5 Bahaya Mata Minus Tanpa Kacamata

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada zaman ini banyak sekali anak-anak yang sudah memakai kacamata di usianya yang belum remaja. Hal ini disebabkan karena biasanya anak-anak menonton TV terlalu dekat atau membaca di tempat gelap dan bisa juga hal ini disebabkan oleh suatu virus yang menyebabkan mereka para anak-anak harus menggunakan kacamata agar mereka dapat melihat lebih jelas lagi. Namun pada awal pemakaian kacamata, anak-anak akan merasa terganggu karena merasa tidak nyaman atau karena belum terbiasa memakai kacamata ini. Akan tetapi menggunakan kacamata terus menerus akan cepat membuat mata merasa lelah dan akibatnya akan berpengaruh pada bagian kepala yang akan merasakan pusing karena menggunakan kacamata terlalu lama.

Kacamata memang sangat membantu penglihatan seseorang namun tahukah bahwa kacamata bukanlah solusi utama untuk mata minus? Memakai atau tidak memakai kacamata pada mata minus memang mempunyai pengaruhnya masing-masing. Pembahasan kali ini kita akan membahas bahaya mata minus tanpa kacamata.

1. Bertambahnya minus pada mata

Banyak yang berfikir melepas kacamata akan membantu melatih mata agar lebih fokus dan akhirnya mereka akan menganggap bahwa melepas kacamata akan membantu menurunkan minus dengan perlahan-lahan. Orang yang berpikiran seperti itu adalah salah, karena mata yang minus harus dibantu dengan kacamata untuk memfokuskan mata yang minus tersebut. Namun untuk beberapa kesempatan melepaskan kacamata tidak akan menimbulkan efek bertambahnya minus jika, melepas kacamata itu untuk mengistirahatkan mata. Contohnya dalam keadaan tidur harus melepas kacamata.

2. Mata menjadi cepat lelah

Mata minus yang tidak menggunakan kacamata akan menjadikan mata seseorang menjadi cepat lelah yang mengakibatkan mata orang itu akan bertambah minusnya. Mata yang lelah sangat rentan sekali terkena penyakit seperti sakit mata, dan iritasi ringan yang terjadi pada mata. Karena pada umumnya mata yang lelah akan gampang membuat virus masuk kedalam mata dan menjadikan mata sakit dan merah. (baca juga : penyebab mata minus)

3. Rabun jauh

Kebanyakan rabun jauh di derita oleh anak muda yang tidak dapat melihat sesuatu dari kejauhan. Hal ini disebabkan karena minus yang terdapat pada mata seseorang. Orang itu hanya dapat melihat sesuatu dengan jelas dari jarak yang cukup dekat. Penyakit rabun jauh ini cukup membuat seseorang merasa tidak nyaman karena cukup membuat seseorang kesusahan dalam hal untuk melihat sesuatu dengan jelas dan teliti. Ini mengakibatkan gejala mata minus, seperti terbagi fokusnya. Hal ini juga dapat membuat minus pada mata bertambah lagi.

4. Sakit mata

Mata minus yang tidak memakai kacamata akan membuat mata rentan terhadap sebuah virus dan membuat virus tersebut cepat menyebar ke dalam mata contohnya virus yang menyebabkan mata seseorang merah karena terkena virus mata yang biasanya disebut dengan sakit mata. Jenis penyakit mata ini mungkin memang terlihat biasa, namun sangat membuat seseorang merasa sangat menderita, karena terus menerusnya keluar air pada bagian mata dan mata menjadi berwarna merah yang terasa panas.

Selain itu, saat bangun tidur mata seseorang yang menderita sakit mata akan susah dibuka karena kotoran pada mata yang mengering dan menyebabkan sakit saat membuka mata. Satu-satu nya cara untuk menyembuhkannya dengan cara memeriksanya ke dokter mata agar penyakit tersebut tidak berkelanjutan. Jika penderita sakit mata tidak memeriksakannya dan hanya membiarkan penyakit itu maka bisa saja mengakibatkan mata orang tersebut mengalami kebutaan entah itu kebutaan sementara maupun kebutaan permanen.

5. Kebutaan dini

Hal ini banyak terjadi pada anak-anak yang masa kecilnya sudah memakai kacamata yang tebal. Lensa yang tebal yang digunakan pada kacamata akan melekat terus pada mata. Jika dalam jangka panjang lensa tersebut di lepas dari mata maka mata akan belajar untuk memfokuskan pandangannya sendiri sehingga, mata akan cepat menjadi lelah. Akhirnya mata yang lelah tersebut akan mengalami kebutaan dini atau kebutaan sesaat karena cara kerja mata yang memaksa mata untuk memfokuskan pandangan secara berlebihan. Hal ini biasanya terjadi pada orangtua yang dari usia mudanya sudah menggunakan kacamata yang memiliki lensa mata yang tebal.

Pengobatan Mana Minus

Secara ilmu kedokteran, penyakit mata minus maupun silinder dapat disembuhkan dengan menggunakan operasi lasik mata. Dimana pada bagian mata akan di ambil sedikit untuk digantikan lapisan baru. Namun bagi para orang tua hal ini bisa jadi menjadikan dirinya mengalami kebutaan permanen atau rabun senja. Selain dengan menggunakan kacamata, mata minus juga dapat diatasi dengan menggunakan softlens atau hardlens. Namun pada pemakaian hardlens, harus menggunakan resep dokter terlebih dahulu dan berkonsultasi mata dahulu.

Pada umumnya biasanya orang yang memiliki mata minus akan memilih untuk menggunakan softlens ketimbang menggunakan kacamata. Karena memakai kacamata tidak terlalu efektif untuk mengurangi jumlah minus namun malah membuat minus orang tersebut semakin bertambah. Maka dari itu pada jaman sekarang ini sudah banyak anak remaja yang lebih memilih menggunakan softlens ketimbang menggunakan kacamata. Selain itu juga penggunaan softlens dapat membuat penampilan seseorang menjadi sedikit lebih menarik daripada penggunaan kacamata.

Baca juga tentang :

fbWhatsappTwitterLinkedIn