Asma adalah suatu gangguan pernafasan yang disebabkan karena saluran udara yang menyempit dalam tenggorokan yang mengakibatkan pembengkakan dan menghasilkan lendir tambahan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, memicu batuk, mengi dan sesak napas. Sebagian orang menganggap bahwa ini adalah gangguan kesehatan yang kecil, namun sebagian kalangan lainnya menganggap bahwa hal tersebut merupakan masalah besar yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan serangan asma yang mengancam jiwa. Gangguan asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat di kontrol gejala yang timbul.
Jenis dan Gejala Asma
Ada empat kategori asma yaitu intermiten, persisten ringan, sedang dan persisten berat. Orang-orang yang menderita asma persisten ringan, sedang atau berat membutuhkan obat dalam jangka waktu yang panjang. Obat biasanya kortikosteroid inhalasi, untuk mengendalikan peradangan dan mengurangi serangan asma. Menurut Rand Sutherland, MD, MPH, kepala Divisi Paru dan Critical Care di Jewish Health Nasional di Denver “Peradangan adalah akar penyebab segala sesuatu yang kita lihat pada asma.” Asma intermiten dapat memburuk.
Tanda-tanda atau gejala asma antara lain adalah :
- Terjadi sesak napas
- Dada terasa sesak atau sakit
- Sulit tidur karena sesak napas, batuk atau mengi
- Timbul suara atau mengi saat bernafas
- Terjadi gejala batuk, pilek atau flu
- Sulit bernafas
Landasan pengobatan gangguan asma adalah dengan mengidentifikasi serta menghindari pemicu asma ini.
Pencegahan Asma di Lingkungan Rumah
1. Menjaga kebersihan tempat tidur
Peralatan tidur seperti kasur dan bantal, sprei merupakan salah satu tempat bersarangnya tungau penyebab asma. Untuk itu, sebaiknya gunakan bantal atau kasur anti alergi dan selalu rutin untuk mencuci perlengkapan tidur seperti sprei seminggu sekali. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kelembaban dan membantu mencegah jamur.
2. Jangan biarkan hewan peliharaan berada di tempat tidur maupun furniture lainnya
Bulu hewan peliharaan, seperti bahaya bulu kucing maupun anjing yang terhirup merupakan salah satu pemicu asma yang umum. Untuk itu jangan biarkan hewan peliharaan berada di tempat tidur maupun pada furniture lainnya.
3. Bersihkan karpet dan mainan anak-anak
Karpet dan mainan anak-anak seperti boneka merupakan sarang untuk debu penyebab alergi dan asma. Untuk itu, cara mencegah asma ini dengan melakukan pembersihan kedua benda tersebut secara rutin dengan menggunakan vacum cleaner yang dilengkapi dengan filter udara HEPA minimal 2 minggu sekali.
4. Menjaga sirkulasi udara
Jamur ini merupakan salah satu pemicu gangguan asma yang umum. Untuk mengurangi hal tersebut, jagalah sirkulasi udara dalam rumah dengan membuka jendela dan menjaga kamar mandi agar tetap bersih dan kering.
5. Hindari produk pembersih yang mengandung bahan kimia
Gas yang berasal dari pembersih rumah tangga, seperti cairan pembersih kaca yang disemprotkan dapat memicu asma. Hindari menghirup gas tersebut untuk cara mencegah asma karena alergi.
Pencegahan Asma di lingkungan Kantor
1. Hindari merokok
Asap rokok merupakan musuh bagi penderita asma, karena bahaya asap rokok yang berasal dari sulutan api dapat menjadi penyebab gangguan asma. Untuk itu hindari kebiasaan merokok maupun menghirup asap rokok dari orang disekitar.
2. Menghindari stress
Emosi dan rasa khawatir yang intens dapat memperburuk gejala asma. Untuk menghindari stress karena masalah pekerjaan, dapat dilakukan dengan menyalurkan hobi, maupun refresing untuk relaksasi. Hal ini akan menenangkan pikiran seperti sedia kala.
3. Selalu siaga
Selalu mempersiapkan obat-obatan pereda asma dalam tas adalah merupakan langkah yang tepat ketika nanti terjadi serangan asma.
Hal ini bertujuan jika nantinya terjadi serangan asma mendadak seperti di kantor, sudah mengetahui bagaimana cara mengobati asma sebagai pertolongan pertama. Misalnya dengan membawa inhaler asma kemanapun pergi.
Pencegahan di Luar Ruangan
1. Menghindari udara yang terlalu dingin
Udara yang terlalu dingin diyakini mampu memicu timbulnya gangguan asma misalnya jika sudah terjadi masuk angin. Untuk itu, sebelum terjadi perubahan cuaca dingin persiapkan diri dan lingkungan agar tetap hangat.
2. Menghindari sumber yang dapat memicu alergi
Pada saat-saat tertentu beberapa jenis tanaman akan mengalami proses penyerbukan. Hal ini yang mana akan terjadi penebaran serbuk sari yang dipercaya sebagai salah satu alergen penyebab asma. Untuk itu, sebaiknya tetap tinggal di dalam rumah selama proses penyerbukan berlangsung
3. Selalu memperhatikan keadaan cuaca
Cuaca yang terlalu panas, lembab, serta kualitas udara yang buruk dapat memperburuk gejala asma bagi sebagian orang. Untuk itu, sebaiknya batasi aktivitas luar ruangan ketika kondisi ini terjadi.
4. Melakukan olahraga ringan di dalam ruangan
Melakukan kegiatan fisik yang ringan sangatlah penting untuk orang-orang yang menderita gangguan asma. Untuk menghindari resiko gangguan asma, sebaiknya melakukan kegiatan atau olahraga ringan di dalam ruangan yang hangat.
Pencegahan asma pada anak
Anak-anak sesungguhnya paling rentan terhadap alergi asma karena terkadang belum memahami bagaimana kondisi yang dihadapinya. Berikut ini cara mencegah asma pada anak di luar rumah, salah satunya di sekolah :
- Pastikan orang-orang disekitar anak Anda tahu gangguan Asma yang diderita anak. Hal ini bertujuan agar, saat nanti saat anda mengalami gangguan asma, mereka tahu apa yang harus dilakukan sebagai tindakan pertolongan.
- Menghindari debu penyebab alergi. Debu seperti yang dihasilkan kapur tulis dapat memicu terjadinya gangguan asma. Untuk itu, sebaiknya menjaukan papan tulis dari meja murid.
- Pastikan obat-obatan maupun peralatan pereda asma seperti inhealer selalu ada di tas anak Anda. Hal ini bertujuan untuk memberikan pertolongan saat terjadi serangan tiba-tiba.
Penelitian Tentang Asma
Belum diketahui dengan jelas apa saja yang menjadi penyebab asma, namun faktor lingkungan dan keturunan dianggap sebagai pemicu asma. Menurut temuan badan Kesehatan Nasional dan Survei Pemeriksaan Gizi, yang diterbitkan dalam The Journal of Allergy and Clinical Immunology tahun 2007 menyatakan bahwa 56 % kasus asma di Amerika Serikat disebabkan oleh alergi yang bisa didapatkan dari cat, tungau, debu, dan kecoa, asap rokok, asap dari perapian atau tungku kayu bakar, wewangian, produk pembersih, asap lalu lintas, polusi udara, dan bahkan penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen dan acetaminophen, stress, konsumsi makanan yang banyak mengandung bahan pengawet, penyakit Gastroesophageal reflux (GERD) dapat memprovokasi serangan asma.
Sebuah analisis penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory Critical Care Medicine dan pada tahun 2007 melaporkan bahwa kejadian asma meningkat asma hingga 50% pada orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Para peneliti di Emory University di Atlanta menemukan bahwa pasien obesitas dengan asma mencapai 66%.
Meskipun memang asma ini berbahaya, tapi langkah pencegahan dapat kita lakukan untuk menghindari terjadinya penyakit ini.