Penyakit Hepatitis A – Gejala, Komplikasi, Pengobatan dan Pencegahan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hepatitis A merupakan penyakit yang tidak boleh disepelekan, hal itu dikarenakan hepatitis A merupakan penyakit yang cukup berbahaya. Penyakit hepatitis ini termasuk dalam penyakit yang menular sebab disebabkan oleh virus. Virus yang bisa menyebabkan hepatitis adalah virus A, B, C, D, E, dan juga G. Untuk 5 persennya disebabkan oleh Epstein Barr Virus atau EBV, Cytomegalovirus atau CMV dan yang terakhir disebabkan oleh virus herpes. Hepatitis ada yang tingkat ringan dan ada juga yang tingkat fatal.

Hepatitis A merupakan infeksi penyakit hati dan sangat menular. Virus ini bisa mempengaruhi fungsi dan juga kemampuan hati. Pada kasus hepatitis A yang ringan, penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya. Namun pada penderita hepatitis A yang sudah akut akan terjadi kerusakan hati secara permanen.

Cara Penularan Hepatitis A

Ada sebab dan ada akibat, begitupula dengan penyakit hepatitis. Virus hepatitis bisa disebarkan dan ditularkan oleh sebab itu mengapa angka penderita hepatitis dari waktu ke waktu semakin meningkat. Berikut ini adalah cara penularan dan penyebaran virus hepatitis yang patut kita waspadai :

  • Sanitasi Buruk

Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk menjadi media penularan hepatitis yang paling efektif. Hepatitis A bisa ditularkan melalui genangan air yang sudah tercemar. Ketika tangan kita menyentuh air tersebut dan kita tidak mencuci tangan kemudian menyentuh makanan maka virus itu bisa masuk ke dalam tubuh. Virus itu akan mengganggu fungsi hati kemudian menyebabkan penyakit hepatitis A.

  • Kontak Langsung

Virus hepatitis juga bisa ditularkan dengan cara kontak langsung dengan penderita hepatitis. Misalnya saja adalah tangan bersentuhan dengan penderita hepatitis kemudian tidak dilakukan cuci tangan. Setelah tidak cuci tangan kemudian makan. Hal itu akan menyebabkan mudah terkena penyakit hepatitis A. Tidak hanya itu saja, virus hepatitis ini juga bisa ditularkan melalui makanan yang memiliki kontak langsung dengan penderita hepatitis A. Misalnya saja adalah penderita hepatitis A memasak makanan untuk dikonsumsi, makanan tersebut sudah terkontaminasi dengan virus sehingga. Ketika ada yang memakannya maka tubuhnya akan terinfeksi dengan virus tersebut.

  • Berbagi Makanan

Berbagi makanan boleh-boleh saja asalkan dengan orang yang sehat. Hal itu dikarenakan virus hepatitis bisa ditularkan melalui makanan. Misalnya saja adalah anda makan semangkuk makanan dengan penderita hepatitis maka, anda rentan untuk terkontaminasi dengan virus tersebut. Tidak hanya makanan saja, penularan virus itu juga bisa melalui minuman yang anda minum bersama-sama dengan penderita virus hepatitis.

  • Makanan yang Tercemar

Mengkonsumsi makanan yang tercemar juga bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit hepatitis. Misalnya saja adalah anda mengkonsumsi ikan yang airnya sudah tercemar maka anda akan rentan untuk terkena virus dari penyakit hepatitis A.

  • Jarum Suntik

Sama halnya dengan HIV, jarum suntik juga bisa menyebabkan seseorang terkena hepatitis A. Misalnya saja adalah anda berbagi jarum suntik dengan orang yang sudah terinfeksi dengan virus hepatitis maka, anda akan rentan untuk terkena penyait hepatitis. Hal ini juga bisa terjadi pada pecandu narkoba yang suka bergantian jarum suntik dengan orang lain.

(Baca juga : bahaya narkobaefek sabu sabu)

  • Sex

Orang yang suka berhubungan melalui dubur akan terkena hepatitis dikarenakan dubur merupakan sarang kuman dan bakteri. Anal seks akan menularkan kuman dan bakteri ke tubuh yang lainnya bahkan tidak jarang virus juga bersarang di dubur tersebut.

  • Berhubungan Seks Dengan Penderita Hepatitis

Jika anda suka bergonta-ganti pasagan maka anda rentan untuk terkena penyakit hepatitis. Alasannya adalah virus itu bisa ditularkan melalui hubungan seksual sama halnya dengan penyakit HIV maupun AIDS. Virus itu bisa menular melalui cairan sperma maupun cairan yang dihasilkan oleh vagina sehingga, lebih amannya adalah menggunakan kondom sebagai pengaman.

  • Homo

Berhubungan dengan sesama pria juga bisa menjadi penyebab terkena hepatitis A. Alasannya adalah kulit pria bersentuhan dengan kulit pria memiliki resiko sebagai media penularan virus hepatitis. Selain itu, pria memiliki tingkat kebersihan yang kurang dibandingkan dengan wanita.

  • Lingkungan Kerja Yang Kotor

Orang yang bekerja di lingkungan kerja yang kurang kondusif bisa membuatnya untuk terkena penyakit hepatitis. Orang yang rentan untuk terkena penyakti hepatitis A adalah dia yang bekerja di tempat yang dipenuhi dengan kotoran misalnya saja adalah pembersih kandang sapi, kandang ayam, bekerja di selokan, pembuangan limbah dan masih banyak lagi lainnya. Orang yang bekerja di lingkungan yang seperti itu ada baiknya untuk selalu memeriksakan kesehatannya di pihak medis. Orang yang bekerja di lingkungan yang dipenuhi dengan kotoran juga rentan untuk terkena flek paru-paru oleh sebab itu orang yang bekerja di lingkungan yang kotor harus mawas diri terhadap kesehatannya sendiri.

Gejala

Semua penyakit pasti menimbulkan gejala, hanya saja tergantung kita bagaimana mengetahuinya. Ketika tubuh sakit, tubuh akan mengirimkan sinyal agar manusia dapat merasakannya namun banyak dari manusia tersebut yang tidak menyadarinya. Berikut ini adalah gejala dari penyakit hepatitis A yang pelru kita waspadai :

1. Demam

Demam bukanlah suatu penyakit namun demam adalah tanda adanya penyakit di dalam tubuh. Demam juga merupakan sinyal yang diberikan oleh tubuh bahwa sistem imun sedang mencoba memerangi virus, kuman dan bakteri yang mencoba masuk ke dalam tubuh. Jika sistem imun bisa memeranginya maka demam bisa berangsur-angsur pulih serta penyakit hepatitis tidak akan muncul. Namun jika sistem imun sedang tidak bagus maka virus, kuman dan bakteri tersebut akan masuk ke dalam tubuh dan menyerang organ hati.

2. Mual dan Muntah

Virus yang masuk ke dalam tubuh akan membuat penderitanya mual dan muntah. Alasannya adalah hati yang terkena virus hepatitis akan mengalami pembesaran. Hati yang mengalami pembesaran tersebut akan menekan rongga perut sehingga, akan muncul mual dan juga muntah. Tidak hanya hati saja yang mengalami pembesaran namun limpa yang lokasinya ada di perut kiri bagian atas juga ikut membesar sehingga pembesaran limpa juga menyebabkan seseorang akan mengalami mual dan muntah.

3. Perut Nyeri

Orang yang terkena hepatitis A juga akan merasakan nyeri perut terutama jika perut itu ditekan. Rasa nyeri itu dihasilkan oleh organ limpa dan hati yang mengalami pembesaran sehingga menekan rongga perut.

4. Nafsu Makan Hilang

Nafsu makan menjadi hilang pada penderita hepatitis. Alasannya adalah rasa tidak nyaman pada perut dan perut yang terasa sakit jika ditekan tersebutlah yang bisa menyebabkan nafsu makan menjadi hilang. Pembesaran limpa dan hati bisa berpengaruh terhadap perut seseorang, sehingga orang tersebut akan merasakan tidak nyaman pada perutnya. Rasa mual dan muntah juga menjadi penyebab mengapa orang yang terkena hepatitis A akan tidak nafsu makan.

5. Urin Keruh

Warna urin yang keruh juga menjadi tanda bahwa orang tersebut terkena hepatitis A. Tidak hanya hepatitis A saja namun semua penyakit hepatitis pun akan ditandai dengan urin yang berwarna keruh. Mengapa urin berwarna keruh?, alasannya adalah virus hepatitis itu juga akan menempel pada organ ginjal, sehingga fungsi dari ginjal akan terganggu. Fungsi ginjal yang terganggu akan berpengaruh terhadap kadar keratin urin. Kreatin urin akan tinggi, tidak hanya itu saja filter ginjal juga terganggu akibat keberadaan virus tersebut. Oleh sebab itulah jika anda menjumpai warna urin anda keruh, merah darah atau seperti soda sebaiknya anda segera menemui dokter.

6. Nyeri Sendi

Gejala penyakit hepatitis lainnya adalah munculnya nyeri sendi yang tidak hilang dalam beberapa hari. Hal itu dikarenakan virus hepatitis tersebut mampu membuat peradangan di sendi sehingga sendi akan terasa sakit. Penderita hepatitis akan merasakan ngilu dan linu terutama jika digunakan untuk berjalan. Nyeri sendi biasanya akan disertai dengan nyeri otot. (Baca juga : nyeri sendi lutut)

7. Ulu Hati Nyeri

Gejala hepatitis A adalah bagian ulu hati akan terasa nyeri. Ada dua hal yang bisa menyebabkan nyeri di bagian ulu hati, yang pertama adalah pembengkakan hati dan yang kedua adalah pembesaran limpa. Kedua hal tersebutlah yang bisa menyebabkan ulu hati bisa terkena nyeri.

8. Tinja Berwarna Gelap

Selain urin berwarna gelap, tinja pun juga akan berwarna gelap. Dokter yang menangani hal tersebut biasanya akan selalu melakukan observasi terhadap urin dan tinja penderitanya. Apakah tinja akan berwarna normal kembali setelah pengobatan dan apakah urin bisa berwarna bening kembali. Virus tersebutlah yang menyebabkan urin dan tinja menjadi berwarna gelap.

9. Diare

Virus tersebut juga akan mempengaruhi saluran pencernaan manusia sehingga manusia akan mulas serta makanan yang masuk ke dalam tubuhnya tidak bisa terserap dengan baik. Ketika kotoran dikeluarkan dari dalam tubuhnya, cairan pada kotoran tersebut tidak bisa diserap di dalam usus besar. Sehingga orang tersebut akan mengalami diare.

(Baca juga : bahaya diare akut – makanan untuk penderita diare)

10. Kulit dan Mata Menjadi Kuning

Gejala dari penyakit hepatitis lainnya adalah kulit serta bola mata putih berwarna kuning. Penyebabnya adalah kadar bilirubin pada hati yang tinggi membuat tubuh akan berubah menjadi kuning. Sakit kuning ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, sakit kuning ini juga bisa menjangkiti bayi atau anak-anak. Hal itu dikarenakan penyakit hepatitis A banyak didominasi oleh anak-anak.

Komplikasi

Semua penyakit beresiko untuk mengalami komplikasi. Misalnya saja adalah seseorang yang mengalami penyakit hipertensi, dia akan rentan untuk terkena penyakit komplikasi dari hipertensi tersebut misalnya saja adalah penyakit diabetes, kolesterol, stroke, parkinson, jantung serta masih banyak lagi lainnya.

Penyakit hepatitis A juga rentan untuk mengalami komplikasi. Namun komplikasi itu berbeda dengan penyakit hepatitis B maupun dengan penyakit hepatitis C. Hal itu dikarenakan penyakit hepatitis A pada umumnya tidak akan berakibat fatal seperti kedua jenis penyakit hepatitis lainnya. Hepatitis A tidak akan menyebabkan penyakit fungsi hati dalam jangka lama. Sayangnya jika hepatitis A diderita oleh orang manula dan memiliki penyakit kronis seperti diabetes, sistem imun yang menurun, penderita HIV dan orang yang memiliki riwayat penyakit hati maka orang tersebut bisa mengalami berbagai macam komplikasi dari penyakir hepatitis A.

Berikut ini adalah berbagai macam komplikasi dari penyaki hepatitis A yang perlu diwaspadai :

1. Gagal Hati

Orang yang mengalami hepatitis A rentan untuk terkena gagal hati. Alasannya adalah ketika fungsi hati menjadi menurun drastis. Gagal hati tidak akan mengakibatkan sirosis hati, berbeda halnya dengan hepatitis B dan juga hepatiis C yang bisa berpotensi untuk menyebabkan sirosis hati. Gagal hati ini bisa menyebabkan hati tidak bisa berfungsi sebagaimana semestinya. Gagal hati ini bisa membuat penderitanya mengalami penyakit yang disebut sebagai penyakit komplikasi hepatitis A.

Penyakit komplikasi dari hepatitis A misalnya saja adalah sakit kuning, diare dan juga mengalami mual dan juga muntah. Tidak hanya itu aja penyakit hepatitis A akan membawa perubahan fisik pada penderitanya misalnya saja adalah rambut akan mengalami kerontokan, tubuh akan mudah lebam atau mudah memar sebab pembekuan darah terganggu dan orang tersebut juga akan mudah mimisan sebab pembekuan darah terganggu. Orang yang terkena hepatitis A akan mengalami penumpukan cairan terutama di bagian perut dan juga kaki. Orang yang terkena hepatitis A perut dan kakinya akan terlihat besar akibat penumpukan cairan yang dialaminya.

2. Terkena Infeksi

Komplikasi hepatitis A lainnya adalah tubuh yang akan mudah terkena infeksi. Tidak hanya itu saja, orang yang pernah mengalami hepatitis A kemungkinan di masa yang mendatang dia juga bisa mengalaminya kembali. Infeksi itu akan mudah kambuh seiring dengan berjalannya waktu. Sejak infeksi pertama kali, penyakit hepatitis A akan mudah terjadi lebih dari satu kali.

3. Kolestatis

Orang yang sudah manula atau renta dan mengidap penyakit hepatitis A dia akan rentan untuk terkena kolestasis. Kolestasis ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa dilakukan pengobatan. Komplikasi ini berupa penumpukan cairan empedu yang menumpuk di dalam organ hati sehingga penderita akan merasaka efek dari cairan empedu yang menumpuk tersebut.

Penderita yang mengalami komplikasi ini akan mengalami berbagai macam gejala misalnya saja berat badan tubuh akan menurun secara drastis, mengalami demam tidak kunjung sembuh, diare yang tidak kunjung sembuh dan juga tubuh akan terlihat kuning. Semakin lama kadar bilirubin yang semakin meninggi akan mengakibatkan kuning akan telihat semakin jelas. Telapak tangan, telapak kaki, putih mata dan kulit lainnya akan terlihat kuning.

Pengobatan

Penderita hepatitis A perlu tahu seperti apa pengobatan yang harus ditempuhnya. Jika penderita hepatitis A tahu bagaimana caranya mengobati penyakitnya diharapkan penyakit hepatitis A tersebut segera pergi dan menjauh dari tubuhnya. Tidak semua pengobatan bergantung pada bantuan dokter, maksudnya di sini adalah pihak pasien juga memiliki andil yang cukup besar terhadap kesembuhan penyakitnya. Berikut ini adalah pengobatan yang bisa dilakukan oleh pasien hepatitis A:

1. Cukup Istirahat

Orang yang mengalami hepatitis A harus cukup istirahat. Hal itu dikarenakan orang yang terkena hepatitis A fisiknya akan mudah lelah terutama data tubuh terinfeksi oleh virus tersebut saat pertama kali. Saat virus masuk ke dalam tubuh, tubuh akan mengalami kelelahan fisik yang amat sangat.

(Baca juga : penyakit akibat kurang tidurakibat kurang tidur)

2. Hindari Makanan Berlemak

Pengobatan yang bisa dilakukan oleh pasien penderita hepatitis A adalah dia harus menghindari makanan yang berlemak. Makanan yang mengandung lemak harus dihindari dikarenakan makanan yang berlemak itu bisa membuat rasa mual semakin menjadi. Makanan yang berlemak juga tidak bagus untuk pencernaan sehingga organ pencernaan fungsinya akan semakin terganggu. Efeknya diare pun akan berlarut-larut.

3. Makan Dengan Porsi Sedikit

Bagi pasien hepatitis A yang mengalami keluhan mual dan muntah, untuk mengobati mual dan muntahnya bisa dengan cara mengkonsumsi makanan dengan porsi yang sedikit. Alasannya adalah makanan dengan porsi sedikit lebih bisa diterima oleh perut dibandingkan dengan makanan dalam porsi yang besar. Kebanyakan orang yang mengalami mual dan juga muntah dia akan merasakan mual ketika dia melihat makanan dengan porsi yang besar. Sehingga sebelum makanan itu masuk ke dalam tubuhnya, dia sudah merasakan mual terlebih dahulu.

4. Obat Anti Muntah

Jika mual dan  muntah terus berkelanjutan ada baiknya pasien hepatitis A berkonsultasi ke dokter. Dokter akan memberikan obat anti muntah kepada pasien yang mengalami mual dan juga muntah. Obat anti muntah yang akan diberikan oleh dokter adalah obat metoclopramide. Bentuk dari obat tersebut beraneka bentuknya mulai dari yang tablet, serbuk, kapsul atau obat itu juga bisa dengan suntikan secara rutin.

5. Pola Hidup Sehat

Penderita Hepatitis A juga dianjurkan untuk menjalankan pola hidup sehat. Gaya hidup sehat itu misalnya saja adalah tidak minum minuman keras. Minuman keras mengandung alkohol dimana kandungan alkohol itu bisa semakin memberatkan fungsi hati. Jika hati dari hari ke hari diberatkan fungsinya maka resiko gagal hati bisa terjadi.

(Baca juga : bahaya alkoholbahaya minuman keras)

6. Jangan Sembarangan Mengkonsumsi Obat

Ketika  sakit, penderita hepatitis A diharapkan bisa berbicara pada dokter yang mengatasi penyakitnya bahwa dia pernah mengalami penyakit hati seperti hepatitis A. Mengapa hal itu diperlukan?, hal itu diperlukan untuk pemberian obat yang tepat untuk mengatasi penyakit. Obat kimia yang ada sekarang ini memiliki dampak yang berbeda-beda, ada yang memberatkan kinerja ginjal, ada yang memberatkan kinerja hati dan juga ada yang memberatkan kinerja jantung. Dengan mengatakan riwayat penyakit yang pernah diderita, dokter akan memberikan resep obat yang aman untuk fungsi hati sehingga fungsi hati tidak semakin bertambah buruk atau malah menjadi tidak berfungsi samasekali.

Pencegahan

Pada setiap penyakit istilah mencegah lebih baik dibandingkan mengobati akan tetap berlaku sampai kapanpun. Berhati-hati dalam menjalani hidup adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan. Sayangnya banyak orang yang tidak sadar bahwa kesehatan adalah kekayaan  yang tidak terukur harganya sehingga mereka banyak melakukan hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan. Hepatitis A juga lebih baik dicegah daripada harus mengobatinya. Berikut ini adalah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit hepatitis A:

1. Rajin Mencuci Tangan

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan rajin mencuci tangan. Saat ini orang masih malas melakukan cuci tangan dikarenakan faktor kebiasaan, mereka lebih suka langsung memakan makanan yang ada didekatnya dibandingkan harus cuci tangan terlebih dahulu. Mulai dari sekarang ada baiknya kita membiasakan diri untuk selalu cuci tangan terutama ketika menyentuh tempat umum atau barang di tempat umum. Sebelum makan sesuatu sebaiknya kita juga membiasakan diri untuk selalu cuci tangan.

Cuci tangan dengan air saja tidak cukup sebab air tidak akan bisa mematikan bakteri, kuman maupun virus yang menempel di kulit tangan. Cuci tangan yang efektif adalah dengan menggunakan sabun antiseptik yang dipercaya bisa membunuh virus, kuman dan bakteri yang ada di kulit tangan. Selain menggunakan sabun yang harus diperhatikan di sini adalah cara mencuci tangan. Jangan asal cepat dalam mencuci tangan, namun sebaiknya kita menggunakan cara cuci tangan yang benar dan steril.

2. Hindari Berbagi Barang Pribadi

Hal selanjutnya yang bisa digunakan sebagai pencegahan hepatitis A adalah dengan menghindari berbagi barang pribadi. Jangan pernah meminjamkan barang pribadi seperti handuk, sikat gigi, sendok, gelas dan lain sebagainya kepada orang lain. Hal itu dikarenakan media tersebut bisa mudah ditempeli virus penyebab hepatitis.

3. Jangan Berbagi Makanan

Biar saja dibilang pelit asalkan itu demi kesehatan kita sendiri. Jika ada orang yang ingin meminta makanan yang sedang kita makan sebaiknya kita menolaknya. Bukan karena pelit namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kalaulah kita ingin berbagi makanan, taruhlah makanan itu di tempat lain dan tidak satu tempat dengan makanan kita. Usahakan untuk tidak menyentuh tempat makanan dan peralatan makan orang itu. Kalau orang tersebut tidak membawa piranti makanan, kita bisa meminggirkan makanan tersebut, untuk tidak kita makan dan setelah selesai makan kita bisa memberikannya kepada orang tersebut. Hal ini bisa kita lakukan jika makanan kita dibungkus dengan pembungkus sekali buang seperti kertas minyak maupun daun.

4. Teknik Memasak yang Benar

Untuk menghindari penyakit hepatitis A kita diharapkan untuk memasak dengan teknik yang benar. Misalnya saja adalah memasak daging dengan merebusnya sampai matang, begitupula dengan ikan. Hal itu dikarenakan merebus makanan tersebut bisa digunakan untuk mematikan bakteri yang ada di dalam makanan tersebut.

5. Hindari Makanan Tidak Higienis

Ada baiknya kita tidak jajan sembarangan terutama makan di pinggir jalan. Kita tidak tahu apakah pemilik warung tersebut menjaga kebersihan makanannya dengan baik atau tidak. Kita tidak tahu dengan piranti makanan yang digunakannya, kita tidak tahu bagaimana cara dia memasak makanannya. Untuk terhindar dari kuman dan virus ada baiknya kita menghindari jajan sembarangan dipinggir jalan.

6. Hindari Makanan Mentah

Jangan pernah mengkonsumsi makanan dalam kondisi mentah. Alasannya adalah jika makanan mentah itu berasal dari lingkungan yang tercemar maka tubuh kita akan mudah sekali sebagai tempat pertumbuhan virus. Oleh sebab itu, hindari mengkonsumsi makanan dalam kondisi mentah atau makanan dalam kondisi setengah matang.

(Baca juga : bahaya telur mentahbahaya air mentah)

7. Mencuci Buah Dan Sayur

Untuk mencegah terjadinya infeksi anda harus mencuci buah baru mengupasnya selain itu anda juga harus mencuci sayuran sebelum anda memasaknya. Hal itu berguna untuk menghindarkan dari infeksi yang bisa saja timbul akibat mengkonsumsi buah dan sayur tanpa dicuci terlebih dahulu.

8. Vaksinasi

Pencegahan terhadap penyakit hepatitis bisa dilakukan dengan cara vaksinasi. Vaksinasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Vaksin ini akan diberikan sebanyak dua kali dan rentang waktu sekitar 6 bulan sampai dengan waktu 12 bulan. Anak-anak juga diwajibkan untuk menerima vaksin ini. Vaksin ini juga harus diberikan kepada orang yang memiliki faktor risiko terkena penyakit hepatitis A. Di Indonesia, vaksin ini dimasukkan dalam imunisasi wajib yang harus dilakukan oleh bayi maupun anak-anak.

Demikianlah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hepatitis A. Meski tidak semenakutkan hepatitis B maupun hepatitis C kita patut mewaspadainya sebab angka kematian dari penderita hepatitis A dari tahun ke tahun semakin meningkat dan kebanyakan penderitanya adalah anak-anak.

gangguan hati berbahaya lainnya yang perlu diwapadai :

fbWhatsappTwitterLinkedIn