Bermacam-macam alat kontrasepsi yang tersedia pada masa sekarang. Mulai dari kontrasepsi injeksi, oral hingga spiral atau ditanam, dapat menjadi pilihan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Di negara kita, penggunaan kontrasepsi oral (menggunakan pil) cukup banyak diminati karena dinilai efektif serta tidak membahayakan. Pil Kb atau kependekan dari pil Keluarga Berencana dapat mencegah kehamilan hingga 99% dan sudah terbukti aman jika dikonsumsi secara benar.
Jadi wajar apabila penggunaan pil KB sangat diapresiasi dan dijadikan pilihan banyak pasangan yang berniat menunda kehamilan. Namun, tahukah anda? Bahwa pemakaian pil KB juga dapat menyebabkan efek samping bagi penggunanya. Berikut ini adalah beberapa efek samping pemakaian pil KB sebagai alat kontrasepsi oral yang banyak dialami.
(baca juga: Gejala Migrain, Terapi Autis)
1. Pembekuan Darah
Gejala pembekuan darah sebenarnya tidak selalu sering terjadi karena pil KB. Namun, beberapa penelitian menunjukan efek samping ini dapat terjadi pada pengguna pil KB sekitar 0,3% dari wanita yang menggunakan alat kontrasepsi oral. Pembekuan darah dapat juga menjadi gejala penyakit serius sehingga penting untuk segera diperiksakan lebih lanjut apabila terjadi dalam waktu yang lama.
Artikel Terkait: Ciri Ciri Ginjal Tidak Sehat, Cara Menyembuhkan Mual
2. Bengkak Payudara
Pembesaran pada bagian payudara dapat terjadi pada wanita pengonsumsi pil KB. Hal ini merupakan efek samping yang tidak terlalu berat karena pembengkakan juga normal terjadi pada wanita menyusui atau sedang hamil. Perubahan hormon menjadi faktor utama pembengkakan yang terjadi ini.
Hal yang patut dicemaskan adalah munculnya rasa nyeri pada payudara dan jika nyeri dirasakan cukup lama maka segerakan konsultasi untuk keadaan tersebut. Atau jika masih bisa dikatakan dalam intensitas yang normal maka anda dapat mengurangi rasa sakit tersebut dengan mengonsumsi minuman kopi yang dibubuhi sedikit garam, serta diantisipasi pula dengan pemilihan bra yang tepat.
3. Sakit Kepala
Nyeri pada kepala akan dirasakan sebagian besar wanita pengonsumsi pil KB terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit migrain sebelumnya. Pil KB jenis tertentu bisa menimbulkan turunnya kadar estrogen dalam tubuh yang mengakibatkan sakit kepala. Rasa nyeri pada kepala tersebut dapat semakin meningkat atau sebaliknya justru menghilang saat penggunaan pil KB terus dilakukan.
(baca juga: Cara Mengatasi Badan Pegal, Obat Patah Tulang Paha)
4. Mual
Konsumsi pil KB pada tahap awal biasanya menyebakan rasa mual tapi tidak muntah pada penggunanya. Mual tersebut merupakan akibat dari dari estrogen yang dapat berpengaruh pada lambung. Kadar estrogen yang semakin tinggi akan berakibat mual diderita semakin lama.
Namun, hal ini akan berkurang dengan sendirinya saat lambung sudah terbiasa dengan estrogen tersebut. Untuk mengatasi hal ini, pengguna pil KB dapat mengonsumsi pil sebelum tidur atau bersamaan dengan makanan tertentu, atau bisa juga dengan meminum antasida 30 m,enit sebelum pil KB masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga:
5. Berat Badan Naik
Sebagian besar wanita yang menggunakan alat kontrasepsi pasti akan mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis. Hal ini juga terjadi pada penggua pil KB, yang mengalami kenaikan berat badan beberapa bulan setelah mengonsumsi pil. Kondisi ini biasanya bersifat sementara karena tubuh menyesuaikan dengan adanya perubahan hormon sehongga nafsu makan bertambah dan perlahan akan turun dengan sendirinya.
Kandungan estrogen yang tinggi dapat menjadi faktor terjadinya kenaikan berat badan. Estrogen dapat berpengaruh pada nafsu makan dan mendorong retensi air. Bisa jadi kelebihan berat badan bukanlah disebabkan oleh timbunan lemak melainkan karena banyaknya cairan di dalam tubuh.
6. Perubahan Mental
Perubahan mental yang terjadi pada wanita yang menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi diantaranya adalah mudah emosi, sensitif, sering lupa dan konsentrasi sedikit menurun. Di beberapa kasus sempat juga terjadi depresi pada pengguna pil KB.
Kondisi ini dikarenakan hormon sintetis dalam pil KB telah memengaruhi keseimbangan neurotransmitter dalam otak. Ketidakseimbangan tersebut dapat mengganggu emosional serta suasana hati pengguna pil KB.
Artikel Terkait: Makanan Penurun Kreatinin, Penyebab Mata Berdarah
7. Infeksi Jamur
Risiko terkena infeksi jamur atau ragi akan menjadi dua kali lipat jika mengonsumsi pil KB. Pil KB yang mengubah keseimbangan hormon estrogen dan progesteron pada tubuh dapat mengakibatkan infeksi jamur (kadar estrogen rendah). Gangguan yang dirasakan karena infeksi ini adalah rasa gatal, nyeri, panas atau bisa iritasi jika dibiarkan cukup lama. Beberapa diantaranya mengalami berubahnya cairan kewanitaan menjadi lebih sedikit.
(baca juga: Cara Memperkuat Otot Tangan)
8. Pendarahan Diluar Menstruasi
Pendarahan diluar siklus menstruasi kemungkinan juga sering terjadi pada wanita yang mengonsumsi pil KB setiap bulannya. Kondisi ini dikarenakan perubahan kadar hormon akibat penggunaan pil KB dosis rendah. Perubahan hormon mengakibatkan lapisan endometrium mudah rapuh dan rentan. Selain faktor tersebut, bisa jadi pendarahan diakibatkan oleh infeksi bakteri jika pendarahan ini terjadi lebih dari lima kali dalam sehari saat anda masih mengonsumsi pil KB.
9. Gairah Seks Menurun
Pil KB dapat memberikan efek berupa menurunnya nafsu berhubungan intim dengan pasangan pada sebagian besar wanita pengguna pil KB. Hal tersebut dikarenakan hormon yang terkandung dalam pil KB sedang bekerja untuk menetralkan agar tidak terjadi pembuahan.
Pil KB bekerja menghambat bahkan menghentikan produksi testosteron, sehingga keinginan untuk berhubungan intim berkurang cukup drastis terutama di awal penggunaan. Sebagian juga mengalami rasa nyeri disertai kurangnya kemampuan untuk mencapai “puncak” saat berhubungan seksual. Sebagai catatan bahwa kondisi ini dapat berlangsung selama tiga sampai empat bulan lamanya, dan harus dikonsultasikan lebih lanjut.
10. Gangguan Mata
Gangguan pada penglihatan cukup jarang terjadi pada penggunaan pil KB. Efek samping seperti gangguan mata hanya rentan terjadi pada wanita yang memang menggunakan lensa kontak atau kacamata dengan tingkat rabun yang tinggi. Hal ini disebabkan bengkaknya kornea mata akibat perubahan hormonal yang menimbulkan retensi cairan. Penting untuk diingat pil KB yang dikonsumsi jangka panjang pada pengguna yang mengalami gangguan penglihatan dapat berakibat glaukoma (kerusakan saraf optik) yang bisa dicegah dengan pemberian suplemen mata dan menjaga kesehatan mata.
(baca juga: Penyebab Kwashiorkor, Cara Menghilangkan Stres Belajar)
11. Nyeri Dada
Pengonsumsi pil KB pada masa awal dapat mengalami nyeri pada bagian dada, bahkan bisa terjadi sesak napas jika dibiarkan dalam jangka panjang. Kondisi ini biasanya terjadi selama dua minggu penggunaan saja, jika terus berlanjut maka hendaknya dikonsultasikan kembali pada dokter mengenai jenis pil KB yang tepat dengan kondisi wanita tersebut.
12. Bengkak Kaki dan Paha
Pada bagian kaki dan paha biasanya akan merasakan nyeri yang kemudian berlanjut pembengkakan. Pembengkakan ini dapat dihilangkan perlahan dengan cara berendam air hangat atau air garam. Kondisi ini akan hilang selama beberapa minggu pemakaian pil KB yang terus dilanjutkan.
Artikel Terkait:
13. Nyeri Perut
Nyeri perut dapat dirasakan pada penggunaan jangka panjang pil KB. Kondisi ini masih normal apabila nyeri tidak sampai menekan ulu hati atau disertai beberapa efek samping lain yang lebih mengkhawatirkan seperti muntah atau sakit tulang belakang. Jika demikian adanya maka pengguna pil KB wajib memeriksakan diri lebih lanjut kepada ahli medis.
14. Komplikasi
Komplikasi terjadi apabila wanita pengguna pil KB memiliki riwayat penyakit yang lain seperti diabetes, jenis-jenis penyakit jantung, kolesterol tinggi maupun pernah mengalami depresi. Perubahan hormon secara signifikan menyebabkan kondisi ini berlanjut hingga tiga bulan dan wajib segera dikonsultasikan pada dokter karena bisa berakibat fatal jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga:
Dari beberapa efek samping diatas secara singkat penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi oral masih diyakini aman asalkan penggunaannya dilakukan secara tepat. Efek samping yang memburuk adalah bila terjadi dalam waktu lebih dari empat bulan. Jika efek samping berlanjut dalam jangka waktu tersebut, baik kiranya untuk berkonsultasi lebih jauh pada dokter ahli yang berkompeten. Demikian artikel mengenai efek samping pil KB. Semoga bermanfaat bagi anda!