10 Jenis Penyakit Tidak Menular dan Pencegahannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Meski kita banyak mengetahui akan jenis-jenis penyakit menular, mulai dari yang ringan hingga yang serius, pada dasarnya ada 2 macam penyakit di dunia ini. Selain penyakit menular, ada pula jenis penyakit tidak menular. Penyakit menular merupakan jenis penyakit yang bisa dengan mudah tersebar dan ditularkan ke orang lain, baik itu lewat kontak tubuh, udara, cairan atau bahkan berbagi peralatan pribadi.

Sementara itu, penyakit yang tidak menular tentunya adalah penyakit yang tak akan mampu ditularkan ke orang lain. Pada umumnya, penyebab dari penyakit yang tidak menular adalah faktor genetik serta efek dari pola hidup yang kurang seimbang dan kurang sehat. Justru penyakit-penyakit yang sebetulnya tidaklah menular merupakan penyebab kematian paling banyak.

Penyakit yang tidaklah menular mungkin akan dianggap sebagai penyakit yang tak berbahaya ketimbang penyakit yang menular. Namun jangan sampai salah persepsi, karena pembunuh manusia paling utama justru adalah penyakit-penyakit yang tak menular menurut data dari Dinas Kesehatan. Di bawah ini adalah sejumlah penyakit yang tidak menular dan bahkan beberapa diantaranya kerap dianggap menular.

(Baca juga: makanan penyebab sariawan)

1. Sariawan

Kelihatannya memang merupakan penyakit yang ringan di mana sebab utamanya yang paling sering kita tahu adalah akibat dari kekurangan vitamin C. Penyakit ini sebetulnya merupakan adanya kelainan yang terjadi pada selaput lendir mulut. Bentuknya berupa luka cekung dan terlihat seperti bercak dengan warna putih agak kuning.

Sariawan ini bisa timbul secara tiba-tiba, namun banyak juga yang mengalaminya dikarenakan tak sengaja bagian dalam bibir yang tergigit saat mengunyah makanan. Ternyata, wanita adalah yang paling gampang terkena penyakit ini ketimbang pria. Alergi, kekurangan zat besi, tak terjaganya kebersihan mulut, gangguan pencernaan, tubuh yang sedang tak fit, dan faktor psikologi merupakan penyebab-penyebab lainnya.

Sebagian orang masih mengira bahwa sariawan bisa saja menular, apalagi kalau makan dari sendok yang sama atau minum dari gelas yang sama. Padahal, penyakit kekurangan vitamin C ini tidak termasuk penyakit menular sama sekali. Hanya saja, jika sariawan dapat bertahan selama 2 minggu-1 bulan pada tempat yang sama, hati-hati ini adalah gejala awal kanker rongga mulut.

Pencegahan

Untuk menjaga supaya tidak terkena penyakit sariawan ini, sebaiknya Anda:

  • Rajin menyikat gigi serta berkumur untuk menjaga kebersihan mulut.
  • Mengonsumsi setiap hari makanan-makanan yang mengandung vitamin C tinggi.
  • Tidak merokok.
  • Membatasi makanan berkadar gula tinggi.
  • Berhati-hati ketika mengunyah makanan supaya tak tergigit.
  • Memeriksakan secara rutin akan kondisi mulut dan gigi.

(Baca juga: penyebab sering sariawan)

2. Penyakit Celiac

Penyakit satu ini tak termasuk dalam kategori penyakit menular karena memang keadaan ini lebih kepada pencernaan seseorang yang tak bisa mengonsumsi gluten. Gluten adalah protein yang biasanya ada pada jelai, gandum dan gandum hitam. Seseorang yang tak dapat mengonsumsinya biasanya akan mengalami reaksi negatif.

Penyakit ini sendiri merupakan sebuah keadaan di mana reaksi buruk dialami oleh usus sebagai reaksi terhadap gluten pasca mengonsumsinya. Itulah mengapa, penderitanya biasanya bakal mengalami yang namanya nyeri sendi, kembung, diare, serta sakit perut yang cukup mengganggu.

Pencegahan

Sayangnya, penyebab pasti dari penyakit ini tidaklah begitu diketahui secara pasti, ini yang kemudian menjadi alasan untuk sulit menghindari penyakit celiac. Hanya saja, ada yang bisa Anda lakukan supaya penyakit ini tak kemudian mengganggu Anda. Cobalah cek kesehatan secara dini, apalagi kalau ada faktor risiko di mana anggota keluarga ada yang pernah mengidap penyakit ini.

Walau tidak menular, penyakit ini termasuk penyakit yang mampu diturunkan. Tentunya menjauhi makanan-makanan bergluten juga adalah kuncinya supaya penyakit ini tak menyerang. Jenis-jenis makanan yang kiranya perlu dihindari antara lain adalah kue dan roti serta segala makanan yang terbuat dari gluten atau gandum.

(Baca juga: gejala penyakit gula)

3. Diabetes

Mungkin masih ada yang salah paham bahwa diabetes adalah penyakit yang menular. Pada dasarnya, diabetes bukanlah termasuk penyakit menular, melainkan memang benar bahwa faktor genetik selalu mampu meningkatkan risiko seseorang turut mengidap penyakit kencing manis ini. Saat kadar gula darah mengalami peningkatan, maka diabetes pun muncul.

Gangguan pada fungsi insulin adalah penyebabnya dan setiap penderita diabetes tentunya dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan-makanan dengan kadar gula dan karbohidrat tinggi. Ketika seorang penderita diabetes mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi secara berlebihan, maka otomatis hal ini memperburuk kondisi diabetes. Hormon insulin di dalam tubuh penderita sudah termasuk sedikit dan sistem kinerja dari hormon insulin sendiri bakal terganggu.

Padahal, peran dari hormon insulin sangat tinggi, yakni membantu proses pengubahan zat karbohidrat ke energi. Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh orang yang sehat maka akan mampu diubah menjadi energi berkat insulin, tapi penderita diabetes akan mengalami kesulitan dalam proses tersebut.

Pencegahan

Ada beberapa hal penting dalam mencegah terkena penyakit diabetes, apa saja itu?

  • Menjaga berat badan supaya tidak obesitas dan tetap pada berat ideal.
  • Jangan sampai kurang olahraga, maka perbanyaklah aktivitas fisik.
  • Ikuti tips diet sehat nan seimbang dengan pola makan yang penuh dengan sayur, buah serta biji-bijian.
  • Tidak minum minuman beralkohol.
  • Tidak merokok.
  • Rajin mengontrol tekanan darah.
  • Rajin mengontrol gula darah.

(Baca juga: cara mencegah osteoporosis)

4. Osteoporosis

Penyakit tidak menular selanjutnya adalah osteoporosis, yakni penyakit yang berkaitan erat dengan kondisi tulang. Ketika osteoporosis terjadi, maka ini tandanya massa tulang pada penderita tergolong rendah. Kerapuhan tulang juga terjadi dikarenakan adanya kualitas jaringan tulang yang menurun sekaligus mikro arsitektur tulang.

Asupan vitamin D yang kurang, kemudian juga kekurangan hormon estrogen serta kanker tulang mampu menjadikan seseorang berisiko terkena osteoporosis. Kepadatan tulang juga sangat dipengaruhi oleh banyak tidaknya seseorang melakukan latihan fisik. Meski ada bahaya olahraga yang berlebihan, tentunya olahraga tetaplah dibutuhkan dan penting.

Pencegahan

Dalam mencegah supaya osteoporosis tak berisiko tinggi, maka ikutilah cara-cara di bawah ini:

  • Olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan stamina.
  • Konsumsi setiap hari makanan yang mengandung kalsium tinggi.
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol karena ternyata penyerapan kalsium ke dalam tulang dapat dihambat oleh alkohol.
  • Mengonsumsi suplemen vitamin D3 dan juga asupan kalsium.

(Baca juga: bahaya garam bagi penderita hipertensi)

5. Hipertensi

Tekanan darah tinggi alias hipertensi merupakan sebuah penyakit yang sebetulnya tidaklah menular, tapi memang ada faktor genetika yang bisa memperbesar peluang seseorang dalam mengidap penyakit ini. Ketika tekanan darah meningkat, maka otomatis jantung harus kerja secara lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh lewat pembuluh darah.

Hipertensi ada 2 jenis, yakni hipertensi esensial atau primer di mana adalah yang paling umum. Tekanan darah ini tak ada pemicu medis yang diketahui secara jelas. Sedangkan untuk hipertensi sekunder biasanya dipicu oleh faktor sistem endokrin, jantung, arteri dan bahkan juga ginjal.

Pencegahan

Untuk menstabilkan senantiasa tekanan darah Anda, pastikan untuk melakukan hal-hal seperti berikut:

(Baca juga: tanda-tanda rematik)

6. Rematik

Penyakit selanjutnya yang tidaklah menular adalah penyakit rematik di mana fokusnya adalah pada persendian, seperti tangan, lutut dan juga bagian sendi lain. Meski tidak menular, ada baiknya untuk Anda tetap mewaspadai kondisi ini. Biasanya, tanda-tanda penyakit ini adalah adanya peradangan sendi di mana sendi sulit digerakkan, terasa panas, sekaligus membengkak dan kemerahan.

Penyakit rematik sendiri ternyata memiliki 100 jenis kondisi dan yang paling umum atau sering diderita adalah osteoarthritis atau yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem daya tahan tubuh penderita. Asam urat adalah yang selanjutnya di mana ini terjadi akibat dari adanya zat asam yang menumpuk pada sendi.

Pencegahan

Untuk mencegah supaya rematik tak datang menyerang, langkah-langkah ini bisa Anda coba lakukan:

  • Terapi relaksasi.
  • Mengonsumsi banyak sayur dan juga buah.
  • Jauhi makanan yang merupakan sumber dari lemak hewani.
  • Jauhi obesitas dengan menjaga berat badan ideal.
  • Tidak melakukan kegiatan fisik secara berlebihan.
  • Mulailah berolahraga yang ringan dan aman dengan pemanasan sebelumnya.
  • Tidak mengenakan sepatu berhak tinggi.
  • Hindari kebiasaan terlalu lama di depan komputer maupun menonton TV.

(Baca juga: perut terasa penuh)

7. Sindrom Iritasi Usus

Bernama lain Irritable Bowel Syndrome, penyakit ini termasuk yang tidak menular, tapi merupakan sebuah kondisi yang dapat terjadi di kalangan orang-orang yang usianya 20 tahun lebih. Tanda-tanda dari adanya sindrom ini biasanya meliputi rasa kembung di perut, sakit perut, kram perut, serta sembelit/diare.

Pada beberapa orang, kasus ini akan dirasakan dalam bentuk gejala tunggal, seperti misalnya sembelit saja walau ada banyak orang yang memiliki keluhan rasa sakit perut. Hal ini otomatis menjadikan penderitanya merasakan ketidaknyamanan berlebih.

Pencegahan

Dalam menghindari sindrom iritasi usus, di bawah ini merupakan langkah-langkah tepat yang bisa Anda lakukan untuk pencegahan:

  • Makanlah tepat waktu dan tidak dengan porsi yang berlebihan.
  • Lakukan olahraga secara teratur.
  • Konsumsilah makanan-makanan sehat.
  • Hindari stres.
  • Perbanyak minum air putih karena bila kekurangan pun akan menimbulkan bahaya dehidrasi.

8. Fibromyalgia

Kondisi penyakit ini memang tidak menular, namun dapat menyebabkan penderita menderita rasa sakit yang cukup tak nyaman di seluruh tubuhnya. Sifat dari penyakit ini termasuk jangka panjang dan kronis. Semua usia dapat mengalaminya, hanya saja paling umum memang diderita oleh yang usianya antara 30-50 tahun.

Terkadang rasa sakit ini juga ditambah beberapa gejala lainnya seperti otot-otot yang kaku, tubuh yang cepat lelah dan sulit tidur, kesulitan dalam berkonsentrasi, mengalami kecemasan, depresi, sindrom iritasi usus, kram perut, dan juga sakit kepala. Tiap pasien bisa saja mengalami tingkat keparahan gejala yang tidak sama antara yang satu dengan yang lain.

Pencegahan

Untuk mengurangi risiko penyakit ini dialami oleh Anda, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Banyak-banyak olahraga.
  • Terapi psikologis.
  • Terapi fisik apabila gejala sudah mulai muncul agar bisa meringankan rasa sakitnya.

9. Asma

Penyakit satu ini sama sekali tidaklah menular, namun seseorang bisa saja terkena asma karena faktor debu, makanan/minuman dingin, stres, serta alergi makanan. Walau tak menular, namun seseorang yang terkena penyakit ini perlu mendapatkan penanganan serius. Ini karena jenis penyakit kronis yang terjadi di saluran pernapasan. Batuk, nyeri di bagian dada, sesak nafas dan mengi adalah contoh gejala dari asma yang akan memicu sulit bernapas pada penderitanya.

Pencegahan

Cara mencegah asma sendiri tidaklah sulit. Anda cukup perlu melakukan beberapa hal di bawah ini agar mengurangi risikonya:

  • Lakukan olahraga ringan secara rutin dan jauhi jenis olahraga berat.
  • Minum teh herbal beberapa waktu sekali.
  • Jauhi asap rokok, makanan penyebab alergi, debu, dan juga alergen lainnya.
  • Jauhi depresi dan stres.
  • Hindari tempat dengan udara dingin.

(Baca juga: pantangan asma)

10. Narkolepsi

Penyakit satu ini tak menular karena sebetulnya kondisi ini lebih kepada gangguan tidur dengan gejala awal yang ditandai dengan rasa mengantuk berlebihan, terutama terjadi di siang hari. Pada umumnya, hal ini bakal berlanjut dengan serangan tidur yang mendadak seperti orang pingsan. Hal ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

Gejala yang timbul biasanya antara lain adalah melemahnya otot yang tiba-tiba juga menjadi lemas, gangguan pada ingatan, sering berhalusinasi, depresi, sakit kepala, dan ketindihan. Ada beberapa kasus di mana penderitanya mengalami ketindihan atau badan yang tiba-tiba tak dapat digerakkan dan paling sering terjadi saat tidur.

Pencegahan

Dalam mencegah penyakit satu ini, Anda bisa berfokus untuk melakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Tidak merokok.
  • Tidak minum kafein.
  • Tidak minum minuman keras.
  • Tidak mengonsumsi makanan yang porsinya besar apalagi saat sebelum tidur.
  • Suhu dan suasana kamar bisa dibuat semenyenangkan dan senyaman mungkin.
  • Terapi relaksasi untuk menenangkan pikiran.
  • Mandi air hangat sebelum tidur.
  • Rutin berolahraga, bahkan boleh juga beberapa jam sebelum Anda berangkat tidur.

(Baca juga: posisi tidur yang baik)

Itulah sedikit informasi mengenai penyakit tidak menular yang justru menjadi kondisi-kondisi yang patut diwaspadai. Beberapa diantara penyakit-penyakit tersebut kerap dianggap sebagai penyakit menular, namun kini sudah diperjelas bahwa penyakit-penyakit yang disebutkan di sini tidaklah menular. Hanya saja, ada kemungkinan penyakit ini terjadi pada seseorang karena faktor keturunan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn