatis pengobatan yang paling tepat pun bisa diberikan oleh dokter sesuai dengan hasil pemeriksaan yang sudah keluar. Namun jika misalnya BAB berlendir juga terjadi beberapa kali disertai dengan keluarnya darah, jangan tunggu terlalu lama dan segeralah pergi ke dokter.

Baca juga:

Ada berbagai dugaan akan penyebab BAB berlendir dan kiranya informasi ini berguna bagi Anda supaya lebih waspada terhadap kemungkinan gangguan kesehatan serius yang menyebabkan BAB keluar bersama lendir.

fbWhatsappTwitterLinkedIn