Penyebab buang air besar cair seringkali muncul akibat terjadi gangguan kesehatan diseputar jaringan perut yang meningkatkan intensitas pelunakan tinja. Buang air besar yang terlalu cair merupakan kondisi umum yang bisa dialami anak anak, Orang dewasa bahkan orangtua yang dapat mempengaruhi kualitas daya tahan tubuh.
Penyebab
1. Virus, Bakteri dan kuman.
Masuknya virus, Bakteri dan kuman melalui udara, Makanan atau minuman dapat mencederai bagian pencernaan, Khususnya usus yang bertanggung jawab mengelola makanan yang telah dikonsumsi. Bagian pencernaan yang mengalami luka dan peradangan dapat menyebabkan fungsinya menjadi terganggu sehingga tinja menjadi lunak dan bahkan membentuk cairan. (Baca juga: Bahaya Jajan Sembarangan untuk Anak SD)
2. Alkohol, Kafein dan obat obatan.
Minuman yng mengandung alkohol, kafein dan zat kimia pada obat mampu melukai usus dan menurunkan kualitas sistem pencernaan sehingga meningkatkan asam lambung dan melukai dinding usus. Kondisi ini menyebabkan mual, Sakit perut dan menyebabkan tinja gagal untuk membentuk pengerasan secara normal.
Baca Juga:
3. Infeksi parasit.
Infeksi parasit dapat muncul akibat usus mengalami peradangan setelah operasi atau akibat kondisi usus yag sensitif. Usus akan mudah dihinggapi parasit yang akhirnya menyebabkan jaringan usus tidak mampu mengontrol tinja dalam keadaan yang normal ketika dikeluarkan. Infeksi parasit merupakan penyebab paling berbahaya ketika gejala buang air besar cair berlangsung terus menerus selama lebih dari tiga hari karena dapat menyebabkan seseorang terserang gejala dehidrasi akut dan kemunduran kesadaran. (Baca Juga: Penyebab Infeksi Usus dan Pencegahan Penularannya)
4. Laktosa dalam usus
Salah satu penyebab buang air besar cair dikarenakan zat laktosa meningkat dalam usus maka usus kehilangan kemampuan untuk mengelola cairan tubuh secara normal terhadap feses (kotoran) didalam saluran pembuangan terakhir, akibatnya tinja akan melunak.
5. Makanan terlalu pedas, Asam dan penggunaan pemanis buatan.
Makanan terlalu pedas, Asam dan penggunaan pemanis buatan dalam makanan dapat mengganggu fungsi pencernaan dan menghambat cairan tubuh untuk dapat muncul secara normal didalam saluran pembuangan kotoran dalam usus. (Baca juga: Bahaya Makanan Pedas)
6. Kanker usus.
Ketika organ usus ditumbuhi tumor atau kanker maka pertumbuhan sel yang abnormal disekitar jaringan dapat meningkatkan cairan didalam tinja sehingga tinja akan lebih lunak dan gagal untuk mengeras secara normal. Kondisi ini menyebabkan munculnya gejala buang air besar cair yang tidak mudah disemnbuhkan dengan cepat.
7. Keracunan makanan basi.
Makanan yang basi akan mengeluarkan bau yang tak sedap dn telah teruai dengan bakteri tertentu sehingga dapat merusak usus, Lambung atau saluran tinja yang menyebabkan kondisi air dalam tubuh terlalu cepat masuk dalam usus dan dalam jumlah yang berlebihan sehingga muncuknya gejala buang air besar cair terus menerus tidak dapat dihindari. (Baca juga: cara mengatasi keracunan makanan)
8. Gangguan kantung empedu.
Kantung empedu yang mengalami luka, Iritasi, Radang atau mengalami pendarahan maka akan menyebabkan kinerja jaringan usus menjadi terlalu aktif dalam mengelola dan memproses cairan tubuh dalam membasahi tinja didalam saluran pembuangan .
9. Karena penyakit tiroiditis.
Penyakit tiroid yang kronis dapat mempengaruhi kondisi tinja menjadi lebih lunak akibat fungsi usus ikut menjadi terganggu. Kondisi yang berlarut larut dapat memicu munculnya gejala buang air besar cair atau diare.
10. Gangguan kelenjar endrokin.
Kelenjar endokrin bertangguang djawab dalam mengontrol dan mengatur fungsi hormon dalam tubuh, Jika ada gangguan didalamnya maka akan menyebabkan munculnya berbagai masalah kelainan fungsi organ tubuh termasuk kerusakan jaringan pencernaan yang menyebabkan munculnya gejala buang air besar cair atau diare. (Baca juga: Akibat Kekurangan dan Kelebihan Kelenjar Endokrin pada Tubuh)
Gejala
- Perut mual dan mulas
- Keringat dingin
- Frekwensi buang air besar terlalu sering
- Keadaan tinja sangat lunak
- Sering merasa haus
- Perut kembung
- Panas dalam /masuk angin
- Terserang sakit kepala
- Demam dan menggigil
- Nafsu makan berkurang
- Kesulitan tidur pada malam hari
- Nyeri pada perut bagian bawah
Baca juga:
Penanganan secara umum.
Pertolongan pertama terhadap gejala buang air besar cair dapat segera dilakukan sejak seseorang mendapat beberapa gejala diatas dengan tujuan agar tinja dapat segera dikembalikan dalam kondisi normal.
• Minum larutan oralit
Larutan oralit adalah obat khusus yang didalamnya mengandung zat tertentu untuk mengatasi diare agar pelunakan tinja yang berlebihan dapat dihentikan dari dalam dan mencegah tubuh terserang dehidrasi akibat banyak cairan tubuh yang keluar.
• Jahe dan madu
Rimpang jahe dapat di parut lalu seduhkah kedalam segelas air panas matang lalu tambahkan madu secukupnya. Aduk sampai rata, Disaring dan tunggulah sampai air menjadi hangat untuk kemudian dikonsumsi 2 kali sehari.
Baca juga:
• Daun jambu biji muda.
Pucuk daun jmbu biji dapat dimakan langsung dengan atau tanpa garam. Daun jambu biji mampu mengurangi intensitas tinja yang terlalu sering keluar dan mengurangi rasa mual, Melilit dan menghentikan keiinginan muntah.
• Rimpang kunyit.
Kunyit memiliki kandungan antibiotik dan anti bakteri yang dapat membantu memblokir pergerakan bakteri, Virus dan parasit penyebab iritasi organ pencernaan, Termasuk lambung dan usus. (Baca juga: Efek samping kunyit)
• Kayu manis.
Batang kayu manis atau yang berbentuk bubuk dapat diseduh kedalam air panas untuk kemudian diminum 2 kali sehari. Kayu manis mampu menghentikan diare, Mengembalikan fungsi usus menjadi lebih baik, Mengurangi mual dan rasa nyeri pada bagian pencernaan. Penggunaan kayu manis merupakan salah satu cara tradisional paling sederhana untuk penanggulanagn gejala buang air besar cair atau diare.
• Wortel dan garam.
Wortel dapat dibuat jus yang bisa ditambahkan dengan garam sesuai selera. Jus wortel dan garam mampu menghentikan frekwensi tinja yang terlalu lunak sekaligus mengurangi rasa sakit pada perut. (Baca juga: Jenis Sakit Perut)
• Daun sendok.
Daun sendok dapat direbus lalu saring airnya untuk kemudian dinginkan dan dikonsumsi 2 kali sehari seacra rutin. Daun sendok memiliki kandungan zat anti daire yang secara klinis dapat menyembuhkan penyakit diare atau gejala buang air besar cair pada orang dewasa.
• Daun tanaman kayu putih.
Daun kayu putih memiliki zat anti nyeri pada perut akibat serangan diare atau gejala buang air besar cair yang telah berlangsung 3 hari. Daun kayu putih dapat di haluskan untuk kemudian diborehkan pada permukaan kulit perut . Cara ini dapat menenangkan jaringan perut termasuk usus agar rasa nyerinya berkurang dan mengurangi pelunakan tinja secara perlahan. Gunakan daun kayu putih untuk mengolesi perut 3 kali sehari. Pagi Siang dan sebelum tidur malam.
Manfaat air putih untuk gejala buang air besar cair
Selama gejala buang air besar cair masih berlangsung, Maka dianjurkan untuk terus minum air putih secara berkala tetapi sering, Hal ini untuk pencegahan tubuh terserang penurunan daya tahan tubuh akibat dehidrasi. Ketika diare berlangsung, maka daya tahan tubuh akan semakin menurun. Jika diimbangi dengan kekurangan cairan tubuh terus menerus dan tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan kematian pada anak anak.
(Baca juga: Bahaya Akibat Terlalu Banyak Minum Air Putih)