5 Penyebab Kwashiorkor – Gejala dan Pencegahan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kwashiorkor mungkin masih terdengar asing bagi anda. Kwashiorkor merupakan salah satu jenis penyakit atau lebih tepatnya salah satu bentuk busung lapar yang sering terjadi di negara-negara miskin. Penyakit busung lapar ini terjadi akibat tubuh kekurangan asupan protein. Dalam dunia medis, kondisi seperti ini juga bisa disebut sebagai kekurangan gizi edematous. Disebut demikian karena gejala dominan yang ditunjukkan oleh tubuh berupa edema atau penumpukan cairan pada tubuh, terutama di area kaki, perut, atau bahkan di seluruh tubuh.

(Baca juga: penyebab kaki bengkak)

Di Indonesia sendiri, kwashirokor masih menjadi masalah yang menyerang sebagian balita terutama di daerah-daerah pelosok dan tergolong miskin. Kondisi semacam ini sangat umum terjadi di negara-negara berkembang dan juga miskin di dunia, mengingat di negara-negara tersebut asupan makanan dengan sumber protein tergolong sulit didapat. Meskipun demikian, kwashiorkor masih bisa disembuhkan dengan cara memperbaiki asupan gizi, terutama asupan makanan yang mengandung banyak protein.

Penyebab Kwashiorkor

Seperti yang telah dijelaskan di atas, penyebab utama kwashiorkor adalah kurangnya asupan protein bagi tubuh. Penyakit kwashiorkor sangat rentan diderita oleh anak-anak terutama balita yang tinggal di negara-negara berkembang dan juga miskin. Adapun beberapa faktor yang melatarbelakangi sekaligus bisa memicu kwashiorkor di antaranya:

1. Bencana Alam

Bencana alam merupakan fenomena yang sangat mungkin menyebabkan kwashiorkor di negara-negara berkembang dan juga negara-negara miskin. Alasannya sangat sederhana, bencana alam yang terjadi di negara berkembang dan juga negara miskin memungkinkan akses sumber makanan menjadi sulit. Selain itu, biasanya di negara-negara tersebut akses untuk memberikan bantuan makanan kepada korban bencana alam tergolong sulit. Anda mungkin bisa membedakan kondisi bencana alam di negara maju, negara berkembang, dan juga negara miskin. Di negara-negara maju, ketika terjadi bencana alam biasanya akses untuk mencapai lokasi bencana tergolong cepat sehingga memungkinkan akses makanan kepada korban bencana akan terpenuhi dengan baik. Kondisi tersebut bisa jadi berbeda dengan kondisi yang ada di negara berkembang dan negara miskin di mana akses ke lokasi bencana bisa saja sulit. Tidak hanya itu, kemungkinan besar ketersediaan makanan sehat bagi korban bencana alam bisa sangat terbatas sehingga meningkatkan resiko merebaknya berbagai macam penyakit pada korban bencana, termasuk kwashiorkor.

2. Daya Beli Masyarakat

Daya beli masyarakat juga sangat mempengaruhi tingkat kesehatan suatu masayarakat. Kondisi semacam ini sebenarnya sangat bergantung pada kesadaran masyarakat. Ketika kesadaran masyarakat akan kesehatan rendah, maka secara otomatis daya beli mereka juga akan rendah sehingga muncullah masalah kesehatan, termasuk kwashiorkor. Rendahnya daya beli masyarakat ini biasanya juga dipengaruhi oleh tingkat penghasilan masyarakat itu sendiri. Ketika penghasilan mereka rendah maka daya beli mereka juga akan rendah.

3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang rendah juga sangat berpengaruh pada kesehatan suatu masyarakat. makin rendah pendidikan suatu masyarakat maka akan semakin rendah pula kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan juga akan menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat akan asupan gizi. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah akan kekurangan informasi mengenai metode apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Maka tidak heran jika masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah rawan terkena kwashiorkor.

4. Kondisi Lingkungan

Selain ketiga faktor di atas, kondisi lingkungan suatu wilayah juga memberikan pengaruh terhadap tingkat kesehatan suatu masyarakat. Kondisi lingkungan yang dimaksud berkaitan dengan kebersihan di suatu lingkungan tertentu. Makin rendah kebersihan lingkungan maka akan semakin rendah kesehatan orang-orang yang tinggal di lingkungan tersebut. Kondisi semacam ini sangat umum dijunpai di negara-negara miskin dengan tingkat kebersihan yang sangat rendah. maka tidak heran jika penyakit kwashiorkor umum terjadi di negara miskin.

5. Pelayanan Kesehatan

Kondisi kesehatan suatu masyarakat juga sangat bergantung pada sistem pelayanan kesehatan di lingkungan tersebut. Dengan sistem pelayanan kesehatan yang baik maka tingkat asupan gizi masyarakat juga lebih diperhatikan. Selain itu, sistem pelayanan kesehatan yang baik juga memungkinkan deteksi penyakit lebih dini, sehingga resiko seseorang untuk terkena penyakit tertentu, termasuk kwashiorkor, akan diketahui lebih cepat. Jika sistem pelayanan kesehatan buruk maka penyakit juga lebih mudah diderita oleh masyarakat, termasuk penyakit kwashiorkor.

Itulah beberapa faktor yang bisa memicu penyakit kwashiorkor. Seperti telah dijelaskan, kwashiorkor disebabkan oleh kurangnya asupan protein bagi tubuh. Padahal seperti yang kita ketahui, protein memiliki andil yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Beberapa faktor di atas bisa menyebabkan seseorang tidak memperoleh asupan gizi yang cukup baik, termasuk asupan protein dan juga berbagai macam nutrisi lainnya.

Gejala Kwashiorkor

Ada beberapa gejala kwashiorkor, di antaranya:

  • Perubahan warna dan juga tekstur pada rambut. Rambut biasanya menjadi mudah patah dan juga rontok. (Baca juga: penyebab rambut rontokbahaya rambut rontok)
  • Terjadi perubahan pada kulit, di mana kulit akan lebih sensitif, mudah mengalami radang, nampak ruam dan bersisik, bahkan terkadang akan muncul borok pada kulit. (Baca juga: penyebab kulit kering dan bersisik)
  • Tubuh terasa cepat lelah dan terlihat lesu. (Baca juga: vitamin untuk badan letih)
  • Massa otot akan mengecil sehingga menyebabkan tubuh mengecil atau menyusut.
  • Mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan masalah pencernaan lainnya. (baca juga: gangguan pencernaan)
  • Mengalami edema atau pembengkakan akibat adanya penumpukan cairan di dalam tubuh, terutama di area pergelangan kaki, kaki, dan juga perut, bahkan bisa di seluruh bagian tubuh.
  • Sistem kekebalan tubuh mengalami kerusakan sehingga tubuh lebih mudah terserang infeksi penyakit. (Baca juga: jenis-jenis penyakit autoimun)
  • Mengalami perubahan mental, menjadi bersikap apatis.
  • Mengalami anemia sehingga penderita nampak pucat dan lemas.

Cara Mencegah Kwashiorkor

Jika anda atau orang di sekitar anda mengalami beberapa gejala kwashiorkor seperti yang telah disebutkan di atas maka sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan diri agar segera dilakukan langkah penanganan yang sesuai. Jika sudah dilakukan penanganan maka langkah selanjutnya adalah mencegah kwashiorkor itu datang kembali. Untuk mencegah kwashiorkor yang perlu dilakukan adalah dengan mencukupi asupan makanan yang mengandung cukup kalori dan juga protein. Praktisi kesehatan menyarankan sebanyak 10 sampai 35% kalori dipenuhi dari asupan makanan yang mengandung protein (untuk orang dewasa). Sedangkan untuk anak-anaksebanyak 10% sampai 20%. Semantara itu, untuk remaja sebanyak 10% sampai 30%.

Untuk memenuhi asupan protein, anda bisa mengkonsumsi beberapa jenis makanan berikut ini:

  • makanan laut seperti ikan, udang,cumi, dan lain-lain
  • daging tanpa lemak
  • tempe
  • telur
  • biji-bijian
  • kacang polong, dan masih banyak lagi

Itulah beberapa hal terkait dengan penyakit kwashiorkor. Dengan memperhatikan asupan makanan yang anda konsumsi setiap harinya diharapkan penderita penyakit ini dapat ditekan. Selain itu, melakukan pemeriksaan rutin juga penting untuk mendeteksi penyakit secara lebih dini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn