Ini Daftar 6 Antibiotik Untuk Kolera Anda Perlu Tahu !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kolera merupakan sebuah jenis penyakit yang menyerang usus kecil di mana bakteri bernama Vibrio cholerae-lah yang menyebabkannya sehingga berbagai keluhan gejala di bawah ini bisa terjadi.

  • Perut terasa kram.
  • Perut mual.
  • Diare
  • Muntah-muntah
  • Kulit memucat.
  • Dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan.
  • Otot mengalami kejang.
  • Gangguan kesadaran.
  • Urine saat buang air kecil terlalu sedikit.
  • Tubuh lemah, letih dan lesu.
  • Perubahan suasana hati (menjadi mudah marah).
  • Gangguan irama jantung atau aritmia.
  • Tekanan darah rendah.
  • Kulit mengalami kekeringan.

Orang-orang yang tinggal di daerah dengan kepadatan penduduk sangat tinggi serta tingkat kebersihan yang rendah akan lebih mudah terkena bakteri kolera. Namun, sejumlah orang dengan golongan darah tipe O serta mereka dengan rendahnya kadar asam lambung juga memiliki potensi lebih besar untuk mudah terserang bakteri kolera.

Selain dengan pemberian oralit sebagai bentuk perawatan bagi para penderita kolera yang mengalami keluhan diare, sebenarnya pemberian antibiotik pun sangat diperlukan juga. Antibiotik untuk kolera di bawah inilah yang paling umum diberikan sebagai pereda jumlah bakteri serta mengatasi diare.

  1. Furazolidone

Umumnya, jenis obat antibiotik ini mampu mengatasi kolera serta diare, dan tak hanya itu, penyakit lainnya seperti giardiasis dan enteritis pun juga bisa teratasi dengan menggunakan furazolidone.

  • Untuk dosis tunggal, biasanya penderita hanya perlu mengonsumsi 7 mg/kg (kg = berat badan).
  • Penggunaan dosis tunggal tak dianjurkan untuk lebih dari 300 mg/dosis.
  • Untuk lebih jelasnya, tentu Anda harus berkonsultasi dengan dokter tentang dosis yang tepat bagi keluhan kolera Anda.
  1. Erythromycin

Obat jenis antibiotik ini pada umumnya diberikan kepada para pasien yang menderita kolera, sifilis, gonore, selulitis, serta bronkitis yang akut ataupun yang sudah kronis. Namun, obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh para pasien yang memiliki masalah kerusakan fungsi hati.

  • Dosis yang umumnya digunakan adalah 500 mg yang dibagi untuk sehari 2 kali.
  • Sementara untuk anak adalah sekitar 50-75 mg/kg (kg berat badan) per hari yang masih harus dibagi menjadi 3 atau 4 kali penggunaan.
  • Namun, hendaknya konsultasikan dengan dokter tentang detil penggunaan sesuai dengan keluhan gejala yang dirasakan.
  1. Ampicillin

Ampicillin merupakan jenis antibiotik ampuh untuk mengobati infeksi bakteri, termasuk kolera, infeksi saluran kencing, infeksi saluran pernapasan, serta meningitis dan juga infeksi telinga. Hanya saja, obat ini tak diperuntukkan bagi penderita kerusakan ginjal dan hati.

  • Untuk masalah kolera yang masih berhubungan dengan saluran pencernaan, maka dosis umumnya adalah 500 mg dalam bentuk suntik intramuskular yang dilakukan 6 jam sekali.
  • Ada pula penggunaan oral yang bisa dilakukan dengan dosis 500 mg yang juga wajib dilakukan 6 jam sekali.
  • Namun, konsultasikan dengan dokter Anda tentang dosis yang tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh demi menghindari bahaya antibiotik tanpa resep dokter.
  1. Tetracycline

Selain kolera, tetracycline merupakan antibiotik ampuh bagi berbagai kondisi lainnya, seperti halnya infeksi saluran kencing, infeksi telinga, infeksi kulit, infeksi saluran napas, dan juga infeksi akibat operasi atau pembedahan hingga untuk pengobatan demam tifoid.

  • Untuk dosis infeksi karena bakteri seperti kolera, dosis dewasa adalah antara 250-500 mg yang perlu didapat 6 jam sekali atau per harinya 4 gram.
  • Sementara itu, dosis untuk anak di atas 12 tahun per harinya maksimal 2 gram.
  • Namun, pastikan mengonsultasikan dosis secara tepat dengan dokter, berikut hal detil lainnya seperti efek samping obat ini.
  1. Doxycycline

Antibiotik lainnya yang bisa Anda gunakan untuk mengobati kolera adalah doxycycline. Obat ini pun biasanya bisa diandalkan untuk penyakit tularemia, jerawat parah, listeriosis, uretritis, serta infeksi saluran nafas.

  • Dosis umum bagi orang dewasa serta anak-anak usia lebih dari 8 tahun yang berat badannya lebih dari 45 kg adalah 200 mg sehari sekali di hari pertama dan 100 mg per hari untuk dosis pemeliharaan.
  • Dosis harus dipastikan dan ditentukan oleh dokter Anda, jadi konsultasikan dengan tepat agar tak terjadi kesalahan penggunaan dosis.
  1. Ciprofloxacin

Untuk para penderita kolera yang memiliki alergi obat golongan kuinolon, maka sebaiknya hindari ciprofloxacin. Bagi penderita kolera yang dapat menggunakan obat ini, ada larangan pula untuk menggunakan di saat yang sama dengan tizanidine.

  • Untuk masalah diare karena kolera, penggunaan oral obat ini adalah sehari 2 kali 500 mg selama 5 hari pada umumnya. Dosis ini berlaku untuk orang dewasa.
  • Pasien kolera yang mempunyai riwayat tendon pecah seharusnya tidak mengonsumsi antibiotik ini.
  • Tetap harus mengonsultasikan dosis tepatnya dengan dokter agar bisa mewaspadai efek samping dan mencegah kesalahan dosis.

Itulah sejumlah daftar antibiotik untuk kolera yang paling ampuh. Untuk mencegah penyakit ini, ketahui cara mencuci tangan yang benar dan steril, jaga selalu tingkat kebersihan diri dan tempat tinggal, hindarilah mengonsumsi makanan mentah apalagi jajanan yang kurang bersih, dan selalu minumlah air matang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn