Ladies, Ini 7 Gangguan Menstruasi Paling Wajib Dikenali dan Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menstruasi adalah siklus alami yang memang terjadi bulanan pada para wanita yang sudah menginjak masa pubertas, namun tak semuanya berjalan secara normal. Ada sebagian wanita yang mengalami gangguan pada siklus menstruasinya atau bahkan pada prosesnya. Inilah beberapa gangguan menstruasi yang jarang disadari tapi tetap wajib untuk diwaspadai.

  1. Sindrom Pra Menstruasi atau PMS

Para wanita pasti setuju kalau masanya PMS atau pra menstruasi sindrom itu akan selalu ada gejala-gejala yang tak mengenakkan dan bahkan bisa cukup merugikan orang sekitar. Ya, mudah marah, mudah tersinggung, dan mood swing adalah contoh paling nyata dan umum dari PMS.

Namun masalahnya, ini tak sesederhana itu; wanita tak hanya bisa mengalami perubahan suasana hati dan mood yang cukup drastis, tapi juga dapat mengalami gangguan skizofrenia dan depresi. Meski begitu, penelitian yang menunjukkan bahwa skizofrenia dan PMS itu berkaitan masih kurang hingga kini.

  1. Disminorea

Rasa nyeri haid tentu sudah bukan rasa yang asing bagi para wanita yang siklus menstruasinya lancar. Biasanya, gangguan menstruasi ini bakal dirasakan pada waktu sebelum hingga sewaktu berlangsungnya menstruasi. Perut bagian bawah akan diserang rasa kram dan sakit yang bahkan kerap disertai dengan diare, mual, sakit kepala, dan juga penyebaran nyeri di bagian paha serta punggung bawah.

  1. Amenorrhea

Istilah medis satu ini menggambarkan kondisi di mana haid sama sekali berhenti dan hal ini dapat terjadi sebagai efek dari penggunaan obat tertentu (seperti pil KB) atau bahkan disebabkan oleh penyakit tertentu. Masa menopause, proses menyusui atau sedang hamil adalah contoh kondisi yang mampu menjadi faktor dibalik amenorrhea ini.

Sejumlah penyakit tertentu yang dimaksud di sini antara lain adalah masalah tiroid, perkembangan organ reproduksi yang terhambat, keabnormalan bentuk vagina, PCOS atau polycystic ovarian syndrome, tumor pada hipofisis otak atau kelenjar pituitari, hingga adanya bekas luka di dinding rahim. Berhenti mengonsumsi obat tertentu dan sembuh dari penyakit-penyakit tersebut akan menormalkan kembali siklus menstruasi.

  1. Anovulasi

Ketidaknormalan siklus menstruasi disebut juga dengan anovulasi, yang artinya sel telur tak pecah pada waktunya. Inilah yang kemudian menjadi penyebab menstruasi tidak terjadi. Jadi ketika dalam sebulan seorang wanita sama sekali tak alami menstruasi atau bahkan 2-3 bulan lebih tak ada datang bulan, kemungkinan ini karena anovulasi; hanya saja, terjadang perdarahan di luar normal pada waktu haid bisa juga terjadi.

  1. Metrorrhagia

Pada beberapa kasus, beberapa wanita ada yang mengalami perdarahan dari vagina bahkan ketika bukan masanya menstruasi. Jika diantara dua periode menstruasi terjadi perdarahan tiba-tiba dan tak normal, inilah yang disebut dengan metrorrhagia.

Penyebab dari gangguan menstruasi ini bisa saja adalah kanker, infeksi, hormon tak seimbang, hingga miom. Apabila merasa hal ini cukup mengganggu karena setiap kali terjadi hal yang sama, segera ke dokter untuk berkonsultasi dan menempuh beberapa tes pemeriksaan agar penyebab segera terdeteksi dan bisa ditangani.

  1. Menorrhagia

Ada pula gangguan berupa menorrhagia alias saat menstruasi terjadi volume darah yang keluar secara berlebihan. Jadi pada kondisi ini, wanita akan mengalami terlalu banyaknya volume darah yang keluar sampai kemungkinan terjadi gejala anemia juga. Menstruasi dengan kondisi ini pada umumnya berlangsung seminggu lebih dan bahkan seringkali harus pakai dua pembalut saking perdarahan terlalu berlebihan.

  1. Oligomenorea

Gangguan lainnya yang juga cukup jarang adalah oligomenorea, yakni 90 hari tanpa haid. Kalau secara umum dan normalnya, seorang wanita alami datang bulan tiap 21-35 hari, ini bisa sampai 90 hari. Para wanita usia suburlah yang dapat berisiko mengalami hal ini dan faktor risiko yang mampu memicunya adalah penyalahgunaan kontrasepsi hormonal (pemakaian tak sesuai aturan).

Para wanita hendaknya lebih waspada terhadap bentuk-bentuk gangguan haid tersebut, seperti haid 2 kali sebulan, perdarahan antara periode haid, perdarahan abnormal, atau bahkan beberapa bulan tak alami haid, hal ini harus mulai dicurigai dan segera dikonsultasikan ke dokter. Tertundanya siklus haid dapat terjadi karena kehamilan, tapi bisa juga bukan karena hamil lho, jadi jangan tunda untuk ke dokter ya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn