9 Penyebab Tahi Mata Berlebihan – Cara Mengatasinya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tahi mata berlebihan bisa disebabkan oleh kemungkinan penyakit, untuk itu anda harus berhati hati jika mengalaminya. Keluarnya tahi mata atau yang biasa disebut belekan merupakan hal yang wajar terjadi terutama setelah bangun tidur. Belekan merupakan suatu kotoran yang dikeluarkan oleh mata, entah karena kuman ataupun sisa-sisa proses yang terjadi di dalam mata itu sendiri. Apalagi bila kita sering berada di luar ruangan sehingga terpapar debu dan asap yang berasal dari polusi udara biasanya akan membuat mata seringkali mengeluarkan kotoran atau belekan. Hal ini sebagai pendeteksi dini bahwa organ mata sedang melakukan pembersihan dari semua kotoran (kuman, bakteri, dan lainnya) yang ada di mata. Secara umum prosesnya terjadi pada malam hari sehingga wajar saja apabila sebangun tidur di pagi hari kita mengalami belekan. Itu merupakan kotoran yang dihasilkan dari proses pembersihan yang telah dilakukan oleh mata.

Tahi mata berlebihan pada anak dan bayi juga bisa disebabkan oleh berbagai hal. Menurut dr. Junaedi, Sp.M sebagaimana dikutip dalam tanyadokter.com, hal tersebut merupakan sesuatu yang normal dan wajar saja terjadi apabila memang munculnya belekan tersebut pada waktu bangun tidur terutama di pagi hari. Itu membuktikan bahwa mata telah melakukan pembersihan pada malam hari terhadap kotoran yang telah didapat di hari sebelumnya. Lantas bagaimana apabila tahi mata atau belekan seringkali keluar dari mata kita bahkan hingga berlebihan?

Beliau juga mengatakan bahwa hal itu bisa juga disebabkan karena iritasi. Penyebabnya biasa karena terlalu sering berada di ruangan yang menggunakan AC (Bahaya AC). Hal ini dikarenakan mata seringkali cepat kering apabila berada di ruangan ber-AC sehingga memungkinkan terjadinya iritasi, terlepas dari disetainya mata merah atau tidak. Solusi yang umum bisa dilakukan biasanya adalah memakai obat sakit mata yang terjual di apotek. Kalau pun anda ragu-ragu menggunakannya, anda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter terutama dokter spesialis mata.

Alasan keluarnya tahi mata atau belekan memang setidaknya harus diketahui agar bisa diketahui apakah mata masih dalam keadaan normal atau mungkin mengalami gangguan. Beberapa gangguan yang bisa terjadi karena keluarnya tahi mata atau belekan yang tidak wajar, contohnya adalah terjadinya bintilan dan peradangan pada mata.

Bintitan

Penyebab tahi mata berlebihan bisa jadi karena mata bintitan. Bintilan juga merupakan gangguan pada mata yang disebabkan kotoran mata yang berlebihan. Bintilan adalah kondisi ketika bintil menyakitkan yang berbentuk menyerupai jerawat atau bisul pada mata. Biasanya sering muncul di salah satu mata, tepatnya di tepi kelopak mata. Sehingga terkadang berdampak pada penglihatan dan membuat penderita kurang percaya diri di hadapan umum.

Bagian kelopak mata yang diserang biasanya ialah kelopak mata bagian luar, meskipun terkadang juga bisa muncul di kelopak mata bagian dalam. Di mana bintil yang tumbuh di bagian dalam akan terasa menyakitkan daripada yang tumbuh di bagian luar dari kelopak mata.

Penyebab bintitan

Bintitan merupakan gangguan mata yang disebabkan oleh bakteri, yaitu bakteri stafilokokus. Bakteri ini umumnya hidup di kulit manusia tanpa menyebabkan penyakit. Namun resiko bintilan akan semakin meningkat apabila kita tanpa sengaja menyentuh mata dengan tangan yang kotor, di mana terdapat bakteri tersebut. Salah satu contoh infeksi akibat bakteri yang memicu bintilan ini ialah infeksi yang terjadi pada kelenjar keringat, akar bulu mata, dan kelenjar minyak.

Selain bakteri, peradangan pada kelopak mata atau blefaritis juga dapat menjadi penyebab terjadinya bintilan di mata. Apalagi bila kita mengidap blefaritis jangka panjang, di mana keadaan tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri ataupun komplikasi akibat penyakit kulit rosaseae.

Gejala bintilan

Gejala-gejala pada bintilan termasuk tanda yang mudah dideteksi karena adanya atau tumbuhnya benjolan merah yang menyerupai bisul pada kelopak mata, baik bagian dalam maupun bagian luar. Sedangkan untuk gejala-gejala lain biasanya akan menyertai kondisi, antara lain:

  • Mata merah dan berair
  • Kelopak mata bengkak dan terasa nyeri.
  • Munculnya kotoran mata di sekeliling kelopak mata. Munculnya kotoran atau belekan ini biasanya lebih banyak dari biasanya bahkan walaupun tidak dalam waktu setelah bangun tidur.

Meskipun hampir semua dari kasus bintilan tidak memerlukan penanganan medis yang khusus, dalam artian bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi tidak menutup kemungkinan resiko terjadinya komplikasi. Oleh karena itu, sebaiknya kita mencoba memeriksakannya ke dokter apabila bintilan yang diderita tidak menunjukkan tanda-tanda membaik dalam waktu dua hari. Bahkan setelah dua hari malah terjadi pembengkakan yang menyebar hingga mencapai bagian lain di wajah, seperti pipi.

Pencegahan bintilan

Beberapa cara pencegahan yang bisa kita lakukan agar tidak mengalami bintilan pada mata, antara lain:

  • Menjaga kebersihan mata adalah cara mutlak yang harus dilakukan. Bahkan tidak hanya untuk menghindarkan mata dari bintilan, tetapi dari berbagai gangguan mata yang lainnya seperti iritasi atau mata merah, gatal, kering, dan perih.
  • Melindungi mata dengan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh mata. Bisa juga dengan cara memakai pelindung mata ketika sedang membersihkan rumah sehingga terhindar dari kotoran dan debu yang bertaburan.
  • Pastikan untuk mencuci tangan terlebih dahulu apabila hendak memasang lensa kontak jika anda termasuk orang yang menggunakannya sebagai alat bantu penglihatan. Tentunya jangan lupa juga untuk mencuci dan mensterilkan lensa kontak tersebut terlebih dahulu. Ataupun menjaga kebersihan kacamata yang anda gunakan.
  • Memperhatikan kosmetik yang digunakan bagi para wanita, yaitu menghindari kosmetik yang kadar luarsa, membersihkan make-up (dandanan) sebelum tidur, dan membuang kosmetik untuk mata yang digunakan sebelum dan sesudah mengalami bintilan.
  • Segeralah tangani infeksi atau inflamasi yang terjadi pada kelopak mata dengan seksama. Artinya, tidak menganggap remeh dan cuek apabila terjadi infeksi pada mata, seperti timbulnya mata merah dan terasa gatal, kering serta perih.

Cara menghilangkan mata mintitan

Pada umumnya bintilan terjadi selama kurang lebih 7 – 20 hari sebelum akhirnya sembuh dengan sendirinya. Bintilan akan sembuh apabila sudah pecah dan mengeluarkan nanah, tetapi janganlah pernah anda mencoba untuk memencet atau memecahkan sendiri bintilan sebelum dia pecah dengan sendirinya.

Adapun langkah-langkah pengobatan yang bisa dilakukan apabila mengalami bintilan pada mata sehingga mampu memberikan rasa nyaman sampai akhirnya pecah dengan sendirinya, antara lain:

  • Menjaga kebersihan mata, yaitu menghindari penggunaan kosmetik untuk sementara bagi wanita.
  • Lakukanlah kompres mata dengan memakai air hangat. Pengompresan dengan air hangat ini sebaiknya dilakukan sebanyak 3 – 6 kali dalam sehari agar dapat mengurangi rasa nyeri pada mata yang terkena bintilan sekaligus mempercepat kesembuhan.
  • Hindarilah memakai lensa kontak bagi anda yang memakainya selama bintitan masih belum sembuh.
  • Mengkonsumsi analgesik. Pengonsumsian obat ini bertujuan untuk meredakan rasa sakit pada bagian mata yang bintilan.

Namun apabila bintilan anda tidak kunjung sembuh dengan rasa sakit yang kian terasa, maka sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter. Umumnya langkah penanganan yang dilakukan dokter adalah mengeluarkan nanah pada bintilan supaya tekanan pada mata akan berkurang.

Selain itu, dokter biasanya juga akan memberikan antibiotik sebagai obat yang harus anda pakai atau konsumsi. Apabila bila terdeteksi adanya komplikasi lain, seperti kalazion (kista yang disebabkan oleh tersumbatnya salah satu kelenjar di kelopak mata) ataupun seluitis preseptal (infeksi yang terjadi pada jaringan di sekitar mata).

Radang Mata (Konjungtivitis)

Sering ada tahi mata keluar berlebihan juga bisa disebabkan oleh radang mata. Radang mata atau konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva yang terjadi di mata. Penyakit ini juga yang menjadi penyebab seringnya tahi mata atau belekan keluar secara berlebihan. Di samping itu, konjungtivitis juga menyebabkan mata merah dan adanya selaput lendir yang menutupi bagian putih mata serta kelopak mata bagian dalam.

Penyebab dan Gejala radang mata

Adapun penyebab-penyebab dari radang mata, antara lain:

  • Konjungtivitis bakteri, yaitu radang mata yang disebabkan oleh bakteri-bakteri, seperti staphylococcus, streptococcus, dan haemophilus. Gejala yang ditimbulkan oleh konjungtivitis bakteri ini ialah mata yang terserang akan terasa seperti berpasir dengan rasa yang tidak nyaman karena debit yang lengket. Maksudnya ialah kelopak mata atas-bawah akan merekat di saat bangun tidur.
  • Konjungtivitis virus, yaitu radang mata yang disebabkan oleh virus-virus, seperti adenovirus. Gejala yang ditimbulkan oleh konjungtivitis virus ini ialah mata merah dengan kemungkinan adanya cairan yang encer. Seringkali kelopak mata dan konjungtiva mengalami pembengkakan. Sehingga mata akan terasa tidak nyaman. Karena radang ini disebabkan oleh virus, maka terkadang gejala yang muncul disertai dengan pilek. Parahnya lagi, bisa terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening di sekitar telinga atau leher. Terakhir, apabila sudah mempengaruhi kornea mata bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
  • Konjungtivitis klamida, yaitu radang mata yang disebabkan oleh mikro organisme yang bernama chlamydia trachomatis. Gejala yang ditimbulkan oleh konjungtivitis klamida ini ialah mata akan memerah dengan debit yang lengket terutama saat bangun tidur. Kondisi kadang juga di perparah dengan kelopak mata yang ikut membengkak sehingga memungkinkan kornea untuk ikut terpengaruh dengan kondisi pembengkakan tersebut.
  • Konjungtivitis alergi, yaitu radang mata yang disebabkan oleh penyakit alergi, seperti demam, asma, dan eksim. Gejala yang ditimbulkan oleh konjungtivitis alergi ini ialah mata yang sebentar-sebentar memerah dan menimbulkan rasa gatal.

Diagnosis radang mata

Diagnosa pertama yang akan dilakukan oleh seorang dokter biasanya adalah melalui pemeriksaan mata langsung beserta riyawat kesehatan dari penderita. Terkadang pengujian (SWAB) diambil langsung dari mata apalagi bila pengobatan standar tidak menunjukkan hasil yang positif. Sedangkan dalam beberapa kasus parah pada konjungtivitis, di mana obat tidak berpengaruh dengan baik, maka dokter akan melakukan rujukan untuk memeriksakannya ke dokter spesialis mata.

Pencegahan radang mata

Dalam hal pencegahan, kebersihan tangan dan wajah menjadi fokus utama untuk mencegah terjangkitnya radang mata. Hindarilah memakai handuk secara bersama-sama, misalnya dalam satu keluarga.  Di mana anggota keluarga yang terkena konjungtivitis harus memakai handuk khusus yang disediakan secara sendiri dan menggunakan obat tetes mata secara bersama-sama juga tidak dianjurkan serta membuang obat tetes mata yang telah selesai dipakai ketika pengobatan telah selesai. Selain itu, biasakanlah untuk membuang bekas tisu yang digunakan untuk membersihkan mata di tempat yang seharusnya.

Pengobatan radang mata

Adapun cara-cara pengobatan yang bisa dilakukan apabila sudah mengidap radang mata, antara lain:

  • Konjungtivitis bakteri. Pengobatan biasanya dilakukan menggunakan obat tetes mata antibiotik spectrum luas, seperti asam fusidic atau kloramfenikol. Mata juga harus dibersihkan dengan menggunakan kapas yang dibasahi dengan air masak dan dingin untuk menghilangkan kerak yang melengket. Menurut penelitian yang pernah dilakukan, konjungtivitis jenis ini 64% akan senbuh dalam jangka waktu lima hari.
  • Konjungtivitis virus. Pengobatan untuk jenis ini belum ada yang efektif, namun kondisi mata dapat dibuat menjadi lebih nyaman dengan memakai salep pelumas, seperti lacri-lube. Bisa juga dikombinasikan sambil mengkonsumsi ibuprofen atau parasetamol untuk membantu mengurangi gejala yang muncul ditambah melakukan kompres mata dengan air dingin. Karena jenis ini disebabkan oleh virus, maka tidak heran kalau konjungtivitis virus mudah sekali menular sehingga pastikanlah untuk selalu menjaga kebersihan tangan dan wajah agar tidak menular ke belahan mata yang lainnya atau malah menular pada orang-orang sekitar yang melakukan interaksi langsung dengan penderita.
  • Konjungtivitis klamida. Pengobatan biasanya dilakukan menggunakan salep chlorotetracycline dan tablet tetrasiklin untuk mengendalikan infeksi yang terjadi di mata dan lokasi tubuh lainnya. Khusus anak-anak tidak boleh memakai table tetrasiklin, tetapi diganti memakai eritromisin yang kandungan sesuai dengan usia mereka.
  • Konjungtivitis alergi. Pengobatan biasanya dilakukan menggunakan obat tetes mata antihistamin topical, natrium kromoglikat (opticrom), yang bisa digunakan untuk mencegah alergi. Tambahan obat tetes kortikosteroid terkadang juga diperlukan, namun di bawah pengawasan dokter spesialis mata. Oleh karena itu, lakukanlah konsultasi kepada dokter terutama dokter spesialis mata.

Penyebab Tahi Mata Berlebihan

Sering ada tahi mata berlebihan bisa di sebabkan oleh dua penyakit / kelainan mata di atas, namun ada berbagai penyebab lain yang harus anda perhatikan yang tidak berbahaya namun harus di hindari. Berikut adalah beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan adanya tahi mata berlebihan.

  1. Mata terkena debu tanah (Bahaya debu ada makanan)
  2. Mata terkena asap knalpot
  3. Mata terkena asap kebakaran
  4. Mata terkena polusi
  5. Mata kemasukan serangga
  6. Mengkonsumsi makanan berminyak
  7. Mengkonsumsi makanan berlemak tinggi (baca : makanan yang mengandung kolesterol tinggi
  8. Sering meng gucek – gucek mata
  9. Paparan uap zat kimia

Tentang penyakit mata lainnya

Demikian beberapa akibat yang biasanya bisa saja terjadi akibat terlalu sering mengeluarkan tahi mata atau belekan. Intinya, keluarnya tahi mata atau belekan akan normal-normal saja jikalau kita mau menjaga kebersihan terutama kebersihan di bagian wajah (yang menjadi lokasi di mana mata berada) dan tangan (yang merupakan organ yang sering melakukan kontak langsung dengan mata). Apabila anda mengalami tahi mata atau belekan yang tidak wajar, janganlah menganggap hal itu sebagai sesuatu yang sepele, segeralah periksakan pada dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn