10 Efek Samping Aspirin Jangka Panjang

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Acetosal dikenal juga dengan nama Aspirin. Obat ini merupakan bagian dari jenis obat anti inflamasi non-steroid. Dokter biasa meresepkan sediaan ini untuk pasien yang membutuhkan penghilang rasa sakit, serta mengurangi demam yang berkepanjangan. Aspirin sebagai obat anti radang terkadang juga dikonsumsi bagi mereka yang mengalami serangan jantung mendadak untuk menghindari kelebihan kadar trombosit dalam darah. (baca juga: Radang Kelopak Mata, Efek Samping Ibuprofen)

Mekanisme kerja obat anti peradangan ini dimulai dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin melalui enzim COX (siklooksigenase). Enzim ini berperan dalam pembentukan prostaglandin yaitu suatu hormon yang berfungsi untuk peningkatan trombosit (agregasi). Jadi, melalui penghambatan tersebut maka Acetosal bisa menunjukan kemampuannya untuk mengurangi sakit, demam, dan peningkatan trombosit.

Artikel Terkait: Trauma Tumpul Abdomen, Cedera Belakang Lutut

Aspirin dianjurkan oleh dokter kepada mereka yang mengalami serangan jantung. Obat golongan NSAID ini juga sering disarankan bagi mereka yang mengalami masalah dengan jerawat karena kandungan Asam Salisilat dalam aspirin yang mampu mengecilkan pori-pori wajah. Dosis yang dianjurkan untuk penggunaan Aspirin adalah tidak lebih dari 320 mg setiap harinya (dosis ini berlaku bagi mereka yang mengalami serangan jantung), selain itu dosis disesuaikan menurut petunjuk dokter karena sediaan aspirin terdiri dari 80 mg, 160 mg, dan 320 mg saja.

Konsumsi Aspirin yang berlebihan juga akan menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan bagi tubuh. Secara umum, kondisi tubuh yang mengalami over dosis obat-obatan jenis NSAID adalah kegelisahan atau insomnia. Namun, terdapat efek samping lain yang cukup berbahaya jika pemakaian tidak dihentikan dalam jangka waktu yang lama. Berikut ini adalah beberapa masam efek samping yang bisa terjadi pada penggunaan Aspirin jangka panjang.

Artikel Lainnya:

1. Sesak Napas

Sesak napas merupakan kondisi yang dialami beberapa orang saat mengonsumsi obat berlebihan atau dilakukan dalam waktu yang lama. Bedanya, sesak napas yang terjadi karena penggunaan aspirin dalam takaran lebih ini akan dirasakan mendadak terutama pada malam hari. Kondisi ini bisa diatasi dengan beberapa cara seperti obat sesak napas oral ataupun dengan menggunakan nebule khusus bagi mereka yang memang memiliki riwayat sesak napas sebelumnya.

2. Gangguan Ginjal

Aspirin merupakan obat yang menekan saraf  dan berfungsi meredakan rasa sakit. Efek samping terkait kegunaannya sebagai jenis obat analgesik adalah adanya gangguan pada bagian ginjal yang bisa berakibat fatal pada fungsi ginjal. Indikasi adanya gangguan fungsi ginjal pada penyalahgunaan aspirin melalui dosis atau takaran adalah dengan munculnya rasa nyeri pada kandung kemih yang bisa dirasakan saat buang air kecil. Jika kondisi ini tetap tidak ditangani serius maka gejala lain yang akan terjadi selanjutnya adalah infeksi saluran kencing. (baca juga: Efek Samping KB Implan, Cara Menormalkan Detak Jantung)

3. Gangguan Liver

Liver memiliki peran yang sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh manusia. Fungsi liver sebagai penetral racun yang masuk ke dalam tubuh akan terganggu dengan munculnya bahan asing seperti kandungan Acetosal yang berlebihan. Gejala munculnya gangguan pada organ liver bisa dirasakan dengan adanya pembengkakan pada ulu hati, serta rasa nyeri pada bagian tersebut dalam waktu yang lama seiring penggunaan aspirin.

4. Infeksi Lambung

Saluran pencernaan seperti lambung dan usus sangat rentan dengan adanya zat asing yang masuk bertubi-tubi. Pengobatan yang dilakukan pada hampir seluruh penyakit dan menggunakan obat tertentu jelas akan menimbulkan dampak bagi saluran cerna. Salah satunya adalah infeksi pada lambung atau penyakit maag pada tahap paling ringan. Oleh sebab itu, wajar apabila pengguna acetosal yang mengonsumsi obat ini dalam waktu lama akan menderita maag serta infeksi pada lambung jika kadar asam lambung terus naik.

Baca Juga:

5. Pendarahan

Keberadaan Acetosal sebagai obat pereda demam bisa menimbulkan peradangan pada beberapa pembuluh darah yang mengalami kenaikan tekanan. Kondisi ini bisa berakibat munculnya pendarahan secara spontan dan terus-menerus yang akan berdampak buruk bagi kondisi seseorang.

6. Alergi

Alergi merupakan efek samping yang dominan dialami oleh mereka yang peka terhadap beberapa jenis obat tertentu. Terkait hal tersebut, acetosal juga mengakibatkan alergi pada kulit berupa ruam kemerahan atau bisa juga biduran yang terjadi apabila pemakaiannya dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengatasi hal ini biasanya akan disarankan penggunaan obat lain yang sejenis karena alergi bisa berdampak pada kondisi kesehatan seseorang secara menyeluruh.

Artikel Terkait: Penyebab Keringat Berlebihan di Wajah , Cara Membersihkan Gigi dengan Benang

7. Peradangan Saluran Cerna

Saluran pencernaan terutama bagian usus sangat peka jika dihadapkan pada kondisi munculnya zat tertentu secara signifikan. Pengaruh peradangan pada lambung akibat maag juga memicu munculnya radang pada bagian usus terutama usus besar. Kondisi ini akan berakibat munculnya perubahan sistem pengeluaran yang ditandai dengan warna hitam dan berlendir pada kotoran yang dikeluarkan saat buang air besar.

8. Kekebalan Jenis Obat Tertentu

Pada dasarnya obat adalah racun yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan manusia. Pemakaian Aspirin tanpa takaran yang tepat akan menimbulkan adanya reaksi sebaliknya yaitu kekebalan pada dosis tertentu. Kondisi ini akan berakibat penderita mengalami kejang atau demam tinggi disertai kesulitan tidur.

Artikel Lainnya:

9. Gagal Jantung

Aspirin diresepkan bagi pasien yang mengidap serangan jantung. Akan tetapi, penggunaannya yang tidak sesuai takaran akan menimbulkan gagal jantung. Kondisi ini jelas akan berisiko kematian mendadak jika tidak ditangani secepatnya. Mengatasi masalah tersebut banyak ahli medis berpendapat untuk mengurangi atau menghentikan sepenuhnya pengobatan menggunakan aspirin dan kembali mengonsumsi dalam jangka waktu dua minggu setelah serangan jantung dialami.

10. Gangguan Kehamilan

Gangguan kehamilan ini bisa dialami oleh mereka yang berada pada trimester pertama dan kedua. Aspirin biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan saat kehamilan terjadi. Akan tetapi, cara tersebut tidak dianjurkan karena akan berakibat munculnya gangguan pada janin seperti kelahiran prematur bahkan keguguran. Jadi penggunaan obat ini pada intinya harus tetap dalam pengawasan dokter bagi mereka yang sedang hamil.

Artikel Lainnya: Ciri Ciri Penyakit Autoimun, Cara Mempercepat Menstruasi

Efek samping tersebut hanya bisa dicegah dengan menggunakan aspirin sesuai takaran yang dianjurkan serta dalam pengawasan oleh ahli medis, terutama bagi mereka yang sedang hamil atau menjalani perawatan kesehatan. Oleh sebab itu, penting kiranya berkonsultasi perihal riwayat kesehatan sebelumnya pada dokter yang ditunjuk untuk memastikan jenis dan takaran obat dengan tepat.

Demikian artikel informatif tentang efek samping aspirin sebagai referensi untuk anda dan supaya mampu meningkatkan kewaspadaan bila memilih mengonsumsinya. Semoga bermanfaat!

fbWhatsappTwitterLinkedIn