9 Gejala Aritmia Jantung

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aritmia merupakan salah satu masalah pada denyut jantung yang terlalu cepat, terlalu lamban atau tidak berdetak dengan teratur. Aritmia ini terjadi oleh karena impuls elektrik yang berguna untuk mengatur ritme detak jantung tidak bisa bekerja dengan benar.

Artikel terkait:

Jenis Aritmia

  1. Bradikardia: Keadaan detak jantung lamban dan tidak teratur.
  2. Takikardia supraventrikular: Keadaan denyut jantung cepat diatas normal.
  3. Blik jantung: Keadaan detak jantung lebih lambat dan menyebabkan pingsan.
  4. Fibrilasi ventrikel: Aritmia yang bisa membuat penderita hilang kesadaran atau mati mendadak karena detak jantung terlalu cepat dan tidak beraturan.
  5. Fibrilasi atrium: Keadaan denyut jantung terlalu cepat meski sedang istirahat.

Sesudah mengetahui beberapa jenis aritmia, berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa gejala aritmia yang sangat penting untuk anda ketahui dan kenali dengan baik.

Beberapa jenis aritmia memang tidak memperlihatkan gejala dan juga tidak menimbulkan kematian, akan tetapi aritmia yang tidak menimbulkan gejala ini bisa menyebabkan masalah seperti penyumbatan darah dalam jantung dan juga darah tidak bisa disalurkan menuju jantung. Aritmia ini akan menyebabkan tekanan darah rendah dan kepala seringkali terasa pening atau pusing.

Artikel terkait:

1. Pusing

Oleh karena tekanan darah lebih rendah maka mengakibatkan kepala menjadi pusing atau terasa pening dan ini disebabkan pasokan darah menuju otak dan juga ke seluruh tubuh mengalami masalah atau terhambat. Sering sakit kepala atau pusing jangan disepelekan karena bisa jadi bukan hanya sekadar darah rendah atau kelelahan setelah bekerja keras seharian, melainkan menjadi tanda adanya penyakit serius juga.

2. Berdebar di Dada

Berdebar di bagian dada atau disebut dengan palpitasi merupakan sebuah sensasi yang dirasakan pada area jantung dengan dentuman cukup kuat, cepat dan tidak teratur. Ini tidak hanya bisa terasa di area dada, namun juga bisa dirasakan di leher atau tenggorokan.

3. Kelelahan

Kelelahan atau sering disebut juga dengan fatigue merupakan keadaan berkurangnya kapasitas seseorang untuk bekerja, berkegiatan yang disertai dengan lesu dan letih. Rasa lelah ini cukup tak wajar karena bahkan tanpa adanya kegiatan yang padat, tubuh bakal sulit diajak untuk kompromi untuk beraktivitas seperti biasa. Kelelahan yang akut juga bisa datang kapan pun khususnya pada penderita aritmia di mana hal ini sebaiknya juga diperiksakan jika sudah muncul juga sejumlah gejala tak wajar lainnya.

4. Denyut Jantung Terlalu Cepat

Denyut jantung yang terlalu cepat sama tidak baiknya dengan denyut jantung yang terlalu lambat. Ini bisa anda periksa saat bangun tidur dengan cara menempelkan jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan selama 15 detik dan hitung berapa kali detak terasa lalu silahkan kalikan 4 untuk mengetahui detak jantung per menitnya.

5. Denyut Jantung Lebih Lambat

Denyut atau detak jantung bisa dibilang lambat bila terjadi hanya sekitar 50 kali denyut setiap menitnya untuk orang dewasa dan juga anak-anak di saat beristirahat atau tidak melakukan kegiatan dan terkenal dengan nama ilmiah bradikardia. Denyut jantung yang lambat ini akan menyebabkan penderita pingsan, sakit kepala atau kelelahan.

Artikel terkait:

6. Sesak Napas

Sesak napas tak hanya bisa terjadi pada orang-orang yang menderita penyakit asma. Ketika terjadi gangguan pada jantung, maka ada kemungkinan sesak napas ini menjadi salah satu gejala dari penyakit jantung tersebut, contohnya adalah aritmia. Otomatis saat kinerja jantung mengalami gangguan, pada sistem pernapasan pun demikian sehingga penderita akan sulit saat menghirup oksigen.

Akibat dari kekurangan oksigen yang dibutuhkan oleh penderita adalah kurangnya udara yang masuk dan tidak sebebas orang lain dalam menghirup oksigen tersebut. Apabila tak segera ditangani dengan bantuan medis secepatnya, dapat membahayakan kondisi jantung.

7. Nyeri Dada

Nyeri dada merupakan rasa sakit atau seperti tertekan di bagian dada tanpa adanya sebab yang pasti. Nantinya, penderita bisa jadi akan di bagian tubuh yang terasa nyeri tersebut terasa seperti sedang tertusuk-tusuk yang juga dirasakan pada bagian bahu sampai ke tulang rusuk.

Lebih parahnya lagi, rasa nyeri bukan hanya sampai di situ saja. Ada kemungkinan terjadi penyebaran keluhan nyeri di mana ini kemudian berpotensi meluas hingga ke bagian leher, rahang dan bahkan juga sampai ke area tangan. Bila merasakan ketidaknormalan nyeri seperti ini, jangan ragu memeriksakannya ke dokter supaya apabila benar dikarenakan aritmia, Anda bisa mengatasinya segera.

8. Berkeringat

Bukankah seseorang mengeluarkan keringat merupakan hal yang biasa? Keringat berlebih terutama tidak dikarenakan adanya aktivitas padat dan melelahkan ditambah pula dengan fisik yang cepat lelah tanpa sebab pasti merupakan hal yang mengkhawatirkan. Ketika tubuh cepat dan gampang berkeringat disertai dengan sejumlah keluhan atau kondisi yang sudah disebutkan, maka bisa jadi jantung Anda mengalami aritmia.

9. Mendadak Pingsan/Kehilangan Kesadaran

Pingsan merupakan kondisi seseorang yang kehilangan kesadaran sementara dan terjadi dengan tiba-tiba sehingga saat terjadi seringkali orang terjatuh. Dalam istilah medis, keadaan ini disebut dengan sinkop yang sebenarnya umum terjadi, akan tetapi hilang kesadaran ini juga tidak boleh disepelekan sebab bisa menjadi pertanda jika anda menderita aritmia.

Saat ditemukan beberapa gejala aritmia seperti yang sudah disebutkan, maka konsultasikan sesegera mungkin ke dokter spesialis sehingga dokter bisa dengan cepat mendiagnosa jenis aritmia yang anda derita dan penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.

Artikel terkait:

Diagnosa Aritmia

  1. Dalam melakukan diagnosa aritmia, umumnya dokter spesialis akan mengevaluasi dari fungsi katup dan juga otot jantung dengan melakukan beberapa buah tes.
  2. Elektrokardiogram atau EKG: Ini dilakukan untuk merekam aktivitas dari elektrik yang ada pada jantung dengan cara menempelkan elektroda di permukaan kulit bagian dada.
  3. Ekokardiogram: Ini dilakukan untuk mengevaluasi fungsi dari katup dan juga otot jantung sekaligus mendeteksi penyebab aritmia dengan dibantu gelombang suara ultrasound.
  4. Tes Latih Beban Jantung: Nantinya pasien akan melakukan tes latihan fisik seperti contohnya berjalan di treadmill atau mengayuh sepeda statis dan tekanan darah serta denyut jantung akan diperiksa lewat monitor. Metode ini akan digabungkan dengan elektrokardiogram agar dokter bisa memantau seberapa jauh tingkat dari ketidakberaturan denyut jantung sebelum melakukan beberapa aktivitas fisik.
  5. Studi Elektrofisiologi: Penyebab dan juga lokasi dari aritmia bisa dilihat dengan memakai teknik pemetaan penyebaran impuls listrik yang ada pada daerah jantung dan dokter akan meletakkan kateter lengkap dengan elektroda ke beberapa pembuluh darah di area jantung. Studi ini merupakan metode tes tekanan yang akan merangsang jantung untuk kontraksi di tingkat yang bisa memicu berubahnya detak memakai elektroda.
  6. Monitor Holter: Alat ini bekerja seperti halnya elektrokardiogram, akan tetapi terdapat perbedaan sebab memiliki alat bernama monitor holter yang bisa dibawa pulang oleh pasien supaya bisa merekam aktivitas dari jantung selama berkegiatan sehari-hari.
  7. Katerisasi Jantung: Cara ini memakai alat serupa dengan studi elektrofisiolosi yakni kateter. Akan tetapi katerisasi jantung diperiksa dengan bantuan zat pewarna khusus X-ray sehingga keadaan bagian jantung seperti pembuluh darah, koroner, bilik dan juga katup bisa diketahui kondisinya.

Baca juga:

Untuk sebagian kasus, maka dokter bisa dengan mudah mendiagnosa aritmia hanya dengan memeriksa denyut jantung seperti biasa, akan tetapi dalam beberapa kondisi maka pasien aritmia akan diminta untuk melakukan beberapa tes lebih mendetail lagi sehingga dokter bisa menentukan jenis obat yang paling sesuai.

Gejala dari beberapa jenis aritmia memang sering tidak dirasakan oleh para penderitanya, sebab aritmia sendiri memang menimbulkan gejala namun akan menghilang dengan sendirinya. Tetapi, aritmia yang berlangsung dalam waktu cukup lama sudah dipastikan harus segera mendapatkan pertolongan dengan obat antiaritmia. Supaya tidak terlambat, seketika gejala aritmia dirasakan, silakan untuk ke dokter secepatnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn