Air merupakan unsur esensial yang ada dalam tubuh manusia. Manusia memiliki kandungan air sebesar 2/3 atau sekitar 60% – 70% dari berat tubuhnya. Semua sistem dan metabolisme di dalam tubuh manusia bergantung pada air. Oleh sebab itu air merupakan urat nadi bagi kelangsungan hidup manusia.
Bahkan kondisi kekurangan makanan masih jauh lebih baik daripada kekurangan air (baca : efek kekurangan air putih bagi tubuh). Bila manusia kehilangan 20% saja air di dalam tubuhnya, maka berbagai resiko fatal sudah ada di depan mata. Kondisi berkurangnya proporsi atau keseimbangan jumlah air dalam tubuh manusia ini disebut dengan dehidrasi.
Gangguan dehidrasi pada manusia akan mengganggu keseimbangan jumlah elektrolit yang ada dalam tubuh (baca : bahaya akibat kekurangan ion tubuh). Gangguan ini akan berimbas kepada kondisi fisik yang bisa melemah. Selain itu, bila kondisi dehidrasi semakin parah bisa menyebabkan hilangnya kesadaran pada seseorang bahkan dalam tahap yang berat bisa berujung pada kematian.
Meskipun berbahaya, seringkali karena aktifitas atau mobilitas yang tinggi dalam pekerjaan atau kesibukan lainnya, pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh seringkali terabaikan. Orang cenderung lebih ingat ketika belum makan, daripada ketika belum minum. Padahal untuk memenuhi kebutuhan air harian seseorang tidak selalu harus menunggu rasa haus tiba. Untuk memahami mengenai dehidrasi dengan lebih dalam, simak informasinya berikut ini :
Pengertian Dehidrasi
Pada umumnya orang memahami dehidrasi hanya pada batasan definitif kurang air atau kurang minum. Padahal, pengertian dehidrasi tidak hanya sebatas kurang air atau kurang minum saja. Secara umum dehidrasi didefinisikan sebagai kondisi dimana tubuh manusia kehilangan lebih banyak cairan daripada asupan cairan yang didapatkan. Atau dengan kata lain pengeluaran air atau cairan tubuh lebih banyak daripada pemasukannya. Tidak jauh seperti pepatah “besar pasak daripada tiang”.
Dehidrasi yang terjadi pada diri manusia disebabkan karena kekurangan zat natrium, kekurangan air, atau kekurangan natrium dan air. Dehidrasi yang terjadi pada manusia terkategorikan kedalam 3 jenis:
- Dehidrasi Ringan
Dehidrasi ringan terjadi bila terdapat kondisi penurunan jumlah cairan pada tubuh sebesar 5% dari berat badan.
- Dehidrasi Sedang
Dehidrasi sedang terjadi bila terdapat kondisi penurunan jumlah cairan pada tubuh sebesar 5% – 10% dari berat badan.
- Dehidrasi Berat
Dehidrasi berat terjadi bila terdapat kondisi penurunan jumlah cairan pada tubuh sebesar lebih dari 10% dari berat badan.
Fungsi Air bagi Tubuh Manusia
Ketidakseimbangan jumlah air yang masuk dengan jumlah air yang keluar menyebabkan terganggunya sistem dan mekanisme pada metabolisme tubuh (baca : bahaya akibat kekurangan air putih). Kandungan air pada kadar yang normal atau cukup diperlukan oleh tubuh untuk membantu mekanisme kerja organ, diantaranya :
- Mengatur suhu tubuh
Kekurangan air pada tubuh akan menyebabkan suhu tubuh menjadi naik dan panas. Pembakaran kalori dari hasil pencernaan akan selalu menghasilkan kalor dan panas. Air berfungsi untuk menjaga suhu tubuh tetap berada dalam suhu normal. Bila suhu tubuh manusia meningkat melebihi suhu normal akan bisa berakibat fatal. Kondisi ini sama seperti ketika terjadi overheating pada mobil. Pada mobil yang bekerja akan senantiasa menghasilkan panas. Panas ini kemudian diatur regulasi suhunya oleh radiator. Bila radiator kekurangan jumlah air, maka proses pendinginan mesin akan terganggu. Mesin bisa mengalami overheating yang akibatnya bisa mematikan kinerja mesin.
- Mencegah pengentalan darah dan menjaga sirkulasi peredaran darah
Bila tubuh kekurangan cairan maka kondisi darah akan bisa mengalami pengentalan. Kondisi ini terjadi akibat tubuh mengambil kebutuhan cairan dari darah. Bila kondisi darah mengalami pengentalan, maka distribusi nutrisi ke seluruh jaringan tubuh akan terganggu. Darah yang kental akan membebani kinerja jantung. Suplai darah ke otak pun juga akan mengalami gangguan. (baca juga : penyebab darah kental)
- Membuang racun dan sisa makanan pada tubuh
Racun dalam tubuh manusia yang terbawa oleh zat-zat makanan keluar melalui keringat, air seni, serta kotoran. Kurangnya cairan pada tubuh akan menyebabkan pengeluaran racun dari dalam tubuh menjadi terganggu. Akibatnya racun yang berbahaya dan harusnya terbuang keluar tubuh berpotensi mengendap di dalam tubuh.
- Menjaga kondisi kulit
Kulit merupakan pelindung tubuh manusia yang langsung bersentuhan dengan lingkungan. Air yang cukup membantu kulit untuk menjaga kelembaban serta fungsionalisasinya untuk menjaga tubuh serta kemampuan beradaptasi dengan kondisi suhu udara luar. (baca juga : makanan sehat untuk kulit)
- Menjaga kelancaraan pencernaan
Air memiliki peranan sebagai distributor untuk mengangkut oksigen dan nutrisi hasil pencernaan melalui darah. Oksigen dan nutrisi didistribusikan ke seluruh jaringan sel-sel yang ada di dalam tubuh. Jumlah air yang cukup diperlukan oleh organ pencernaan dalam melancarkan kinerjanya. (baca : bahaya tidak lancar buang air besar)
- Menjaga sistem Pernafasan
Dalam melakukan fungsinya, paru-paru harus berada dalam kondisi basah untuk mampu memompa oksigen kedalam sel tubuh dan sekaligus memompa karbondioksida keluar dari tubuh. Air membantu menjaga kelembaban suhu pada paru-paru. (baca juga : jenis penyakit paru-paru)
- Menjaga cidera sendi dan otot
Air memiliki fungsi untuk membantu melumasi gerakan pada sendi dan otot. Bila tubuh kekurangan air, maka kondisi otot akan mengempis. Kondisi ini rawan mengakibatkan terjadinya kejang otot dan gangguan sendi.
- Pemulihan Tubuh Ketika Sakit
Ketika tubuh sedang sakit, asupan air yang cukup akan membantu mempercepat pemulihan proses mekanisme kerja tubuh. Tubuh akan merasa lebih segar dan bugar.
Penyebab dan Gejala Dehidrasi
Tubuh manusia pasti akan mengeluarkan cairan sebagai dampak kinerja organ yang ada di dalam tubuh. Oleh sebab itu, kondisi berkurangnya cairan air yang terdapat pada tubuh merupakan suatu keniscayaan. Yang perlu diperhatikan adalah ketika tubuh selalu mengeluarkan cairan sebagai akibat pembakaran di dalam tubuh maka asupan cairan yang masuk haruslah mampu mengimbangi cairan yang keluar. Sehingga, tubuh akan terhindarkan dari kondisi kekurangan cairan. Proses hilangnya cairan tubuh manusia ini terbagi kedalam 2 kategori, yaitu :
- Normal
Ketika tubuh mengeluarkan energi, maka tubuh juga akan kehilangan cairan. Pada proporsi normal, tubuh akan kehilangan 1 ml cairan pada pemakain energi sebesar 1 kalori.
- Abnormal
Kondisi abnormal terjadi bila proporsi hilangnya cairan tubuh tidak sesuai dengan proporsi pada kondisi normal. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor kondisi seperti suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, serta aktifitas pengeluaran energi yang berlebih. Akibatnya proporsi keluarnya cairan tubuh bisa lebih banyak atau bisa kurang dari proporsinya 1 ml banding 1 kalori.
Bila pengeluaran cairan tubuh ini tidak diimbangi dengan pemasukan cairan yang sama jumlahnya maka tubuh akan mengalami kondisi dehidrasi. Dalam kondisi suhu yang panas atau ketika banyak melakukan aktifitas fisik yang berat misalnya, tubuh akan mengeluarkan jumlah cairan lebih banyak melalui keringat. Bila seseorang mengalami sakit seperti diare atau muntah-muntah maka jumlah cairan yang keluar pun juga lebih banyak. Pengeluaran ini akan menuntut pemasukan cairan dalam jumlah yang sesuai.
Dehidrasi sesuai tingkatannya memiliki ciri dan gejala yang berbeda-beda. Hal ini menyesuaikan dengan kadar kekurangan cairan yang dialami oleh tubuh. Secara umum ciri gejala dehidrasi sesuai dengan tingkatannya adalah :
Dehidrasi ringan
- Muka akan memerah
- Mulut kering dan lengket
- Munculnya dorongan rasa haus
- Terasa mengantuk atau lelah
- Jumlah urin sedikit dengan warna lebih gelap
- Pusing dan lemah tubuh
- Kulit kering disertai sedikit pecah-pecah
- Air liur terasa berkurang
- Mata terasa kering dan panas
- Kram otot pada kaki dan tangan
Dehidrasi sedang
- Terjadi penurunan tekanan darah
- Kesadaran mulai menghilang dan bisa pingsan
- Kejang dan kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut serta punggungn
- Perut seperti kembung
- Ubun-ubun menyusut
- Denyut nadi cepat namun lemah
- Berpotensi gagal jantung
Dehidrasi berat
- Tidak buang air kecil atau urin berwarna pekat dan kental dan jumlah yang sangat sedikit
- Tidak bisa mengeluarkan keringat
- Tangan dan kaki serta suhu tubuh pada umumnya akan mengalami penurunan sehingga terasa dingin dan menggigil
- Tekanan darah sangat rendah
- Denyut nadi cepat dan sangat lemah sehingga kurang dapat dirasakan
- Kesadaran bisa hilang total
- Ujung kuku, mulut dan lidah berwarna kebiruan
Tindakan Pertama dan Pencegahan Dehidrasi
Kondisi dehidrasi tidak hanya berkaitan pada kurangnya jumlah air dalam tubuh. Lebih dari itu, cairan dalam tubuh yang dimaksud terdiri dari air dan larutan cairan elektrolit atau mineral. Ketika seseorang mengalami dehidrasi, maka selain jumlah air yang kurang, jumlah mineral elektrolit di dalam tubuh juga berada dalam kadar rendah. Mengatasi orang yang tengah mengalami dehidrasi hanya dengan memberinya asupan air saja tidak akan bisa mengimbangi jumlan cairan tubuh yang keluar.
Air memiliki sifat bisa melarutkan mineral dalam tubuh. Dalam kondisi jumlah mineral tubuh yang rendah. Menambahkan asupan air saja untuk menangani dehidrasi, hanya akan memperburuk kondisi penderita, karena air yang masuk akan melarutkan mineral yang sudah rendah kadarnya. Untuk mengatasi dehidrasi, penderita dehidrasi harus diberi larutan air yang dicampur dengan mineral atau elektrolit.
Memberi minuman oralit (oral rehydration solution) pada penderita dehidrasi merupakan langkah pertolongan yang terbaik. Oralit bisa didapatkan di apotik dan bisa dibeli tanpa resep dokter. Hari ini, sudah terdapat banyak jenis minuman yang mengandung larutan air elektrolit dan bisa didapatkan dengan mudah di minimarket atau toko-toko kelontong. Memberikan minuman larutan air elektrolit semacam itu bisa menjadi alternatif tindakan pertama untuk menolong penderita dehidrasi.
Bila kondisi penderita dehidrasi semakin buruk dan menunjukkan gejala peningkatan kadar dehidrasi, seperti munculnya gejala pada kategori dehidrasi sedang atau berat. Maka penderita dehidrasi harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan cairan dari infus. Selain itu adalah agar bisa didiagnosa kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa muncul akibat dari kondisi dehidrasi yang dialami. Sehingga segera bisa dilakukan penanganan dengan cepat dan tepat.
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi maka tubuh harus mendapatkan asupan cairan pengganti cairan tubuh yang hilang dengan komposisi yang tepat. Pada umumnya tubuh membutuhan air dalam jumlah ± 2 liter setiap harinya. Faktor-faktor tertentu seperti suhu udara, atau aktifitas sangat memungkinkan kebutuhan dalam jumlah yang lebih dari 2 liter. Jumlah air sebanyak 2 liter bisa didapat dari makanan yang mengandung air, atau minuman. Untuk minuman yang menjamin pemenuhan jumlah cairan tubuh bisa didapatkan dari :
- Air putih/air mineral
Air putih/mineral mengandung beberapa zat penting untuk tubuh seperti oksigen, sulfur, magnesium, dan klorida yang dibutuhkan oleh tubuh. Tiap hari hendaknya bisa minum dalam jumlah minimal 8 gelas.
- Air yang mengandung ion
Air yang mengandung ion bisa dengan cepat menggantikan kebutuhan elektrolit yang hilang. Air semacam ini memiliki fungsi salah satunya sebagai sumber energi tubuh. Air dengan ion larut bisa cepat diserap oleh tubuh sehingga metabolisme tubuh serta kesegaran otot tubuh bisa dipulihkan dengan cepat. (baca juga : cara cepat mengembalikan ion tubuh)
- Jus buah
Jus buah mengandung beragam vitamin dan mineral larut. Kebutuhan vitamin dan mineral larut ini sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk bisa berjalan dengan metabolisme yang normal. Meskipun demikian, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk menyerap mineral larut pada jus buah karena seratnya yang cukup padat.
Akibat Dehidrasi
Bila tubuh kekurangan cairan dalam jumlah yang banyak dan tidak mendapatkan asupan yang cukup untuk menggantikan cairan yang hilang maka hal ini bisa berdampak pada menurunnya kesadaran dan kemampuan intelektual serta beberapa hal yang lain. Diantara dampaknya adalah sebagai berikut :
- Jika tubuh kekurangan air sebesar 0,5% maka kinerja jantung akan terganggu
- Jika tubuh kekurangan air sebesar 1% maka stamina tubuh akan menurun
- Jika tubuh kekurangan air sebesar 3% maka ketahanan otot akan berkurang
- Jika tubuh kekurangan air sebesar 4 % maka akan melemahkan otot dan kemampuan gerak serta berpotensi mengakibatkan heat cramp (kram tubuh akibat suhu tubuh yang naik).
- Jika tubuh kekurangan air sebesar 5 % maka mengakibatkan rasa lelah yang sangat dan rasa haus yang sangat, kram tubuh dan penurunan kemampuan mental
- Jika tubuh kekurangan air sebesar 6 % maka bisa menyebabkan kelelahan fisik, heatstroke (kondisi naiknya suhu tubuh hingga 40o C), gangguan disfungsi syaraf, serta bisa berpotensi terjadi koma. (baca juga : penyebab tubuh lemah, letih, lesu)
Komplikasi Penyakit dan Faktor Risiko Dehidrasi
Komplikasi penyakit yang muncul akibat dari dehidrasi bisa berbeda-beda tergantung dari diagnosis kadar dehidrasi yang dialami seseorang. Komplikasi penyakit yang berat berpotensi muncul pada kasus dehidrasi sedang hingga berat. Beberapa penyakit yang bisa muncul pada kasus dehidrasi sedang hingga berat diantaranya :
- Gagal Jantung
- Aritmia Jantung ( irama detak jantung menjadi abnormal )
- Kerusakan pada otak (baca : kesehatan sistem saraf otak)
- Koma
- Gagal Ginjal
Beberapa komplikasi penyakit diatas sangat memungkinkan berakhir pada kematian pasien. Oleh sebab itu penanganan medis rumah sakit harus segera diberikan pada kasus dehidrasi sedang hingga berat.
Dehidrasi pada seseorang memang sangat mungkin dipengaruhi oleh banyak faktor baik kondisi tubuh sendiri maupun pengaruh kondisi luar. Namun demikian perlu diwaspadai beberapa faktor resiko dehidrasi yang memungkinkan seseorang dapat mengalami gangguan dehidrasi. Faktor resiko tersebut diantaranya :
- Anak-anak usia balita
Anak-anak kesulitan untuk mengukur kebutuhan asupan cairannya. Disini orang tua perlu tanggap dan perhatian pada kebutuhan cairan tubuh anak.
- Orang berusia lanjut diatas umur 65 tahun
Orang pada usia lanjut yang sudah mengalami penurunan fisik pada umumnya sudah susah untuk makan dan minum secara optimal, sehingga peluang dehidrasi cukup besar.
- Penderita diabetes
Penderita diabetes memiliki salah satu gejala adalah seringnya kencing. Pengeluaran cairan melalui urine dalam jumlah yang banyak bisa berpotensi menyebabkan dehidrasi.
- Penderita diare dan muntah-muntah
Diare dan muntah-muntah merupakan salah satu media keluarnya cairan pada tubuh. Pada penderita diare yang disertai muntah-muntah, akan disertai dengan tubuh yang melemah. Dehidrasi ringan hingga sedang bisa mungkin terjadi tergantung dari intensitas dan jumlah cairan yang keluar akibat diare dan muntah.
Demikianlah informasi tentang dehidrasi, mulai dari penyebab hingga komplikasinya di mana dengan ini kiranya Anda bisa lebih waspada. Hindari bahaya dehidrasi dan bila sudah telanjur, cegah supaya tak menjadi semakin parah dengan penanganan yang benar.