Decolgen – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Decolgen adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala sakit flu, seperti hidung tersumbat, bersin bersin, demam dan sakit kepala. Obat ini tersedia dalam 3 bentuk yaitu kapsul, tablet dan sirup. Decolgen secara aktif dan efektif sebagai antihistamin, analgesic-antipiretik dan dekongestan. Dalam pembelian obat ini tidak harus menggunakan resep dokter, bisa langsung dibeli ditempat yang menyediakannya. Decolgen mempunyai banyak varian dan di produksi oleh PT. Mediafarma Laboratories dan PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk.

Kandungan Decolgen

Pada dasarnya Decolgen mengandung paracetamol dan chlorpheniramine maleate, namun pada masing masing varian Decolgen terdapat perbedaan, seperti :

  1. Kandungan Paracetamol, phenylephrine, dan chlorpheniramine maleate terdapat pada Decolgen biasa
  2. Kandungan Paracetamol, fenilpropanolamin HCl, dan chlorpheniramine maleate terdapat pada Decolgen forte

Masing masing dari kandungan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda beda, seperti :

  • Kandungan Paracetamol dalam Decolgen dapat membantu menyembuhkan demam dan rasa sakit dalam kondisi ringan sampai sedang
  • Kandungan Fenilpropanolamin HCl dalam Decolgen dapat menyusutkan pembuluh darah vena dan arteri sehingga kemapetan dapat terobati
  • Kandungan Chlorpheniramine maleate dalam Decolgen dapat menghambat histamine penyebab gejala alergi

Fungsi Decolgen

Fungsi utama dari Decolgen adalah untuk mengobati berbagai gejala dari flu, seperti mata berair, pilek, demam, bersin bersin, hidung tersumbat dan sakit kepala

Indikasi Decolgen

Indikasi utama dari penggunaan Decolgen untuk meredakan gejala flu yang terjadi, seperti :

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Bersin bersin
  • Hidung tersumbat

Dosis Decolgen

Penggunaan Decolgen biasanya telah tertera pada kemasan, seperti :

  • Dosis Dewasa : 3x sehari 1 tablet yang diminum dalam setiap 4 sampai 6 jam sekali, sesuai dengan kebutuhan
  • Dosis Anak anak dengan usia 6-12 tahun : 3x sehari ½ tablet yang diminum dalam setiap 4  sampai 6 jam sekali, sesuai dengan kebutuhan

Cara Penggunaan Decolgen

Penggunaan Decolgen sebaiknya dikonsumsi setelah makan agar dapat mengurangi rasa ketidaknyamanan pada gastrointestinal yang kemungkinan dapat terjadi

Kemasan Decolgen

Decolgen dipasarkan dalam tiga varian, yaitu kapsul, tablet dan sirup. Untuk kapsul dan tablet dalam kemasan terdapat 1 dos berisi 1 strip

Penyimpanan Decolgen

  1. Simpanlah Decolgen dalam temperature suhu ruangan yang tidak lebih dari 30oC
  2. Jauhkan Decolgen dalam paparan cahaya langsung
  3. Jauhkan Decolgen dari area yang lembab
  4. Jangan bekukan Decolgen dalam lemari pendingin
  5. Jauhkan Decolgen dalam jangkauan anak anak ataupun hewan peliharaan
  6. Apabila masa berlaku Decolgen telah habis ataupun sudah tidak diperlukan lagi, segera buanglah pada tempat yang benar
  7. Usahakan untuk tidak menyiram obat obatan dalam toilet ataupun saluran pembuangan

Perhatian dan Peringatan Decolgen

  • Jangan berikan Decolgen pada wanita hamil, laktasi dan anak anak dengan usia dibawah dari 6 tahun, tanpa petunjuk dari dokter
  • Usahakan untuk tidak mengendarai kendaraan ataupun menjalankan mesin
  • Jangan gunakan Decolgen pada penderita yang mengkonsumsi alkohol karena dapat menyebabkan resiko kerusakan hati
  • Bagi pasien yang mempunyai gangguan hati atau ginjal, sebaiknya sebelum mengkonsumsi Decolgen konsultasikan dengan dokter dahulu
  • Apabila Decolgen telah melewati masa kadaluarsa sebaiknya jangan dikonsumsi
  • Pergunakan Decolgen sesuai dengan aturan yang tertera dalam kemasan atau sesuai dengan anjuran dari dokter
  • Hati hati pemakaian Decolgen terhadap penderita stroke, obesitas, hipertensi, usia lanjut ataupun potensi hipertensi
  • Hati hati pemberian Decolgen pada pasien dengan gangguan jantung, gangguan fungsi hati berat, diabetes mellitus, anemia, glaucoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, retensi urin
  • Hati hati penggunaan Decolgen pada pasien hipersensitivitas terhadap paracetamol, phenypropanolamine HCL dan chlorpheniramine maleate
  • Apabila kondisi tidak membaik dalam 3 hati atau muncul gejala gejala yang disertai dengan demam tinggi sebaiknya segera ke dokter

Interaksi Decolgen

Interaksi Decolgen kemungkinan bisa saja terjadi apabila dikombinasikan dengan obat obatan lain, seperti :

  • Kombinasi Decolgen dengan obat obatan agen simpatomimetik dapat menimbulkan racun. Obat obat tersebut adalah fenilefrin, pseudoefedrin, epinephrine, dan lain lain
  • Kombinasi Decolgen bersamaan dengan obat depresi dapat menimbulkan hipertensi. Obat obatan tersebut adalah moclibemide, imipramin, sertraline, amitriptylin, dan lain lain
  • Kombinasi Decolgen dengan obat obatan penekan susunan saraf pusat harus dilakukan dengan sangat hati hati
  • Kombinasi Decolgen dengan obat yang mengandung paracetamol sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker
  • Kombinasi Decolgen dengan obat warfarin atau obat pengencer darah, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu sebelum menggunakannya

Efek Samping Decolgen

Efek samping dari mengkonsumsi Decolgen pada setiap orang berbeda beda atau bahkan dapat saja tidak mengalami efek samping sama sekali. Kemungkinan efek samping yang dapat terjadi adalah :

  • Mengantuk
  • Insomnia
  • Gelisah
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan psikomotor
  • Tremor esensial
  • Eksitasi
  • Mulut kering
  • Mual
  • Muntah
  • Badan lemas kepala pusing
  • Palpitasi
  • Penurunan nafsu makan
  • Retensi urin
  • Sulit berkemih
  • Gejala aritmia jantung
  • Takikardi
  • Penggunaan dalam jangka waktu lama dan dengan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati

Kontraindikasi Decolgen

Kontraindikasi yang kemungkinan dapat terjadi dari mengkonsumsi Decolgen adalah :

  1. Hipersensitivitas
  2. Pemberian berulang pada pasien dengan penyakit tertentu dapat menimbulkan kontraindikasi, seperti pasien penyakit anemia, gangguan paru-paru, gejala gagal ginjal, gangguan hati, glaucoma, hipertrofi gejala prostat, hipertiroid dan retensi urin
  3. Kontraindikasi dapat muncul pada pasien penyakit sindrom koroner akut, kardiovaskuler, infark miokardium, hipertensi berat, takikardi, ventrikel
  4. Kontraindikasi dapat terjadi pada pasien yang juga mengkonsumsi inhibitor monoamine oksidase (MAOi)
fbWhatsappTwitterLinkedIn