14 Penyebab Anak Sering Panas Jangan Disepelekan !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap orang tua pasti akan sedih dan khawatir ketika anak sering sakit, khususnya mengalami badan yang sering panas. Tapi sebenarnya, anak sering mengalami panas demam apakah merupakan hal yang normal dan tak berbahaya? Sebelum memberi si kecil obat secara sembarangan, cobalah tengok dan kenali penyebab anak sering panas apa saja yang paling sering terjadi.

  1. Diare

Penyakit di mana feses yang keluar saat BAB terlalu cair atau bertekstur lembek dapat juga terjadi pada anak-anak. Anak-anak balita dapat dengan mudah terkena diare apabila mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi oleh kuman. Tak hanya diare, demam pun bisa terjadi sebagai keluhan yang menyertai karena cairan tubuh yang terus berkurang.

  1. Infeksi Saluran Pernapasan

Jika anak sering mengalami panas demam, ada kemungkinan bahwa tubuhnya rentan mengalami infeksi saluran pernapasan. Itu artinya, virus atau bakteri bisa mudah menyerang tubuh buah hati Anda, seperti misalnya demam pada gejala flu atau pilek. Tak menutup kemungkinan sakit tenggorokan pun bisa terjadi.

  1. Infeksi Telinga

Anak-anak paling rentan terkena infeksi telinga juga karena daya tahan tubuhnya yang masih terlampau rendah. Infeksi telinga merupakan suatu keadaan yang bisa menyerang si kecil saat mengalami serangan alergi maupun radang tenggorokan. Selain rasa sakit mengganggu karena cairan yang menimbun, demam juga dapat menjadi gejalanya.

  1. Tonsilitis

Tonsilitis juga dikenal dengan istilah radang amandel di mana amandel sendiri ada di dalam tenggorokan dalam bentuk 2 buah kelenjar berukuran kecil. Radang yang menyerang amandel pada anak-anak pun paling sering adalah virus atau bakteri yang juga memicu badan anak sering panas, sakit telinga, sakit kepala dan batuk.

  1. Disentri

Anak mengalami badan panas yang sering berulang juga layak diwaspadai dengan benar karena siapa tahu disentrilah yang menyebabkannya. Disentri dapat disebabkan oleh serangan amoeba atau parasit bersel satu atau bakteri yang bernama shigella. Disentri dapat mudah terjadi karena tingkat kebersihan lingkungan yang rendah.

  1. Tifus

Tifus juga disebut dengan istilah demam tifoid mampu menyebabkan badan anak sering panas karena terkena infeksi bakteri Salmonella typhi. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi lalu diasup oleh si kecil dapat meningkatkan risiko terjadinya tifus. Sebagai gejalanya, anak bisa juga menderita sakit perut, sakit kepala, diare/sembelit, serta demam tinggi.

  1. Pneumonia

Badan anak sering panas juga perlu dicurigai adanya kondisi pneumonia yang anak alami. Infeksi pada kantong udara di kedua paru-parunya dan menyebabkan penumpukan cairan sehingga membengkak biasanya terjadi pada anak-anak dengan usia 2 tahun ke bawah. Jika anak sulit bernapas dan sering batuk juga, segera atasi sebelum lebih serius.

  1. Abses Gigi

Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalami abses gigi yang menyebabkan berulangnya badan panas atau demam khususnya saat orang tua membiarkan nanah terlalu lama. Jika si kecil mengeluhkan sakit gigi, bengkak pada pipi, sakit di bagian rahang, dan gigi goyang, ada potensi besar abses gigilah yang sedang terjadi.

  1. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn pun wajib untuk para orang tua waspadai sebagai salah satu penyebab seringnya badan anak panas. Penyakit ini masih termasuk dalam jenis penyakit radang usus kronis yang mampu menyerang tak hanya bagian pencernaan saja. Mulut sampai dengan anus pun dapat terkena radang di mana salah satu keluhannya adalah demam.

  1. Sindrom Behcet

Jenis penyakit autoimun ini berpotensi menyerang anak sehingga badannya sering panas diikuti dengan sering sariawan, mata terkena radang, nyeri sendi hingga sering sakit kepala. Walaupun lebih kerap dialami oleh orang-orang dengan usia 20-30 tahun, siapapun dapat tetap berpotensi menderita penyakit ini, termasuk anak-anak.

  1. Virus Eppstein-Barr

Anak-anak dan remaja cukup besar risikonya terkena virus ini di mana penularannya muah terjadi lewat air liur seperti misalnya kegiatan minum dan makan dari wadah yang sama hingga berciuman. Badan panas berulang adalah contoh gejala yang kerap terjadi berikut juga munculnya ruam, sakit perut, sakit kepala, kelemahan tubuh, batuk, dan sakit tenggorokan.

  1. Penyakit Neutropenia

Anak sering panas juga harus diwaspadai sebab bisa jadi hal ini dikarenakan penyakit Neutropenia atau kondisi kelainan darah di mana tubuh memiliki kadar jenis sel darah putih (neutrofil) yang sedikit. Tak hanya demam, penyakit gusi, selera makan berkurang, dan sariawan pun dapat menjadi gejalanya.

  1. Sindrom Demam Periodik

Kondisi ini adalah kondisi yang diturunkan di mana anak akan demam tapi bukan karena infeksi. Sebab utamanya diketahui adalah mutasi gen dan berbagai faktor risikonya meliputi etnis dan tempat tinggal. Selain badan anak sering panas berulang, gejala seperti radang ginjal, dada nyeri, sakit perut dan nyeri pada sendi dapat dialami oleh si kecil.

  1. Meningitis

Badan anak sering panas dan terjadi beberapa kali dalam jangka panjang disertai dengan menurunnya kesadaran perlu diatasi segera karena ada kemungkinan meningitis atau radang selaput otak yang menyebabkannya. Jika badan panas disertai tubuh kejang-kejang, Anda perlu segera membawa sang buah hati untuk ke dokter.

Cara Mengatasinya

Demam atau suhu badan tinggi pada anak yang berulang dan cukup sering bisa menandakan ada penyakit serius. Jadi, kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan supaya dokter mampu mendeteksi penyebab sesungguhnya. Berikut ini langkah-langkah perawatan yang bisa dilakukan oleh para orang tua jika anak mengalami hal serupa:

  • Memeriksa suhu badan anak 4 jam sekali menggunakan termometer.
  • Memberi obat penurun panas seperti parasetamol jika memang suhu badan si kecil berada lebih dari 37,5 derajat Celsius, tapi juga waspada terhadap kondisi keracunan paracetamol.
  • Memberi anak banyak air putih.
  • Mengompres anak tak hanya di kening, tapi juga bagian lipatan paha serta ketiak.
  • Meminta anak untuk banyak istirahat.
  • Menjaga pola makan dan kebersihan makanan maupun minuman yang anak konsumsi.
  • Menjaga asupan bernutrisi bagi anak.
  • Membiasakan anak untuk melakukan cara mencuci tangan yang benar dan steril baik sebelum maupun sehabis makan.
  • Memberi obat dokter sesuai resep dan anjuran bila sudah memperoleh penanganan dari dokter.

Berbagai penyebab anak sering panas jangan diremehkan oleh para orang tua. Segeralah menemui dokter agar penanganan yang tepat bisa cepat diberikan kepada anak sebelum telanjur lebih parah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn